Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
Riza Amelia
"Udara menjadi hal yang utama bagi manusia, sehingga pencemaran udara adalah salah satu masalah di DKI Jakarta. Sumber pencemar udara di DKI Jakarta adalah akibat dari kegiatan industri dan jumlah kendaraan bermotor yang berarti mempengaruhi udara di DKI Jakarta, dengan kandungan SO₂ dan NO₂ semakin meningkat. Zat pencemar udara SO₂ dan NO₂ diantaranya merupakan penyebab terjadinya hujan asam di DKI Jakarta. Penelitian ini mengkaji mengenai pola spasial tingkat keasaman air hujan di DKI Jakarta dan hubungannya dengan zat pencemar udara yaitu SO₂ dan NO₂ serta wilayah sumber pencemar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola spasial tingkat keasaman air hujan di DKI Jakarta, dari barat menuju timur laut, pH air hujan akan semakin rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34173
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ajeng Adistya Medina
"Kecamatan Bogor Tengah merupakan lokasi yang strategis dengan adanya pusat perbelanjaan baik pasar modern maupun pasar tradisional. Dalam memilih lokasi tujuan belanjanya, penduduk akan mempertimbangkan waktu tempuh dan juga jarak. Penetapan pilihan tersebut dikenal dengan istilah proses keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan jenis kebutuhan primer harian dan primer non harian, yang bertujuan untuk melihat bagaimana pola pemilihan lokasi belanja penduduk di Kecamatan Bogor Tengah dengan menggunakan variabel karakteristik demografi yakni tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan jenis pergerakan belanja. Metode yang digunakan bersifat deskriptif spasial dengan menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara setiap variabel yang digunakan dalam memilih lokasi belanja kebutuhan primer harian.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam membeli kebutuhan primer harian penduduk cenderung memilih waktu tempuh serta jarak terdekat terhadap lokasi tempat tinggalnya, jenis pergerakan belanja single purpose trip mayoritas dipilih penduduk karena umumnya jarak yang ditempuh merupakan jarak dekat. Berbeda halnya dengan kebutuhan primer non harian pakaian, pergerakan belanja pakaian dipengaruhi terhadap pendapatan yang dimilikinya, sebagian besar penduduk memiliki jenis pergerakan multi purpose trip, karena jarak dan waktu tempuh tidak begitu dipertimbangkan asalkan lokasi tersebut masih terdapat di dalam Kota Bogor. Pendapatan dan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan lokasi belanja, sedangkan pada karakteristik demografi status pekerjaan hubungan yang terjadi tidak signifikan apabila tidak dikaitkan dengan tingkat pendapatan masing-masing penduduknya.
The district of central Bogor is a strategic location supported with a decent trade center which is good in both modern and traditional market. In selecting the location of store, community have the choice itself principally in terms of journey time and distance from home toward the store. The choice of it is known as the purchase decision process. This research uses the type of primary needs that are differentiated into two, called daily primary needs and non daily primary needs. The aim is to see the pattern of primary needs store site selection for central Bogor district communities using the variables demographic characteristics, that are Income level, education level, employment status and the type of shopping movement based on the distance and also the travel time to the selected store location. The method used is a descriptive spatial using the chi square test to determine the relationship between each of the variables used in selecting the location of the daily primary needs and non daily primary needs. The result of the research shows that in buying the daily primary needs, communities tend to choose the smallest travel time needed and the closest to the location. In other side, Non daily primary needs is affected by its income. Nevertheless, the majority of the community has the type of movement of the multi purpose trip with not too consider the distance and time traveled in toward the location of the store as long as the location is still there in Bogor. The income and education have significant relationships to the location selection store, while on the demographic characteristics of the status of the work of the relationship that happened not significant when not associated with the level of the income of each of its communities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68191
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amelza Pradipta
"Kejadian terorisme merupakan hasil pertimbangan spasial oleh kelompok teror yang berkaitan dengan pemilihan tempat - tempat mereka beroperasi. Penelitian ini mengkaji kejadian terorisme secara temporal dan spasial. Secara temporal, era terorisme dibagi berdasarkan penggunaan teknologi oleh kelompok radikal agama. Secara spasial, penelitian ini mengidentifikasi ruang teror yang digunakan oleh teroris. Data sekunder yang digunakan bersumber dari Global Terrorism Database, sedangkan data primer bersumber dari hasil wawancara dengan pihak kepolisian dan mantan anggota kelompok radikal agama. Analisis yang digunakan adalah analisis komparatif spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola pemilihan ruang sasaran simbolis dan ruang aktivitas pada setiap era-nya. Perbedaan pola pemilihan ruang sasaran simbolis dikarenakan adanya pertimbangan dari tujuan kelompok teror dan dilatarbelakangi oleh konflik yang terjadi pada setiap era sehingga terjadi pergeseran dalam penargetan ruang simbolis sasaran. Sedangkan perbedaan pola pemilihan ruang aktivitas disebabkan adanya perkembangan teknologi dan peningkatan kemampuan aparat keamanan dalam memberantas kelompok radikal agama sehingga wilayah operasi menjadi lebih terbatas. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara ruang aktivitas dan ruang simbolis, hal ini dapat terlihat pada perbedaan jarak rumah aman safe house) ke tempat sasaran yang berbeda pada setiap era. Namun secara garis besar, kelompok teror radikal agama cenderung memilih rumah aman safe house di DKI Jakarta pada zona pinggiran dan zona peralihan berupa kawasan permukiman padat penduduk.
Terrorism incident is the result of spatial consideration by terror group who is related to operating area selection. This study examines terrorism incidents temporally and spatially. Temporally, the terrorism era divided by the use of technology by the religious radical group. Spatially, this study identified the terror space used by terrorists. The majority of data utilized for this analysis were obtained from the Consortium for the Study of Terrorism and Responses to TerrorismâÂÂs (START) Global Terrorism Database, an open-source database. Primary data are based on interview results with Densus 88, Gegana PMJ, and ex-member of the religious radical group. The analysis used is a spatial comparative analysis and descriptive analysis. The result of this study shows the difference between the selection pattern of symbolic space and activity space in each era. The difference of symbolic terror space based on consideration of the terror group's purpose that motivated by the conflict of each era so the target of symbolic space was shifted. While the difference of selected activity space caused by technological development and capacity building of security forces on combating religious radical group which caused the operating area to become more limited. The study result also shows the connection between activity space and symbolic space-proven by the difference of distance from the safe house to different target places in each era. Religious radical terror group tends to choose its safe house in DKI Jakarta in the periphery and transitional zones of densely populated residential areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Perlita Angelika
"Kabupaten Karawang memiliki luas hutan mangrove terluas kedua di Provinsi Jawa Barat dengan luas 10.005,93 Ha, hal tersebut mendorong terbentuknya ekowisata mangrove di Kabupaten Karawang. Ekowisata Mangrove Tangkolak, Kecamatan Cilamaya Wetan dan Ekowisata Mangrove Pasir Putih, Kecamatan Cilamaya Kulon merupakan ekowisata yang dikembangkan pada tahun 2018. Namun sudah ribuan pengunjung berkunjung ke objek wisata tersebut walaupun tergolong objek wisata yang baru dan fasilitas yang disediakan tergolong sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial fasilitas pendukung ekowisata berdasarkan interval jarak. Hasil dari penelitian ini merupakan interval jarak mempengaruhi pembentukan pola fasilitas di sekitar ekowisata. Pola spasial fasilitas pendukung ini juga mempengaruhi besaran pendapatan dan arah perkembangan, di mana fasilitas yang terletak pada interval jarak dekat akan memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan interval jarak sedang dan jauh serta arah perkembangan fasilitas mendekati objek wisata.
Karawang Regency has the second area of mangrove forest in West Java Province with an area of 10,005.93 Ha, which encourages the formation of mangrove ecotourism in Karawang Regency. Tangkolak Mangrove Ecotourism, Cilamaya Wetan District and Pasir Putih Mangrove Ecotourism, Cilamaya Kulon District is ecotourism that developed in 2018. However, the place has had thousands of visitors, even though itâs classified as a new ecotourism and the facilities that provided are still quite simple. This research purpose is to find out the spatial pattern of supporting facilities based on the interval distance. The result is the distance interval affects the formation of facilities patterns around ecotourism. The spatial pattern of these supporting facilities also affects the amount of income and the development purpose, where the facilities that located in close range will have a greater income than intermediate and long-distance intervals as well as the purpose of approaching tourist attractions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nisrina Nur Fatimah
"Kecamatan Dramaga merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, dimana di Kecamatan ini terdapat Kampus Institut Pertanian Bogor. Pada awal pembangunan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga bersifat kedesaan. Namun seiring berjalannya waktu, kampus ini berubah menjadi kawasan kekotaan dengan berbagai fasilitas yang mendukung sivitas akademika IPB. Dengan menggabungkan data sekunder, dan primer yang didapatkan melalui wawancara dan observasi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial perubahan penggunaan lahan dan fungsi bangunan di Kecamatan Dramaga. Untuk mengetahui pola perubahan penggunaan lahan, analisis dilakukan dengan metode asosiatif peta kepadatan penduduk dan penggunaan tanah antara tahun 2015 dan 2022, serta perubahan fungsi bangunan pada tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area yang dekat dengan kampus IPB mengalami perubahan penggunaan lahan terlebih dahulu, dan semakin lama, perubahan tersebut semakin meluas menjauhi kawasan kampus. Perubahan perubahan fungsi bangunan menunjukkan pola yang serupa, namun jenis fungsi bangunan tidak menunjukkan adanya keteraturan pola spasial.
Bogor Agricultural University Campus located in Dramaga Sub-District, in Bogor Regency, West Jawa. In the earlier time of the IPB Campus construction, Dramaga Sub-District was a rural area. But over time, this campus turned into an urban area with various facilities that support the academic community. By combining secondary an primary data that collected through observations and deep interviews, this study aims to determined the spatial pattern of land use changes and building functions in the surrounding area of IPB campus. To find out of land use changes pattern, an analysis was carried out using associative method of population density and land use maps between 2015 and 2022, as well as changes in building function in 2022. The result showed that the initial land use changes occurred in the area that adjacent to IPB campus. These changes are increasingly expanding away from the campus area. Changes in building function shows a similar pattern, but the type of building function does not show any regularity spatial pattern."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Irfan
"Penemuan virus corona berdampak kepada terjadinya pandemi COVID-19 yang berpengaruh kepada aktivitas fisik masyarkat diluar rumah sehingga diterapkan protokol kesehatan dalam menjalankannya salah satunya yakni berbelanja kebutuhan sayur dan buah. Tujuan penelitian ini untuk memahami bagaimana perubahan perilaku kebiasaan berbelanja sayur dan buah yang digambarkan secara spasial dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengambilan sampel menggunakan proposional random sampling dan respondenya yakni kepala keluarga untuk mewakili rumah tangga dalam berbelanja sayur dan buah yang dianalisis secara komparatif dan deskriptif untuk melihat perubahan yang terjadi dalam kebiasaan berbelanja terkait pandemi COVID-19. Didapatkan sebanyak 69% rumah tangga mengalami perubahan kebiasaan berbelanja selama pandemi COVID-19 dengan 60% perubahan terjadi di pemukiman teratur dan 40% di pemukiman tidak teratur. Sebanyak 27% rumah tangga memilih toko lokal dan 60% memilih daring sebagai tempat berbelanja dengan pemukiman teratur sebesar 27% dan 34% pada pemukiman tidak teratur. Dalam hal ini faktor terbesar yakni jarak yang dekat, kelengkapan sayur dan buah, dan dapat melakukan pemesanan sayur dan buah dalam pemilihan tempat berbelanja dengan persentase sebesar 23%, 22%, dan 10% rumah tangga. Namun selama pandemi COVID-19 memicu pertimbangan lain yakni tempat yang tidak ramai dengan persentase 10%. Dalam kepatuhan menjalankan protokol kesehatan didapatkan rumah tangga hanya 38% disiplin dalam menjalankannya dengan 53% tinggal di pemukiman teratur dan 18% di pemukiman tidak teratur.<
The discovery of the coronavirus has an impact on the occurrence of the COVID-19 pandemic, which affects the physical activity of the community outside the home so that health protocols are applied in carrying it out, one of which is shopping for vegetable and fruit needs. The purpose of this study is to understand how the behavioural changes in vegetable and fruit shopping habits are described spatially and to determine the factors that influence them. This study uses a quantitative method with a sampling method using proportional random sampling and the respondent is the head of the family to represent the household in shopping for vegetables and fruit, which is analyzed comparatively and descriptively to see changes that occur in shopping habits related to the COVID-19 pandemic. It was found that 69% of households experienced changes in their shopping habits during the COVID-19 pandemic, with 60% of the changes occurring in regular settlements and 40% in irregular settlements. As many as 27% of households choose local shops, and 60% choose online as a place to shop with regular settlements, by 27% and 34% in irregular settlements. In this case, the most prominent factors are proximity, completeness of vegetables and fruit, and being able to order vegetables and fruit in choosing a place to shop with percentages of 23%, 22%, and 10% of households. However, during the COVID-19 pandemic, it triggers another consideration: a place that is not crowded with a percentage of 10%. In compliance with the health protocol, only 38% of households are disciplined, with 53% living in regular settlements and 18% in irregular settlements. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khairinisa Fadhilah Sofwa
"Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok sebagai salah satu bagian dari Kota Depok mengalami perkembangan permukiman yang besar menjadikan ketertarikan pedagang sayur keliling melakukan usaha di Kecamatan Sukmajaya. Pedagang sayur keliling berpindah dari pasar ke permukiman dan sebagian besar berada di perkotaan sering sekali mendirikan titik pemberhentian di tempat umum untuk menarik interaksi dengan konsumen. Dalam melaksanakan kegiatan berdagang, alat fisik yang digunakan pedagang sayur keliling beragam seperti gerobak, motor, hingga mobil bak terbuka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan analisis spasial. Pengolahan data penelitian menggunakan crosstab pada hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa karakteristik aktivitas pedagang sayur keliling menujukkan perbedaan lokasi berhenti dan rute perjalanan pada jenis pedagang besar dan jenis pedagang tidak besar. Pola spasial yang diperoleh mengkaitkan karakteristik aktivitas pedagang sayur dengan area layanan pedagang selama berdagang yaitu, jenis permukiman teratur dan tidak teratur. Pedagang sayur keliling menunjukkan dominasi karakteristik aktivitas pedagang selama berdagang berada di area layanan permukiman teratur.
Sukmajaya District, Depok City, as one part of Depok City, is experiencing large residential development, making itinerant vegetable traders interested in doing business in Sukmajaya District. Itinerant vegetable traders move from markets to residential areas and are mostly located in urban areas, often setting up stopping points in public places to attract interaction with consumers. In carrying out trading activities, the physical equipment used by mobile vegetable traders varies, such as carts, motorbikes, and even pickup trucks. This research uses qualitative methods with descriptive analysis and spatial analysis. Processing research data using crosstabs on interview results. The research results prove that the characteristics of mobile vegetable traders' activities show differences in stopping locations and travel routes for large and non-large traders. The spatial patterns obtained link the characteristics of vegetable traders' activities with the traders' service areas during trading, namely, regular and irregular settlement types. Itinerant vegetable traders show the dominant characteristics of trader activity as long as they trade in regular residential service areas."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gustaaf Prihatin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39399
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Zaenal Arifin
"Kerentanan merupakan derajat tingkat dimana manusia dengan sistem lingkungannya mengalami gangguan/tekanan akibat adanya bahaya (bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi dan dapat menimbulkan bencana atau tidak. Dalam beberapa disiplin ilmu terdapat perbedaan penggunaan pengertian konsep kerentanan, karena dalam pengukurannya mempunyai bermacam-macam metode. Secara umum kajian terbaru tentang kerentanan sekarang ini telah mengalami pergeseran dari penilaian kerentanan tradisional yang hanya berkonsentrasi pada satu tekanan faktor atau sumber daya, menjadi banyak faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini mengkaji pola spasial kerentanan bencana alam di Kabupaten Cianjur, yang diakibatkan oleh karakteristik fisik lingkungan dan bencana (biofisik) dan pengaruh sosial, ekonomi serta demografi (sosial). Metode pendekatan yang digunakan untuk menentukan pola spasial dan tingkat kerentanan adalah analisa cluster dan analisa spasial berbasis sistem informasi geografi. Pola spasial kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik tersebar di seluruh wilayah dengan pola merata terutama disebelah selatan Cianjur dan hanya sebagian kecil dibagian utara yang tidak berada dalam kerentanan tinggi. Tidak seluruh wilayah yang berada dalam kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik berada dalam kerentanan tinggi karena faktor sosial ekonomi atau ada 36,68% saja wilayah dengan kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik yang memiliki kerentanan tinggi karena faktor sosial ekonomi.
Vulnerability can be defined as the degree to which human and environmental systems are likely to experience harm due to a perturbation or stress. However, different disciplines often use different meanings and concepts of vulnerability, which have led to diverse methods of measuring it. In general, recent studies on vulnerability often divert from traditional vulnerability assessment which centers on single stressor to single resource or receptor, moving to focusing on many aspects of the system being stressed. This research to examine spatial patterns of natural disaster vulnerability in Cianjur District, which is caused by the physical characteristics of the environment and disasters (biophysical) and social influence, economic and demographic (social). Approach method used to determine the spatial pattern and degree of vulnerability is the cluster analysis and spatial analysis based on geographic information systems Spatial pattern of high vulnerability of biophysical factors in all regions with uneven patterns especially in the south of Cianjur and only a small portion in the north who are not in a high vulnerability. Not all areas are in the high vulnerability of biophysical factors in a high vulnerability due to socioeconomic factors or is 36.68% only region with a high vulnerability to biophysical factors that have a high vulnerability due to socio economic factors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29015
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Nugraha Indrakusumah
"Fenomena urban development menuntut tingginya tingkat permintaan (demand) dari masyarakat terhadap bangunan gedung untuk hunian dan tempat usaha serta tingginya nilai ekonomis dari properti tiap tahunnya. Hal ini memicu pembangunan gedung bertingkat untuk hunian seperti apartemen dan rumah susun di Kota Bekasi. Aplikasi dari teknologi LIDAR dan Foto Udara terlihat sangat membantu didalam menganalisis pola persebaran spasial terhadap obyek gedung bertingkat hunian yang ada di Kota Bekasi menggunakan teknik analisis tetanggga terdekat dan kernel density.
Hasil menunjukkan bahwa pola persebaran spasial terhadap obyek gedung bertingkat hunian yang ada di Kota Bekasi adalah cenderung mengelompok dengan ciri jarak antara lokasi gedung bertingkat yang satu dengan lokasi gedung bertingkat lainnya berdekatan dan cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu. Sedangkan kesesuaian antara tata ruang wilayah Kota Bekasi dengan lokasi sebaran gedung bertingkat hunian baik yang befungsi sebagai apartemen, maupun hotel, plaza secara umum memperlihatkan adanya ketidaksesuaian.
Implikasi pola spasial gedung bertingkat yang dijumpai di Kota Bekasi memperlihatkan semakin bertambahnya gedung bertingkat hunian, akan mengakibatkan semakin bertambahnya share pembangunan gedung terhadap sektor bangunan pada PDRB yaitu yang tercantum pada PDRB Atas Dasar Harga Bangunan. Namun kondisi tersebut tidak semata - mata secara total meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi regional di Kota Bekasi.
The phenomenon of urban development requires high levels of demand (demand) from the public against the building for residential and business premises as well as the high economic value of the property each year. This triggers the construction of multi-storey buildings for residential as apartments and flats in the city of Bekasi. Application of LIDAR technology and Air Photo looks very helpful in analyzing the spatial distribution pattern of the object existing residential high rise building in Bekasi using analytical techniques a neighbor nearby and kernel density.Results showed that the spatial distribution pattern of the object-storey residential building in the city of Bekasi tend to cluster with the characteristic distance between the location of the one-storey building with other tall buildings adjacent locations and tend to cluster in certain places. While the conformity between the spatial distribution of Bekasi City with locations storey residential building both functioned as apartments, hotels, plazas generally showed discrepancies.Implications of spatial patterns storey building found in Bekasi show the increasing of multi-storey residential buildings, would result in the increasing share of the building construction sector for the GDP listed in GDP Based On Building Price. However, these conditions might have partly improved the rate of economic growth in Bekasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library