Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hill, Christopher
New York: Palbrave Macmillan, 2003
327.1 HIL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dreier, John C.
New York: Harper & Row , 1962
327.06 DRE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yin, Zhong-qing
Beijing Shi: International Press, 2010
SIN 320.951 YIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tutuhatunewa, Spica Alphanya
Abstrak :
Dalam kurun waktu 1998-1999 Australia menunjukkan perubahan sikap politik (terlihat dalam pelaksanaan politik luar negeri dan sikap aktor/elit politiknya) yang cukup drastis ke sisi negatif kepada Indonesia terkait dengan masalah Timor Timur sampai membuat hubungan kedua negara turun pada titik yang terendah untuk masa lebih dari sepuluh tahun terakhir. Perubahan dalam politik luar negeri Australia yang awalnya sangat bersahabat, dapat dikatakan dimulai ketika terjadi pergeseran dalam kebijakan luar negeri Australia yang lebih memprioritaskan hubungan dengan Amerika Serikat daripada negara-negara tetangganya di Asia termasuk Indonesia, seperti yang terlihat dari Buku Putih Kebijakan Luar Negeri dan Perdagangan Australia tahun 1997. Ketika isu hak asasi manusia (HAM) mulai menjadi topik utama hubungan internasional bahkan pandangan integratif yaitu pandangan yang menyetujui keterkaitan HAM dengan berbagai bidang lainnya lebih mendominasi dunia, dibandingkan dengan pandangan fragmentatif, publik Australia sebagai bagian dari masyarakat dunia yang demokratis juga makin meningkat kepeduliannya terhadap isu HAM. Dengan letak geografis yang sangat berdekatan, Indonesia dan Timor Timur kemudian menjadi sorotan bagi kampanye HAM Australia. Perubahan kebijakan luar negeri Australia sebagai suatu entitas terhadap Indonesia dapat dilihat dari perubahan politik luar negeri Australia baik dari kebijakannya (policy) sendiri maupun pernyataan politik aktor-aktornya. Aktor/elit politik yang paling menentukan adalah Perdana Menteri Australia. Secara pribadi, Perdana Menteri Australia John Howard mempunyai kepentingan untuk mengakomodir tuntutan domestik yang diwarnai isu HAM ini terkait dengan ambisinya menjadikan Australia sebagai deputi Amerika Serikat di Asia Pasifik. Alasan pribadi lainnya adalah untuk menaikkan popularitasnya agar dalam referendum Republik Australia (dilaksanakan tanggal 6 November 1999), pandangannya yang monarkis dapat lebih diperhatikan publik dan Australia tetap menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Hamdani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontroversi dari kebijakan-kebijakan politik Presiden Harry S. Truman yang berpihak pada penegakan hak-hak sipil kaum Afro Amerika dengan dua keputusan besar yang dikeluarkan Truman, pertama, Executive Order 9981: Establishing the President 's Committee on Equality of Treatment and Oppurtunity in the Armed Services dan ke dua, pembentukan President 's Commission on Civil Rights. Beberapa ahli mengasusmsikan bahwa kebijakan politik anti rasisme tersebut membahayakan masa depan karir politik Truman. Dalam tesis ini, saya ingin menujukkan benarkah keberpihakan Truman pada penegakan hak-hak sipil kaum Afro Amerika membahayakan karir politiknya. Hipotesa yang saya ajukan adalah bahwa posisi dan masa depan karir politik Truman pada hakekatnya tidak terancam, tapi malah sebaliknya kebijakankebijakan politik yang mencerminkan keberpihakan Truman pada penegakan hak-hak sipil kaum Afro Amerika tersebut menguntungkan bagi karir politiknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan politis, saya menemukan bahwa kebijakan politik anti rasisme Truman bukanlah sesuatu yang membahayakan karir politiknya, justru itu menjadi kekuatan dan membangun citra positifnya untuk menghilangkan bayang-bayang kebesaran Presiden Franklin Delano Roosevelt. Kebijakan tersebut juga sekaligus mencerminkan visi, misi, dan memberikan implikasi positif pads karir politiknya, balk jangka pendek maupun jangka panjang. Truman memenangkan pemilu 1948 dan is tercatat sebagai tokoh yang sangat berjasa dalam perjuangan penegakan hak-hak sipil kaum Afro Amerika. Pada bagian akhir dari penelitian ini saya membuktikan kebesaran hipotesa yang saya ajukan. Tesis akhir saya adalah eksistensi kaum kulit hitam sangat bermanfaat dan dapat mendukung karir politik seorang presiden.
This research is aimed to discuss the controversy resulted from President Harry S. Truman's political policies which supported Afro American civil right. He issued two important policies, firstly, Executive Order 9981: Establishing the President's Committee on Equality of Treatment and Opportunity in the Armed Services and secondly, the founding President 's Commission on Civil Rights. Some expert assumed that anti-racism political policies harmed Truman 's future political career. In this thesis, I intended to figure out whether Truman 's support to Afro American civil rights harmed his political career, or vice versa. My hypothesis was that Truman's future political career basically was not in danger; even his political policies gave advantages to his future political career, both in short and long term. By applying sociological and political approaches, I found out that Truman's anti-racism political policies were not harmful to his political career. However, those became his strength and gave him positive image to release from the shadow of President Franklin Delano Roosevelt. Those also reflected his vision, mission and gave positive implication to his political career, both in short and long term. Truman won the election 1948 and he was honored as one of outstanding people in preserving Afro American civil rights. By the end of this research, 1 proved that my hypothesis was right_ My final thesis is that the existence of black people is very beneficial and it can support political career of a president.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Lucyana Trisulo Negoro
Abstrak :
Program Fair Deal dan kebijakan pemerintah terhadap Federal Reserve Bank (1947) yang dicanangkan oleh presiden Harry S.Truman, adalah suatu kebijakan yang ditetapkan berdasarkan pemikiran atau sikap pragmatik dengan tujuan mengatasi persoalan krisis sosial dan ekonomi yang dialami bangsa AS. Selain itu program ini mengemban misi mobilisasi dana masyarakat untuk tujuan pembiayaan perang membendung kekuasaan komunisme. Hal ini diungkapkan dengan cara memberi dana bantuan dan ekspansi militer kepada Yunani dan Turki melawan komunis. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Truman memanfaatkan berbagai macam isu sosial, ekonomi ataupun budaya dalam sikap yang diperlihatkan melalui doktrin-doktrin politik untuk mencapai tujuannya. Banyak cara yang digunakan Truman, di antaranya dengan menggunakan pendekatan humanisme agama, seperti mengatakan komunisme adalah paham kejahatan.Demikian ekonomi Amerika dalam keadaan darurat akibat inflasi yang berkepanjangan, kemudian dengan pendekatan budaya demokrasi sebagai ideologi bangsa, dengan bersikap menentang perlakuan diskriminasi terhadap masyarakat kulit hitam (Afro American). Pemanfaatan isu-isu dengan pendekatan pendekatan yang dilakukannya, menunjukkan upaya Truman untuk mendapatkan dukungan atau legitimasi dari masyarakat AS. Disamping itu Truman ingin memperlihatkan warna politik AS yang menolak dengan tegas paham komunisme. Dari berbagai cara atau pendekatan yang ditempuh oleh presiden Harry S.Truman, menunjukkan bahwa pengaruh yang amat melekat pada cara berpikir atau sikap Truman adalah perilaku pragmatik yang cerdas dalam memanfaatkan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan cara melibatkan dan memperhitungkan keberadaan nilai-nilai budaya Amerika.
President Harry S.Truman's policies on Fair deal program and pragmatism position of Federal Reserve Bank (1947) were intended to overcome economic difficulties due to inflation at that time. The other intentions were to improve public social welfare, to give civil rights' protection and to mobilize the funds for financing the war against the communism regime. This policy showed good leadership, bright idea and nationalism of president Harry S.Truman to the United States nation. His success on Fair deal program was closely related to pragmatism on his taking good advantage of the situation and condition as a solution to problem solving on difficulties of individual, public or nation or even the president himself. President Harry S.Truman had to solve the problems on social, economy or politics such as inflation which led to poor society, abuse on democratic value through discrimination on the Afro American or the threat of communism regime. To cope with those problems, He launched Fair deal program and allows the government to interfere with the Federal Reserve Bank (The Fed.) authority. Through qualitative research and constructive theory model approach and by structural and cultural strategy on his policy, it can be shown that the principle of pragmatism through taking good advantage of related situation and condition with the other cultures (democracy, capitalism and humanism) which was done by President Harry S.Truman can achieve significant success.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library