Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viemeister, Peter E.
New York: Doubleday, 1961
551.5 VIE l (1);551.5 VIE l (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handy Wijaya
"Indonesia terletak di daerah di mana dibutuhkan banyak sambaran petir dibandingkan dengan negara lain. Stroke petir dapat menimbulkan berbagai kerugian seperti kebakaran, kerusakan bangunan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak dari sambaran petir terutama untuk bangunan, diperlukan perangkat tambahan yang dapat menghindari sambaran petir pada bangunan. Dalam proses desain bangunan, penentuan posisi perangkat proteksi petir terutama untuk penangkal petir kurang diperhatikan. Ini bisa mengurangi tingkat perlindungan di bawah maksimum.
Dengan demikian, tesis ini akan membahas tentang mekanisme sambaran petir, metode yang tepat untuk memposisikan perangkat proteksi petir, dan persepsi arsitek dan pemilik tentang perangkat proteksi petir dalam aspek keselamatan dan estetika. Tesis ini mengambil Splow House, yang dirancang oleh Delution Architect sebagai studi kasus melalui pengambilan data primer.
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat proteksi petir dari Splow House berada di kelas 3 dan dianggap kurang. Kurangnya perlindungan ini adalah hasil dari permintaan arsitek dan pemilik untuk tidak menempatkan perangkat proteksi petir di area bangunan bagian depan, yang akan merusak keindahan fasadnya. Berdasarkan analisis pengujian, dapat disimpulkan bahwa tingginya nilai estetika bangunan mampu mengurangi tingkat proteksi petir bangunan.

Indonesia is located in an area where lightning strikes are needed compared to other countries. Lightning strokes can cause various losses such as fire, damage to buildings, and even death. Therefore, to reduce the impact of lightning strikes especially for buildings, additional devices are needed that can avoid lightning strikes on buildings. In the process of building design, the determination of the position of the lightning protection device, especially for lightning protection is less attention. This can reduce the level of protection below the maximum.
Thus, this thesis will discuss the mechanism of lightning strikes, the right method to position the lightning protection device, and the perceptions of architects and owners about lightning protection devices in the safety and aesthetic aspects. This thesis takes Splow House, which was designed by Delution Architect as a case study through primary data collection.
The results show that the level of lightning protection from Splow House is in grade 3 and is considered to be lacking. This lack of protection is the result of requests by architects and owners not to place lightning protection devices in the front of the building area, which will damage the beauty of the facade. Based on testing analysis, it can be concluded that the high aesthetic value of the building is able to reduce the level of lightning protection of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3152
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Sang Surya Buana
"ABSTRACT
Petir adalah suatu fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan kita. Indikator yang dapat dilihat adalah frekuensi sambaran dan hari guruh. Melalui persentase hari guruh dalam satu tahun didapatkan wilayah rawan sambaran petir. Selain hari guruh, frekuensi sambaran petir dapat menjadi sebab terjadinya gangguan listrik akibat sambaran petir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi di Bogor dan Depok, serta melihat bagaimana pola dan hubungan frekuensi sambaran petir dengan gangguan listrik. Hasil menunjukkan wilayah paling rawan sambaran petir berada pada grid dalam Kecamatan Kelapa Nunggal sebesar 81,64 . Pola frekuensi sambaran petir bersifat memusat di tengah wilayah penelitian dan memiliki hubungan moderat dengan gangguan listrik.

ABSTRACT
Lightning is a natural phenomenon that occurs in our lives. Indicators that can be seen is the frequency of lightning and thunderstorm days. Through the percentage of thunderstorm days in a year obtained a region prone to lightning strikes. In addition to the thunderstorm days, the frequency of lightning strikes can be the cause of a electrical disruption due to the lightning strike. This study aims to determine the most prone region in Bogor and Depok, and see how the pattern and frequency of lightning strikes relationships with electrical disruption. Results showing the most prone region to lightning strikes are on the grid in the District of Kelapa Nunggal 81,64 . Lightning strike frequency pattern is centered on the middle of the study area and has a moderate relationship with electrical disruption."
2017
S66250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Nindito Rumono
"Sebagai pusat riset dan pendidikan medis, gedung MERC UI memiliki 13 lantai dan terdiri dari 2 menara yaitu menara A dan B tentu berisikan peralatan-peralatan riset yang sangat berharga dan banyak orang-orang di dalamnya yang melakukan aktivitas riset. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem proteksi petir eksternal gedung MERC UI dengan menggunakan teknologi ESEAT.
Perancangan dilakukan dengan memvariasikan tinggi ESEAT dan nilai waktu pelepasan sambaran balik (ΔT) yang akan dihitung daerah proteksinya sesuai standar NF C 17-102.
Hasilnya didapat ESEAT dengan tinggi 5 m dan nilai ΔT 25 μs yang dipasang pada atap ruang lift menara B gedung MERC UI adalah variasi yang terbaik, dengan radius proteksi pada permukaan tanah 67,08 m, variasi ini tidak hanya memiliki daerah perlindungan yang tidak berlebihan dan melindungi gedung MERC UI namun juga tetap ekonomis.

As the medical education and research center, MERC UI building has 13 floor and consist of 2 tower, A and B with high value research equipment include people inside the building. So, in this research will be designed a lightning protection system in MERC UI building using ESEAT technology.
The design did by ESEAT?s high variation and variation of upward leader release time to determine area protection appropriate to NF C 17-102 standard.
The result is ESEAT with 5 m height and 25 μs ΔT which is installed on the roof of B tower MERC UI building is the best variation, with 67,08 m protection radius at ground level , this variation not only has appropriate area protection and protect MERC UI building but also from economical reason.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almerfarras Izadd
"Komplek TVRI adalah kawasan media massa yang menyiarkan informasi dalam bentuk siaran televisi dan terletak di pusat kota Jakarta yang memiliki hari guruh cukup tinggi. Kondisi gedung-gedung di kawasan komplek yang luas cenderung berbahaya apabila tidak dilengkapi sistem proteksi petir.
Pada skripsi ini penulis membahas tentang perancangan radius proteksi pada Gedung Data Center sebagai titik proteksi pembantu dalam komplek TVRI. Dengan menggunakan metode bola bergulir didapat hasil optimum perancangan adalah penggunaan penangkal petir dengan radius 150 m di kedua titik proteksi pada kawasan dengan tinggi optimum terminal udara untuk Gedung Data Center adalah 26.1 m.

TVRI Complex is a mass media area that broadcasts information in the form of television broadcasts and is located in downtown Jakarta which has a fairly high thundering day. The condition of buildings in large complex area tends to be dangerous if not equipped with lightning protection system.
In this thesis the author discusses about the design of a radius of protection in Building Data Center as a point of protection in the TVRI complex. By using the rolling sphere method, the optimum design result is the use of lightning rod with a radius of 150 m at both points of protection in the area with optimum height of air terminal for Building Data Center is 26.1 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penilaian resiko adalah suatu metode yang menghasilkan nilai resiko suatu gedung terhadap bahaya akibat sambaran petir. Nilai resiko itu sendiri ditenlukan oleh karakteristik ekstemal dan intemal gedung seperti kondisi alam, ukuran dan isi gedung. Berdasarkan niiai inilah dapat ditentukan tingkat kebutuhan proteksi petir gedung tersebut.
Saat ini telah ada beberapa metode peuilaian, tetapi yang paling teliti adaiah versi IEC (lntemational Electrotechnic Commission) karena turut memperhitungkan tindakan proteksi yang telah dipasang pada gedung. Melalui rnetode IEC dapat ditentukan apakah proteksi yang ada sudah memadai atau perlu ditingkatkan.
Mengingat keberadaan suatu gedung saat ini adalah berkelompok atau membentuk kompleks gedung, maka penilaian resiko pun hams memperhitungkan sudut perlindungan dari terminal udara (finial) yang sudah ada. Untuk itu cliperlukan adanya inspeksi sudut perlindungan. Dengan begitu, dapat diketahui apakah suatu gedung sudah terlingkupi sepenuhnya oleh daiah perlindungan finial dari gedung itu sendiri ataupun dad gedung lain.
Kombinasi antara penilaian resiko metode IEC dan inspeksi sudut perlindungan menghasilkan metode penilaian baru yang disebut Sistem Penilaiall Resiko Terpadu- Sasaran utamanya adalah kompleks gedung. GLIIl& mempercepat proses perhitungan, maka sistem penilaian ini dimanifestasikan dalam bentuk program komputer."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizhu Khofaria
"Dengan berkembangnya teknologi vang sarngat pesat hingga kini, maka pelepasan muatan petir dapat merusak jaringan listrik dan peralatan elekrtronik yang lebih sensilif. Sambaran petir pada tempat yang jauh telah terbukti merugikan banyak kalangan industri dan pemakai bangunan modern dan merusak sistem elektronika dan peralarannya, seperti sistem konrrol, insralasi komputer, perangkat telekomunikasi. Adakalanya kilat mencapai bumi dan dapat menimbulkan kebakaran, luka-luka atau menyebabkan maut kepada manusia, selain itu juga menimbulkan kerugian materil yang besar. Untuk mengatasi masalah ini maka perlindungan yang sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralalan alau instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung maupun induksinya.
Pada tahun 2002 telah dipasang suaru sistem proteksi petir modern pada PT Sky Indonesia. Karena fungsi penting dari sistem ini adalah melindungi gedung dan manusia dari bahaya petir, maka perlu suatu pemeriksaan berkala untuk mempertahankan unjuk kerja sistem. Untuk mengetahui unjuk kerja sistem rersebut, maka dibuatlah analisis sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia. Selain itu diperlukan analisis perbandingan sistem proteksi konvensional dengan sistem proteksi modern yang ada pada PT Sky Indonesia untuk mengetahui ketepatarn fungsi sistem proteksi digunakan.
Analisa sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia ini mengacu analisa-analisa yang berkaitan dengan fenomena petir meliputi analisa jangkauan perlindungan, analisa beban termal, korosi, mekanis dan tegangan lebih untuk dibandingkan dengan kesiapan kapasitas sistem terhadap efek-efek tersebut. Analisa sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia menunjukkan bahwa pemakaian sistem proteksi petir modern tepat digunakan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan menggunakan sistem proteksi petir konvensional. Pengaman internal yang digunakan yaitu one earthing system dapat menghindari efek induksi sambaran petir, sehingga dapar melindungi peralatan-peralatan dan aktifitas pada pabrik ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjipto Soewono
"ABSTRAK
Saluran Udara Tegangan Menegah (SUTM) sebagian besar melalui daerah pemukiman yang padat bangunan dan pepohonan yang kadang-kadang lebih tinggi dari SUTM itu sendiri, sehingga dapat berfungsi sebagai perisai SUTM terhadap sambaran petir langsung, tetapi karena tingkat isolasi SUTM yang relatif rendah, tetap saja sambaran petir yang mengenai bangunan atau pepohonan didekat SUTM masih akan menyebabkan gangguan tegangan lebih.
Perhitungan tegangan induksi petir secara analitis yang memperhitungkan parameter arus petir secara menyeluruh yaitu: kecepatan arus sambaran balik, besar arus, waktu muka dan waktu ekor gelombang arus belum pernah dilaksanakan peneliti sebelumnya, kecuali penyelesaian secara numerik. Dalam disertasi ini dilakukan analisis perhitungan matematis tegangan induksi petir pada SUTM secara analitis dengan pendekatan linear bentuk gelombang arus sambaran balik (double exponential). Hasil persamaan tegangan induksi petir pada SUTM dengan pendekatan linier dikembalikan kebentuk double exponential, sehingga didapat persamaan tegangan induksi petir pada: SUTM mengandung parameter petir secara menyeluruh.
Pada eksprimen laboratorium dilakukan simulasi lintasan petir vertikal dan tanah mempunyai konduktivitas sempurna. Arus petir tiruan yang dibangkitkan dari generator impuls dikenakan melalui simulasi lintasan petir berada dekat model SUTM, untuk mensimulasikan sambaran petir tidak langsung. Pengukuran tegangan induksi petir pada model SUTM yang berdiri diatas tanah yang disimulasikan mempunyai konduktivitas sempuma, dilakukan pada beberapa besaran arus petir, tinggi konduktor model SUTM dan jarak tegak Iurus horisontal antara model SUTM dengan lintasan petir. Pengukuran tegangan induksi petir pada model SUTM digunakan Digital Storage Oscilloscope dan serat optik.
Untuk validasi, hasil perhitungan tegangan induksi petir dengan persamaan praktis pada SUTM tersebut dibandingkan dengan hasil eksprimen laboratorium, diperoleh hasil yang saling mendekati. Dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan dan eksprimen laboratorium, maka persamaan praktis perhitungan tegangan induksi petir hasil penurunan pada disertasi ini merupakan keberhasilan dari tujuan penelitian ini dan semoga dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan."
2006
D664
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Fakhruzzaman
"Petir merupakan fenomena alam yang meluahkan muatan listrik arus dan tegangan dengan nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Ketika petir menyambar jalur tegangan rendah akan berdampak pada sistem kelistrikan di pelanggan industri dan mengakibatkan kerusakan untuk peralatan tegangan rendah dan instrumentasi . Dalam penelitian ini dipelajari, disimulasikan serta dianalisis dampak sambaran petir tidak langsung terhadap tegangan dan arus di peralatan listrik di control room Power Plant Rig Antareja AR-8 . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sambaran petir tidak langsung, yang berkonsentrasi pada kenaikan tegangan tanah (ground potential rise) dari sambaran petir sehingga terjadi kenaikan tegangan grounding di peralatan listrik dan instrumentasi yang disimulasikan oleh software EMTP (Electromagnetic Transient Program) . Dari hasil simulasi data lapangan didapatkan bahwa karakteristik pengaruh jarak terhadap kenaikan tegangan puncak dan arus puncak antara grounding control room dan menara BTS akan tidak aman bagi peralatan instrumentasi pada jarak 1 - 3 m dengan nilai kenaikan tegangan 313,97 V - 121,62 V. Untuk pengaruh besarnya arus impuls petir, kondisi jarak 6 m antara menara BTS dan control room yang berada di lapangan hanya aman untuk seluruh batas standar pada peralatan instrumentasi dengan impuls petir 10 kA sampai 30 kA. Untuk pentanahan grounding peralatan dengan jarak 6 m dari objek yang tersambar petir lebih baik menggunakan grounding peralatan listrik yang memiliki resistansi pentanahan ≤1 Ω.
Lightning is a natural phenomenon that emit electric charge current and voltage with very large value in a very short time. When lightning strikes the low voltage lines will impact the customer's electrical system in the industry and result in damage to low voltage devices and instrumentation. In this study, the impact of indirect lightning strike against voltage and current in electrical equipment in the control room Power Plant Antareja Rig AR-8 is simulated and analyzed. The method used in this study is indirect lightning strike, which concentrates on the increase in ground voltage (ground potential rise) from a lightning strike simulated by software EMTP (Electromagnetic Transient Program) so that there is an increase in the grounding voltage electrical equipment and instrumentation. The simulation results showed that the characteristics of the effect of distance against rising peak voltage and peak current of grounding the control room and BTS Tower are not safe for instrumentation equipment at a distance of 1-3 m with a value increase in voltage 313.97 V - 121.62 V. The influence of the magnitude of the lightning impulse current with 6 m distance between the BTS tower and the control room only safe for the whole of the standard in instrumentation equipment with lightning impulses 10 kA to 30 kA. For grounding equipment with a distance of 6 m from the object hit by lightning is better to use electrical devices that have a grounding resistance of grounding ≤1 Ω."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>