Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Aulia Bahar
Abstrak :
Latar Belakang: Hipoksia merupakan kondisi kurangnya oksigen yang dapat menyebabkan perubahan dalam metabolisme sel yang berdampak pada penggunaan glukosa dan tingkat glikogen hati. Gangguan yang berkelanjutan dapat menyebabkan hipoglikemia yang mengakibatkan penurunan produktivitas dalam berbagai profesi. Untuk mengatasi hal ini, studi ini menjelajahi efek terapi hipoksik hipobarik intermiten akut terhadap ekspresi fosfoenolpiruvat karboksikinase 1 (PCK-1) di hati. PCK-1 merupakan gen penting dalam glukoneogenesis, dan meskipun telah banyak diteliti, belum ada yang melihat efek spesifik yang dimiliki terapi ini terhadap ekspresi PCK-1. Dengan melihat perubahan metabolic dan adaptasi terhadap paparan berulang, penelitian ini berharap dapat berkontribusi dalam pencegahan penurunan kapasitas kerja, terutama pada atlet dan Angkatan Udara Indonesia. Metode: Penelitian ini dilakukan secara in vivo menggunakan 25 tikus Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok eksperimen berbeda. Setiap kelompok menerima paparan terapi hipoksia hipobarik yang berbeda dengan menggunakan lingkungan hipobarik simulasi. Setelah itu, hewan tersebut di-eutanasia, kemudian sampel darah dan hati diekstraksi. RNA diisolasi dari sampel yang terkumpul dan diukur levelnya menggunakan spektrofluorometer. Terakhir, ekspresi mRNA PCK-1 diukur menggunakan qRT-PCR. Hasil: Percobaan ini menunjukkan peningkatan ekspresi mRNA PCK-1 pada semua kelompok perlakuan saat dibandingkan dengan kelompok kontrol, tingkat ekspresi tertinggi dapat terlihat pada kelompok eksperimental 1. Semua peningkatan tersebut terbukti signifikan secara statistik. Kesimpulan: Ditemukan bahwa paparan hipoksia hipobarik intermiten dapat meningkatkan ekspresi mRNA PCK-1 di hati tikus. Terjadi peningkatan setelah 4 episode paparan, hal ini diduga sebagai respons fisiologis hati terhadap kondisi hipoksia untuk upregulate gen yang terlibat dalam metabolism glukosa dan glutamin. Peningkatan ini akan mendukung jalur anabolik. ......Introduction: Hypoxia, a condition of oxygen deficiency, causes alteration in cellular metabolism which impact glucose utilization and liver glycogen level. Continued disruption may lead to hypoglycemia leading to decreased productivity in various professions. To alleviate this issue this study explores the effect of acute intermittent hypoxic hypobaric treatment on the expression of phosphoenolpyruvate carboxykinase 1 (PCK-1) in the liver. PCK-1 is an essential gene in gluconeogenesis, although it has been extensively studied, none has explored the specific effect that this therapy has on its expression. This research aims at revealing the adaptive metabolic mechanism of the liver tissue towards intermittent hypoxic hypobaric, this was accomplished by measuring PCK1. Methods: The study was conducted in vivo using 25 Wistar rats that was arranged into 5 groups. Each group received different amount of exposure to hypobaric hypoxia therapy utilizing simulated hypobaric environment. Post-treatment the animals was euthanized, then liver samples were extracted. RNA was isolated from the collected samples and then quantified using spectrophotometer. Lastly, PCK-1 mRNA expression was analysed using qRT-PCR. Results: The experiment yielded an increase of PCK-1 mRNA expression in all treatment groups when compared to the control, with the highest increase of expression seen in experimental group 1. Statistical analysis through Mann-whitney test revealed that there is variation between significance. There was a decrease between experimental group 2, 3 and 4 which indicates an adaptive response towards repeated IHH. Conclusion: It was discovered that intermittent hypobaric hypoxia exposure increased PCK-1 mRNA expression in the liver of rats. An increase was seen after 4 episodes of exposure, this was postulated to be the result of a physiological response to the hypoxic conditions done by the liver to upregulate genes involved in glucose metabolism. This upregulation will support anabolic pathways.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Ade Achmad
Abstrak :
Latar Belakang: Murraya koenigii (MKE) atau daun kari memiliki efek antihiperglikemik. Akan tetapi, bukti mekanisme molekuler dari efek antidiabetes tumbuhan ini masih belum cukup. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo untuk mengetahui ekspresi relatif mRNA PCK1 pada hati tikus Sprague-Dawley. Kelompok hati tikus dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok normal + MKE 400 mg/kgBB/hari (NMK), kelompok diabetes, kelompok diabetes + MKE 200 mg/kgBB/hari (MK 200), kelompok diabetes + MKE 400 mg/kgBB/hari (MK 400), dan kelompok diabetes + glibenklamid 1 mg/kgBB/hari (DM). Hasil: Ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok DM meningkat daripada kelompok normal secara signifikan. Selain itu, ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok MK 200, MK 400, dan GB mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok DM. Ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok MK 200 menurun secara signifikan dibandingkan dengan kelompok GB. Sayangnya, tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok MK 400 dan GB. Kesimpulan: Ekspresi PCK1 kelompok diabetes lebih tinggi daripada kelompok normal. Di samping itu, pemberian ekstrak MKE sebanyak 200 mg/kgBB/hari dan 400 mg/kgBB/hari pada tikus diabetes menurunkan ekspresi PCK1. Selain itu, efek pemberian ekstrak MKE tidak bergantung pada dosis. Ekstrak MKE dosis 200 mg/kgBB/hari terbukti lebih efekif menurunkan ekspresi PCK 1 dibandingkan dengan glibenklamid. ......Background: Murraya koenigii (MKE) or curry leave has antihyperglycemic effects, but molecular mechanisms of its antidiabetic effect is still insufficient. Method: This research is in vivo experimental study to determine the relative expression of PCK1 mRNA in Sprague-Dawley rat’s liver tissue.We devided the group of rat’s liver in 6 groups, normal group, normal group + MKE 400 mg/kgBW/day (NMK), diabetic group, diabetic group + MKE 200 mg/kgBW/day (MK 200), diabetic group + MKE 400 mg/kgBW/day (MK 400), and diabetic group + glybenclamide 1 mg/kgBW/day as a positive control (GB). Result: PCK1 mRNA expression in DM group was increased than normal group significantly. Moreover, expression in MK 200, MK 400, and GB groups was decreased than DM group significantly. PCK1 mRNA expression in the MK 200 group was decreased than GB group significantly. Unfortunately, we could not find any significant result in comparison MKE 400 with GB group. Conclusion: PCK1 expression in liver tissue of DM group higher than normal group. Moreover, PCK 1 expression in MK 200 and MK 400 groups are decreased than DM group. Additionally, the effect of MKE extract is not dose dependent. Furthermore, MK 200 appeared to be more effective than glibenclamide in reducing PCK1 expression.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library