Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shelli Rachel Mei Gloria
Abstrak :
ABSTRAK
Angka total fertility rate Indonesia mengalami stagnansi pada tahun 2012 dengan rata-rata 2,6 anak pada setiap wanita selama masa reproduksinya, padahal jumah pengguna kontrasepsi terus meningkat hingga tahun 2012 mencapai 57,9 . Peningkatan jumlah pengguna kontrasepsi ini diiringi dengan kenaikan pemakaian non-MKJP sebagai metode kontrasepsi yang memiliki angka drop out cukup tinggi sehingga memicu terjadinya kegagalan kontrasepsi. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui estimasi kegagalan kontrasepsi non-MKJP pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data PMA2020. Sampel penelitian merupakan wanita berusia 15-49 tahun dan sedang menggunakan alat kontrasepsi non-MKJP yakni pil, suntik 1 bulan dan suntik 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 23 wanita yang menggunakan metode kontrasepsi non-MKJP berisiko mengalami kegagalan kontrasepsi. Wanita dengan umur 20-35 tahun, memiliki anak le; 3, cukup terpapar media tentang informasi kontrasepsi, tinggal di desa, berpendidikan sedang dan berpengetahuan cukup merupakan kelompok yang paling banyak mengalami kejadian kegagalan kontrasepsi. Pada kelompok tersebut, metode yang paling banyak digunakan adalah pil dan suntik 3 bulan.
ABSTRACT
Indonesia rsquo s total fertility rate has been stagnant at 2.6 in 2012, whereas the number of contraceptive users has continued to increase until 2012 reaches 57.9 . This increase in the number of contraceptive users was accompanied by an increase in non LARC use as a method of contraception that has a high drop out rate, which leads to contraceptive failure. This study aimed to estimate failure of non LARC contraception among women age 15 49 years in Indonesia. This study was descriptive and used cross sectional study design to analyze further the PMA2020 data. Samples were woman 15 49 years and used non LARC contraception non LARC, which is pill injectables 1 month and injectables 3 month. The results showed that 23 of women using non LARC contraceptive methods were at risk of contraceptive failure. Women who have children le 3, have secondary education, live in rural areas, are sufficiently exposed to media about contraceptive information, have sufficient knowledge of contraceptive methods are the group with the most incidence of contraceptive failure. In that group, the most widely used method was the pill and injectables 3 month.
2017
S67363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nany Leksokumoro
Abstrak :
Tujuan: Mengetahui status asam folat dan perilaku tentang asupan asam folat pada akseptor KB, sehingga dapat dipertimbangkan perlu tidaknya suplementasi asam folat pada akseptor KB, khususnya akseptor pil. Tempat: RW 014 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Bahan dan Cara: Penelitian crows-sectional dan subjek penelilian adalah semua akseptor KB yang memenuhi kriteria penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi data sosio demografi, pola makan, asupan giri (makro matrial dan asam folat), status kadar asam folat serum dan sel darah merah (SDM). Hasil: Tidak didapatkan kadar asam folat serum < 3 ag/ml. Status asam folat serum subjek tidak berhubungan dengan pemakaian pil, karakteristik demografi, asupan gizi dan status gizi. Persentase kadar asam folat SDM < 160 mg/ml. adalah 3,5%. Kadar asam folat SDM subjek pil tidak berbeda dengan subjek bukan pil, namun ada kecenderungan kadar asam folat SDM subjek pil lebih rendah dari subjek bukan pil. Secara bermakna kadar asam folat SDM subjck bcrhubungan dengan kebiasaan mengkonsumsi sayur hijau dan kelompok umur. Perbedaan dalam mengolah sayur menyebabkan perbedaan bermakna pada jumlah subjek yang mempunyai kadar asam folat SDM < 160 mg/ml. Rata-rata asupan zat-zat gizi subjck penelitian di bawah AKG yang dianjurkan. Subjek pil mempunyai rata-rasa asupan asam folat lebih rendah bermakna dari subjek bukan pil, namun tidak didapatkan korelasi antara asupan asam folat dengan kadar asam folat serum dan SDM subjek penelitian. Kcsimpulan: Status asam folat serum dan SDM subjek penelitian tidak berhubungan dengan pemakaian pil dan bukan pil, sehingga belum diperlukan suplementasi pada subjek penelitian khususnya subjek pil. ...... Objective: To determine the folic acid slates and the behavior of folic acid intake in contraceptive users. This is in order to decide whether folic acid supplemeration is necessary, especially for pill users. Location: RW 014 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Methods: cross-sectional study and subjects were all contraceptive users who fulfill study criteria. Data ' collected were socio-demographic, eating paucrn, nutritional intake (macro nutrient and folic acid), nutritional status, serum and RISC folic acid level. Results: Serum folic acid level of < 3 mg/ml, was not found, Scrum folic acid level was not associated with using pill or non pill, socio-demographic, eating pattern, nutritional intake and nutritional status. The percentage of RISC folic acid level of N 160 mg/ml, was 3.5%. RISC folic acid level was not associated with using pill or non-pill, but there was a tendency Chef ItBC folic acid level in pill users was lower than non-pill users, There was a significant correlation between R13C folic acid level wish the frequency of green vegetables consumption and age group, 'Ihe difference in the manner of cooking significantly associated with the number of subject with RBC folic acid level of 160 mg/ml. Nutritional intake was under RDl level in almost subjects. Pill users had in average significant lower folic acid intake compare to non-pill users, but there was no correlation between folic acid intake with scrum and RBC folic acid level. Conclusions: Serum and RHC folic acid stains is not associated with using pill or non-pill. From this study it is still not necessary for folic acid supplementation, especially for pill users.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Vanda Trigno
Abstrak :
Hubungan antara lama amenore dan jarak kehamilan telah dipelajari di banyak negara. Di Indonesia, lama amenore panjang, tapi banyak wanita menyusui yang menggunakan kontrasepsi pil pada saat yang bersamaan. Bila wanita postpartum mulai menggunakan pil, dia akan segera mendapatkan kembali siklus menstruasinya, dan menjadi fertil. Bila banyak diantara mereka berhenti menggunakan pil, maka kita akan kehilangan banyak masa amenore yang dapat menyebabkan jarak kehamilan yang lebih pendek. Agar dapat diperpanjang ada dua faktor penting yaitu laktasi (menjaga wanita tetap amenore) dan kontrasepsi. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari IFLS-2 yang diadakan pada tahun 1997-1998. Saat penggunaan piI berhubungan negatif dengan lama amenore. Tidak ada hubungan antara saat penggunaan pil dan jarak kehamilan, namun kehamilan dalam ≤ 18 bulan hanya terjadi pada ibu yang mulai menggunakan pil sejak amenore. Juga tidak ada hubungan antara lama amenore dan jarak kehamilan, tapi kemungkinan ibu yang lama amenore ≤ 8 bulan hamil dalam ≤ 18 bulan dua kali ibu yang lama amenorenya > 8 bulan. Untuk mendapat manfaat ASI sepenuhnya terhadap jarak kehamilan, sebaiknya penggunaan pil ditunda hingga amenore berakhir, dan sebaiknya ibu menggunakan metode amenore laktasi. ...... Analysis of Sociodemography Factors, Time to Start Pill Contraception, Duration of Amenorrhea, and Pregnancy Interval among Women in Childbearing Ages in Indonesia (A Secondary Data Analysis of IFLS-2 1997)The association between the amenorrhea period and birth intervals has been studied in many countries. In Indonesia, the mean duration of amenorrhea is long, but many lactating women using the pill at the same time. When postpartum women start using pill, she will soon get her menstrual cycle return, and become fertile. If many of these women stop taking the pill, then we will lose a lot of the amenorrhea period which will lead to a shorter birth interval. To extend the interval there are two important factors: lactation (keep women in amenorrhea state) and contraception. This study presents a secondary data analysis from the IFLS-2 that was carried out in 1997-1998. The time to start pill has negative association with duration of amenorrhea. There is no association between time to start pill and pregnancy interval, but pregnancy within ≤ 18 months only occurs in women who start the pill while amenorrhea. There is also no association between duration of amenorrhea and pregnancy interval, but women with duration of amenorrhea ≤ 8 months are twice likely to have pregnancy interval ≤ 18 months then the women with > 8 months amenorrhea. To get the full advantages of lactation on the pregnancy interval, women should cancel using the pill until the amenorrhea has stop, and mother use the lactation amenorrhea method for best.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T9349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ali Baziad
Abstrak :
Penelitian ini untuk melihat efek terapi sulih hormon (?HRT?) dan pil kombinasi dosis rendah terhadap ketebalan kulit ( kolagen ), profil lipid dan kimia darah pada wanita menopause. Penilitian ini berlangsung selama 1 tahun. Sebanyak 36 wanita menopause dilakukan randomisasi yaitu 18 orang mendapat HRT dan 18 orang mendapatkan pil kombinasi dosis rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketebalan kulit ( kolagen ) baik pada wanita yang mendapat HRT maupun pada wanita yang mendapat pil kombinasi dosis rendah. Namun peningkatan ketebalan kulit lebih besar pada wanita yang menggunakan pil kombinasi dosis rendah. Peningkatan ketebalan kulit tersebut dapat mencegan osteoporosis. Pemberian HRT maupun pil kombinasi dosis rendah terjadi perubahan profil lipid maupun kimia darah, namun perubahan tersebut masih dalam batas normal. Pemberian pil kombinasi dosis rendah dapat dipertimbangkan diberikan pada wanita menopause. (Med J Indones 2003; 12: 224-8)
This study to evaluate the effect of hormone replacement therapy ( HRT ) and low-dose combinated oral pill on skin thickness , lipid profile and blood chemistry on menopausal woman.This study was carried out in one year randomized prospective study. 36 women were divided into 18 women receiving HRT and the other 18 receiving low-dose oral pill. The result of this study showed an increase in skin thickness ( collagen ) in both groups. But Those received low dose oral pill showed more . The increase of the skin thickness can prevent osteoporosis. The administration of HRT or low-dose oral pill could cause allteration in blood lipip profile and blood chemistry. But The changes were still within in normal limit. The administration of low-dose oral pill can be considered in postmenopausal women. (Med J Indones 2003; 12: 224-8)
2003
MJIN-12-4-OctDec2003-224
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Rahmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk periode bulan Januari tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat; memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku professionalism serta wawasan dan pengalaman nyata reality untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan problem-solving praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas; dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di puskesmas. Praktek kerja profesi dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu Peningkatan Kepatuhan ODHA orang dengan HIV/AIDS Menggunakan Pill Dispenser.
ABSTRACT
The aims of internship at Kebon Jeruk District Public Health Center month period Januari 2017 are to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacist in community health center in accordance with the applicable provisions of laws and ethics, and in the field of public health to have knowledges, skills, professionalism, and real experience for doing pharmacy practice in the community health center to realize the problems in pharmacy practice in the community health center and be able to communicate and interact with other health care in community health center. The internship was conducted for two weeks with a special assignment which is entitled Improvement of Medication Adherence of People with HIV AIDS Using Pill Dispensers.
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library