Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaelany H.D.
Abstrak :
Pariwisata pada prinsipnya bertitik tolak pada kegiatan manusia yang bergerak, berpindah dan berjalan di muka bumi. Anjuran berjalan di muka bumi dalam Al-Qur'an, lazimnya dikaitkan dengan perintah agar manusia memperhatikan tanda-tanda (ayat-ayat) keagungan Pencipta, dan menyaksikan berbagai akibat dari prilaku orang-orang terdahulu (baik positif maupun negatif) agar dijadikan tamsil. Akan tetapi tidak pula tertutup dan dilarang bila perjalanan itu dilakukan sekaligus untuk bersenang-senang menikmati curahan rahmat Allah yang terbentang di muka bumi, mengecap keindahan alam, menyaksikan sesuatu yang mempesona, atau yang ganjil dan unik sehingga hati menjadi gembira, bahagia, damai, dan mensyukuri nikmat Tuhan yang tersebar di alam semesta ini. Allah menganjurkan manusia untuk berjalan di muka bumi dengan memakai istilah yang beraneka macam, seperti : Safar, Sara, Saha, diaraba, Ibnu Sabil, Rihieh, masya dsb. Dalam rangka ini Islam memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang-orang yang sedang bepergian untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban ibadah dengan mendapatkan rukhshah (keringanan-keringanan), seperti :
- Boleh mengangkat rakaat shalat empat menjadi dua rakaat, dan bahkan sekaligus menggabungkan dua waktu ke dalam satu waktu.
- Boleh menunda puasa Bulan Ramadlan untuk dilaksanakan di bulan lain.
- Boleh mengganti air dengan debu untuk bersuci.
- Boleh menyapu sepatu (muza) tanpa membukanya di musim dingin dalam berwudlu (bersuci) selama 3 hari 3 malam.
- Para musafir yang kekurangan biaya berhak memperoleh sumbangan dan dana zakat atau infaq.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amnawaty
Abstrak :
ABSTRAK Dalam istilah kriminologi crimes atau tindak pidana lebih dikenal dengan sebutan kejahatan. Kejahatan yang secara nyata ada di masyarakat jauh lebih banyak dari kejahatan yang secara nyata ada di dalam aparat statistik aparat keamanan. Kenyataan lain yang juga terdapat di masyarakat adalah meningkatnya angka kejahatan baik secara kualitas maupun kuantitas, begitu juga dengan modus operandi kejahatan tersebut yang semakin canggih dan profesional. Modus operandi yang kovensional sudah lama ditinggalkan. Para pelaku kejahatan terdiri dari orang-orang yang tidak berpendidikan sampai ke orang-orang yang berpendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan ?kerah putih?. Para pelaku kejahatan terdapat hampir di semua bidang kehidupan mulai dari kejahatan di bidang harta benda, bidang jiwa dan badan, kejahatan bidang perbankan, kejahatan dalam bidang pertahanan keamanan, kejahatan bidang keuangan negara, dan laian-lain. Realitas kejahatan tersebut meningkat dari tahun ke tahun. Dari hasil penelitian, dapatlah dipahami bahwa telah terjadi perbincangan yang panjang di antara para fuqaha dari berbagai mazhan tentang tindak pidana pencurian. Dari berbagai perbincangan di antara para fuqaha dari berbagai mazhab dan aliran tersebut dapat diketahui bahwa para fuqaha telah menyepakati tiga hal tentang pencurian, yaitu adanya pelaku pencurian, adanya perbuatan mengambil suatu harta, dan adanya unsur pengambilan secara diam-diam. Para fuqaha tidak sepakat tentang beberapa hal seperti tentang hirz, tentang nisab, tentang syubhat. Selain itu, dapat diketahui semua mazhab dan aliran menyepakati tentang batas pemotongan tangan adalah dari pergelangan tangan sampai ke jari-jari tangan. Terkecuali mazhab Syiah Imamiyah yang mensyaratkan pemotongan tangan adalah pemotongan empat jari-jari tangan kanan, kecuali ibu jari. Dan, bila dilakukan pemotongan kaki, kaki yang dipotong adalah jari dan telapak kaki kecuali tumit kaki. Selain itu, semua mazhab dan aliran mengakui alat pembuktian yang utama adalah pengakuan (ikrar) dan saksi sedangkan qorinahy sumpah, dan pengetahuan hakim, masing-masing mazhab berbeda pendapat. Dengan demikian, dapatlah penulis kemukakan bahwa para fuqaha sepakat tentang masalah tindak pidana pencurian yang pokok-pokoknya saja, tetapi berselisih pendapat tentang yang furu\ Akan tetapi, perbedaan tersebut bukanlah suatu keburukan melainkan suatu berkah yang menandakan bahwa hukum Islam bukanlah sesuatu yang kaku, yang sempit dan tidak manusiawi. Bahkan, sebaliknya hukum Islam dengan perbedaan pendapat itu menandakan ?kelenturan? hukum Islam, tetapi tetap tidak meninggalkan nilai-nilai kepastian hukumnya sehingga kesan bahwa hukum Islam yang kejam sudah sepantasnya ditiadakan. Supaya pemerintah menerapkan suatu policy yang memberlakukan hukum pidana Islam dan memasukkannya kedalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang KUHP, khususnya tentang pencurian dan menjadikan hukuman potong tangan sebagai straf minima dan hukuman mati sebagai straf maksima bagi pelaku pencurian yang didahului, disertai dan diikuti oleh tindak pidana lain. Dengan ancaman hukuman yang demikian diharapkan suatu pidana tanpa penjara akan terwujud dan tindak pidana pencurian akan berkurang. Agar supaya pemerintah memperluas wewenang Pengadilan Agama yaitu sampai pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah eksekusi hukum pidana Islam. Karena selama ini Pengadilan Agama hanya mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan hokum Perdata Islam. Agar supaya masyarakat atau Ulama memahami dan mendalami makna kajian filosofis yang dikemukakan oleh fiikaha kontemporer.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T36469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Afridiana
Abstrak :
POLA TRANSFORMASI STRUKTURAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI KONVENSIONAL DAN ISLAM PERIODE 1960-2018 Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola transformasi struktural yang terjadi di Indonesia serta analisa syariah terhadap proses tersebut. Dengan menggunakan data Indonesia selama 50 tahun terakhir, yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis, serta metode Sistem Neraca Sosial dan Ekonomi (SNSE) untuk menunjang analisa, ditemukan bukti bahwa Indonesia secara pola telah mengalami proses transformasi ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan seiring peningkatan pendapatan per kapita, terjadi penurunan proporsi pertanian dan naiknya sektor industri dan jasa. Namun dalam prosesnya, struktur ekonomi Indonesia tidak menunjukkan kondisi yang ideal, diantaranya penyediaan lapangan pekerjaan yang tidak sesuai di setiap sektornya, komposisi PDB Indonesia yang tumbuh stagnan bahkan mengalami penurunan, serta ketimpangan yang semakin naik. Dalam sudut pandang syariah, proses transformasi harus dikaji ulang seuai dengan kondisi ideal yang ditetapkan oleh Al-Qur'an dan sunnah. Kata kunci: transformasi struktural; pertumbuhan ekonomi; pendapatan per kapita; perspektif Islam
INDONESIA STRUCTURAL TRANSFORMATION PATTERNS IN CONVENTIONAL AND ISLAMIC ECONOMIC PERSPECTIVE PERIOD 1960-2018 The objective of this study is to analyze the pattern of Indoensia structural transformation and sharia analysis of the process. Using Indonesian data for the past 50 years, which analize using descriptive analysis and Social Accounting Matrix (SAM) methods to support analysis, evidence was found that Indonesia had patterned a process of economic transformation. This is indicated by the increase in per capita income, followed by a decline in the proportion of agriculture and increasing in industrial and services sector. But in the process, the structure of the Indonesian economy doesnt show ideal conditions, including the provision of jobs that are not suitable in each sector, the composition of Indonesias GDP that grows steadily even decreases, and increasing inequality. In the Islamic perspective, the transformation process must be reviewed according to the ideal conditions set by the Quran and the Sunnah. Keywords: structural transformation; economic growth; income percapita; Islamic perspective
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library