Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mountfield, David
New York : Hamlyn, 1974
998 MOU h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Priotomo Rahardjo
"Penurunan tingkat produksi rokok sebagai akibat permasalahan kesehatan yang ditimbulkannya dapat mengganggu kesejahteraan petani tembakau di Indonesia. Untuk itu diperlukan alternatif pemanfaatan tembakau mengingat senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat digunakan sebagai bahan baku produk alternatif. Pemisahan yang lebih berdaya guna dilakukan dengan berbagai pelarut seperti pelarut semi polar dan polar. Oleh karena itu, penelitian mengenai pemisahan ekstrak Nicotiana tabaccum L. menjadi fraksi-fraksi yang terpisah akan bermanfaat dalam menyiapkan bahan-bahan baku tersebut. Penelitian ini menggunakan bahan ekstrak daun Nicotiana tabaccum L. yang didapatkan melalui proses ekstraksi refluks ethanol. Ekstrak yang telah dianalisis kemudian difraksinasi menggunakan alat kromatografi kolom yang dialiri pelarut semi polar ethyl acetate dan polar ethane secara berurutan. Senyawa kimia tersebut kemudian dikarakterisasikan menggunakan HPLC. Kemudian, data yang telah didapatkan digunakan untuk mencari koefisien pemisahan pada dua komponen utama Nicotiana tabaccum L., yaitu Nikotin kN pada Fraksi Virginia 1 Ethyl Acetate sebesar 0,075; Fraksi Virginia 2 Ethyl Acetate sebesar 0,037; dan Fraksi Virginia 3 Ethyl Acetate sebesar 0,043. Sedangkan, koefisien pemisahan nikotin pada Fraksi Bligo 6 Etanol sebesar 0,020. Koefisien pemisahan Indole kI pada fraksi virginia dan fraksi bligo didapatkan hasil negatif dikarenakan senyawa indole tidak terdeteksi pada uji HPLC.

The decline in cigarette production as the solution of health problems can interfere with the welfare of tobacco farmers in Indonesia. So it is required to utilize the alternatives use of tobacco with chemical compounds inside it, as the raw material for producing alternative product. Fractionation and characterization is one of the method that is efficient in separating chemical compounds from plant extracts. This method has never been used for Nicotiana tabaccum L. extract using semipolar and polar solvents. This study begins with preparing Nicotiana tabaccum L. extract ingredients obtained through reflux ethanol extraction process. Extracts were analyzed by HPLC which serves to determine the chemical compounds in tobacco extract qualitatively. Extract that has been analyzed, then fractionated using column chromatography with semi polar ethyl acetate and polar ethane solvents sequentially. Chemical compounds from tobacco extracts will be dissolved in accordance with the polarity of each solvents. The chemical compound is then characterized using HPLC in quantitative and qualitative. Then, the data that has been obtained is used to find the partition coefficient of three main components in Nicotiana tabaccum L., which is Nicotine kN in Virginia 1 Ethyl Acetate fraction at 0.075 Virginia 2 Ethyl Acetate fraction at 0.037 And Virginia 3 Ethyl Acetate fraction at 0.043. Meanwhile, the coefficient of nicotine separation in Bligo 6 Ethanol fraction is 0,020. Indole coefficient of separation kI at virginia fraction and bligo fraction was negative because indole compound was not detected on HPLC test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, David
"Telah dibuat Capacitance Meter yang merupakan alat ukur untuk kapasitor nonpolar. Karakteristiknya antara lain, tingkat kesalahan 1% pada skala maksimum 40 pF (piko farad), jangkauannya 3 dekade, derau dan arus drift rendah. Secara praktis (implementatif), mudah dibuat, menggunakan rangkaian op amp yang umum, rangkaian dapat di-pra implementasi-kan pada protoboard dalam waktu singkat (hitungan menit), memecahkan solusi kecepatan bagi kapasitor berharga kecil.

It had been made a Capacitance Meter which is the measurement instrument for non-polar capacitors. It has characteristics: 1% error on maximum scale 40 pF (picofarad), 3 decades of range, low noise and drift. Practically, it is easy to construct, using common op amp circuitry, can breadboard it in minutes. It solves the speed problem for small capacitors."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S29492
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kayshara Fadillo Lubyana
"Pada era globalisasi ini, mesin-mesin yang dibuat oleh manusia  telah mendominasi kebutuhan sehari-hari. Salah satu mesin yang paling umum adalah mobil. Kemacetan telah menjadi masalah krusial yang dihadapi kota-kota besar di seluruh dunia selama bertahun-tahun terakhir. Tak hanya berakhir pada permasalahan tersebut, namun kemacetan juga menimbulkan efek domino kepada permasalahan lainnya seperti produktivitas, sebagaimana waktu yang dihabiskan untuk perjalanan tanpa mengasilkan sesuatu yang produktif; polusi, akibat waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dengan mesin mobil yang menyala berarti proses pembakaran bahan bakar kemudian berujung pada polusi; dan permasalahan-permasalahan lainnya. Adalah sebuah solusi yang ditawarkan, bagi beberapa perusahaan dunia yang sudah memulai namun masih dalam tahap perkembangan. Solusi tersebut adalah mobil terbang.
Studi ini adalah salah satu bentuk mewujudkan solusi tersebut menjadi kenyaataan. Skripsi ini membahas tentang  diagram polar, sebagai bentuk ilustrasi dari perbandingan koefisien gaya angkat (CL) dan koefisien gaya hambat (C­D). Nilai maksimum perbandingan digunakan sebagai penentu rancangan desain. Hasil ini diambil berdasarkan pengujian terowongan angin. Analisis drag polar berujung pada nilai L/D maksimum yang diperoleh sebesar 7.449 pada saat sudut serang berada pada posisi 12o. Dengan pemerolehan nilai ini, dapat dihitung nilai gaya dorong yang diperlukan. Gaya dorong yang diperlukan dengan pendekatan analitis sebesar 1 702.246 N dan pendekatan grafis sebesar 33.823 N.

In this globalization era, human made machines dominate the daily needs. One of the most accustomed machine is car. Thus, traffic jam is a major problem big cities all over the world have been dealing with these past years. And it does not end there. Traffic has the domino effects to some of other problems, like productivity, as the time spent on the road doing nothing productive is increasing means less productive results; pollution, because the longer time on the road mena smore fuel is burnt thus more pollution; and many more. There is one solution offered, that several companies in the world have created but still under development. That one solution is flying car. This study is one proof to make the solution comes true.
This thesis covers entirely about polar diagram, as an illustration for the ratio of lift coefficient (CL) and drag coefficient (CD). The maximum value of this comparison is a crucial number for the determination of the overall design. The values are collected based on the wind tunnel testing. This research is a quantitative type with descriptive design. The polar diagram analysis shows that the maximum value of the ratio is 7.449 at 12o of angle of attack. With the value of maximum lift-to-drag ratio, the thrust required for steady level flight is calculated. The thrust required with analytical approach reaches 1 702.246 N and the graphical approach result is 33.823 N.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book discusses low power techniques for millimeter wave transmitter IC. Considerations for the front-end design are followed by several implementation examples in the 60GHz band in CMOS down to 28nm technology. Additionally, the design and implementation details of digitally-modulated millimeter wave polar transmitters are presented."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509191
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"Tulisan ini memetakan keadaan di antartika (kutub selatan) dan arktik (kutub uatara). Keadaan terkini beserta peluang konflik akan dijabarkan secara umum. Kedua kutub dunia itu kini dipenuhi ketidakpastian, akibatnya melimpahkan sumber daya alam, tegangan militer dan aturan yang tidak jelas."
Jakarta: Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 51 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rini
"ABSTRAK
Keracunan Pb merupakan masalah kesehatan dunia dan environmental disease utama. Untuk mengatasi akumulasi Pb dalam tubuh, pengurangan nefrotoksisitas Pb sangat penting dilakukan.
Penelitian ini bertujuan mempelajari kemungkinan penggunaan bawang putih rancangan acak lengkap, terhadap 20 ekor tikus putih jantan, galur Wistar. Digunakan bawang merah (Allium ascalonicum) sebagai pembanding. Kelompok kontrol (I). diberi 1 mL aquades/100 g BB/hari selama 31 hari; Kelompok II diberi air dengan jumlah yang sama selama 15 hari, dan pada hari ke 16 diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB/hari selama 16 hari. Kelompok II dan IV, masing-masing diberi sari bawang merah dan sari bawang putih, 1 g/100 g BB/hari selama 15 hari, dan pada hari ke 16, 30 menit sesudahnya diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB/hari selama 16. Kadar ureum dan kreatinin plasma sebagai parameter fungsi ginjal.
Kadar ureun plasma antar kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna (p>0,05). Sebaliknya, kadar kreatinin plasma keompok II meningkat bermakna (P<0,05), kelompok III dan IV menurun bermakna (p<0,05). Dengan demikian, bawang merah dan bawang putih berpotensi mengurangi nefrotoksisi Pb.
Pada nefrotoksisin Pb, Pb ginjal meningkat dan terjadi stres oksidatif. Bawang putih digunakan secara luas sebagai bahan alam dan berkhasiat obat, sehingga dipelajari potensi dan mekanisme proteksinya terhadap nefrotksisitas Pb. Desain penelitian, jumlah, dan jenis tikus sama.
Kelompok kontrol (I), diberi 0,1 mg CMC/100 g BB/hari, selama 31 hari. Kelompok II, diberi CMC dengan jumlah yang sama selama 15 hari, dan pada hari ke 16 diberi Pb asetat 20 mg/100 g BB / hari selama 16 hari. kelompok III dan IV, masing-masing diberi sari bawang putih dalam fraksi semi polar dna polar, 1 g/100 g BB/hari, selama 15 hari, dan pada hari ke 16, 30 menit sebelumnya diberi Pb asesat 20 mg/100 g BB/hari selama 16.
Mekanisme proteksi bawang putih diteliti dengan mengukur kandungan Pb, senyawa bergugus SH, MDA dan OH jaringan ginjal.

Pada kelompok II, kandungan Pb meningkat bermakna (p<0,05) mengakibatkan penurunan kadar senyawa bergugus SH bermakna (p<0,05). Sementara itu, kadar OH dan MDA meningkat bermakna (p<0,05). Sebaliknya kelompok III dan IV, kadar Pb menurun bermakna (p< 0,05) dan kadar senyawa bergugus SH meningkat bermakna (p<0,05). Sementara itu, kadar OH dan MDA menurun bermakna (p<0,05). Pengurangan nefrotoksisitas Pb terlihat dari penurunan bermakna kadar kreatinin plasa (p<0,05). Hasil uji in vitro, daya khelat senyawa bergugus SH sari bawang putih sebanding dengan kadar senyawa bergugus SH.
Dengan demikian, terbukti potensi antioksidan fraksi sei polar dan polar sari bawang putih mengurangi nefrotoksisitas PB."
2006
D639
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini
"ABSTRAK
Keracunan Pb merupakan masalah kesehatan dunia dan environmental disease utama. Untuk mengatasi akumulasi Pb dalam tubuh, pengurangan nefrotoksisitas Pb sangat penting dilakukan.
"
2006
D771
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Hikmah Ramadianti
"ABSTRAK
Salah satu target eksplorasi panas bumi adalah zona permeabilitas tinggi, yang mana zona ini biasanya berhubungan dengan banyak struktur. Pemetaan struktur pada geologi hanya mampu menunjukkan struktur permukaan saja. Kemenerusan struktur ke bawah permukaan sulit dideteksi. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis struktur menggunakan metode Magnetotelurik (MT), yaitu induction arrows, kurva splitting dan diagram polar. Dengan menggunakan induction arrow dan diagram polar kita dapat memetakan keberadaan anomali konduktif. Spliting pada data kurva MT pada range frekuensi tinggi biasanya terjadi karena struktur di bawah permukaan. Forward modeling 3-D pun dilakukan guna memastikan struktur pada daerah tersebut, dengan model sintetik yang lebih simple dibuat berdasarkan acuan dari hasil inversi 3-D sehingga dapat mempermudah dalam melihat respon analisis induction arrows, kurva splitting dan diagram polar data MT riil lapangan. Hasil penelitian dari penelitian Lapangan ?S? ini menunjukan adanya korelasi antara struktur geologi dengan data MT baik analisis kurva splitting, induction arrows, dan diagram polar. Korelasi tersebut memperlihatkan adanya kontrol struktur yakni Sesar Sm dan Cg terhadap hadirnya zona main conductor. Zona pemboran diorientasikan sebelah Selatan Sesar Sm berarah NW-SE, dimana berdasarkan kemiringan struktur Sm ini mengarah NE-SW.

ABSTRAK
One of the geothermal exploration target is a zone of high permeability, which is usually associated with a lot of structure. Geological mapping of the structure is only able to show the structure of the surface. Continuity of structures beneath the surface difficult to detect. However, to look for structure, can be done by using the methods of structural analysis magnetotellurics (MT), such as, the induction arrows, splitting curves and polar diagram. By using induction arrow and diagram polar we can map the presence of anomalous conductive. Spliting the MT curve data at high frequency range usually occurs because of the structure below the surface. Forward 3-D modeling was done to ensure the structure of the region, with a more simple synthetic models are based on 3-D inversion results. The results of the Field "S" shows a correlation between the geological structure of the data is good MT splitting curve analysis, Induction Arrows, and a polar diagram. The correlation shows that the control structure of the Sm and Cg Fault zone to the presence of the main conductor. Zone drilling is oriented southern Sm Fault trending NW-SE, which is based on the slope of the structure of Sm leads NE-SW."
2016
S64171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidatul Khoiroh
"ABSTRAK
Daerah di sekitar kawasan X merupakan kawasan yang berupa dataran tinggi yang berada di kawasan kompleks vulkanik. Di kawasan ini terdapat kawah panas yang menunjukkan aktivitas hidrotermal, dimana manifestasi utamanya muncul di kawasan X berupa fumarol Cd. Salah satu sasaran dalam eksplorasi panas bumi adalah menemukan titik-titik pemboran yang berkorelasi dengan zona suhu tinggi dan zona yang memiliki kriteria permeabilitas tinggi, dimana zona tersebut berkorelasi dengan struktur geologi. Berdasarkan analisis kurva pemisahan dan diagram kutub, terdapat sesar Wp 1, Ga, Wp 2, Pk, Dg, Cd, dan Jm yang umumnya berarah barat laut-tenggara. Sistem panas bumi wilayah X terutama dikendalikan oleh sesar Cd. Adanya struktur sesar memungkinkan fluida dari kawasan timur Jm, Kaipohan Wp, dan sekitar kawasan Pk mengalir sebagai imbuhan. Selain itu, berdasarkan hasil inversi 3 dimensi, data magnetotelurik menunjukkan bahwa zona alterasi sebagian besar terkonsentrasi pada kedalaman sekitar 1500 m hingga 1000 m dengan indikasi bahwa batas zona konduktor (BOC) sudah mulai terlihat. pada ketinggian sekitar 1000 m dan zona reservoir berada pada kedalaman dibawah 1000. m yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas sedang antara 20 - 63 Ωm. Zona resistif basement pada kedalaman -3000 m ditunjukkan dengan sebaran nilai resistivitas yang tinggi, dengan sumber utama didominasi oleh pegunungan Dm, Al, dan Jm dengan satuan litologi dominan berupa lahar andesit. Zona upflow kemungkinan terletak di sekitar prospek zona Cd atau di sekitar titik MT-37, dengan arah outflow ke barat daya. Berdasarkan pengukuran panas bumi, temperatur prospek utama diperkirakan 270 0C. Lokasi sasaran pemboran dapat ditarik di sekitar geothermal Cd dengan kedalaman pemboran yang dapat ditarik sekitar 1000 m sampai 1500 m di bawah permukaan.
ABSTRACT
The area around area X is an area in the form of a plateau located in a volcanic complex area. In this area there are hot craters showing hydrothermal activity, where the main manifestation appears in region X in the form of fumarole Cd. One of the targets in geothermal exploration is to find drilling points that are correlated with zones of high temperature and zones that have high permeability criteria, where these zones are correlated with geological structures. Based on the analysis of the separation curve and polar diagram, there are faults Wp 1, Ga, Wp 2, Pk, Dg, Cd, and Jm which generally run northwest-southeast. The X region geothermal system is mainly controlled by the Cd fault. The existence of a fault structure allows fluid from the eastern region of Jm, Kaipohan Wp, and around the Pk area to flow as a recharge. In addition, based on the results of the 3-dimensional inversion, the magnetotelluric data shows that the alteration zone is mostly concentrated at a depth of about 1500 m to 1000 m with an indication that the conductor zone boundary (BOC) is already visible. at an altitude of about 1000 m and the reservoir zone is at a depth below 1000. m which is indicated by a moderate resistivity value between 20 - 63 Ωm. The basement resistive zone at a depth of -3000 m is indicated by the distribution of high resistivity values, with the main source being dominated by mountains Dm, Al, and Jm with the dominant lithological unit in the form of andesite lava. The upflow zone is likely located in the vicinity of the prospect zone Cd or around the point MT-37, with the outflow direction to the southwest. Based on geothermal measurements, the temperature of the main prospect is estimated to be 270 0C. The drilling target location can be drawn around the geothermal Cd with a drilling depth that can be drawn from about 1000 m to 1500 m below the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>