Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McRae, Hamish
Boston: Harvard Business School Press, 1995
330.9 MCR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Arsyan Rifqi Diah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan sukarela modal intelektual pada perusahaan publik yang terdaftar di Indeks Kompas 100 BEI, dan untuk menguji pengaruhnya terhadap akurasi perkiraan pendapatan analis keuangan. Dengan mengelompokkan sampel berdasarkan reratanya, hasil menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela modal intelektual, dengan mengukur indeks tingkatnya, cenderung tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang berada di industri barang konsumsi memiliki nilai yang konsisten sebagai industri yang memiliki tingkat pengungkapan tertinggi. Dengan menggunakan perhitungan regresi berganda, penelitian ini menemukan bahwa semakin besar tingkat pengungkapan sukarela modal intelektual berhubungan dengan semakin rendah kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa modal relasi berpengaruh terhadap semakin rendahnya tingkat kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan, sedangkan pada modal manusia dan modal struktural tidak ditemukan adanya asosiasi yang mempengaruhi rendahnya kesalahan pada perkiraan pendapatan analis keuangan.
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the level of intellectual capital voluntary disclosure by public companies listed on Indonesia Stock Exchange IDX Kompas 100 Index and to examine its effect on financial analysts rsquo earnings forecasts accuracy. By grouping samples based on its mean, the result indicates that the level of intellectual capital voluntary disclosure, measured by its extent scoring index, is relatively high. We also find that companies in consumer goods industry have a consistent score as the industry which has the highest level of disclosure. Using multiple regressions, we find evidence that the greater level of intellectual capital voluntary disclosure is associated with the lower error of financial analysts rsquo earnings forecasts. Furthermore, we also find evidence that relational capital affects to the lower error of financial analysts earnings forecasts, while both human and structural capital have no association to influence the lower error of financial analysts rsquo earnings forecasts.
2017
S68580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
Depok: Fakultas Teknik Uninersitas Indonesia, 2001
658.152 YUS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Intan Suri
Abstrak :
Penerapan pengetahuan dan pengalaman konstruksi diperlukan untuk memperbaiki efektifitas pelaksanaan di lapangan. Salah satu bentuk untuk menyederhanakan usaha konstruksi dilakukan dengan memprediksi kinerja pelaksanaan lebih awal. Dalam kasus pondasi tiang franki standar, akan diperoleh perkiraan berapa jumlah tiang yang dapat diproduksi oleh kontraktor pelaksana dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan tesis ini melakukan analisis berkenaan dengan membuat model perkiraan jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) yang bisa diproduksi pada proyek gedung bertingkat. Metode penelitian yang digunakan adalah interview, studi kepustakaan dan melakukan survey dengan kuesioner kepada para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan pondasi Tiang Franki Standar pada proyek gedung bertingkat di Jakarta Bogor. Data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang franki standar dan pengaruhnya terhadap jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) pada proyek gedung bertingkat. Hasil penelitian dari 32 sampel mendapatkan temuan-temuan, setelah dianalisa dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) menghasilkan persamaan regresi berganda linear yang sudah lulus uji model. Selain itu, dihasilkan adanya korelasi positif antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang franki standar dengan jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) yang bersifat linier dengan nilai Adjusted R2 = 0.907. Ditemukan pula variabel-variabel yang memberikan konstribusi dalam meningkatkan Jumlah Tiang Franki standar yaitu yang pertama mobilisasi dan yang kedua penyediaan material. Kemudian sampel berjumlah 32 buah yang dianalisa dengan SPSS diatas, diolah kembali untuk mendapatkan suatu persamaan polinomial dimana dalam persamaan ini hari dinyatakan sebagai variabel bebas dan jumlah tiang sebagai variabel terikat. Dengan bantuan program HTBasic didapatkan persamaan polinomial dengan pangkat 2 dan pangkat 3, dimana pangkat dilihat selisih terkecil antara hasil perhitungan teoritis dengan aktual. Dengan mengabaikan dimensi dari kedua bentuk persamaan tersebut dan dengan mengasumsikan bahwa jumlah tiang adalah sama untuk kedua persamaan yang didapat pada hari kerja pemancangan yang sama, maka kedua persamaan tersebut dapat dikombinasikan menjadi satu persamaan saja yang mana variabel bebasnya adalah faktorfaktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang dan hari kerja pemancangan sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah tiang. Kemudian kedua persamaan tersebut digabung menjadi satu dimana jumlah tiang franki standar ditentukan oleh variabel kualitas mobilisasi dan penyediaan material dan hari pelaksanaan.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Peter Kolbert
Abstrak :
Manajemen operasional merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam suatu industri galangan kapal. Pengembangan dan penyusunan model pada manajemen risiko akan dilakukan agar pembangunan kapal lebih efisien dalam segi waktu dan juga biaya. Langkah yang dilakukan dalam melakukan manajemen risiko tersebut adalah dengan cara melakukan konsep IIAR yaitu: (1) Identification, melakukan identifikasi yaitu identifikasi lokasi, waktu, sebab, dan proses terjadinya peristiwa risiko yang dapat menghalangi, menurunkan, menunda, atau meningkatkan tercapainya pekerjaan di galangan tersebut; (2) Inventory of data,melakukan pengumpulan data yang mendukung dalam pengidentifikasian segala risiko yang ada, mulai pada saat penyerahan dokumen rancangan dari owner hingga pada saat kapal ereksi (erection); (3) Analyze (assessment) adalah melakukan analisa diantaranya dengan cara schedule risk menggunakan pendekatan model matematis, analisis yang dilakukan dengan pengurangan schedule risk pada management proyek, menggunakan database, menggunakan cost risk dan schedule risk dalam analisis risiko; dan (4) Result atau hasil yang didapat setelah melakukan penilaian risiko, peringkat risiko, identifikasi peringkat risiko, dan pengontrolan risiko yang termasuk mitigasi risiko di dalamnya. ......Operational management is very important and should not be ignored in a shipbuilding industry. Development and modeling in risk management should be applied to make the construction of vessel is more efficient in terms of time and costs. the first step in the risk management is concepting IIAR: (1) Identification, is identifying of the location, time, cause, and the process of the happen of risk that may block, degrade, delay, or increase the aim of work in the shipyards; (2) Inventory of the data, perform of collecting data that supports the identification of all the risks that exist, starting at the submission of the draft document from the owner until the ship erection; (3) Analyze (assessment) is analyzing by schedule risk using a mathematical model approach, the analysis conducted by the reduction of schedule risk on project management, using the databases, using cost risk and schedule risk in the risk analysis; and (4) Result, is the results obtained after conducting a risk assessment, risk ratio, identification of risk rating, and control risks including risk mitigation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ostwald, Philip F.
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall, 1974
658.155 OST c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia
Abstrak :
Sistem distribusi BBM bersubsidi di Indonesia tidak berjalan dengan baik sehingga berdampak pada penurunan ketersediaan BBM di Indonesia. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap sistem distribusi BBM bersubsidi Indonesia. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mendapatkan suatu model perkiraan dinamis distribusi BBM agar dapat diketahui berapa jumlah persediaan minyak dalam beberapa tahun ke depan sehingga dapat menghasilkan aktivitas sistem yang efektif dan efisien. Penelitian ini dibatasi dengan BBM bersubsidi premium di Indonesia. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap sistem distribusi ini adalah variabel jumlah produksi dan konsumsi BBM premium di Indonesia per tahun. Variabel-variabel yang diambil mulai dari tahun 2000 sampai 2030. Permodelan sistem distribusi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik yang digambarkan dalam suatu diagram sebab akibat. Model ketersediaan BBM terdiri dari dua sub model yaitu sub model persediaan dan sub model kebutuhan konsumsi. Ada empat skenario menurut tujuan model, yaitu (1) skenario tanpa kebijakan; (2) skenario dengan kebijakan peningkatan harga BBM; (3) skenario dengan kebijakan penggunaan jenis BBM lain; (4) skenario dengan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor. Setiap skenario akan menghasilkan perkiraan ketersediaan BBM yang berbeda-beda.
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Benindra Nehemia Makes
Abstrak :
Latar belakang : Proses identifikasi selain merupakan hak asasi bagi korban bencana, juga penting untuk identifikasi individu yang masih hidup seperti kasus pemalsuan usia atlet, perebutan hak ahli waris, peradilan, dan perwalian anak, dimana kasus-kasus tersebut sering terjadi pada usia 9 sampai dengan 21 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah prakiraan usia 9 sampai dengan 21 tahun dapat ditentukan dari analisis radiografis ruang pulpa dengan metode TCI dan dapat dikaitkan dengan studi analisis histologis jumlah sel odontoblas dan sel fibroblas pada ruang pulpa daerah koronal. Metode : Radiograf diambil dari 148 orang laki-laki dan perempuan dengan gigi premolar satu rahang bawah normal pada usia 9 sampai dengan 21 tahun yang datang ke Klinik Radiologi, Klinik Ortodonsia, dan Paviliun Khusus RSGMP FKG-UI. Tinggi mahkota (CH) dan tinggi ruang pulpa pada mahkota (CPCH) dihitung menggunakan analisis Tooth Coronal Indeks (TCI). Kemudian, dilakukan pencabutan gigi untuk selanjutnya dibuat sediaan histologi untuk menghitung jumlah sel odontoblas dan sel fibroblast. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna antara usia dengan hasil analisis TCI (p<0.05) dengan persamaan prediksi: Usia prediksi = 29,16 + (-0,4)TCI (r2 = 0,6407). Kesimpulan : Metode TCI dapat diterapkan untuk prakiraan usia 9 - 21 tahun. Sedangkan analisis histologis jumlah sel odontoblas dan sel fibroblas di daerah koronal ruang pulpa dapat dikaitkan dengan usia.
Background : Age estimation for identification is not only limited for the deceased at some cases it can also be used to identify living individuals like a case of falsification age of the athlete, the struggle for the rights of heirs, justice, and child custody, where these cases are common in the age of 9 to 21 years. The study was conducted to determine whether the age estimation of 9 to 21 years can be determined from the analysis of pulp chambers radiographically by the method of TCI and can be associated with the study of histological analysis of odontoblas cell and fibroblasts cell number in the coronal pulp chamber. Methodology : Dental radiograph sample of normal lower-first premolar was taken from 148 patients which age are 9 to 21 years old who had attended the Radiology clinic, Orthodontia clinic, and Paviliun Khusus of Faculty of Dentistry Universitas Indonesia. Coronal Height (CH) and Coronal Pulp Cavity Height (CPCH) measured by Tooth Coronal Indeks (TCI) analysis. Then, the extraction of teeth for subsequent histological preparations made to count the number of odontoblas cells and fibroblast cells. Result : There was a significant difference between the age with the TCI analysis result (p<0.05) and obtain the prediction equation: Predicted age = 29,16 + (- 0,4)TCI (r2 = 0,6407). Conclusion : TCI method can be applied to estimate the age of 9 to 21 years. While the histological analysis of odontoblas cell and fibroblasts cell numbers in the coronal pulp chamber can be associated with age.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Djulnaily
Abstrak :
Tesis ini adalah studi kasus bagaimana ide investasi yang berasal dari karyawan dapat bertransformasi menjadi suatu proposal proyek investasi dengan bantuan opini subjektif dari karyawan lain di perusahaan yang sama. Hasil studi menunjukkan pengumpulan opini subjektif dengan variasi metode kualitatif dapat membantu mentransformasikan ide karyawan tersebut menjadi suatu perkiraan nilai ekonomis. Namun penggunaan opini subjektif ini menyebabkan problem informasi asimetris. Problem informasi asimetris dapat terjadi antara karyawan penggagas proyek investasi sebagai agen dan manajemen sebagai pemegang kepentingan. Dan problem informasi asimetris juga dapat terjadi antara karyawan penggagas proyek investasi sebagai pemegang kepentingan dan karyawan lain sebagai agen. Evaluasi terhadap proposal proyek investasi dapat mengurangi problem informasi asimetris tersebut. Pada penelitian ini model stage gate (Cooper, Robert G., 2008) dapat membantu menggambarkan sejauh mana model intertemporal capital budgeting (Roper, Andrew H. & Ruckes, Martin E., 2012) sesuai dengan kondisi pada penelitian. Pada penelitian ini kondisi informasi asimetris masih belum mendekati sesuai dengan model intertemporal capital budgeting, yaitu terjadi akibat perbedaan pandangan terhadap prospek investasi melainkan kondisi informasi asimetris masih terjadi pada faktor-faktor yang lain yang menentukan. ......This thesis is a case study of how investment ideas from employees can be transformed into an investment project proposal with help of the subjective opinion of the other employees in the same company. The study shows the variation of collecting subjective opinion with qualitative methods can help transform the employee idea into an estimate economic value. However, the use of subjective opinion causes asymmetric information problems. Asymmetric information problems can occur between employees initiators of the project investment as an agent and management as an stakeholders. Also, asymmetric information problems can occur between employees initiaors of the project investment as an stakeholders and other employee as an agents. Evaluation of investment project proposal can reduce the asymmetric information problems. At this research stage gate model (Cooper, Robert G., 2008) can help illustrate the degree to which intertemporal capital budgeting model (Roper, Andrew H. & Ruckes, Martin E., 2012) in accordance with the conditions of the study. In this study the condition of asymmetric information still has not been similar in accordance with the intertemporal capital budgeting model, which occurs as a result of different views of the the investment prospects, but the asymmetric information condition still occurs at others factors that determine.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Amanina
Abstrak :
Pendahuluan: Perdarahan intraoperatif menjadi penyebab utama terjadi henti jantung di ruang operasi. Perdarahan dapat ditangani dengan pemberian transfusi. Pemberian transfusi berisiko menyebabkan infeksi dan reaksi alergi sehingga tidak semua pasien dengan perdarahan diberikan transfusi. Jumlah transfusi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kadar Hb praoperasi, jumlah perdarahan, gangguan hemodinamik serta perkiraan allowable blood loss. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis terdapat hubungan antara faktor-faktor tersebut terhadap jumlah transfusi pada pasien perdarahan intraoperatif Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain potong-lintang. Data diperoleh dari 84 rekam medis pasien di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Data yang dianalisa adalah kadar Hb praoperasi, jumlah perdarahan, gangguan hemodinamik, perkiraan allowable blood loss dan jumlah transfusi intraoperatif. Uji yang dilakukan adalah uji bivariat pada masing-masing faktor dengan uji korelasi Pearson, Spearman dan uji komparatif Mann Whitney menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Hasil: Didapatkan bahwa jumlah perdarahan (p=0,000) mempengaruhi jumlah transfusi. Pada kelompok dengan gangguan hemodinamik didapatkan perbedaan jumlah transfusi dibandingkan dengan kelompok tanpa gangguan hemodinamik (p=0,009). Hb praoperasi dan perkiraan allowable blood loss tidak mempengaruhi jumlah transfusi (p=0,794, p=0,250). Kesimpulan: Jumlah perdarahan berhubungan dengan jumlah transfusi. Nilai Hb praoperasi dan perkiraan allowable blood loss tidak berhubungan dengan jumlah transfusi intraoperatif. ......Introduction: Intraoperative haemorrhage is the leading cause of cardiac arrest in surgery. Transfusion can be given to replace intraoperative blood loss. Transfusion can trigger infection and allergy reactions. Hence it must be given cautiously. Blood transfusion volume can be related to many factors, ie, preoperative hemoglobin value, blood loss volume, the presence or absence of hemodynamic instability, and allowable blood loss value. This study aimed to know the relationship between those factors and the blood transfusion volume. Method: This was an observational analytic study with a cross-sectional design that included 84 patients who had received an intraoperative blood transfusion in Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta. Preoperative hemoglobin, blood loss volume, estimated allowable blood loss, hemodynamic instability, and intraoperative blood transfusion volume data were obtained from medical records and analyzed. Bivariate test (Pearson, Spearman correlation test, and the Mann Whitney comparative test, was performed using SPSS ver. 20.0. Results: Blood loss volume (p=0,000) was significantly associated with the blood transfusion volume. Blood transfusion volume was significantly different in patients with hemodynamic instability than patients with stable hemodynamic (p=0.009). Preoperative hemoglobin level and estimated allowable blood loss value were not significantly associated with blood transfusion volume (p=0.794 and p=0.250, respectively). Conclusion: Blood loss volume was significantly related to blood transfusion volume. Preoperative hemoglobin level and estimated allowable blood loss were not significantly associated with blood transfusion volume.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>