Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raswari
Jakarta: UI-Press, 2007
621.867 2 RAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raswari
Jakarta: UI-Press, 1987
621.867 2 RAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Aprilia Alief
"Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, dibutuhkan moda transportasi agar BBM dapat terdistribusi di berbagai penjuru daerah khususnya daerah pedalaman yang memiliki perairan dangkal. Self-Propelled Oil Barge (SPOB), sebagai moda transportasi yang sesuai dengan keadaan tersebut, memerlukan sistem perpipaan. Pada tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan sistem perpipaan dengan prioritas pada sistem perpipaan muatan. SPOB ini dirancang untuk dapat mengangkut tiga jenis muatan yang berbeda. Perancangan sistem perpipaan menggunakan standar Japanese Industrial Standards (JIS), badan klasifikasi ClassNK, MARPOL, dan SOLAS.

To satisfy needs of fossil fuel in Indonesia, modes of transport is needed. Therefore, fossil fuel can be distributed across the country, especially in rural areas which has shallow water. Self-Propelled Oil Barge (SPOB), as a mode of transport which is suitable for that condition, needs piping system. In this final project, the author explains about design of piping systems with oil cargo piping system as the main concern. This SPOB is designed to be able to load three different types of fossil fuel. The piping system design uses these standards, such as Japanese Industrial Standards (JIS), ClassNK classification society, MARPOL, and SOLAS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Mulya Jati
"Pembangkit panas bumi saat ini merupakan salah satu prioritas dikarenakan tingkat emisi dan ketersediaannya cukup banyak di Indonesia. Dengan target pemerintah cukup tinggi sekitar 7.2 Gw di tahun 2035. Maka proyek pembangunan pembangkit ini akan sangat banyak. Setiap fluida geothermal dari sumur atau reservoir memiliki komposisi yang unik, tidak sama satu dengan yang lain. Perbedaan komposisi ini pula akan membuat perbedaan reaksi yang terjadi pada korosi. Potensi korosi yang umumnya terjadi pada pembangkit panas bumi ini adalah uniform, pitting dan erosi sehingga dapat menyebabkan stress corrosion crack. Setidaknya terdapat 7 key corrosive species yang menjadi permasalahan bagi material yaitu H2S, ion klorin, ion sulfat, oksigen, ion hidrogen, ammonia dan carbon dioksida. Perlu adanya pertimbangan berbasis keilmuan dan teknis yang dilakukan dalam penentuan material pengangkutnya dalam hal ini ialah perpipaan. Pada laporan keinsinyuran ini akan membahas penentuan material pada fluida geothermal dengan pendekatan corrosivity classification system yang diajukan oleh Ellis. Selain pemilihan material, akan dibahas pula cara mengklasifikasi beberapa kelas berdasarkan tekanan dan temperature, perhitungan tebal pipa minimum di sistem dan validasi ketebalan pada kondisi full vacuum berdasarkan ASME B31.1. Sehingga didapat spesikasi material untuk perpipaan yang dapat digunakan dengan aman dan ekonomis. Dari hasil perhitungan didapat material baja karbon masih cukup dominan dapat digunakan dengan pemberian corrosion allowance 3mm. Ketebalan pipa semakin tebal dengan meningkatnya temperatur dan tekanan.

Geothermal power plant is currently one of the priorities due to the level of emissions and its availability in Indonesia. With the government's target being quite high, around 7.2 Gw in 2035. So there will be a lot of power plant development projects. Each geothermal fluid from a well or reservoir has a unique composition, not the same as one another. This difference in composition will also make a difference in the reaction that occurs in corrosion. The potential for corrosion that generally occurs in geothermal plants is uniform, pitting and erosion which can cause stress corrosion cracks. There are at least 7 key corrosive species that are a threat to materials, there are H2S, chlorine ions, sulfate ions, oxygen, hydrogen ions, ammonia and carbon dioxide. There needs to be scientific and technical-based considerations made in determining the transport material, in this case piping system. This engineering report will discuss the determination of materials in geothermal fluids using the corrosivity classification system approach proposed by Ellis. Apart from material selection, we will also discuss how to classify several classes based on pressure and temperature, calculate the minimum pipe thickness in the system and validate the thickness in full vacuum conditions according ASME B31.1. So we get material specifications for piping that can be used safely and economically. From the calculation results, it was found that carbon steel material is still dominant enough to be used with a corrosion allowance of 3mm. The thickness of the pipe gets thicker with increasing temperature and pressure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nabil Arta
"Di Desain awal ruang mesin kapal biasanya dilakukan berdasarkan referensi desain sebelumnya seperti data rancangan, solusi teoretis optimal, alat-alat yang dibutuhkan dan batasan pada desain. Kemudian, data yang telah dirancang digunakan untuk fase desain berikutnya. Berikutnya perancang akan memodifikasi tata letak berdasarkan pertimbangan peralatan, analisis kinerja, dan evaluasi akhir. Akhirnya, tata letak yang optimal dipilih setelah dipertimbangkan berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman desainer.
Pada zaman sekarang, perdagangan pembuatan kapal dunia sangatlah ketat. Untuk bersaing di pasar perdagangan dunia, galangan kapal harus membuat inovasi terbaru yang dapat meningkatkan perusahaan mereka. Salah satu terobosan yang paling populer adalah membuat desain kapal lebih efisien.
Saat ini, berbagai konsep yang terkait erat dengan manajemen efisiensi sedang dieksplorasi secara terus-menerus. Di sisi lain, ruang mesin kapal adalah bagian paling rumit dari kapal sehingga strategi optimasi masih dikembangkan secara bertahap.
Sehubungan dengan semua itu, skripsi ini ditujukan untuk menunjukkan langkah baru yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan ruang mesin yaitu dengan menggunakan metode algoritma genetika.
Metode ini akan digunakan dengan perincian: 1) Algoritma genetika yang digunakan untuk persiapan ruang mesin akan meningkatkan efisiensi perawatan kapal dan meminimalkan panjang pipa di ruang mesin. Dua hal tersebut secara tidak langsung berkaitan dengan penghematan biaya produksi. 2) Kapal cargo panamax digunakan sebagai sampel utama.

The initial design of the ships engine room is usually carried out based on previous design references such as design data, optimal theoretical solutions, tools needed and limitations on the design. Then, the data that has been designed is used for the next design phase. Next the designer will modify the layout based on equipment considerations, performance analysis, and final evaluation. Finally, the optimal layout chosen after consideration is based on the knowledge and experience of the designer.
Today, the worlds shipbuilding trade is very strict. To compete in the world trade market, shipyards must make the latest innovations that can improve their companies. One of the most popular breakthroughs is making ship design more efficient.
At present, various concepts that are closely related to efficiency management are being explored continuously. On the other hand, the engine room of the ship is the most complicated part of the ship so the optimization strategy is still being developed in stages.
In connection with all that, this thesis is intended to show a new step that can be used to optimize machine space by using the genetic algorithm method.
This method will be used with details: 1) The genetic algorithm used to prepare the engine room will improve the efficiency of ship maintenance and minimize the length of the pipe in the engine room. These two things are indirectly related to saving production costs. 2) Panamax cargo ships are used as the main sample.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nur
"PLN Muara Tawar akan melakukan penggantian kebutuhan dari Bahan Bakar Minyak menjadi gas sebagai salah satu bentuk penghematan dan konservasi energi. Namun karena belum adanya infrastruktur pipa yang mensuplai gas alam dari jaringan pipa transmisi utama Sumatera Selatan - Jawa Barat langsung menuju PT. PLN pembangkit Muara Tawar. Karena itu diperlukan pembangunan infrastruktur perpipaan gas untuk mendorong pemanfaatan gas alam sebagai bahan bakar utama PT. PLN pembangkit Muara Tawar. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan system perpipaan transmisi gas dari titik suplai gas dari tapping point Muara bekasi ke PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini dimulai dengan pengumpulan data teknis dan data suplai-permintaan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar, dilanjutkan dengan analisis data, pembuatan rute, simulasi dengan piranti lunak, perhitungan keekonomian serta analisis dampak sosial dan lingkungan. Standar desain yang digunakan dalam perancangan system perpipaan transmisi gas ini adalah ASME B31.8-1995. Kondisi optimal dari rancangan dicari dengan melakukan simulasi menggunakan piranti lunak Piping System FLUID FLOW versi 2.1. Kebutuhan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar adalah 400 MMSCFD. Dari data sekunder, diperoleh panjang total rute alternatif 7,2 km. Diameter pipa Carbon Steel yang digunakan memiliki diameter nominal 26 inch. Tekanan suplai gas adalah 350 psig dengan tekanan di titik demand ditetapkan sebesar 500 psig dan kecepatan gas maksimum sebesar 30,48 m/s. Pada alternatif sistem perpipaan yang dirancang, diperoleh tekanan di titik sebelum kompresor adalah 296 psig dengan kecepatan gas 22,4 m/s. Pembangunan sistem perpipaan dilakukan 2 tahap (2007-2009) dengan masa operasi selama 15 tahun (2007-2022). Daya kompresor yang digunakan adalah 5963 HP untuk tahap I dan 6072 HP untuk tahap II dengan efisiensi 0,75 dan rasio Pout/Pin sebesar 1,6. Total biaya investasi yang telah ditambahkan dengan bunga mencapai 39,17 juta US$ untuk tahap I dan 16,84 Juta US$ untuk tahap II. Pada kasus dasar dimana Toll Fee harga jual gas ditetapkan sebesar 0,20 $/MMBtu, didapat NPV pada tahun 2022 sebesar 121,72 juta US$ dengan IRR 32,61%, payback period 4,2 tahun dan B/C ratio 4,50.

PLN Muara Tawar will substitute the need of oil fuel to gas as form of economizing and energy conservation. However, due to no pipeline infrastructure which supplying natural gas from main network pipe transmission South Sumatra-West Java direct ti PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Therefore development of gas pipeline infrastructure is needed to enhance natural gas usage as main fuel of PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. The purpose of this paper is to create a system of gas transmission pipeline from gas supply point at Muara Bekasi to PT. PLN Pembangkit Muara Tawar. Design of gas transmission pipeline is started with technical data collection and supplydemand analyzing, continued with data analysis, rute construction, simulation, economic feasibility study, and social-environmental effect analysis. The standard design which had been used in gas transmission pipeline system is ASME B31.8 1995. Optimum condition of design is made by using software simulation of pipping system FLUID FLOW 2.1. Gas demand in PT. PLN Pembangkit Muara Tawar is 400 MMSCFD. From seconder data had been obtained total length of alternative route 7,2 km. Carbon Steel pipe diemeter which had been used 26 inch nominal diameter. Gas supply pressure is 350 psig with pressure of demand point is setted on 500 psig and maximum gas velocity is 30,48 m/s. On designed of pipeline system alternative, obtained the pressure at the point before compressor is 296 psig with gas velocity 22,4 m/s. The piping system construction done in 3 years (2007 ? 2009) and piping system operating time is assumed as long as 15 years (2007 ? 2022). Compressor power which be used is 5963 HP for step I and 6072 for step II with efficiency 0,75 and ratio Pout/Pin is 1,6. Total of investment cost which had been added with interest reach US$ 39,17 millions for step I and US$ 16,84 millions for step II. The basic case where Toll Fee of gas selling price is setted on 0,20 $/MMBtu, NPV on year 2022 is US$ 121,72 millions with IRR 32,61%, payback period 4,2 years and B/C ratio 4,50."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi Sumarsono
"Untuk menjamin kualitas pangan hasil produksi perikanan laut, perlu dipertimbangkan proses pendinginan ikan yang dilakukan di kapal ikan. Teknologi yang dapat dipercaya dalam pendinginan ikan salah satunya dengan sistem pendingin ice slurry. Pada penelitian ini dilakukan observasi tentang pengaruh dari kecepatan aliran ice slurry (dari evaporator ke palka), dan konsentrasi awal larutan 9 ppt, 18 ppt, 27 ppt terhadap pressure drop ice slurry berbahan dasar air laut dan perancangan sistem distribusi ice slurry di atas kapal ikan 25 GT. Jenis pipa yang digunakan pada kapal ikan 25 GT yaitu pipa PVC (SCH 40) 1 inci. Daya pompa yang dibutuhkan untuk memompa air laut ke dalam tangki penyimpanan air laut di kapal ikan 25 GT adalah 15,40 W dan kapasitas pompa 25,71 L/min. Selain itu, daya pompa untuk memompa air laut-ice slurry ke palkah adalah 71,72 W, nilai ini didapatkan dari ekstrapolasi linear data eksperimental, dan kapasitas pompa 31,11 L/min.

To guarantee the quality of food produced by the sea, it is necessary to consider the fish cooling on the fishing boat. The technology that can be trusted on boat fish cooling is the ice slurry. In this study, observations were made on the effects of flow velocity, and initial concentration (9 ppt, 18 ppt, 27 ppt) of the solution on the pressure drop of sea water-based ice slurry and the design of an ice slurry distribution system on a 25 GT fishing boat. The type of pipe used on 25 GT fishing vessels is PVC pipe (SCH 40) 1 in. The pump power needed to pump sea water into the sea water storage tank on a 25 GT fishing vessel is 15.40 W and the capacity pump 25.71 L/min. In addition, the pump power for pumping sea water-ice slurry to the hold is 71.72 W, this value is obtained from linear extrapolation of experimental data, and the pump capacity is 31.11 L/min."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Lazuardi Imani
"Jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan program pemerintah Indonesia dalam mengurangi penggunaan energi minyak bumi. Program ini biasa disebut dengan Gas Kota yang berarti mengalirkan gas dari sumbernya melalui jaringan perpipaan hingga sampai ke konsumen yaitu rumah tangga. Salah satu daerah yang sudah mendapatkan program Gas Kota ini adalah Cikarang Kabupaten Bekasi. Pembangunan tahap satu jaringan ini rampung pada akhir tahun 2015 dan mulai beroperasi pada awal tahun 2016 sedangkan pembangunan tahap dua ini masih dalam perencanaan. Oleh karena itu dilakukan studi pengembangan jaringan distribusi ini.
Dalam studi ini, pertama dilakukan pemetaan rute jaringan dari katup pengembangan hingga ke pelanggan. Kedua, menetapkan tekanan dan debit awal yang dibutuhkan. Terakhir, melakukan perhitungan hidraulik dengan simulasi menggunakan perangkat lunak sistem perpipaan yaitu Pipesim dan Pipe Flow Expert.
Hasil dari studi ini diharapkan mampu menambah kurang lebih 1500 pelanggan baru dengan tekanan dan debit sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam studi ini dilakukan analisis pada penggunaan beberapa diameter pipa untuk membandingkan tekanan akhir yang dihasilkan. Selain itu, dilakukan juga analisis pada kondisi seperti, sebagian pelanggan tidak menggunakan gas atau menutup katup gas sambungan rumahnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan yang ada pada jaringan tersebut.

Gas distribution network for households is a program of the Indonesian government in reducing the use of petroleum energy. This program is commonly called City Gas which means the gas flow from the source through pipeline network to the consumers that is households. One of the areas that already getting this Gas City program is Cikarang Bekasi. Construction of phase one of the network was completed by the end of 2015 and began operating in early 2016 while the construction of phase two is still planning. Therefore, it conducted a study of this pipeline distribution.
In this study, first mapping the route network from the development valve through to the costumers. Second, set initial pressure and gas flow is needed. Lastly, did a hydraulic calculations by simulation using piping system software ie Pipesim and Pipe Flow Expert.
The results of this study are expected to add approximately 1500 new costumers with pressure and gas flow in accordance with established standards. In this study conducted an analysis on the use of several pipe diameter to compare the final pressure. In addition, analysis is also performed on the condition of some costumers don rsquo t use gas or close the gas valve. It is intended to know the difference in pressure on the network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritoni
"Fungsi utama dari sistem pengkondisian udara adalah untuk menjaga kenyamanan kondisi udara ruangan bagi manusia. Kenyamanan ini dicapai dengan mempertahankan temperatur, kelembaban, kebersihan, distribusi udara dan kebisingan pada kondisi yang diinginkan. Untuk itu diperlukan faktor-faktor pendukung dalam merencanakan suatu sistem pengkondisian udara yang baik, yang meliputi segi ekonomi, operasional dan arsitektur.
Perencanaan sistem pengkondisian udara meliputi perhitungan beban pendinginan, pemilihan sistem pengkondisian udara yang sesuai, perencanaan sistem ducting, dan perencanaan sistem perpipaan air pendingin (chilled water). Lingkup sistem perpipaan instalasi pengkondisian udara meliputi perpipaan air pendingin yang menghubungkan evaporator mesin pendingin (chiller) dengan koil pendingin pada AHU.
Tahapan dalam merencanakan sistem perpipaan alr pendingin adalah membuat sketsa jalur pipa, menentukan diameter pipa, memperhitungkan peralatan perpipaan yang digunakan (valve dan fitting), menentukan jalur kriris untuk menghitung head pompa, memilih pompa yang sesuai, dan akhimya menyajlkannya dalam bentuk gambar teknis.
Perhitungan diameter pipa pada sistem ini menggunakan metode pressure drop, dimana pressure drop per satuan panjang pipa ditetapkan berkisar antara 100- 400 Palm, dengan kriteria perencanaan, 200 Palm. Diameter yang dipilih harus efisien dengan mempertimbangkan kecepatan yang dihasilkan tidak ter1alu tinggi untuk menghindari erosi pada permukaan dalam pipa.

Primary function of air conditioning system is to keep room air condition comfort for human. This comfort reached by maintain temperature, humidity, cleanness, air distribution, and noise. Therefore, some supporting factors are needed in designing air conditioning system, such as economic, operational, and architectural considerations.
Air conditionong system design include cooling load calculation, property air conditioning system selection, dueling system design, and chilled water piping design. Piping system of air conditioning instalation consist of chilled water piping that connects chiller evaporator to cooling coil on Air Handling Unit.
The stages of chilled water piping design of air conditioning system are design pipeline sketch, detemine pipe diameter, calculate piping equipment that used (valve and fitting), determine critis path for calculate pump head, select properly size pump, and finally presents in technical drawing.
Calculation of pipe diameter in this system uses pressure drop methode, which pressure drop per length of pipe detemined about 100 - 400 Palm wijh design consideration is 250 Palm. Selection pipe diameter must efficienly, consider velocity that result to avoid erotion in inside pipe surface.
Result of chilled water piping calculation if we compare with existlng system have some difference. This difference happened because of the difference in estimating total cooling load, that cause of difference in selection of air conditioning system capacity that used (chiller and air handling unit); the difference in determine critis path; the difference in calculation of method that used; and the difference in selection piping equipment, such as valve, fitting and pump.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>