Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hannig, Wolfgang
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1988
338.3718 HAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirno
"Pranata bagi hasil yang lazim terdapat pada bidang pertanian sawah, juga ditemukan pada bidang-bidang kehidupan lain termasuk juga pada bidang budidaya tambak. Berbagai studi menunjukkan telah terjadi perubahan pada pranata bagi hasil pertanian sawah, bahkan semakin langka adanya. Penelitian ini bertujuan ingin memahami proses perubahan pranata bagi hasil pada budidaya tambak.
Berkenaan dengan itu, maka dipilihlah desa Hulumanis Kidul sebagai lokasi penelitian. Kendatipun agak belakangan dibandingkan dengan pertanian sawah, budidaya tambak juga tersentuh pengaruh komersialisasi, yakni dengan dibudidayakan udang windu untuk eksport, menggantikan atau mendampingi budidaya bandeng yang sudah turun-temurun dilakukan.
Penerapan teknologi "baru" budidaya udang windu, ternyata berpengaruh pula terhadap pranata bagi hasil yang telah ada. Sekalipun dengan teknologi yang beragam, dari alami plus hingga semi intensif, budidaya udang windu mengandung biaya dan risiko tinggi, suatu hal yang tidak pernah terjadi pada budidaya bandeng.
Demi untuk mengejar keuntungan maksimal, petambak memberi masukan-masukan non alami (pakan dan pupuk buatan, pestisida, pengaturan air dengan pompa mesin, dll) dan mengatur waktu sehingga dalam setahun diharapkan bisa panen 3 kali udang windu (bandeng 2 kali setahun). Langkah demikian, disatu sisi pada awalnya mampu meningkatkan produktivitas tambak, namun disisi lain dampaknya terasa dalam - tahun terakhir dimana panen seringkali gagal.
Teknologi "baru" berbiaya dan berisiko tinggi ini, berpengaruh terhadap aspek-aspek pranata bagi hasil, yaitu pada perbandingan, hak dan kewajiban, pola hubungan pemilik-penggarap. Dengan berlandaskan pada jenis penguasaan tambak, yaitu pemilik tambak dalam desa bermodal kecil, pemilik dalam desa bermodal besar, penyewa dalam desa bermodal kecil, penyewa dalam desa bermodal besar, pemilik tambak luar desa, dan penyewa tambak luar desa, menunjukkan bahwa ada variasi pada proses perubahan pranata bagi hasil yang disebabkan oleh kadar hubungan patron-klien antara pemilik dengan penggarap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemilik dan penyewa dalam desa bermodal besar masih memperlihatkan pola hubungan patron-klien pada alternatif kedua (Scott, 1977:125). Pola demikian ini berpengaruh terhadap perbandingan bagian ikan ingon dan ikan regedan (rucah), hak dan kewajiban serta hubungan diantara mereka, yang cenderung mengikuti perbandingan khusus yang "menguntungkan" penggarap.
Sedangkan pada penyewa dalam desa bermodal kecil, pemilik dalam desa bermodal kecil pemilik dan penyewa luar desa menunjukan pola hubungan yang lebih menekankan hubungan kerja bagi hasil saja. Oleh karena itu mereka ini dalam bagi hasilnya cenderung mengikuti perbandingan umum, terkecuali pada pemilik dan penyewa luar desa untuk ikan regedan mengikuti perbandingan khusus, dengan alasan keamanan dan keselamatan tambaknya.
Secara umum, pranata bagi hasil budidaya tambak di desa Hulumanis Kidul telah mengalami proses perubahan konsep dari yang menekankan harmoni, saling ketergantungan, saling membutuhkan menjadi cenderung rasional-ekonomis."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"An analysis done on the extreme ranfall characteristics for rainfall stations in the mud ponds area of Sidoarjo - East Java showed that stations between east and west area have different rain characteristics..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pichit Wonnakom; Yanin Opatpatanakit; Buaream Maneewon; Narin
"The experiment was carried out to determine the chemical composition and digestibility of pond snail meal (PSM) in Thai native chicken (TNC) feed. Twenty-eight Thai native cocks. 25 weeks old (Paduhangdum Chiang Mai strain) were used. Three types of pond snail preparations were used to find the nutritive value of the pond snails. The treatments were 1- snail meat (without shell), 2. cooked dried (whole snail), and 3. raw dried (whole snail)- Nutrients digestibility were divided into 7 treatment groups (control, 5, 10 and 15% of cooked and snail meal) with 4 replications of one cock each. It was found that pond snail meat has the higher CP and EE than cooked and raw whole pond snail, but pond snail meat has lower CF, ash and Ca. The nutrients digestibility had no significant difference (p > 0.05) in DM and CP» EE and NFE; however, DM and NFE digestibility were the highest in 5% cooked pond snails. Whereas 10% cooked pond snail had the highest digestibility of CP and Ca and 15% raw pond snail had the highest EE digestibility. Pond snail meat has high protein but whole snail has high Ca. Levels at 10% cooked pond snail meal may be suitable for Thai native chicken feed."
Thammasat Printing House, 2017
03-18-969339879
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bronmark, Christer
"The Biology of Lakes and Ponds focuses on the interactions between the abiotic frame, such as turbulence, temperature, pH and nutrients, and the organisms, including interactions with and among organisms at the individual, population and community level. The book fills this niche between traditional limnology and evolutionary ecology by focusing on physiological, morphological and behavioural adaptations among organisms to abiotic and biotic factors and how interactions between biotic processes and abiotic constraints determine the structure and dynamics of lake and pond systems. In addition, the book describes and analyses the causes and consequences of human activities on freshwater organisms and ecosystems and covers longstanding environmental threats, such as eutrophication and acidification, as well as novel threats, such as biodiversity loss, use of everyday chemicals and global climate change. However, also signs of improvement and the possibilities to restore degraded ecosystems are discussed and provide hope for future generations."
Oxford: Oxford University Press, 2018
e20469643
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisa
"ABSTRAK
Makrozoobentos memiliki peran penting sebagai detritivor dalam ekosistem perairan. Komunitas makrozoobentos juga dapat dijadikan sebagai instrumen biomonitoring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan, keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi makrozoobentos di kawasan tambak Blanakan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018. Sampel makrozoobentos diambil dari 3 stasiun yang masing-masing terdiri atas 3 tambak. Pengambilan sampel di setiap tambak dilakukan dengan metode purposive random sampling pada 3 titik dengan 2 kali pengulangan di setiap titik. Pengukuran faktor abiotik perairan dilakukan di setiap titik. Sampel makrozoobentos diidentifikasi dan dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan Pielou, indeks dominansi Simpson, indeks similaritas Sorensen, dan uji-t. Hasil penelitian diperoleh enam spesies makrozoobentos dari 3 kelas yaitu Melanoides tuberculata, Brotia costula, Cerithidea cingulata, Nephtys inornata, Cossura sp., dan Erpobdella sp. Kepadatan spesies tertinggi di kawasan tambak Blanakan dimiliki oleh Brotia costula yaitu sebesar 10907 ind./m3. Keanekaragaman dan kemerataan makrozoobentos di tambak Blanakan tergolong rendah dan ada spesies yang mendominansi di tambak Blanakan. Tidak ada perbedaan keanekaragaman makrozoobentos pada ketiga stasiun.

ABSTRACT
Macrozoobenthos has an important role as detritivore in water ecosystem. Macrozoobenthos community also act as a biomonitoring instrument. The purpose of this study is to know the composition, density, diversity, evenness, and dominance of macrozoobenthos at Blanakan Fish Pond. This study was done from February to June 2018. Macrozoobenthos samples were collected from 3 stations and each station consist of 3 fish ponds. Sampling on each ponds was done by purposive random sampling on 3 sampling points with twice repetition on each point. Water abiotic factors sampling was done on each points. Macrozoobenthos samples were identified and analyzed using Shannon Wiener diversity index, Pielou evenness index, Simpson 39 s dominance index, Sorensen similarity index, and t test. The results showed that there are six species of macrozoobenthos from 3 classes found, which are Melanoides tuberculata, Brotia costula, Cerithidea cingulata, Nephtys inornata, Cossura sp., and Erpobdella sp. Highest species density at Blanakan Fish Ponds is Brotia costula, amounting to 10907 ind. m3. The diversity and evenness of macrozoobenthos at Blanakan Fish Ponds classified as low and there is a dominant species at Blanakan Fish Ponds. There is no difference between macrozoobenthos diversity on 3 stations."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhin Naufal Ilhamdimas
"Dalam konteks urbanisasi dan peningkatan populasi, pencemaran air masih menjadi masalah serius, terutama di wilayah yang tidak mempunyai pengolahan air limbah yang memadai. Kota besar yang berkembang pesat di Jakarta, Indonesia, mengalami penurunan kualitas air akibat polusi dan pengolahan air limbah yang tidak memadai. Untuk memfasilitasi pengembangan sistem pemantauan yang andal dan rencana pengelolaan kualitas air jangka panjang, analisis yang disajikan di sini menunjukkan dengan tepat alasan penurunan kualitas air. Inisiatif-inisiatif ini akan mendukung upaya berkelanjutan pemerintah Jakarta untuk meningkatkan standar air. Berdasarkan kesimpulan penelitian, kolam stabilisasi bisa menjadi pilihan yang baik untuk pengolahan air limbah DAS Cipinang. Namun studi tersebut menemukan bahwa kolam retensi mungkin juga mempunyai dampak buruk terhadap ekosistem, seperti eutrofikasi dan emisi gas rumah kaca. Penggunaan metode Runge-kutta orde keempat membantu menurunkan nilai konsentrasi TSS, COD, amoniak dan E. Coli di Waduk Kampung Rambutan 2, dengan nilai penurunan 12.2 mg/L, 0.015 mg/L, 49.46 mg /L dan 14,478 Jumlah/100 mL masing-masing. Dengan nilai tersebut kita dapat melihat peningkatan kualitas air setelah kolam stabilisasi dibangun

In the context of urbanization and population increase, water contamination remains a serious problem, especially in areas without sufficient wastewater treatment. The fast expanding megacity of Jakarta, Indonesia, is experiencing deteriorating water quality as a result of pollution and inadequate wastewater treatment. In order to facilitate the development of reliable monitoring systems and long-term water quality management plans, the analysis offered here pinpoints the reasons for the deterioration of water quality. These initiatives will support the Jakartan government's continued efforts to raise the standard of the water. According to the study's conclusions, stabilization ponds could be a good choice for the Cipinang watershed's wastewater treatment. The study did discover, however, that retention ponds may also have unfavorable effects on the ecosystem, such as eutrophication and the emission of greenhouse gases. The used of the Runge-kutta Fouth order method, helps to reduce the concentration value for TSS, COD, ammonia and E. Coli at the Kampung Rambutan reservoir 2, As the reduced value 12.2 mg/L, 0.015 mg/L, 49.46 mg/L and 14.478 Amount/100 mL respectively. With this value we can see the improvement for the water quality after the stabilization are built"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rositayanti Hadisoebroto
"Telah dilaporkan bahwa kinerja pengolahan di kolam fakultatif di Instalasi Pengolahan Air Kotor (IPAK) Bojongsoang adalah tidak stabil. Salah satu penyebabnya adalah karakteristik hidrodinamika yang tidak sesuai dengan criteria. Yang termasuk dalam karakteristik hidrodinamika yang tidak tepat antara lain kehadiran daerah mati, aliran pendek, dan turbulensi oleh arus eddy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi debit influen terhadap karakteristik hidrodinamika menggunakan model matematis. Model hidrodinamika dua dimensi dibangun dari dua persamaan hidrodinamika, yaitu persamaan kontinuitas dan persamaan momentum. Kedua persamaan diselesaikan dengan metoda numerik beda hingga semi implisit (Crank-Nicolson). Dari hasil simulasi, dianalisa nilai bilangan Froude aliran serta waktu tinggal efektif dan luas efektif kolam fakultatif untuk melihat kehadiran daerah mati.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa daerah mati terdapat di tengah kolam. Apabila debit influen semakin besar, waktu tinggal efektif dan luas efektif semakin besar. Selain itu, distribusi nilai bilangan Froude menunjukkan bahwa nilai 10-10 semakin berkurang bila debit influen semakin besar. Dapat dikatakan bahwa daerah mati akan berkurang pada debit influen yang lebih besar. Dengan demikian debit influen yang semakin besar akan memperbaiki karakteristik hidrodinamika di kolam fakultatif.

The Effects of Influent Debit on Hydrodynamic Characteristic of Bojongsoang Facultative Pond: Without Wind Effects. The performance of facultative pond in Bojongsoang WWTP have reported to be unstable. One of the cause of the unstable performance is the hydrodynamic characteristics that not met the criterion. The improper hydrodynamic characteristics are included the existence of dead-zone, the short-circuiting, and the turbulence due to eddy current. The study was to analyze the effect of the influent debit variation on the hydrodynamic characteristics of the pond using mathematical model. The two-dimensional hydrodynamic model was built from two hydrodynamic equations which are continuity and momentum equations. The equations were solved by finite-difference numerical method of semi-implicit (Crank-Nicolson).
From the simulation results, the Froude number of the water flow was analyzed. Beside that, the effective residence time and the effective area were calculated. All of them were done to analyzed the existence of the dead-zone in the pond. The simulation results show that the dead-zone was exist in the center of the pond. when the influent debit was larger, the effective residence time and the effective area become larger. The distribution of the Froude number value shows that the area with the value of 10-10 become reduced in the larger influent debit. The existence of the dead-zone was reduced since the influent debit become larger. It can be said that the larger influent debit can improve the hydrodynamic characteristics of the pond."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>