Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farrel
"Pesawat Amfibi adalah pesawat khusus yang dapat beroperasi di perairan. Berbeda dari pesawat terbang biasa, pesawat ini tidak membutuhkan fasilitas bandara dan dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Ponton atau pelampung adalah struktur berongga kedap udara yang mengapung di atas air. Ada 1 (satu) atau lebih ponton mengambang yang menempel di pesawat amfibi. Ponton dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan hambatan air sesedikit mungkin untuk mendapatkan jarak take-off minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung ketahanan bentuk lambung kapal amfibi katamaran. Pengujian dengan cara eksperimen dan numerik pada model pesawat amfibi dalam kondisi air tenang dilakukan untuk menyelidiki hambatan. Model float pesawat amfibi katamaran dengan demi-hull simetris dengan tiga variasi pemisahan lambung dilakukan dengan Operating Empty Weight (OEW) yang disimulasikan dalam pesawat Indonesian Aerospace (IAe) N219. Model ditarik dengan Froude Number mulai dari 0,4 hingga 0,75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan lambung membuat perbedaan dari koefisien tahanan total pada konfigurasi percobaan yang sama. Konfigurasi dengan S/L 0,25 menunjukkan koefisien hambatan total terkecil, sedangkan konfigurasi dengan S/L 0,15 menunjukkan koefisien hambatan total tertinggi.

Amphibians are a special aircraft that can operate on waters. Different from ordinary airplanes, these planes do not need airport facilities and can take off and land on water. A pontoon or float is an airtight hollow structure that floats on water. There is 1 (one) or more floating pontoons attached to seaplanes. The pontoon is designed in such a way as to get as little water resistance as possible to get a minimum take-off distance. The purpose of this study is to calculate the hull shape resistance of a catamaran seaplane float. An experimental and numerical test of seaplane float model in calm water condition had been conducted to investigate the resistance. A catamaran seaplane float model with symmetric demi-hull with three variations of hull separation was conducted with Operating Empty Weight (OEW) simulated in an Indonesian Aerospace (IAe) N219 airplane. The model was towed with Froude number ranging from 0.4 to 0.75. The results showed that the hull separation made a difference of the total resistance coefficient on the same experiment configurations. The configurations with S/L 0.25 showed the least total resistance coefficient, whereas the configurations with the S/L 0.15 showed the highest total resistance coefficient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Adrie Hakiki
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Kirana Sainan
"Provinsi DKI Jakarta membutuhkan sebuah peralatan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penumpukan sampah yang terjadi di sungai-sungai kecil dan jalur air yang sulit diakses oleh peralatan berat yang telah ada saat ini. Hal ini disebabkan oleh padatnya pemukiman warga di bantaran sungai dan jalur air. Salah satu peralatan alternatif yang dapat digunakan yaitu excavator mini amfibi, karena memiliki mobilitas tinggi, kapasitas angkut yang dapat disesuaikan dengan volume penumpukan sampah, serta dapat bekerja di wilayah darat maupun air. Untuk memenuhi tuntutan kerja yang telah dikemukakan sebelumnya, dibutuhkan rancangan konstruksi penumpu unit excavator yang berbeda dari excavator pada umumnya. Konstruksi penumpu unit harus dapat dimanfaatkan sebagai penghasil gaya apung supaya keseluruhan unit mampu bekerja di wilayah air dalam kondisi mengapung (floating), selain itu konstruksi penumpu juga harus mampu menopang pembebanan, terutama yang dihasilkan oleh berat unit excavator dan peralatan penunjang kerja, ditambah dengan fungsi lain yaitu, mampu menampung bahan bakar, mengingat daerah kerja unit memiliki keterbatasan dalam aspek akses kendaraan besar (truck bahan bakar), sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan supply bahan bakar untuk unit setiap harinya, sehingga dipilih konstruksi fungsional berupa ponton double hull, yang juga mampu menunjang optimasi operasi pengerukan unit excavator. Semua tuntutan dan fungsi ponton yang harus dipenuhi dirancang dengan memperhitungkan ukuran minimal dari sungai maupun jalur air yang ada di wilayah provinsi DKI Jakarta.

DKI Jakarta needs an equipment that could be used to solve the rubbish problem that stuck on small rivers or waterway, which is hard to be accessed with heavy equipment that exist nowadays. This could happen because there are a lot of local people?s houses which are built on the side of small rivers or waterway. One of the equipment that could solve this problem is mini amphibious excavator, because it has high level of mobility, capacity which could be customized with the volume of rubbish, and also could work on the water as good as on the land. To fulfill the purpose that explained before, we need different design for the base construction. The base construction must produce buoyancy force so the whole unit could work on the water in floating condition, and also the construction could be tough enough to hold the pressure which is produced by the weight of excavator unit and auxiliaries equipment, not only that, the construction must provide the fuel tank, considering that the unit must work in the area which is difficult to be accessed by truck to gives fuel supply, so that double hull pontoon form is chosen, which also could optimized the dredging operation of the excavator. All of the design purpose and the pontoon?s function which is designed, must consider the minimum dimension of Jakarta?s small rivers and waterway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library