Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Annisa Nastasia
"Lansia dapat mengalami penurunan fungsional tubuh, salah satunya perubahan sistem kardiovaskuler. Hipertensi merupakan salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang dialami oleh lansia. Hipertensi yang tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas bagi lansia. Intervensi foot massage merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang dapat digunakan dalam manajemen hipertensi pada lansia. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efek foot massage dalam tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penulisan ini menggunakan metode studi kasus pada lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol. Intervensi foot massage dilakukan selama 9 hari dengan waktu 30 menit setiap sesinya dan dievaluasi dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah intervensi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa intervensi foot massage berefek terhadap tekanan darah yang ditandai dengan adanya penurunan rerata tekanan darah sistolik sebesar 15 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg. Penerapan intervensi foot massage dapat diterapkan secara rutin sebagai salah satu manajemen hipertensi pada lansia di panti sosial tresna werdha.
The elderly have a decreased functional capacity, including changed in the cardiovascular system. Hypertension is one of the common cardiovascular system diseases in the elderly. Uncontrolled high blood pressure can lead to complications that can increase mortality and morbidity for the elderly. Foot massage is one of the non-pharmacological interventions that can be used in the management of hypertension in the elderly. This paper aims to determine the effect of foot massage on blood pressure in patients with hypertension. The method used in this paper is a case study in the elderly with uncontrolled hypertension. The foot massage intervention is given 9 days with 30 minutes each session and evaluated by measuring blood pressure before and after the intervention. The results showed that the foot massage was effect on blood pressure which was marked by an decrease in average systolic blood pressure by 15 mmHg and average diastolic blood pressure by 10 mmHg. The application of foot massage intervention can be applied routinely as one of hypertension management in the elderly at nursing home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Adinda Ayu Setiady
"Lansia akan mengalami penurunan fungsional tubuh, salah satunya pada sistem kardiovaskuler. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum pada lansia adalah hipertensi. Karya ilmiah ini menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam menurunkan tekanan darah yakni intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam. Intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam menjadi salah satu intervensi non farmakologis. Karya ilmiah yang dibahas ini menerapkan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam selama 9 hari dengan waktu 40 menit setiap sesinya. Dari hasil intervensi telah menunjukkan bahwa intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah yang ditandai dengan adanya penurunan tekanan darah sistolik sebesar 12,3 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik sebesar 14,3 mmHg. Berdasarkan hal ini penerapan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam menjadi pilihan dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Penurunan tekanan darah yang dilakukannya dengan intervensi foot massage dan relaksasi tarik napas dalam juga dapat semakin efektif dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan mengontrol faktor risiko hipertensi. Diharapkan intervensi ini dapat memberikan manfaat kepada perawat di lahan praktik untuk menerapkan secara rutin dalam manajemem hipertensi pada lansia.
The elderly will decrease a functional of the body, one of which is the cardiovascular system. One of the most common cardiovascular diseases in the elderly is hypertension. This research analyzes the application of evidence-based practices which the form of superior interventions in reducing blood pressure, constitute foot massage and deep breath relaxation interventions. Foot massage and deep breath relaxation interventions are one of the non-pharmacological interventions. This research discussed applies foot massage and deep breath relaxation interventions for 9 days with 40 minutes each session. The results of the intervention have shown that the intervention of foot massage and deep breath relaxation are very effective to reduce blood pressure characterized by a decrease in systolic blood pressure by 12.3 mmHg and a decrease in diastolic blood pressure by 14.3 mmHg. Based on this, the application of foot massage and deep breath relaxation interventions are an option to reduce blood pressure in the elderly. The decrease in blood pressure with the intervention of foot massage and deep breath relaxation can also be more effective by doing regular physical activity and controlling risk factors for hypertension. It is hoped that this intervention can provide benefits to nurses in the practice area to apply routinely in managing hypertension in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ikram Ade Saputra
"Keluhan paling umum yang dialami ibu pasca operasi bedah sesar adalah rasa nyeri dan tidak nyaman yang berlangsung selama beberapa hari. Rasa sakit yang dirasakan pasca operasi bedah sesar dapat menyebabkan insomnia, kelelahan, kecemasan, dan berkurangnya mobilitas sehingga dapat menunda kesembuhan ibu dan perkembangan hubungan ibu-bayi. Oleh karena itu penatalaksanaan nyeri baik farmakologis maupun nonfarmakologis sangat penting dalam perawatan ibu pasca melahirkan. Terapi terapi non farmakologi h yang dapat digunakan adalah terapi pijat kaki yang efektif meredakan nyeri persalinan pasca bedah sesar . Tujuan artikel ini adalah menganalisis perawatan ibu pasca bedah sesar yang mengalami nyeri saat terapi pijat kaki. Penelitian ilmiah ini menggunakan metode studi kasus pada pasien pasca bedah sesar di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penilaian yang diperoleh setelah tindakan adalah penurunan tingkat nyeri yang diukur dengan Numerical Pain Rating Scale (NPRS). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terapi pijat kaki dapat mengurangi nyeri yang dialami klien pasca bedah sesar . Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat membandingkan efektivitas terapi pijat kaki dengan pijat lain atau kombinasinya dalam mengurangi nyeri pasca bedah sesar . Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dalam metode case study, yang melaporkan asuhan keperawatan pada ibu post operasi sesar dengan penerapan pijat kaki untuk mengurangi nyeri. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa setelah dilakukannya intervensi pijat kaki, adanya perassan lebih rileks dan berkurangnya tingkat nyeri ibu.
The most common complaint experienced by mothers after cesarean section is pain and discomfort that lasts for several days. The pain felt after cesarean section can cause insomnia, fatigue, anxiety, and reduced mobility, which can delay the mother's recovery and the development of the mother-baby relationship. Therefore, both pharmacological and non-pharmacological pain management is very important in postpartum care. Non-pharmacological therapy that can be used is foot massage therapy which is effective in relieving post-cesarean delivery pain. The purpose of this article is to analyze the care of post-cesarean mothers who experience pain during foot massage therapy. This scientific research uses a case study method on post-cesarean patients at the University of Indonesia Hospital. The assessment obtained after the action is a decrease in the level of pain as measured by the Numerical Pain Rating Scale (NPRS). These results indicate that foot massage therapy can reduce pain experienced by post-cesarean section clients. It is hoped that further research can compare the effectiveness of foot massage therapy with other massages or their combinations in reducing post-cesarean pain. The writing of this scientific work is carried out in a case study method, which reports nursing care for post-cesarean section mothers with the application of foot massage to reduce pain. Based on the results of the study, it shows that after the foot massage intervention, there is a more relaxed feeling and a reduction in the mother's pain level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aria Wahyuni
"Praktik spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan kardiovaskuler ini bertujuan untuk melakukan praktik dengan pengaplikasikan peran perawat melalui pendekatan Model Adaptasi Roy.
Medical Surgical Nursing Practice spesialist in cardiovascular aims to practice by applying the role of nurses through the Roy Adaptation Model approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T31572
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Lalu Ahmad Habib Khairussyar'i
"Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di tingkat global. Upaya tindakan pencegahan dan tatalaksana terus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini. Perawat spesialis memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung, menerapkan evidence base nursing dan melakukan inovasi keperawatan. Praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah telah dilaksanakan untuk mengaplikasikan peran tersebut. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada 30 kasus kelolaan resume dan kasus kelolaan utama NSTEMI dengan teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai peneliti dijalankan dengan melakukan terapi pijat kaki pada pasien pasca bedah jantung. Peran perawat sebagai inovator dilakukan dengan menyusun proyek inovasi tentang penggunaan aplikasi 6MWD untuk perawat pada pasien gagal jantung. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan untuk pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular, teknik pijat kaki pada pasien pasca bedah jantung dapat menurunkan kecemasan, Selain itu aplikasi 6MWD dapat digunakan dengan mudah oleh perawat pada pasien gagal jantung.
Cardiovascular diseases are among the leading causes of death globally. Preventive measures and management strategies continue to be developed to address this issue. Specialist nurses play a role as direct care providers, implementers of evidence-based nursing, and innovators in nursing practice. The medical-surgical nursing residency program has been implemented to apply these roles. The role as a direct care provider was carried out by delivering nursing care in 30 managed case summaries and a primary managed case of NSTEMI using Roy's Adaptation Model. The role as a researcher was undertaken by conducting foot massage therapy for post-cardiac surgery patients. The role as an innovator was realized through the development of an innovation project involving the use of a 6MWD application for nurses in managing heart failure patients. The analysis of practice outcomes showed that Roy's Adaptation Model is effective for patients with cardiovascular disorders, foot massage techniques for post-cardiac surgery patients can reduce anxiety, and the 6MWD application can be easily used by nurses for heart failure patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lalu Ahmad Habib Khairussyar'i
"Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di tingkat global. Upaya tindakan pencegahan dan tatalaksana terus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini. Perawat spesialis memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung, menerapkan evidence base nursing dan melakukan inovasi keperawatan. Praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah telah dilaksanakan untuk mengaplikasikan peran tersebut. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada 30 kasus kelolaan resume dan kasus kelolaan utama NSTEMI dengan teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai peneliti dijalankan dengan melakukan terapi pijat kaki pada pasien pasca bedah jantung. Peran perawat sebagai inovator dilakukan dengan menyusun proyek inovasi tentang penggunaan aplikasi 6MWD untuk perawat pada pasien gagal jantung. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan untuk pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular, teknik pijat kaki pada pasien pasca bedah jantung dapat menurunkan kecemasan, Selain itu aplikasi 6MWD dapat digunakan dengan mudah oleh perawat pada pasien gagal jantung.
Cardiovascular diseases are among the leading causes of death globally. Preventive measures and management strategies continue to be developed to address this issue. Specialist nurses play a role as direct care providers, implementers of evidence-based nursing, and innovators in nursing practice. The medical-surgical nursing residency program has been implemented to apply these roles. The role as a direct care provider was carried out by delivering nursing care in 30 managed case summaries and a primary managed case of NSTEMI using Roy's Adaptation Model. The role as a researcher was undertaken by conducting foot massage therapy for post-cardiac surgery patients. The role as an innovator was realized through the development of an innovation project involving the use of a 6MWD application for nurses in managing heart failure patients. The analysis of practice outcomes showed that Roy's Adaptation Model is effective for patients with cardiovascular disorders, foot massage techniques for post-cardiac surgery patients can reduce anxiety, and the 6MWD application can be easily used by nurses for heart failure patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library