Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Darell Hanriza Putra
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara perilaku objektifikasi seksual interpersonal dengan sikap mengenai persetujuan seksual pada dewasa muda pengguna aplikasi kencan daring di Indonesia, serta apakah terdapat perbedaan dalam skor rata-rata kedua variabel antara partisipan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional Pearson Product-Moment Correlation dan komparatif menggunakan Independent Samples t-test, dengan menggunakan alat ukur adaptasi Sexual Consent Attitude Scale dan Interpersonal Sexual Objectification Scale – Perpetration Version dengan jumlah total 330 sampel. Hasil analisis utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku objektifikasi seksual interpersonal, baik secara keseluruhan maupun masing-masing dimensinya (body comments, body gazes, dan unwanted explicit sexual advances), dengan masing-masing dimensi dari sikap mengenai persetujuan seksual (hubungan negatif pada asking for consent first is important dan hubungan positif pada commitment reduces asking for consent). Selain itu, hasil penelitian ini juga mennjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dalam objektifikasi seksual interpersonal maupun sikap mengenai persetujuan seksual antara partisipan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini berimplikasi terhadap program psikoedukasi mengenai persetujuan seksual dan/atau upaya prevensi kekerasan seksual.
This research is conducted to see whether there is a relationship between interpersonal sexual objectification and sexual consent attitude and in young adult dating app users in Indonesia, and whether there are differences in both variable mean scores between male and female participants. This study uses correlational quantitative method using Pearson Product-Moment Correlation and comparative method using Independent Samples t-test, using the adapted version of Sexual Consent Attitude Scale and Interpersonal Sexual Objectification Scale – Perpetration Version with a total of 330 samples. Results of this research showed that there is a significant relationship between interpersonal sexual objectification, both with the total score and scores within each dimension (body comments, body gazes, and unwanted explicit sexual advances) and each dimension of sexual consent attitude (negative relationship on asking for consent first is important, and positive relationship on commitment to reduce asking for consent). Besides that, results of this study also showed that there is a significant mean difference on both interpersonal sexual objectification and sexual consent attitude between male and female participants. This research has an implication towards psychoeducational programs about sexual consent and/or to prevent sexual violence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luh Ayu Candra Utami
"Asertivitas seksual dan sikap persetujuan seksual merupakan faktor protektif terhadap aktivitas seksual non-konsensual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gender dalam memoderasi hubungan antara asertivitas seksual (prediktor) dan dimensi sikap persetujuan seksual (kriterion), yakni Asking for Consent First is Important dan Commitment Reduce Asking for Consent. Partisipan merupakan laki-laki (N = 357) dan perempuan (N = 398) pada usia dewasa muda yang pernah atau sedang memiliki hubungan romantis atau hubungan seksual. Asertivitas seksual diukur menggunakan Sexual Assertiveness Questionnaire for Women dan sikap persetujuan seksual diukur menggunakan Sexual Consent Attitude Scale. Analisis yang dilakukan menggunakan teknik PROCESS simple moderation. Hasil analisis moderasi menunjukan bahwa gender tidak memoderasi hubungan antara asertivitas seksual dan kedua dimensi sikap persetujuan seksual, yaitu Asking for Consent First is Important dan (b= -.107, t= -1.78, p>0.05) dan Commitment Reduce Asking for Consent (b= .008, t= .219, p>0.05). Hasil penelitian dapat mendukung pengembangan pendidikan seksual berbasis komunikasi asertif pada laki-laki dan perempuan muda untuk mencegah aktivitas seksual yang non-konsensual.
Sexual assertiveness and sexual consent attitude are protective factors against nonconsensual sex. This research examined the moderating role of gender in the relationship between assertiveness (predictor) and two dimensions of sexual consent attitude; Asking for Consent First is Important and Commitment Reduce Asking for Consent. Participants were young men (N = 357) and women (N = 398) with prior history of romantic or sexual experience. Sexual assertiveness was measured using Sexual Assertiveness Questionnaire for Women and sexual consent attitude was measured using Sexual Consent Attitude Scale. Analysis was conducted using PROCESS simple moderation model. Results show that gender does not moderate the relationship between sexual assertiveness and two dimensions of sexual consent attitude, Asking for Consent First is Important (b= -.107, t= -1.78, p>0.05) and Commitment Reduce Asking for Consent (b= .008, t= .219, p>0.05). Findings support the development of sexual education based on sexual assertiveness communication for young men and women to prevent nonconsensual sex."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library