Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
Rieva Fahamsyah
Abstrak :
Jalan disebut ideal secara teknis dan fungsinya, diantaranya kuat, aman, nyaman dan bersih. Secara harfiah kuat artinya konstruksi jalan dapat menahan beban kendaraan dan memenuhi syarat teknis. Guna mempertahankan tingkat kenyamanan jalan maka diperlukan suatu program pemeliharaan jalan agar jalan tersebut masih mantap jika digunakan. Untuk menghitung besarnya biaya pemeliharaan terlebih dahulu harus mengetahui besarnya kerusakan yang terjadi pada perkerasan tersebut terkait juga metode apa yang akan digunakannya.
Di skripsi ini penulis memakai metode perhitungan Bina Marga yang juga banyak mengadopsi dari AASHTO. Dengan melakukan beberapa modelisasi terhadap perubahan LHR maka akan didapat perubahan nilai performance jalan yang dilihat dari penurunan nilai PSI. Dari nilai PSI inilah analisis dilakukan sehingga didapat pula variasi-variasi kerusakan yaitu cracking, patching, dan ruth depth. Dalam perhitungannya batasan yang digunakan adalah hanya terhadap nilai cracking, dengan anggapan kerusakan patching dan ruth depth belum terjadi.
Dari hasil perhitungan tersebut didapat kesimpulan yaitu sensitivitas hubungan antara Biaya pemeliharaan dan LHR, dalam bentuk regresi linear yang besarnya adalah sebagai berikut : grafik regresi linear untuk lentur : y = 10342x - 3.106 dengan R2 = 0,9965 grafik regresi linear untuk kaku : y = 1055,5x - 727102 dengan R2 = 0,9953. Hasil ini menunjukan bahwa pada grafik lentur lebih sensitive dari pada grafik kaku, hal ini dikarenakan pada perkerasan lentur membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih besar dari pada perkerasan kaku. Sensitivitas biaya pemeliharaan antara perkerasan lentur dan kaku ini dapat dijadikan salah satu kriteria dalam memilih penggunaan jenis konstruksi perkerasan jalan, sehingga didapat suatu hasil yang terbaik dan ekonomis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35828
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alvinsyah
Abstrak :
ABSTRAK
Sifat-sifat rekayasa dari "Polymer Geogrid" yang cukup unik memberikan suatu peluang bagi usaha meningkatkan kinerja suatu perkerasan lentur, dalam hal ini "Polymer Geogrid" dapat digunakan sebagai perkuatan (Reinforcement). Sifat sifat tersebut adalah nilai nilai modulus tariknya (tensile strength) yang tinggi dan struktur dari Grid ini yang rnemiliki "bukaan" (opening) yang cukup besar. Dengan sifat sifat tersebut diatas kekuatan tarik (tensile strength) dari Grid ini dapat dimobilisasl penuh pada nilai regangan yang sangat kecil, sehingga material inl dapat digunakan baik untuk kondisi Lapisan Tanah Dasar yang lemah/buruk maupun pada kondisi yang stabil/baik pada struktur perkerasan jalan (Jalan raya, local dan kolektor serta lingkungan). Blla Geogrid digunakan pada lapisan agregat (lapis Pondasi Atas), maka akan terbentuk suatu "Geokomposit" yang memiliki nilai kuat tarik yang tinggi dari Geogrid dan nilai kuat tekan yang tinggi dari lapisan agregat. Dengan adanya kombinasi dari kedua material ini, ketebalan lapisan agregat pada awal pembanguna struktur perkerasan dapat dikurangi, yang berakibat berkurangnya pula biaya konstruksi. Lebih lanjut dengan sifat 'bukaannya" agregat dapat di "ikat" diantara ruang-ruang bukaannya, sehingga akan mengurangi biaya peme!iharaan dan menambah umur pelayanan dari struktur perkerasan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Untuk melayani lalu lintas kendaraan, maka permukaan tanah dasar jalan perlu di beri perkerasan,sehingga beban yang di terima bisa didistribusikan hingga besaran yang mampu dipikul oleh tanah dasar tersebut. Dari segi efisiensi perkerasan yang dibuat di atas tanah dasar biasanya dari bawah ke atas di sebut lapis pondasi bawah (sub-base),lapis pondasi(base) dan lapis permukaan(surfacing) dengan kekuatan yang makin keatas makin besar......
JJJ 25:1 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hary Christady Hardiyatmo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013
631.4 HAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Setya Mariana
Abstrak :
Pembangunan fisik di kota Jakarta telah memunculkan lingkungan terbangun yang terdiri atas bangunan dan lansekap. Lingkungan terbangun tersebut salah satunya dibangun dengan cara menutup permukaan tanah dengan lapisan baru berupa perkerasan. Namun, pengadaan perkerasan yang cenderung bersifat kedap air dapat berdampak pada ekologi dari lingkungan terbangun tersebut maupun kawasan kota tesebut secara umum. Dampak yang dimaksud adalah banjir akibat tertutupnya sebagian besar permukan tanah yang dapat meresapkan air.
Tulisan ini mencoba menguraikan bagaimana seharusnya perkerasan mampu mendukung peresapan air pada lahan lingkungan terbangun, termasuk dalam hal ini lahan taman kota yang salah satu fungsinya dibangun sebagai lahan peresapan air. Pada akhir pembahasan, terlihat bahwa selain pengaplikasian perkerasan tembus air, diperlukan upaya-upaya lain yang terintegrasi untuk memaksimalkan peresapan air.
Physical development in Jakarta had emerges built environments that consist of buildings and landscapes. One of the ways to built this is by covering the ground surface with new layer of hard surface (pavement). But, the hard surface that is almost impermeable may cause some effects to the ecology of built environment and of the city generally. One of them is flood, which is caused by the covered ground surface.
This paper is trying to describe how the hard surface should can support the water infiltration, include the case of urban park area which is exists as water infiltration area. At the end of this paper, it could be considered that beside the application of permeable pavement, we need to integrate other efforts to maximize water infiltration.
2008
R.05.08.26 Mar p
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JJJ 23(1-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tri Kowara
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagian besar konstruksi jalan di Indonesia dibangun dengan menggunakan struktur perkerasan lentur, yaitu struktur yang menggnnakan lapisan aspalan sebagai lapisan permukaan Lapisan aspalan itu terdiri dari campuran aspal dengan agregat yang menjadi satu dan berfungsi sebagai perisai dari kekuatan konstruksi tersebut. Oleh karena itu diperlukan aspal yang memiliki daya tahan kuat terhadap hal-hal yang dapat merusak konstruksi seperti pengaruh cuaca, aliran air, panas matahari, beban kendaraan dan sebagainya.
Aspal adalah suatu bahan yang thermoplastik yaitu akan menjadi lunak jika dipanaskan dan menjadi keras jika didinginkan atau dengan kata lain sifat fisik aspal sangat ditentukan oleh kondisi temperatur yang dialaminya.
Kondisi iklim di Indonesia yang tropis dimana temperatur lapangan dapat berkisar antara 40°C sampai dengan 55°C, menuntut daya tahan aspal terhadap temperatur yang tinggi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian mengenai perilaku aspal berhubungan dengan sifatnya yang thermoplastik atau kepekaan aspal terhadap temperatur yang terjadi.
Salah satu metoda yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui nilai Indeks Penetrasi yang diperoleh dengan menggunakan formula Pfeiffer dan Van Doormaal sehingga dapat diketahui tingkat kepekaan aspal terhadap temperatur.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari Pemeriksaan Titik Lembek, Pemeriksaan Peneuasi untuk Temperatur yang bervariasi dan Pemeriksaau Kehilangan Berat. Penelitian dilakukan di Laboratoriurn Perkerasan Jalan & Survey FTUI dengan mengacu pada standar ASTM dan AASHTO uutuk penguj ian Aspal.
Serangkaian pengujian dan analisa yang dilakukan dapat menyimpulkan tingkat kepekaan dari aspal yang dilakukan pemeriksaan dan membuktikan bahwa pemakaian bahan aditif atau memodiiikasi aspal Cement menjadi aspal Polymer dan aspal I-IBA telah mengurangi tingkat kepekaan aspal terhadap Temperatur.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34676
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library