Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jevon, Phil
"Medical emergencies and resuscitation in the dental practice : an overview
Resuscitation equipment in the dental practice
Recognition of the sick patient : the ABCDE approach
Respiratory disorders
Cardiac disorders
Neurological disorders
Endocrine disorders
Anaphylaxis
Cardiopulmonary resuscitation in the dental practice
Airway management and ventilation
Automated external defibrillation
Paediatric emergencies
Professional and legal issues /​ Richard Griffith."
Chichester: John Wiley & Sons, 2014
617.6 JEV b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Hernawati
"Salah satu upaya untuk menurunkan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat secara luas sampai ke tingkat desa yang terpencil. Untuk mempermudah upaya tersebut dilakukan penempatan bidan di desa. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitaif dan dianalisa secara deskriptif, Bivariar, Multivariat, Uji Intertaksi, perhitungan Dampak Potensi. Penelitian dilaksanakan di 34 puskesmas 118 bidan di desa di kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan Antenatal Care dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan adalah; imbalan, kepemilikan motor, alat, dan motivasi. Faktor yang tidak berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah; umur, domisili, lama bekerja, kemampuan, status kepegawaian, status perkawinan, rencana kerja, supervisi, peran SPKDS, pelatihan, sikap, dan motivasi. Faktor yang paling bermakna berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah motivasi, sedangkan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja bidan di desa adalah imbalan. Perlu adanya peningkatan dedikasi oleh bidan di desa serta pembekalan alat bidan kit yang lengkap bagi peningkatan bidan di desa.
......Highly Maternal Mortality Ratio (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) can be decreased by improving health service able to be reached by society widely until cloistered villages. This research was done by cross sectional method using a quantitative approach and descriptive analysis. Research executed in 34 public health centers, 118 village midwifes in sub-province of Bekasi.
Researches Result indicates that factors related to countryside midwife performance in Antenatal Care and Bearing Help by health officer are; reward ownership of motor, appliance, and motivation. Meanwhile, Factors which unrelated to countryside midwife performance are: age, domicile, old work, ability, officer status, marriage status, Job planning, supervision, SPKDS role, training, attitude, and motivation. Improving dedication by village midwife and providing midwifes complete kit are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T30818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys
"Jakarta Utara merupakan daerah dengan insidens demam berdarah dengue (DBD) tinggi di Provinsi DKI Jakarta.Untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas akibat DBD masyarakat khususnya guru sekolah perlu diberikan pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada DBD. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penyuluhan mengenai pertolongan pertama DBD pada guru swasta di Jakarta Utara.
Desain penelitian ini adalah pre-post study dan data diambil pada tanggal 22 September 2011. Semua guru yang hadir saat penyuluhan dijadikan subyek penelitian. Data diambil dengan kuesioner yang berisi lima pertanyaan mengenai pertolongan pertama sebelum dan sesudah penyuluhan. Data diproses dengan SPSS versi 11,5 dan diuji dengan marginal homogeneity. Hasilnya menunjukkan dari 82 responden, guru perempuan 34 orang (41,5%) dan laki-laki 48 orang (58,5%).
Hasil pre-test, guru yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah 3 orang (3,7%), cukup 13 orang (15,9%), dan kurang 66 orang (80,5%). Pada post-testjumlah guru dengan pengetahuan baik menjadi 5 orang (6,1% ), cukup 26 orang (31,7%), dan kurang 51 orang (62,2%). Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,01). Disimpulkan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan guru mengenai pertolongan pertama DBD.

North Jakarta has high incidence of dengue haemorrhagic fever (DHF) in DKI Jakarta. To reduce mortality and morbidity of DHF, people especially teachers need to be educated on first aid of DHF. Purpose of this research is to know the effectiveness of health education on first aid of DHF on private teachers in North Jakarta.
The design of the research is pre-post study and data was taken on September 22nd, 2011. Teachers who came were all subjects. Data was taken by questionnaires of 5 questions about first aid of DHF before and after the education. Data was processed with SPSS version 11.5 and tested with marginal homogeneity. The result shows that from 82 respondents, female teachers were 34 people (41.5%) and 48 people (58.5%) male teachers.
Pretest results show that teachers who had good, moderate, and poor knowledge were 3 people (3.7%), 13 people (15.9%), and 66 people (80.5%). In the post-test, it was found that teachers with good, moderate, and poor knowledge were 5 people (6,1%), 26 people (31.7%), 51 people (62.2%). Marginal homogeneity showed significant difference on knowledge before and after the education (p<0.01). To conclude, health education is effective to increase the knowledge first aid of DHF.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frame, Scott B.
New York : Mosby , 2003
616.891 FRA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Skeet, Muriel
Jakarta: EGC, 1993
616.025 2 SKE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mardiana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pertolongan pertama pada Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia dalam melakukan kegiatan alam bebas selama aktif menjadi anggota Mapala UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dijawab oleh anggota aktif Mapala UI.
Hasil penelitian ini menunjukan 2 % dari 55 responden yang merupakan anggota aktif Mapala UI telah memiliki pengetahuan pertolongan pertama yang baik, 98 % masih memiliki pengetahuan pertolongan yang kurang. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pertolongan pertama pada Mapala UI belum baik. Data demografi yang mempengaruhi pengetahuan pertolongan pertama adala asal fakultas responden. Hasil penelitian menyarankan anggota Mapala UI yang aktif melakukan kegiatan alam bebas tetap melakukan pelatihan pertolongan pertama secara rutin minimal tujuh bulan sekali agar tidak hanya pengetahuan namun juga kemampuan pertolongan pertama dapat terus dipertahankan dengan kualitas yang baik selama melakukan kegiatan alam bebas.
The focus of this thesis is knowledge of first aid in Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia especially when they do wilderness activity. The data were collected by using quetioner that answered by the active member of Mapala UI. 2 % of all the responden have a good knowledge of first aid, and 98% haven?t.
The result of this research is that member of Mapala UI haven?t good quality knowledge of first aid. The researcher suggests that active member of Mapala UI should maintain their knowledge and first aid skill when they still active do the wilderness activity, in order to assured that they still have a good quality of first aid skill and knowledge when they do the wilderness activity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yatim
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 2003
610.69 FAI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Try Asih Dewi Agustina
"Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kabupaten Majalengka saiah satu daerah endemis kusta di Indonesia dengan angka kecacatan tingkat 2 tertinggi di Jawa Barat yang berhubungan dengan keterlambatan penemuan kasus baru dan pengobatan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu penelitian yang mendalam mengenai pencarian pertolongan pengobatan pada penderita kusta. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai pencarian pertolongan pengobatan penderita kusta serta faktor penghambat dan penunjangnya. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sindangwangi, Argapura, dan Sumberjaya Kabupaten Majalengka dengan metode kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 31 orang yang meliputi informan penderita kusta dan informan kunci. Untuk menguji validitas hasil penelitian, dilakukan triangulasi sumber dan metode. Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari mengumpulkan catatan hasil wawancara, membuat rekapitulasi hasil wawancara, membuat kategorisasi data, dan membuat matriks. Analisis yang dilakukan adalah analisis isi atau content analysis untuk melihat kecenderungan hubungan antar variabel.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pencarian pertolongan pengobatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan persepsi keparahan dan bahaya penyakit, dorongan tokoh masyarakat, keluarga, media, dan penyuluhan petugas kesehatan. Pemilihan pelayanan kesehatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan kebiasaan dan pengalaman berobat, sedangkan keteraturan berobat memiiiki kecenderungan berhubungan dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Keterlambatan mencari pertolongan pengobatan memiliki kecenderungan berhubungan dengan pengetahuan penderita kusta mengenai penyakit kusta yang rendah, ketidaktahuan penderita kusta kalau di Puskesmas terdapat pengobatan untuk kusta dan salah diagnosa. Untuk itu perlu dilakukan advokasi terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, meningkatkan promosi kesehatan dengan mengikutsertakan petugas promosi kesehatan di Puskesmas, menjalin kerjasama dengan lintas program dan Iintas sektor, pelatihan keterampiian deteksi tanda kusta bagi petugas puskesmas, sosialisasi tentang pengobatan kusta dan keterampilan deteksi tanda kusta bagi dokter praktek di wilayah kerja puskesmas, peiatihan (training of trainers) penyuluhan kusta, penyuluhan intensif dan pemberdayaan masyarakal.
......Leprosy disease is still become the problem for public health in Indonesia. This matter happened, caused by factor pursuing effort of early case finding and leprosy treatment directly and also indirectly. Based on these. hence it is needed a circumstantial research in health seeking behavior of leprosy patient. The objective this research is to obtain circumstantial information on heatlh seeking behavior of leprosy patient. This research was conducted in Sindangwangi, Argapura. and Sumberjaya Sub-distriets with qualitative method, which its data collecting conducted by indepth interview. The number of informants in this research is 31 people. which consisting of leprosy patient and key informant. To assess the validity of result of the research, it was conducted triangulation resources. The Data analysis consist of collect the record of interview results, made summary of the result of interview, made the transcript, made data categorization, and made matrix. The next step is content analysis to see the tendency of the relationship between those variables.
The result of this research show, that seeking help of medication have tendency relate to hard perception and the severeness of discase, motivation of community leader, family, media, and education of health service officer. Election of the health service have tendency relate to experience and habit of medication, while regularity of medication have tendency relate to perception to the quality of health service. The delay in seeking help of medication have tendency relate to knowledge of leprosy suspect on leprosy disease is still low, the lack of knowledge of leprosy patient, where in Community Health Center there is medical treatment for leprosy and wrong diagnosed. Thereby require to be conducted advocacy to Local Government of Majalengka District, and health service of Majalengka District for the allocation of fund and support Leprosy Program with curative and preventive priorities,improving health promotion by involve health promotion officer in Community Health Center, cooperation between cross section that is religion section, and education in order to apply the Leprosy Progrnm specially counseling, training about leprosy detection for health workers. socialization about leprosy treatment and leprosy sign for private doctors in Puskesmas area, training of trainers for leprosy IEC (information, education, and communication), intensive counseling with the target is leprosy patient, family member of leprosy patient, and also community, and enforce community participation in leprosy control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Putra Asmoro
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang gejalanya cepat memburuk sehingga dapat menyebabkan kematian. Karena itu masyarakat perlu diberikan pengetahuan agar dapat memberikan pertolongan pertama jika keluarganya mengalami DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pertolongan pertama DBD pada murid Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MT?s). Penelitian dilakukan dengan metode cross-sectional pada murid MT?s yang telah mendapat penyuluhan DBD. Sampel dihitung dengan rumus besar sampel dan diambil acak. Data diambil tanggal 16-18 oktober 2009 menggunakan metode wawancara dengan bantuan kuesioner. Data diuji dengan chi-square dan Kolmogorov-Smirnov, yang menggunakan chi-square yaitu hubungan tingkat pengetahuan dengan jenis kelamin (p=0,967), jumlah sumber informasi (p=0,140), dan sumber informasi paling berkesan (p=0,340). Hubungan tingkat pengetahuan pertolongan pertama dengan riwayat terkena DBD menggunakan Kolmogorov Smirnov(p=0,610). Hasil lain menunjukkan terdapat 29 orang (27,9%) memiliki tingkat pengetahuan baik, cukup 23 orang (27,1%) dan kurang 52 orang (50%).Perempuan berjumlah 61 orang dan laki-laki 43 orang. Semua responden pernah mendapat informasi. Uji chi square dan Kolmogorov Smirnov menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan karakteristik responden. Disimpulkan tingkat pengetahuan terhadap pertolongan pertama DBD tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin, sumber informasi, dan riwayat terkena DBD.

Dengue High Fever (DHF) is a disease with symptoms that can deteriorate quickly, resulted in mortality. Thus people in community needs to be educated to be able to give first aids if there is one of their family members has this disease. The objective of this study is to find out the knowledge level about DHF first Aids in Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MT?s) Students. The study was conducted with cross-sectional method in MT's Students who already had DHF education. Sample was calculated with sample amount formula and was taken randomly. Data were collected from 16-18 October 2009 using interview method with questionnaires, then tested either with chi-square or Kolmogorov-Smirnov tests. The data tested using chi-square were the relationship between knowledge level and gender (p=0.967), between knowledge level and the amount of information sources (p=0.140), and between knowledge level and the most memorable source of information (p=0.340). The relationship between the knowledge level and DHF history was tested using Kolmogorov Smirnov(p=0.610). Other results showed that there were 29 students (27.9%) with good knowledge level, 23 students (27.1%) with medium knowledge level, and 52 students (50%) with poor knowledge level. The composition of sample was 61 females and 43 males. All respondents had received DHF educational information before tested. The chi-square and Kolmogorov Smirnov tests showed that there was no significant difference between the knowledge level and the respondents' characteristics. It is concluded that the knowledge level of DHF first aids was poor and had no relationship with gender, source of information, and DHF history."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Jannah
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh dunia. Jumlah korban kecelakaan yang tinggi dikalangan usia pelajar di Indonesia menjadi fenomena yang penting dan harus dipandang secara serius. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan siswa sekolah menengah kejuruan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. Desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian terhadap 93 responden yang diperoleh melalui simple random sampling. Responden berusia 14-19 tahun, 30,1% duduk di kelas X dan 69,9% di kelas XI. Responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 58,1% dan laki-laki 41,9% serta hanya 25,8% responden yang pernah mendapat pelatihan pertolongan pertama sebelumnya. Pengetahuan siswa mengenai pertolongan pertama ternyata masih kurang adekuat. Dari 93 siswa yang dijadikan responden, hanya 36,6% siswa yang sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai pertolongan pertama. Perawat komunitas perlu bekerja sama dengan pihak penyelenggara pendidikan untuk memasukkan pengetahuan pertolongan pertama pada kurikulum sekolah.

Traffic accident is the cause of most injuries occurred in the world. A high number of traffic accident among age students in Indonesia to be an important phenomenon and should be considered seriously. Therefore, this study aimed to obtain information on high school students' knowledge about first aid. The design of quantitative descriptive with cross sectional method is used in this research to 93 respondent by simple random sampling. Respondents aged 14-19 years, 30.1% in class X and 69.9% in class XI, 58.1% female and 41.9% male, and only 25.8% of respondents who had received first aid training before. It has been found that student's knowledge of first aid is not at an adequate level. Result showed that from 93 students, only 36.6% of students who already have a good understanding of first aid. The results of this study serve as an input in improving nursing care to work together with education providers for inserting first aid subject to curriculum."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>