Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Bambang Kuncoro
Abstrak :
ABSTRAK Tantangan yang dihadapi perusahaan asuransi yang menjual produk asuransi kredit UMK adalah minimnya data yang terkait dengan informasi keuangan/bisnis. Sementara peran perusahaan asuransi sebagai Collateral Substitution Institution mengharuskan perusahaan asuransi untuk dapat melakukan pengelolaan dan pemodelan risiko yang handal. Penelitian ini difokuskan untuk menberikan alternatif metode pemodelan risiko, khususnya untuk perhitungan cadangan klaim dengan kondisi minimnya data keuangan/bisnis. Penggunaan reduce form intensity based model dengan pendekatan homogenious poisson process disajikan dalam penelitian ini untuk menjawab tantangan tersebut. Regresi linier poisson akan digunakan untuk meng-estimasi intensity rate λ, sehinga probability of defaull dari masing-masing polis/kelomok polis dapat ditentukan. Dengan demikian cadangan klaim akan di estimasi dengan metode individual loss model. Analisa kuantitatif dilakukan pada data empirik berupa data klaim asuransi kredit PT ABC selama periode 5 tahun yaitu dari tahun 2014 sampa dengan 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangka waktu kredit dan besarnya plafon kredit sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko dari masing-masing polis asuransi kredit. Karena memodelkan risiko polis secara individual sehingga model ini dapat dengan akurat memodelkan jenis Klaim IBNR dan RBNS dengan hasil estimasi dengan tingkat akurasi yang baik.
ABSTRACT
The challenge faced by insurance companies that sell MSE credit insurance products is the lack of data related to financial/business information. While the role of insurance companies as Collateral Substitution Institution requires insurance companies to be able to carry out robust risk management and modeling. This research is focused on providing alternative risk modeling methods, especially for the calculation of claims reserves with the minimum financial/business data conditions. The use of a reduce form intensity based model with a homogeneous poisson process approach is presented in this study to answer this challenge. Poisson linear regression will be used to estimate the intensity rate λ, so that the probability of default of each policy/group policy can be determined. Thus the claim reserves will be estimated using the individual loss model. Quantitative analysis is carried out on empirical data in the form of PT ABC credit insurance claims for a period of 5 years, from 2014 to 2018. The results of this study indicate that the credit period and the amount of credit initial limit greatly influence the level of risk of each credit insurance policy. Because modeling risk policies individually so that this model can accurately model the type of IBNR Claim and RBNS with estimated results with good accuracy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eka Agus Subekti
Abstrak :
Congestion Control merupakan salah satu dari bagian dari manajemen jaringan yang menggunakan ATM. Karena terbatasnya sumber daya yang ada untuk dapat melayani seluruh transmisi cell yang berisi data aplikasi, maka kemungkinan terjadinya kongesti besar sekali. Untuk itu untuk menanggulangi dan mencegah adanya kongesti dibuat beberapa metode dengan salah satu metodenya adalah selective cell discard terhadap tagged cell (CLP=1).
Pada skripsi ini dibahas mengenai perbandingan antara sistem yang memakai selective cell discard dengan yang tidak melalui pembuatan program guna menghitung peluang hilangnya cell, baik yang untagged maupun tagged cell serta delay untuk untagged cell. Dan model yang digunakan untuk memodelkan sistem antrian pada masukan buffer suatu trunk adalah Markov Modulated Poisson Process (MMPP). Diharapkan dari perbandingan ini dapat diketahui apakah penggunaan metode selective cell discard baik untuk congestion control dan pengaruhnya terhadap Quality of Sevice (QoS) jaringan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38829
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novianti Dian Pratiwiningtyas
Abstrak :
Sistem repairable pada pengoperasian engine umumnya merupakan system kompleks dengan interval antara kegagalan tidak mengikuti distribusi yang sama. Kondisi engine sebagai sistem repairable mengalami keausan sejalan dengan waktu yang berdampak pada penurunan performance dan peningkatan cost. Hal ini merupakan permasalahan kritis khususnya dalam penentuan waktu overhaul engine di PAMA dalam pengoperasian armada dumptruck. Mengingat penentuan waktu overhaul engine sulit karena saat ini belum tersedia panduan dari perusahaan untuk menentukan kapan suatu engine harus di-overhaul secara ekonomis, maka perlu dirancang suatu model yang dapat menentukan waktu optimum overhaul dari engine dumptruck.
Dalam rancangan ini model NHPP digunakan sebagai metode pendugaan awal intensitas failure yang menggambarkan penurunan performance engine. Jika model ini tidak memenuhi kesesuaian, maka digunakan model GRP. Hasil model terpilih dipadukan dengan biaya maintenance dan overhaul digunakan untuk menentukan waktu optimum overhaul engine. Dari analisis terhadap hasil model, dapat disimpulkan bahwa: 1) model GRP adalah model terbaik untuk repairable system dibanding model NHPP berdasarkan nilai LKV yang paling positif; 2) hasil nilai ? rata-rata > 1 yaitu 1.6510253, maka secara umum sistem sedang mengalami fase penurunan; 3) ratarata nilai To adalah 31,277 hourmeter, sedangkan 7 dumptruck lainnya nilai To belum dapat dihitung karena baru memiliki nilai ? < 1.
Repairable system in engine operations is a complex system that has interval between failure where the failure does not follow equal distribution. Engine's condition as a repairable system has worn-out by time which the impact is on reducing the performance and increasing the cost. The impact is a critical problem especially in the operating of dump truck fleet. It is difficult to estimate the time of engine overhaul because there is no guidance from the company to determine when the engine needs to be overhauled economically. Therefore, it is highly needed to design a model that is able to determine optimum overhaul time of engine dump truck.
In this design, NHPP model is used as initial estimate failure intensity method that can describe reducing of engine performance. If this model is not approriate then the GRP model is used. Result of choosing model combined with average maintenance and overhaul cost are used to determine optimum overhaul engine. The following are the research results: 1) GRP model is the best model for repairable systems than NHPP model based on LKV value that is more positive; 2) results of mean value ? > 1 is 1.6510253 therefore the system is on deterioration phase; 3) mean value of To is 31,277 hourmeter meanwhile the value of 7 other dumptrucks can't be determined yet because value ? < 1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50377
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library