Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Sulthon Nashir. Y
"Latar Belakang: Skabies merupakan penyakit yang dapat terjadi di mana saja, terutama di tempat padat penghuni, seperti pondok pesantren. Faktor yang menyebabkan terjadinya skabies pada remaja adalah tingkat pengetahuan, perilaku, tinggal di tempat padat penghuni, dan hygiene yang buruk. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan personal hygiene, sanitasi lingkungan dan perilaku dengan kejadian skabies. Metode: Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Santri SMP Putra dengan jumlah 96 Santri. Teknik sampel menggunakan total sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan analisis chi-square. Hasil: hasil penelitian menunjukan karakteristik usia di diketahui rerata usia santri adalah 13,61 tahun dengan hampir setengahnya santri kelas IX (45,8%). Sebagian besar dalam kategori iya (74,0%), pengetahuan tentang personal hygiene didapatkan setengahnya responden dalam kategori pengetahuan kurang (57,3%), pengetahuan tentang sanitasi lingkungan didapatkan sebagian besar dalam kategori pengetahuan kurang (58,3%), perilaku tentang personal hygiene didapatkan sebagian besar dalam kategori perilaku kurang (64,6%). Berdasarkan analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara pengetahuan personal hygiene, pengetahuan sanitasi lingkungan, perilaku dengan kejadian skabies. Kesimpulan: pengetahuan personal hygiene, pengetahuan sanitasi lingkungan, perilaku terkait personal hygiene merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian skabies.

Background: Scabies is a common disease that occurs in many places, such as Islamic boarding schools. Factors that cause scabies in adolescents are the level of knowledge, behavior, living in densely populated places, and poor hygiene. Objective: To determine the correlation between knowledge of personal hygiene, environmental sanitation and behavior with the incidence of scabies. Method: This type of research is a quantitative cross-sectional design. The population in this study were all male junior high school students with a total of 96 students. The sample technique used total sampling, data collection used a questionnaire and data analysis used univariate and bivariate with chi-square analysis. Results: The results showed that the age characteristics of the students were 13,61 with almost half of the students in class IX ( 45,8%). Most were in the yes category (74,0%), knowledge about personal hygiene was found by half of the respondents in the less knowledge category (57,3%), knowledge about environmental sanitation was obtained mostly in the less knowledge category (58,3%). about personal hygiene, most of them were in the less behavioral category about personal hygiene (64,6%). Based on bivariate analysis, it showed that there was a correlation between knowledge of personal hygiene, knowledge of environmental sanitation, behavior related to personal hygiene and the incidence of scabies Conclusion: knowledge of personal hygiene, knowledge of environmental sanitation, behavior related to personal hygiene are factors that influence the incidence of scabies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gasper, Ivonne Alfonsina Victorina
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang terjadi di daerah tropis dan
dialami oleh semua kelompok usia termasuk pada aggregate dewasa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu dan perilaku personal hygiene
dengan kejadian malaria pada aggregate dewasa di Kabupaten Maluku Tenggara.
Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional pada 108 responden dengan cluster proporsional. Hasil menunjukkan ada
hubungan bermakna antara karakteristik pekerjaan (p= 0.016), perilaku personal
hygiene (p=0.045) dengan kejadian malaria. Perawat komunitas disarankan
melakukan edukasi melalui program pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat berdasarkan faktor risiko penyebab masalah serta memperhatikan
sumberdaya yang ada di masyarakat.

ABSTRACT
Malaria is an infectious transmitted disease that commonly occurs in tropical area in
all age group including adult group. The purpose of this study is to determine the
correlation between demographic characteristics and personal hygiene behavior with
malaria incidence in Maluku Tenggara. This is descriptive correlation study using
cross sectional and proportional cluster in recruiting 108 respondents. The result
shows that there is significant correlation between job characteristics (p value =
0.014), and personal hygiene behavior with malaria incidence (p value = 0.037). It is
recommended nurse are advised to educate community through health education
programs as needed community based on risk factors cause of problem, as well as
resources in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffina Mirsa Sabila
"Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi Sarcoptes scabiei var hominis, yang ditandai dengan gatal terutama di malam hari. Penyakit ini mudah menyebar, terutama di lingkungan dengan sanitasi buruk dan populasi padat, seperti pesantren. Berdasarkan data WHO, skabies mempengaruhi lebih dari 200 juta orang secara global setiap tahunnya, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Faktor risiko utamanya adalah kebersihan diri yang tidak memadai, terutama di lingkungan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku kebersihan diri santri dengan kejadian skabies di Pesantren Daarul Ishlah, serta mendukung program eradikasi skabies nasional menuju target Indonesia bebas skabies pada 2030.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan seluruh santri sebagai subjek. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan pada 18 November 2023, meliputi pemeriksaan kulit dan kuesioner terkait kebersihan diri. Analisis dilakukan dengan uji statistik chi-square menggunakan IBM SPSS Statistics 23.
Hasil
Dari 142 santri, 76 santri (53,25%) terdeteksi positif skabies, sedangkan 66 santri (46,48%) negatif. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara perilaku kebersihan diri dengan kejadian skabies (p > 0,05).
Kesimpulan
Prevalensi skabies di Pesantren Daarul Ishlah mencapai 53,25%, dan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara perilaku kebersihan diri santri dengan kejadian skabies.

Introduction
Scabies is a skin condition caused by the infestation of Sarcoptes scabiei var hominis, marked by intense itching, particularly at night. The disease spreads quickly, especially in environments with poor sanitation and overcrowding. According to the WHO, more than 200 million people are affected by scabies annually worldwide, with Indonesia having one of the highest prevalence rates. Islamic boarding schools, or pesantrens, are high-risk areas for scabies outbreaks due to often inadequate personal hygiene practices. Previous research shows a significant relationship between improved hygiene and decreased scabies cases. This study aims to examine the connection between the personal hygiene practices of students at Pesantren Daarul Ishlah and the occurrence of scabies, supporting Indonesia's goal to eliminate scabies by 2030.
Method
A cross-sectional study was conducted, involving all students at the pesantren. Data were collected during a community service event on November 18, 2023, through skin examinations and a 10-question personal hygiene survey. The analysis was performed using IBM SPSS Statistics 23 and chi-square statistical tests.
Results
Out of 142 students, 76 (53.25%) were diagnosed with scabies, while 66 (46.48%) were not. The statistical analysis showed no significant correlation between the 10 aspects of personal hygiene and scabies incidence, with a P-value greater than 0.05.
Conclusion
In conclusion, the prevalence of scabies at Pesantren Daarul Ishlah was 53.25%, with no significant association found between personal hygiene practices and scabies cases.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library