Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Setiadi
"ABSTRAK
Perkembangan hukum di dalam masyarakat menjadikan hukum memerlukan kajian
ilmu lain terutama ilmu sosial untuk mencari penyelesaian masalah hukum. Hukum
dan Ekonomi yang merupakan kajian sosio-legal memberikan suatu pandangan baru
tentang masalah hukum terkait kebijakan publik dan upaya mengkriminalisasinya.
Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan metode pendekatan analisis ekonomi
hukum terhadap kebijakan publik dan dengan metode itu dicoba untuk memberikan
jawaban mengenai bisa tidaknya kebijakan untuk dikriminalisasi. Tesis ini membahas
mengenai kebijakan yang dikriminalisasi yakni kasus kebijakan bailout Bank
Century. Kebijakan bail-out Bank Century yang beberapa kalangan menilai bahwa
kebijakan tersebut tidak tepat dan kemudian muncul sebuah tren untuk menarik
kebijakan bail-out tersebut kedalam ranah hukum pidana. Penulisan ini menggunakan
metode penelitian normatif hukum dan di dalam pengolahan dan analisis data
menggunakan bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik
pengumpulan data yakni menggunakan studi kepustakaan dengan mempelajari bukubuku,
dokumen-dokumen, literatur dan lainnya yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Hasil penelitian dalam penulisan ini menunjukan bahwa kajian lintas
disiplin, Hukum dan Ekonomi (analisis ekonomi mikro atas hukum) dapat
menjelaskan permasalahan-permasalahan hukum terutama yang memiliki dimensi
ekonomi. Prinsip-prinsip dalam ekonomi mikro digunakan dalam ranah hukum guna
terutama untuk membuat kebijakan yang efisien. Analisis ekonomi atas hukum yang
berfokus pada efisiensi menjadi langkah solusif untuk menghindarkan kriminalisasi
kebijakan. Penelitian pendekatan analisis ekonomi atas hukum ini dilakukan terhadap
kasus bail-out Bank Century. Penulis menyimpulkan bahwa analisis ekonomi atas
hukum mengevaluasi kebijakan bail-out dengan memperhitungkan cost-benefit-nya
dan menunjukan bahwa kebijakan bail-out adalah efisien serta bertujuan untuk
menghindari kerugian lebih besar apabila bail-out tidak diberikan

ABSTRACT
Legal developments in the societies make the law requires studies of other sciences,
especially social sciences to seek the settlement of legal issues. Law and Economics,
which is a socio-legal study, provides a new perspective on legal issues related to
public policy and criminalization efforts. This research aims to describe the method
of approach to the economic analysis of law against public policy and it attempted to
provide an answer regarding whether or not a policy to be criminalized.
In instance,
The case in policy that criminalized in this paper is the Bank Century case. Bail-out
Policy of Bank Century that some people judge that policy is not right and then
emerged a trend to withdraw the bail-out policy into the realm of criminal law. This
writing method is normative legal research and in the processing and analysis of data
using primary, secondary and tertiary legal materials. The data collection technique
uses literature studies by studying books, documents literature and more in
accordance with the problems is studied. The results of this research show that
interdisciplinary studies, Law and Economics (micro-economic analysis of law) can
explain legal issues especially those that have an economic dimension. Principles in
the microeconomics used in the realm of law and order primarily to create efficient
policies. Economic analysis of law that focuses on efficiency becomes solutional
measures to prevent the criminalization on policy. Research economic analysis of law
is done in the case of Bank Century Bail-out policy. The author concludes that the
economic analysis of law is able to evaluate the bail-out policy taking into account its
cost and benefit and showed that the bail-out policy is efficient and aims to avoid
bigger losses if the bail-out was not proposed."
2016
T45826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiadi
"ABSTRAK
Perkembangan hukum di dalam masyarakat menjadikan hukum memerlukan kajian
ilmu lain terutama ilmu sosial untuk mencari penyelesaian masalah hukum. Hukum
dan Ekonomi yang merupakan kajian sosio-legal memberikan suatu pandangan baru
tentang masalah hukum terkait kebijakan publik dan upaya mengkriminalisasinya.
Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan metode pendekatan analisis ekonomi
hukum terhadap kebijakan publik dan dengan metode itu dicoba untuk memberikan
jawaban mengenai bisa tidaknya kebijakan untuk dikriminalisasi. Tesis ini membahas
mengenai kebijakan yang dikriminalisasi yakni kasus kebijakan bailout Bank
Century. Kebijakan bail-out Bank Century yang beberapa kalangan menilai bahwa
kebijakan tersebut tidak tepat dan kemudian muncul sebuah tren untuk menarik
kebijakan bail-out tersebut kedalam ranah hukum pidana. Penulisan ini menggunakan
metode penelitian normatif hukum dan di dalam pengolahan dan analisis data
menggunakan bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik
pengumpulan data yakni menggunakan studi kepustakaan dengan mempelajari bukubuku,
dokumen-dokumen, literatur dan lainnya yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Hasil penelitian dalam penulisan ini menunjukan bahwa kajian lintas
disiplin, Hukum dan Ekonomi (analisis ekonomi mikro atas hukum) dapat
menjelaskan permasalahan-permasalahan hukum terutama yang memiliki dimensi
ekonomi. Prinsip-prinsip dalam ekonomi mikro digunakan dalam ranah hukum guna
terutama untuk membuat kebijakan yang efisien. Analisis ekonomi atas hukum yang
berfokus pada efisiensi menjadi langkah solusif untuk menghindarkan kriminalisasi
kebijakan. Penelitian pendekatan analisis ekonomi atas hukum ini dilakukan terhadap
kasus bail-out Bank Century. Penulis menyimpulkan bahwa analisis ekonomi atas
hukum mengevaluasi kebijakan bail-out dengan memperhitungkan cost-benefit-nya
dan menunjukan bahwa kebijakan bail-out adalah efisien serta bertujuan untuk
menghindari kerugian lebih besar apabila bail-out tidak diberikan

ABSTRACT
Legal developments in the societies make the law requires studies of other sciences,
especially social sciences to seek the settlement of legal issues. Law and Economics,
which is a socio-legal study, provides a new perspective on legal issues related to
public policy and criminalization efforts. This research aims to describe the method
of approach to the economic analysis of law against public policy and it attempted to
provide an answer regarding whether or not a policy to be criminalized.
In instance,
The case in policy that criminalized in this paper is the Bank Century case. Bail-out
Policy of Bank Century that some people judge that policy is not right and then
emerged a trend to withdraw the bail-out policy into the realm of criminal law. This
writing method is normative legal research and in the processing and analysis of data
using primary, secondary and tertiary legal materials. The data collection technique
uses literature studies by studying books, documents literature and more in
accordance with the problems is studied. The results of this research show that
interdisciplinary studies, Law and Economics (micro-economic analysis of law) can
explain legal issues especially those that have an economic dimension. Principles in
the microeconomics used in the realm of law and order primarily to create efficient
policies. Economic analysis of law that focuses on efficiency becomes solutional
measures to prevent the criminalization on policy. Research economic analysis of law
is done in the case of Bank Century Bail-out policy. The author concludes that the
economic analysis of law is able to evaluate the bail-out policy taking into account its
cost and benefit and showed that the bail-out policy is efficient and aims to avoid
bigger losses if the bail-out was not propo;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medi Iskandar Zulkarnaen
"Kebijakan legislatif tentang kriminalisasi dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dilakukan berdasarkan alasan/pertimbangan bahwa perbuatan pencemaran/perusakan lingkungan hidup bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan, bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dan sebagai alat kebijakan pemerintah yang khususnya bertujuan untuk mengamankan dan mempertahankan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Kepentingan hukum yang dilindungi dalam kriminalisasi ini adalah kepentingan pelestarian lingkungan hidup, perlindungan terhadap kesehatan umum dan nyawa manusia. Melalui kriminalisasi di bidang lingkungan hidup ini, semua perbuatan yang menyebabkan atau dapat menyebabkan pencemaran/ lingkungan hidup diancam dengan sanksi pidana. Namun berdasarkan pertimbangan bahwa hukum lingkungan sebagian besar merupakan ketentuan hukum administrasi, hukum pidana/sanksi pidana dijadikan sebagai penunjang hukum administrasi dalam arti hukum pidana hendaknya didayagunakan apabila sanksi bidang hukum lain, seperti sanksi administrasi dan sanksi perdata, dan alternatif penyelesaian sengketa lingkungan hidup tidak efektif dan/atau tingkat kesalahan pelaku relatif berat dan/atau akibat perbuatannya relatif besar dan/atau perbuatannya menimbulkan keresahan masyarakat. Kurangnya penjelasan mengenai bagaimana penerapan asas subsidiaritas dalam konteks penegakan hukum lingkungan, menyebabkan timbulnya berbagai silang pendapat tentang sanksi yang mana yang seharusnya diterapkan terlebih dahulu dalam hal terjadi pelanggaran terhadap ketentuan pidana dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997.

The legislative policy about criminalization in Law Statue No 23/1997 about environment conservation, applied based a reason every activity that could pollution and destroy environment is not suitable with religion, Pancasila and UUD 1945 values and as media for government policy, especially for saving and defending development policy based on life environment orientation. Law tendencies that covered in this criminalization is for existence of environmental, protecting public health and human being. Trough criminalization in environmental, every activity that caused or potentially caused pollution of environmental could be punishing by crime law. But according to perspective that almost of environment law is administration law, crime law could give contribution toward administration law, in a meaning that crime law must be enforcement in another legal subject. Such as administration sanction and reconciliation of environment conflict is ineffectively and level of crime activity and it could cause a horror of public. Less explanation about applied sub siderite aspect in legal enforcement context caused many miss understanding about sanction that should be applied firstly, in facing many criminalities as mentioned in Law Statue No 23/1997."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Hendrawan
"ABSTRAK
Perkembangan yang menarik di Indonesia saat ini adalah banyaknya
perundang-undangan administrasi yang bersanksi pidana. Undang-undang
administrasi seperti perbankan, lingkungan hidup, dan lain-lain mengandung
pidana yang sangat berat, yang mestinya khusus untuk rumusan deliknya dibuat
undang-undang pidana tersendiri.Hukum pidana dalam perkembangannya
ternyata semakin banyak digunakan dan diandalkan dalam rangka mengatur dan
menertibkan masyarakat melalui peraturan perundang-undangan. Pencantuman
bab tentang ketentuan sanksi pidana tersebut bagi beberapa kalangan
menimbulkan keresahan karena dikhawatirkan akan menimbulkan
overkriminalisasi. Kekhawatiran ini dikarenakan tidak adanya kebijakan
kriminalisasi yang jelas yang dimiliki oleh pembentuk undang-undang.
Penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakan kedudukan
administrative penal law di Indonesia dalam kerangka kebijakan kriminal,
bagaimanakah kebijakan formulasi pemidanaan yang ada di dalam
administrative penal law di Indonesia, dan upaya apa yang dapat dilakukan
untuk mencegah overkriminalisasi dalam administrative penal law. Penelitian ini
merupakan penelitian yuridis normatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
penggunaan sanksi pidana di dalam undang-undang yang bersifat administratif
masih merupakan pilihan utama. Pola pemidaan yang terdapat dalam berbaga
administrative penal law, ternyata tidak memiliki keseragaman pola pemidanaan.
Pidana penjara ternyata masih menjadi pilihan utama dalam pengenaan sanksi di
dalam hukum administrasi. Perlu diupayakan re-evaluasi pada tahap formulasi
sehingga tidak terjadi overkriminalisasi di dalam undang-undang yang bersifat
administrasi.

ABSTRACT
Currently, there is an interesting phenomena in Indonesia.There are so
many administrative law containing criminal sanctions. Administrative law such
as banking law, environmental law, and others contain many criminal sanctions,
which suppose to be regulated specially. Criminal law used as a tool to control
and regulate the society by the laws. Some of the expert thought that the use of
criminal sanction in the administrative penal law, for some reasons can make
overcriminalization condition. Overcriminalization can arise because the
regulator (government and legislative) do not have no one clear criminal policy.
This researchobliged to answer the research questions such as how is the
position of administrative penal law in frame of criminal policy, how is the penal
formulation in the administrative penal law in Indonesia, and what efforts can be
done to prevent overcriminalization in administrative penal law. This is a
normative juridical research.Based on the research, the use of criminal sanction
in the administrative penal law is still the main choice for the regulator. There is
no specific pena formulation that used in the administrative penal law. The
prison sanction still become the main choice in admnistrative penal law. By the
conditions, we need to re-evaluate the formulation step in order to prevent
overcriminalization. The formulation step is a strategic step in criminalize or not
a conduct."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library