Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiharto
Abstrak :
Bahan polimer, termasuk High Density Polyethylene- HDPE, telah digunakan secara intensif untuk berbagi penggunaan rekayasa seperti krat botol, tempat abu rokok dan dinding pipa. Sifat-sifat mekanik dari yang lunak sampai yang keras dan getas dapat dijumpai pada bahan-bahan plastik, Dibawah pengaruh beban konstan, bahan-bahan plastik akan memperlihatkan kinerja yang berbeda disebabkan oleh deformasi yang terjadi sesuai dengan waktu. Oleh sebab itu konsep bahwa bahan plasik mempunyai modulus konstan dan batas tegangan konstan tidak berlaku lagi. Tesis ini melaporkan karakteristik bahan polimer padat HDPE yang diperoleh dari uji tank dan uji indentasi. Uji indentasi berupa uji makroindentasi menggunakan indenter bola baja dan uji mikroindentasi menggunakan perlatan UMIS®. Uji tank dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM dan RS sedangkan uji makroindentasi menggunakan bola baja dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan prosedur pelaksanaan peralatan UMIS®. Temperatur dipertahankan konstan selama pengujian berlangsung. Karakteristik spesimen HDPE dapat dikenali dengan mengamati respon mulur sampel tersebut selama pengujian berlangsung. Persamaan-persamaan konstitutif yang diperoleh dan model-model mekanik, berupa kombinasi pegas Hooke dan peredam Newton dalam berbagai konfigurasi, digunakan untuk memplotkan kurva model pada kurva mulur. Penerapan curve fitting menunjukkan bahwa model mekanik dengan empat elemen liner memberikan basil yang lebih baik dibandingkan model dengan tiga elemen linier. Pengamatan lebih lanjut memperlihatkan model-model mekanik tidak memberikan solusi eksak melainkan solusi pendekatan. Selama pengujian berlangsung sampel-sampel HDPE memperlihatkan sifat viskoelastik disebabkan oleh gerakan atom disekitar keadaan kesetimbangannya atau pergeseran rantai-rantai molekul diantara mereka, tergantung pada beban yang dibenkan. Pengujian mekanik juga menunjukkan respon mulur bahan polimer HDPE cenderung berkelakuan sebagai benda cair. Pengamatan pada sampel-sampel bekas segera setelah beban dihilangkan menunjukkan bahwa mereka mengalami proses pemulihan tetapi energi pemulihan yang dimilikinya tidak cukup untuk mengembalikan atom-atom HDPE ke kondisi awal. Bukti-bukti dapat dengan jelas dijumpai pada sampel-sampel bekas uji tank dan uji makroindentasi menggunakan bola baja dimana sempel-sampel tersebut meninggalkan deformasi permanen. ...... Polymeric materials, including High Density Polyethylene-HDPE, have been intensively implemented for many engineering purposes such as bottle crates, dustbin and wall pipes. Properties from soft to hard and brittle materials can be found in plastics materials. Under constant load, plastics materials will exhibit varying performance due to deformation with increasing time, therefore concepts constant modulus and constant limiting stress are not longer valid for plastics. This paper concerned with creep characterization of solid polymeric material of HDPE under tensile and indentation tests. The indentation tests were macroindentation use ball bearing and microindentation implement the UMIS® testing apparatus. Tensile testing has been conducted in accordance with the ASTM and 7IS standards whilst ball bearing indentation testing has been implemented in such manner similar with the UMIS® testing procedure. Temperature during these tests were keeping constant. Characteristic of the specimens of HOPE were recognized by observing their creep responses during the testing. Constitutive equations obtained from mechanical models, combination of Hookean spring and Newtonian dashpot in any configuration, have been implemented to fit the model curves on the creep ones. Implementing of curve fitting shows that the mechanical model with four linear elements gives better in fitting than that of the three elements linear. Further observation show that these mechanical models do not give exact solution rather they were as approximation. During creep testing the samples of HOPE show viscoelastic properties due to either atomic motion around their equilibrium state or molecular chains slippage amongst them, depend on the load applied. Higher load higher motion. The tests also show that creep responses prefer to be a liquid flow in character rather than elastic solid at all. Observation on the used samples indicated that they have been recovering just after the load removed but their restoring energy were not enough to return the molecular motion into their original state. The evidence of these can be clearly found on the tensile and ball bearing indentation tests used samples which show permanent deformation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Busman
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Penelitian kontrasepsi pria di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Hal ini disebabkan sulitnya pengendalian proses spermatogenesis jika dibandingkan dengan proses ovulasi. Sampai saat ini bahan atau alat kontrasepsi pria masih sangat terbatas yaitu kondom dan vasektomi. Poliester (Polyethylene terephthalate) merupakan kain/ tekstil sintetis yang memiliki potensi sebagai kontrasepsi pria karena dapat menekan proses spermatogenesis melalui mekanisme kerjanya pada tubulus seminiferus testis. Beberapa peneliti melaporkan bahwa dengan pemakaian poliester sebagai alit pembungkus skrotum dapat menimbulkan medan elektrostatik dan gangguan termoregulator skrotum sehingga menekan proses spermatogenesis. Sebagai akibatnya terjadi penurunan jumlah spermatozoa, spermatozoa maul, bertambahnya bentuk abnormal spermatozoa dan menunjukkan pengaruh degeneratif terhadap sel-sel germinal. Pemakaian poliester pembungkus skrotum bersifat reversibel setelah poliester pembungkus skrotum dilepas. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 orang pria fertil dengan memakai poliester pembungkus skrotum selama 24 minggu. Pemeriksaan semen dilakukan setiap 3 minggu., mulai dari minggu ke 3 hingga minggu ke 24 masa perlakuan. Pemeriksaan semen meliputi penilaian fungsi integritas membran spermatozoa dengan uji HOS (Hypoosmotic Swelling Test), spermatozoa yang bereaksi akrosom positif dan penetrasi spermatozoa ke dalam getah serviks. Hasil penelitian selama perlakuan dibandingkan dengan penilaian sebelum perlakuan. Hasil dan Kesimpulan : Pemakaian poliester pembungkus skrotum manusia menurunkan fungsi integritas membran spermatozoa dengan sangat bermakna (P<0,01). Pengujian reaksi akrosom positif spermatozoa menurun dengan sangat bermakna (P<0,01). Begitu pula hasil uji penetrasi spermatozoa ke dalam getah serviks mengalami penurunan bermakna (P<0,05). Dengan demikian ke 3 hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan mampu menurunkan fungsional spermatozoa in vitro.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Priatmoko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Farizzi F.S
Abstrak :
Studi pada nanokarbon sintesis dari polietilen telah berkembang saat ini Penelitian ini menggunakan polietlen tereftalat karena kandungan karbon tinggi Penelitian ini juga diusulkan karena dalam produksi nanocarbon masih bergantung dan menggunakan gas alam sebagai bahan baku Karena gas alam tidak dapat di perbaharui polietlen tereftala diusulkan karena itu menjadi sangat sulit untuk mendaur ulang dan terakumulasi Dalam penelitian ini PET diubah menjadi nanocarbon dengan metode pirolisis Pemotongan PET ditempatkan dalam reaktor pirolisis dan dipanaskan sampai 450oC untuk dekomposisi termal menjadi gas hidrokarbon ringan Berbagai lapisan katalis nikel ditempatkan dalam reaktor sintesis yang terhubung ke reaktor pirolisis dan proses sintesis dilakukan pada suhu 800oC selama satu jam Gas Argon ditambahkan selama proses dan juga hidrogen untuk variasi lainnya Hasil dikarakterisasi menggunakan SEM FE SEM dan XRD menunjukkan nanocarbons dalam bentuk nanotube karbon atau nanofiber telah terbentuk pada permukaan katalis nikel. ......The study on carbon nanotubes synthesis from polyethylene has been developing nowadays. This process uses polytheylene terephthalate because of its high carbon content. The process is also proposed because in the past nanocarbon production has mainly used natural gas as the raw material. Because natural gas is not renewable polyethylene terephthalate was proposed due to it being very hard to recycle and accumulates. In this research, PET was converted into nanocarbon by a method of pyrolysis. PET cuts were placed in the pyrolysis reactor and was heated to 450oC for thermal decomposition into light hydrocarbon gases. Various nickel catalyst coating were placed in the synthesis reactor, which was connected to the pyrolysis reactor and synthesis process was done at a temperature of 800oC for one hour. Argon gas was added during the process and also hydrogen for the other variation. Results were characterized using SEM, FE-SEM and XRD, showing nanocarbons in a form of carbon nanotube or carbon nanofiber were formed on the surface of the nickel catalyst.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mahendya Lestariono
Abstrak :
Polyethylene terephthalate (PET) merupakan bahan poliester termoplastik yang diproduksi secara komersial melalui produk kondensasi. PET adalah bahan dasar dari botol plastik dan akan mengeras bila dipanaskan. Berdasarkan karakteristik fisik dari PET, dalam skripsi ini telah dilakukan penelitian limbah botol plastik PET sebagai bahan tambah dalam campuran beton dan menggunakannya dalam campuran beton normal (fc?=25 MPa). Bahan tambah limbah botol plastik PET tersebut berupa cacahan-cacahan yang sebelumnya telah dipotong dengan mesin yang khusus untuk memotong limbah botol plastik dengan mudah. Cacahan-cacahan botol plastik PET tersebut dalam dimensi yang beragam dan bervariasi. Kadar Polyethylene terephthalate (PET) yang ditambahkan pada beton mutu normal dalam volume fraksi adalah 0,10, 0,20, 0,30, 0,50, 0,70 dan 1,00%. Dengan persentase yang berbeda maka akan diketahui pengaruh penambahan limbah botol plastik (PET) terhadap beton tanpa penambahan limbah botol plastik (PET). Sifat fisik botol plastik PET didapat dari literatur, sedangkan yang diuji hanya berat jenisnya saja yaitu dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh nilai sebesar 1,35 gr/cm_ Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi kuat tarik belah dan kuat geser. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm digunakan untuk pengujian kuat tarik belah dan benda uji double L berukuran 20_30_7.5 cm_ untuk pengujian kuat geser. Dari hasil penelitian beton normal terhadap beton segar, dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya kadar cacahan botol plastik PET yang dicampur dalam campuran beton, maka akan cenderung terjadi penurunan pada nilai slump. Dari hasil pengujian terhadap beton yang telah mengeras didapatkan hasil dengan penambahan cacahan botol plastik PET optimum sebesar 0,5% terjadi peningkatan kuat tarik belah sebesar 25,44% pada umur 7 hari, sedangkan pada umur 28 hari peningkatan optimum pada 0,7% yaitu sebesar 19,39%. Pada kuat geser peningkatan optimum terjadi pada 0,5% yaitu sebesar 37,19%. Kata kunci : Polyethylene Terephtalate (PET), Botol Plastik, Bahan Tambah, Beton Normal.
Polyethylene terephthalate (PET) is classified as thermoplastic polyester material that is commercially produced by condensation product. PET is the basic raw material from plastic bottle and will ossify when heated. Based on physical characteristic of PET, in this study has been conducted by research of plastic bottle waste PET as admixture which add in concrete mixture and use it in normal concrete mixture (fc?=25 MPa). Substance of these plastic bottle waste PET in the form of cutting that has been cut by special machine to cut plastic bottle waste easily. Cutting of these plastic bottle PET mentioned in immeasurable dimension and vary. Rate of Polyethylene terephthalate (PET) that added on normal concrete in fraction volume is 0,10; 0,20; 0,30; 0,50; 0,70 and 1,00%. With the different percentage hence will be known the influence of addition plastic bottle waste (PET) to concrete without addition plastic bottle waste. Nature of physical of plastic bottle PET got from literature, while examine only specific gravity and from attempt result conducted to be obtained value equal to 1.35 gr/cm_ The loading attempt conducted cover tensile and shear strength. Object test in the form of cylinder with 15 cm on diameter and 30 cm high is used for tensile strength test and double L samples with size 20_30_7,5 cm_ is used for shear test. From normal concrete research result to fresh concrete, inferential that by increasing rate of cutting plastic bottle PET in concrete mixture, hence will tend to occured the degradation of the slump value. From examination result to concrete ossified got by result with the addition of cutting plastic bottle PET optimum equal to 0,5% will increasing tensile strength 25,44% at 7 day, while at age 28 day optimum increasing optimum occured at 0,7% that is equal to 19,39%. For the shear strength the optimum improvement occured at 0,5% that is equal to 37,19%. Keywords : Polyethylene Terephtalate (PET), Botol Plastik, Bahan Tambah, Beton Normal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35746
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Johannes P.
Abstrak :
Pada extrusion coating, polietilen dipergunakan sebagai perekat, dengan cara degradasi termal yang dilanjutkan oksidasi oleh oksigen. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh jenis rantai polietilen (antara LDPE, Low Density Polyethylene dan LLDPE, Linear Low Density Polyethylene) terhadap degradasi termal, pengaruh lama waktu tinggal polietilen di dalam extruder terhadap degradasi rantainya, dan pengaruh dari input gas nitrogen ke hopper extruder. Pengaruh dari ketiga kondisi tersebut di atas dipelajari dengan alat Infra Red, Differensial Scanning Calorimetry, dan uji tarik. Semakin lama LDPE berada di dalam extruder maka konsentrasi gugus alkohol dan karbonil juga semakin meningkat. Berbeda dengan LLDPE yang terlihat hanya peningkatan konsentrasi gugus alkohol. Ini terjadi karena LDPE memiliki lebih banyak percabangan dibandingkan LLDPE. Pengaruh dari input gas nitrogen ke hopper extruder tidak memperlihatkan perubahan konsentrasi gugus alkohol dan karbonil. Dengan Differensial Scanning Calorimetry dapat diketahui bahwa degradasi termal memberikan kesempatan bagian amorfus dari polietilen untuk tersusun lebih teratur (kristalinitas bertambah). Dari uji tarik dapat dipelajari perubahan sifat mekanik yang terjadi. Baik pada LDPE maupun LLDPE dapat dilihat penurunan persen perpanjangan, stress at break, dan stress at yield, dengan nilai masing-masing yang lebih tinggi untuk LLDPE. ......In extrusion coating, polyethylene was used as adhesive, by thermal degradation and followed by oxygen oxidation. In this research, we studied the effect of polyethylene chain (between LDPE, Low Density Polyethylene and LLDPE, Linear Low Density Polyethylene) to thermal degradation, the effect of polyethylene resident time in the extruder, and the effect of input nitrogen gas to hopper extruder. The effects of that conditions were studied with Infra Red Spectroscopy (IR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), and tensile strength. As long as LDPE in the extruder, then the alcohol and carbonyl groups also increased. But it was different with LLDPE, it can only increased the carbonyl groups, since LDPE has many chain branching. Input nitrogen gas did not make different to alcohol and carbonyl groups concentration. From DSC known that thermal degradation give chance to amorphus region of polyethylene to be ordered. From tensile test we studied that thermal degradation decreased the mechanical properties of polyethylene.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Adenin
Abstrak :

Kontrasepsi Copper T (AKDR CuT) menggantikan kontrasepsi lippes loop (AKDR LL) disebabkan efektivitas yang lebih tinggi dan rendahnya angka ekspulsi. Kontrasepsi CuT diketahui mendukung kerusakan pada epitel endometrium dan menstimulasi produksi glikodelin A (GdA), yang memiliki peran bermakna dalam cara kerja kontrasepsi. Belum diketahui peran polietilen dalam meningkatkan GdA dan peran komponen inflamasi mengenai GdA.

 

Penelitian ini menggunalan desain penelitian eksplorasi yang dilakukan di Laboratorium Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor pada November 2017–Maret 2018. Total 22 tikus sprague dawley yang dibagi menjadi kelompok polietilen + tembaga (AKDR CuT) dan kelompok polietilen tunggal (Kelompok LL AKDR). Darah dari arteri lakrimal dan jaringan dari kornua diperiksa dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan imunohistokimia (IHK).

 

Sebagai hasilnya ditemukan kelompok kontrasepsi CuT menyebabkan perubahan lebih besar pada sel epitel permukaan endometrium dan sel-sel epitel kelenjar dibandingkan dengan kelompok kontrasepsi LL. Terdapat peningkatan yang bermakna pasca-penyisipan polietilen pada ekspresi TNF-α (p = 0,037) dan EGR-2 + (p = 0,039). Ditemukan peningkatan yang bermakna pasca-penyisipan polietilen pada ekspresi GdA (p < 0,001). Ekspresi delta GdA lebih besar pada polietilen 43,67 ± 36,36 dibandingkan kelompok CuT 13,50 ± 10,34.

 

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan ekspresi GdA lebih besar dalam polietilen tunggal daripada kombinasi polietilen + tembaga (AKDR CuT). TNF-α dan makrofag CD38 + adalah komponen inflamasi terbesar yang menyebabkan peningkatan ekspresi GdA.

 

Kata kunci: glikodelin A, kerusakan epitel endometrium, komponen inflamasi, polietilen, polietielen+tembaga.

 


Copper T IUD (CuT IUD) contraception replaces lippes loop IUD (LL IUD) due to its effectiveness and rarely expulsion capability. The CuT IUD is known to promote endometrial epithelial damage and to stimulate the production of glycodelin A (GdA). GdA has significant role in the contraception mechanism of action. It has not yet known the role of polyethylene in increasing GdA and the role of the inflammatory components regarding GdA.

 

This study is an exploratory research design conducted at the Laboratory of Surgery of the Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University on November 2017–March 2018. A Total of 22 sprague dawley rats were divided into polyethylene+copper  (CuT IUD) and single polyethylene (LL IUD groups). Blood from the lacrimal artery and tissue from the cornua were examined by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) and immunohistochemistry (IHC) methods.

 

It was found that CuT IUD group caused greater change to the endometrial surface epithelial cells and glandular epithelial cells compared to LL IUD group. There was a significant increase in post-insertion of polyethylene on the expression of TNF-α (p = 0.037) and EGR-2+ (p = 0.039). There was a significant increase in post-insertion of polyethylene on expression of GdA (p < 0,001). Delta expression of GdA was greater in the polyethylene 43.67 ± 36.36 than in the CuT IUD group 13.50 ± 10.34.

 

As a conclusion, the expression of GdA was found to be greater in the single polyethylene than combination of polyethylene+copper (CuT IUD). TNF-α and macrophages CD38+ are the biggest inflammatory components that cause an increase in GdA expression.
 

Keywords: endometrial epithelial damage, glycodelin A, inflammatory omponents, polyethylene, polyethylene+copper.

 

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Das, Dipayan
Abstrak :
Composite nonwoven materials are versatile materials with a variety of applications, including hygiene, medicine and filtration. This important book provides a technical resource for professionals and academics in the field. It explores these materials in terms of fiber types used, manufacturing processes, structure, and physical properties. The first part of the book focuses on the use of natural and synthetic fibers in composite nonwovens, discusses their structure in terms of fiber packing and alignment, and their physical properties. Further chapters deal with the practical applications of composite nonwoven materials. Hygiene applications, such as diapers, female sanitary products, incontinence pads, and wipes are covered, as well as composite nonwoven-based medical products and filters.
Cambridge, UK: Woodhead, 2014
e20426890
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulkifli
Abstrak :
Triisobutilalumunium (TIBAL) adalah kokatalis dalam sistem katalis Ziegler-Natta, yang mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja/keaktifan katalis. Pengaruh triisobutilalumunium (TIBAL) dalam karakteristik polietilena densitas finggi (high density polyethylene, HDPE) telah diteliti dengan tujuan untuk mempelajari mekanisme aktifasi yang terjadi dalam sistem katalis tersebut. Pengujian dan evaluasi katalis secara prinsip melibatkan simulasi proses operasi skala pilot plant untuk uji performan dan karakterisasi. Katalis Ziegler Natta direaksikan dengan kokatalis triisobutilalumunium (TIBAL) pada level konsentrasi dari 0,1 sompai 1,0 M yang diikuti dengan proses eksotermis dan perlakuan hidrotermal. Uji performan dari kokatalis triisobutilalumunium (TIBAL) pada sistem katalis Ziegler-Natta dilakukan dengan menggunakan Reakfor Autoklave M,odel Tunggal (Autoclave Single Mode Reactor, ASMR). Unsur penyusun bahan baku (fresh feed) dianalisa dengan metode kromatograpi gas (gas chromafography, GC) dan inductively coupled plasma emission spetroscopy (ICPES), sedangkan struktur molekul polietilena densitas tinggi (HDPE) sebagai produk hasil reaksi dikarakterisasi dengan teknik indeks laju leleh (melt flow index, MF!) dan kolom kerapatan berjenjang (density gradient column) sedangkan identifikasi produk hasil-reaksi berdasarkan prinsip absorpsi spektrum inframerah spektrofotometer (infrared spectrophotometers, FTIR). Hasil penelitian menunjukan bahwa kokatalis triisobutilalumunium (TIBAL) dalam sistem katalis Ziegler-Natta pada proses polimerisasi etilena ternyata dapat meningkatkan performan katalis (0,5 M TIBAL ), namun pada suatu konsentrasi tertentu (0,7M - 1,OM TIBAL ) cenderung semakin menurun, demikian juga untuk indeks laju leleh (MFR) dan densitasnya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Gama Subarkah
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan beton. Oleh karena itu, diperlukan suatu cetakan untuk membentuk elemen struktur yang direncanakan dalam suatu proses konstruksi, yakni biasa disebut dengan bekisting atau formwork. Dalam pengerjaannya, harus diambil keputusan yang ekonomis terhadap pemilihan material bekisting agar dapat menguntungkan baik dari segi biaya, maupun waktu. Fabric formwork bisa menjadi alternatif solusi untuk material pada bekisting. Salah satu jenis fabric formwork yang bisa digunakan sebagai alternatif bekisting adalah bekisting berbahan dasar woven polyethylene. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai kinerja bekisting berbahan dasar woven polyethylene dan membandingkannya dengan bekisting konvensional, mengidentifikasi dan menganalisa kefektifan penggunaan bekisting bekisting berbahan dasar woven polyethylene jika dibandingkan dengan material kayu, batako, dan precast berdasarkan parameter-parameter yang ditentukan, serta menganalisa kelebihan dan kekurangan kinerja bekisting berbahan dasar woven polyethylene jika dibandingkan dengan material kayu, batako, dan precast. Dilakukan observasi lapangan dan eksperimen di laboratorium untuk menjawab tujuan tersebut. Maka didapatkan rata-rata waktu pemasangan nya adalah 214,65 s/m2. Biaya investasi sebesar Rp75.000. Rata-rata sisa material yang dihasilkan oleh bekisting berbahan dasar woven polyethylene adalah sekitar 5% dari luas pekerjaannya. Serta, semakin tinggi bekisting yang diuji, maka akan semakin besar kehilangan volume saat dilakukan pemadatan dan semakin besar kelebihan volume pengecorannya.
ABSTRACT
One of the most important component in construction execution is concrete works. Therefore, formworks are important to form the structural elements planned in a construction process. Therefore, an economical alternative needs to be taken in regarding of choosing formwork material in order to benefit both in terms of cost and time. Fabric formwork can be the alternative solution for formwork material. An example of a feasible formwork material alternative is woven polyethylene - based formwork. The purpose of this research is to calculate the performance value of woven polyethylene formworks and compare it with conventional formwork, identify and analyze the efficiency of woven polyethlene performance if compared with wood and brick materials based on determined parameters, and analyze the advantages and disadvantages of woven polyethylene-based formwork performance if compared with wood and brick materials. Field observations and laboratorium experiments have been done to answer these questions. The average installation time is 214,65 s/m2. The investment cost of the installation is IDR 75,000/m2. The average remaining material produced by woven polyethylene is about 5% of the total work area.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>