Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harari, Yuval Noah
"Sapiens Grafis Volume 1 membahas kemunculan Homo sapiens di Bumi dan bagaimana Sapiens berubah dari spesies biasa saja menjadi makhluk hidup dominan di dunia. Volume 2 ini membicarakan bagaimana cara pertanian, sebagai upaya Homo sapiens menopang populasinya yang makin membesar, malah memunculkan imperium, hak milik, kesenjangan, serta berbagai penderitaan akibat perang dan penyakit. Juga peran tulisan, angka, dan fiksi dalam mendukung peradaban yang makin lama makin besar dan rumit.
Ahli sejarah Yuval Noah Harari bercerita mengenai kelahiran dan evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana biologi dan sejarah membentuk kita serta mempertinggi pemahaman kita mengenai apa artinya menjadi “manusia”. Adaptasi grafis ini menyajikan kembali dan memperluas isi edisi asli Sapiens, dalam format komik yang menarik, kocak, dan enak disimak.
"
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2022
569.98 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simare-Mare, Elisabet Gratia
"Studi meneliti pengaruh kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap rasio Non-performing Loan (NPL) bank dengan periode penelitian dari tahun 2012-2022 dengan 23 bank di ASEAN-5. Dengan menggunakan variabel Non-performing Loans (NPL) sebagai indikator untuk mengukur tingkat risiko kredit dan kinerja ESG yang diukur menggunakan ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, dan Governance Pillar Score. Penelitian menggunakan jenis regresi data pandel dengan metode estimasi robust fixed-effect model. Hasil menemukan bahwa kinerja ESG signifikan negatif mempengaruhi NPL bank. Hasil juga menunjukan bahwa semakin besar nilai dari kinerja ESG bank maka mampu menurunkan risiko kredit suatu bank.

The study examines the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance on the ratio of Non-performing Loans (NPL) of banks with a research period from 2012-2022 with 23 banks in the ASEAN-5. By using the Non-performing Loans (NPL) variable as an indicator to measure the level of credit risk and ESG performance as measured using the ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, and Governance Pillar Score. This study uses Pandel data regression with a robust fixed-effect model estimation method. The results find that ESG performance significantly negatively affects the bank's NPL. The results also show that the greater the value of a bank's ESG performance, the lower the credit risk of a bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Allisya Andini
"Femvertising oleh SheKnows Media (2014) adalah salah satu konsep iklan modern yang mengangkat isu tentang pemberdayaan perempuan. Dengan memanfaatkan pesan emosional, femvertising dapat meraih keterlibatan khalayak yang tinggi terutama pada khalayak perempuan. Dove merupakan salah satu brand kecantikan dan perawatan diri yang menerapkan konsep periklanan femvertising pada setiap kampanye mereka. Riset ini menganalisis bagaimana konten femvertising Dove berdasarkan 5 (lima) pilar femvertising dari Becker-herby (2016) yaitu penggunaan beragam talent perempuan, pesan pro-perempuan, menantang stereotip perempuan ‘ideal’, tidak bersifat sensual dan menampilkan perempuan secara otentik. Metode yang digunakan adalah analisis konten dengan berfokus pada konten femvertising Dove yang diunggah di Instagram mereka pada periode Oktober 2021 - Oktober 2022. Temuan riset ini menunjukkan bahwa kelima pilar femvertising hadir pada semua kampanye femvertising Dove, dengan penekanan yang berbeda-beda pada tiap jenis kampanye. Secara umum pilar yang paling dominan adalah pesan pro-perempuan dan menampilkan perempuan secara otentik.

Femvertising by SheKnows Media (2014) is one of the modern advertising concepts that raises the issue of women's empowerment. By utilizing emotional messages, femvertising can achieve high audience engagement, especially in female audiences. Dove is a beauty and self-care brand that applies the concept of femvertising to each campaign. This research analyzes how Dove's femvertising content based on the 5 (five) pillars of femvertising from Becker- herby (2016), namely utilization of diverse female talents, pro-female messages, challenging the stereotype of 'ideal' women, not sensual, and presenting women authentically. The method used is content analysis by focusing on Dove's femvertising content uploaded on their Instagram from October 2021 - October 2022. The findings of this research show that the five pillars of femvertising are present in all of Dove's femvertising campaigns, with different emphases on each type of campaign. In general, the most dominant pillar is a pro-woman message and presenting women in an authentic way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Robiana Modjo
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Perguruan Tinggi sampai saat ini masih dipercaya mempunyai kekuatan akademik dan moral untuk dijadikan mitra dalam pengembangan masyarakat madani sebagai agent of change dalam membawa bangsa Indonesia ke arah kemajuan. Peran strategis itu memerlukan suatu perubahan dalam manajemennya..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Justine Ceasarea Hasanudin
"Konsep nexus baru yang dicetuskan pada BEPS Action Plan 1 dikenal dengan kehadiran ekonomi signifikan (significant economic presence) yang mengilhami adanya kebijakan baru yang bersifat unilateral demi menjawab tantangan ekonomi digital. India memperkenalkan equalization levy sebagai kebijakan unilateral untuk memajaki transaksi pada ekonomi digital atas jasa periklanan digital yang diberikan oleh non-residen India ke residen pajak India. Selain itu, Inggris juga menerapkan hal serupa dengan memperkenalkan Digital Service Tax untuk memajaki atas transaksi pada layanan dan pembelian produk oleh pelaku industri Digital. Dilanjutkan dengan dicetuskannya rancangan Solusi 2 Pilar (Two-Pillar Solutions) dalam hal ini Pilar 1 (satu) sebagai realisasi aksi 1 di tahun 2021 yang berasal dari kesepakatan negara-negara dalam konsensus global yang dilakukan oleh para negara OECD inclusive framework dan negara G20 sebagai kebijakan multilateral hingga saat ini masih tidak ada kepastian dalam penerapannya. Mengacu pada hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan skema perpajakan yang digunakan oleh India dan Inggris dan menganalisis peluang Indonesia dalam menerapkan kebijakan unilateral atas ekonomi digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dan wawancara mendalam terhadap beberapa informan dijelaskan skema perpajakan atas ekonomi digital yang diterapkan di India dan Inggris. Indonesia juga berpeluang menerapkan kebijakan unilateral tersebut walaupun terdapat faktor penghambat yang berasal dari komitmen atas penerapan Pilar 1 yang tidak memiliki kepastian saat penerapannya, potensi ancaman perang dagang oleh Amerika Serikat dari penerapan kebijakan unilateral dan biaya kepatuhan pajak yang tinggi mempengaruhi ekonomi dari kenaikan harga atas barang dan/atau layanan pada ekonomi digital di negara sumber penghasilan serta tingginya biaya kepatuhan pajak dan pajak berganda yang muncul bagi para pelaku ekonomi digital asing yang berasal dari penerapan kebijakan unilateral yang dilakukan oleh India dan Inggris. Oleh karena itu, kesimpulan dari penelitian ini adalah skema perpajakan unilateral India dan Inggris mengikuti konsep kehadiran ekonomi signifikan dan Indonesia memiliki peluang dalam menerapkan kebijakan unilateral walaupun terdapat beberapa faktor penghambat sebagaimana telah dijelaskan. Pada penelitian ini penulis menyarankan mempertimbangkan informasi dari skema perpajakan yang diterapkan oleh India dan Inggris serta mempertimbangkan pembentukan kebijakan unilateral atas ekonomi digital yang terstruktur dari perundangan-undangan dan peraturan teknisnya dengan jelas dan belajar dari permasalahan yang ditemukan di Inggris dan India.

The new nexus concept introduced in BEPS Action Plan 1 is known as significant economic presence, which has inspired new unilateral policies to address the challenges of the digital economy. India introduced the equalization levy as a unilateral policy to tax transactions in the digital economy for digital advertising services provided by non-Indian residents to Indian tax residents. Similarly, the United Kingdom implemented a Digital Service Tax to tax transactions involving services and product purchases by digital industry players. This was followed by the introduction of the Two-Pillar Solutions draft, specifically Pillar 1, as the realization of Action 1 in 2021, based on agreements within the global consensus reached by OECD inclusive framework countries and G20 countries. However, there remains uncertainty in its implementation as a multilateral policy. Given this context, this study aims to describe the taxation schemes used by India and the United Kingdom and to analyze the potential for Indonesia to implement unilateral policies on the digital economy. This research employs a qualitative approach and qualitative data analysis techniques. Based on literature studies and in-depth interviews with several informants, the study explains the taxation schemes on the digital economy implemented in India and the United Kingdom. Indonesia also has the potential to implement such unilateral policies, although there are hindering factors stemming from the commitment to implementing Pillar 1, which lacks certainty in its application, potential trade war threats from the United States due to the implementation of unilateral policies, and high tax compliance costs affecting the economy through increased prices of goods and/or services in the digital economy in the source country, as well as high tax compliance costs and double taxation issues for foreign digital economy players due to the unilateral policies applied by India and the United Kingdom. Therefore, the conclusion of this study is that the unilateral taxation schemes of India and the United Kingdom follow the concept of significant economic presence, and Indonesia has the potential to implement unilateral policies despite several hindering factors as previously mentioned. In this study, the author suggests considering the information from the taxation schemes implemented by India and the United Kingdom, and considering the formation of a structured unilateral policy on the digital economy through clear legislation and technical regulations, while learning from the issues found in the United Kingdom and India."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Galih Saputro
"Skripsi ini membahas analisis sistem pembinaan olahraga prestasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan teori pilar dalam pembinaan olahraga prestasi yang dikemukakan oleh De Bosscher, terdiri dari 10 pilar antara lain Dukungan Finansial; Struktur Kebijakan dan Organisasi Olahraga Terpadu, Pemassalan dan Pembibitan, Pembinaan Prestasi: Identifikasi dan Pengembangan Bakat, Pembinaan Prestasi Kelompok Elit: Sistem Penghargaan dan Dukungan Pada Masa Pascakarier, Infrastruktur Olahraga: Fasilitas Latihan, Penyediaan Pelatih, Pembinaan dan Mutu Training, Kualitas Kompetisi, Penelitian Ilmiah, serta Lingkungan Media dan Sponsorship. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian post-positivist, dengan tujuan deskriptif melalui teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan pengambilan data dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan olahraga prestasi di DKI Jakarta belum cukup baik. Hal ini disebabkan oleh tercapainya 3 indikator dari 10 pilar, antara lain dukungan finansial, pemassalan, dan fasilitas olahraga. Hasil penelitian menyarankan bahwa diperlukan adanya dukungan pemerintah dalam mengalakan program olahraga di masyarakat; optimalisasi IPTEK dalam pembibitan calon atlet olahraga di Jakarta; pengembangan bakat yang inovatif; adanya tambahan pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus bagi para pelatih olahraga; pemberian sistem dukungan; serta kerjasama antara Pemerintah dengan pihak swasta dalam keterlibatannya sebagai sponsor

This thesis examine the analysis of the system for fostering sports achievements by Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta. This research used The Pillar Theory in The Development of Sports Achievements presented by De Bosscher, consisting of 10 pillars including Financial Support; Governance, Organisation and Structure of Sport Policies; Foundation and Participation; Talent Development and Talent Identification System; Elite Group Achievement Development: Reward and Support Systems in the Post Career Period; Training Facilities; Coaching Provision and Sport Development; International Competition; Scientific: Research and Innovation; Also Elite Sport Environment Media and Sponsoring. The research used post-positivist method research, with descriptive objectives and the data were collected by means of deep interviews and documentation. The result of this research indicate that the performance training system in DKI Jakarta is not good enough. This is caused by the achievement of 3 indicators from 10 pillars, including financial support, foundation, and training facilities. The research suggest that the importance of government programs in running sports programs in the community; optimization of science and technology in the nursery of prospective sports athletes in Jakarta; innovative talent development; additional training specifically for sports coaches; providing support systems; and cooperation between the Government and the private sector in its involvement as a sponsor for sports coaching."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Tri Istiyanto
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan pendidikan berbasis karakter yang diterapkan di Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ yang terletak di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan tiga kategori yaitu, kepala sekolah, guru atau pengajar, dan orang tua murid Taman Kanak-kanak Ummul Qura’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ memiliki fasilitas yang mewadahi dan mendukung pelaksanaan, serta menggunakan kurikulum sembilan pilar dan sentra seperti yang diterapkan di Indonesia Heritage Foundation, juga terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan berbasis karakter.

This thesis discusses the implementation process of character-based education in kindergarten Ummul Qura’, which is located in Munjul, Cipayung subdistrict, East Jakarta. This research used qualitative approach with descriptive method. Informants were selected using purposive sampling technique, with three categories, headmaster, teachers, and parents of kindergarten Ummul Qura'. The results showed that kindergarten Ummul Qura' has the facilities to accommodate and support the implementation, as well as using the nine pillars and the central curriculum as implemented in Indonesia Heritage Foundation. It also has supporting factors and obstacles in the implementation of character-based education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Res Hanifah
"Pilar 2 dari proyek BEPS G20 adalah instrumen penting untuk mengatasi tantangan pajak yang muncul akibat digitalisasi ekonomi. Penelitian ini menguraikan proses formulasi kebijakan Pilar 2 berlangsung di Indonesia dan gambaran desain kebijakan yang akan diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara. Triangulasi data dilakukan untuk mengurangi subjektivitas peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses formulasi kebijakan PMK Pilar 2 di Indonesia telah melalui tahapan penilaian dampak manfaat kebijakan, pembahasan perubahan dalam sistem perpajakan di Indonesia, dan penyusunan regulasi. Namun konflik kepentingan masih berlangsung antarkementerian. Selanjutnya, desain kebijakan GloBE di Indonesia mayoritas akan mengadopsi sesuai ketentuan yang diatur dalam model GloBE rules dan Minimum Tax Implementation Handbook. Terkait STTR, Indonesia tidak mengambil jalur MLI melainkan dengan negosiasi bilateral. Kebijakan insentif pajak pasca GMT akan diterapkan melalui skema QRTC dan MTTC yang akan mengubah pola penganggaran dan restitusi pajak di Indonesia. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pemerintah untuk memasukkan klausul teknis administratif dalam PMK, menetapkan jadwal yang lebih jelas dalam proses penerbitan peraturan termasuk menyediakan sosialisasi dan waktu transisi, mensinergikan berbagai kepentingan untuk menghindari kebijakan yang bertentangan, mempertimbangkan QDMTT safe harbour, mempercepat negosiasi bilateral untuk STTR, memperhitungkan potensi cost-benefit dari insentif QRTC, memberikan QRTC secara terarah berdasarkan keadaan Wajib Pajak, dan mempersiapkan ketentuan teknis terkait skema QRTC dan MTTC.

Pillar 2 of the G20 BEPS project is a crucial instrument for addressing tax challenges arising from the digitalization of the economy. This study outlines the ongoing policy formulation process of Pillar 2 in Indonesia and provides an overview of the policy design to be implemented. This research employs a qualitative method by collecting data through literature reviews and interviews. Data triangulation was conducted to minimize researcher subjectivity. The results indicate that the policy formulation process for the PMK Pillar 2 in Indonesia has gone through stages of assessing policy impact benefits, discussing changes in the tax system in Indonesia, and drafting regulations. However, conflicts of interest among ministries persist. Furthermore, the design of the GloBE policy in Indonesia will largely adopt the provisions stipulated in the GloBE model rules and the Minimum Tax Implementation Handbook. Regarding the STTR, Indonesia opted for bilateral negotiations rather than the MLI route. Post-GMT tax incentive policies will be implemented through the QRTC and MTTC schemes, which will change the budgeting and tax refund patterns in Indonesia. This study provides recommendations for the government to include technical administrative clauses in the PMK, establish a clearer schedule for the issuance of regulations, including providing outreach and transition periods, harmonize various interests to avoid conflicting policies, consider the QDMTT safe harbor, accelerate bilateral negotiations for the STTR, evaluate the cost-benefit potential of QRTC incentives, provide QRTC directionally based on the taxpayer's condition, prepare all technical provisions related to the QRTC and MTTC schemes."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Dian Dwi Fatma
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pembingkaian bloggers Kompasiana terhadap banjir Jakarta
pada tahun diselenggarakannya pemilu legislatif dan pemilu presiden, serta
tipologi kritik media apa saja yang muncul dalam rangkaian posting mereka
terkait tema tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma
konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banjir Jakarta oleh bloggers
Kompasiana dibingkai bukan hanya sebagai bencana, namun juga sebagai
komoditas berita politik; tipologi kritik media yang muncul adalah Agenda
Setting, Framing, dan Praktik Jurnalistik; dan peran bloggers sebagai pilar kelima
baru mencapai tahap awal kemunculannya (emerging).

ABSTRACT
This thesis discusses the framing Kompasiana bloggers give to Jakarta floods in
the year of legislative and presidential elections, as well as the media critics
typology appear in the series of posts related to the theme. This study is a
qualitative study with a constructivist paradigm. The results showed that the
flooding in Jakarta is interpreted not only as a common event, but also a political
news commodity; media critics typology that arise are Agenda Setting, Framing,
and Journalistic Practices; and bloggers’ role as the fifth estate has just reached
the emerging state."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>