Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendeson, Ronald F.
Melbourne: Institute of Applied Economic and Social Research University of Melbourne, 1970
362.509 94 HEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
New York: Oxford University Press, 2000
362.5 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Betty
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
813 SMI st (1);813 SMI st (2);813 SMI st (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hamilton, David
New York: Random House, 1968
339.46 HAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1979
339.46 GAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian
Abstrak :
Dalam rangka menjamin akses masyarakat miskin ke pelayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah mengadakan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin melalui program JPS-BK, PDPSE, PKPS-BBM dan dilanjutkan pada semester I tahun 2005 dengan melaksanakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM) yang dikelola melalui sistim asuransi oleh PT Askes untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin ke puskesmas dan rumah sakit, pada semester ke II tahun 2005 terjadi perubahan dimana pendanaan program JPKMM untuk puskesmas disalurkan oleh pemerintah melalui bank SRI ke puskesmas. Pelaksanaan program JPKMM semester ke 1I di kota Padang kurang baiknya penyerapan dan penggunaan dana oleh puskesmas, pemakaian dana baru berkisar 50 % setelah melewati waktu yang ditetapkan program. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran manajemen pelaksanaan program JPKMM semester kedua di puskesmas kota Padang dengan pendekatan sistem. Variabel input terdiri dari dana, tenaga, manlak dan juknis, pembinaan, variabel proses terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan variabel output adalah indikator program JPKMM serta diketahuinya masalah dalam penilaian manajemen yang mempengaruhi kurang baiknya penyerapan dan penggunaan dana. Penelitian dilakukan di empat puskesmas dikota Padang yang dipilih secara purposif berdasarkan penilaian kinerja paling baik dan kurang serta penyerapan dana paling tinggi dan rendah. Penelitian dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam pada informan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan serta melakukan telaah terhadap dokumen. Penilaian tolak ukur penelitian didasarkan kepada dimensi kecukupan dan kesesuaian. Hasil penelitian menunjukkan puskesmas yang penyerapan dana paling tinggi ternyata mempunyai fungsi perencanaan, pengarahan dan pengorganisasian yang kurang baik dan puskesmas yang memiliki kinerja paling baik ternyata memiliki fungsi-fungsi manajemen paling baik dari ketiga puskesmas lainnya. Hampir sebahagian besar puskesmas yang diteliti memiliki fungsi perencanaan dan fungsi pengawasan yang kurang baik. Kurang baiknya perencanaan disebabkan pembuatan POA JPKMM yang tidak memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku, turunnya dana yang tidak tepat waktu serta jumlah sasaran masyarakat miskin yang tidak akurat. Lemahnya pengawasan disebabkan kurangnya frekwensi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Perencanaan dan pengawasan yang kurang baik diketahui menyebabkan kurang balk penyerapan dan penggunaan dana. Hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen pelaksanaan program JPKMM di puskesmas kota Padang masih belum baik terutama dari fungsi perencanaan dan pengawasan. Kepada pimpinan puskesmas disarankan untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan kemampuan leadership. Bagi Dinas Kesehatan disarankan untuk memberikan pelatihan dan kursus manajemen kepada pimpinan, meningkatkan pengawasan secara berkala, mengizinkan realokasi dana dan membantu puskesmas mendapatkan data sasaran yang tepat dari BPS. ......In order to assure a poor society access to health services, government performed an effort of health care for poor society by ]PS-BK, PDPSE and PKPS-BBM program since 1998 and in the first semester of 2005, government also performed a Health Care Assurance for Poor Society which is managed through an insurance system by a Health Assurance Firm of health services for poor society to primary health care and hospital, in the second semester of 2005 has been changed where program fund of Health Care Assurance for Poor Society at primary health care was re-distributed directly by government to primary health care through BRI bank. The performance of Health Care Assurance for Poor Society program in the second semester were not good in reserve and usage of fund by primary health care of Padang, usage of fund is almost 50% after its limited time is over. This research purpose is to know an illustration of performance management of Health Care Assurance for Poor Society program in the second semester at primary health care of Padang by a system approach. Input variables consist of fund, human resources, operational guideline and technical guideline, supervising. Process variables consist of planning, organization, direction and controling, and output variables are program indicator of Health Care Assurance for Poor Society and also known an internal issue on management assessment which affected unsupport reserve and usage of fund. Research was conducted at four primary health cares in Padang which was selected purposively based on the most good and less job assessment and the most high and low reserve of fund. This research used a qualitative approach by a deep interview to informan from primary health care and District Health Services and studying document. Indicator assessment research based on sufficiency and conformity dimensions. Research result indicated that the most high fund reserve of primary health care has not good on planning, guiding and organizing function and the most good performance of primary health care has the best management functions of the third primary health care. Most of primary health care which is studied has not good on planning and supervising functions. This planning is not good due to the inaccurate planning on POA, the funds came late, and the target number of poor society was not accurate. The weakness of supervising is caused by supervising frequency was low of District Health Services. The planning and supervising which were not good known that caused of reserve and usage of fund were not available. From research result was concluded that the performance management of Health Care Assurance for Poor Society program at primary health care in Padang was still not good yet, especially for planning and supervising function. It was suggested to primary health care leader to improve a managerial skill in planning and controlling and improve a leadership skill in giving direction and guiding. It was also suggested to District Health Services to improve controlling periodically, permitted a fund reallocation for primary health care and cooperated with BPS to get a direct data of poor society.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T18991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Elvira
Abstrak :
Latar belakang Kuman patogen yang paling sering diisolasi dari feses anak dengan diare berdarah di negara berkembang adalah Shigella spp. Proporsi shgellosis terhadap diare berdarah berkisar antara 18,3-50%. Namun spektrum klinis shgellosis sangat luas mulai dari diare akut cair, diare berdarah, diare persisten dengan berbagai komplikasi. Sejauh pengetahuan dan penelusuran literatur oleh peneliti, sejak tahun 1985 belum ada penelitian yang menggambarkan besaran masalah dan gambaran klinis shigellosis pada anak balita di masyarakat di Indonesia. Metode dan subyek: Penelitian ini merupakan studi deskriptif potong lintang dengan populasi terjangkau adalah anak balita (0-59 bulan) dengan diare akut yang berobat di Puskesmas Kecamatan lobar Baru, Senen, Kemayoran, dan Tebet. Setelah mendapatkan persetujuan dari orangtua maka dilakukan anamnesis tentang gejala klinis, ditentukan status gizi dan derajat dehidxasi, serta pada subyek penelitian diambil sampel feses untuk kultur lases. Kultur feses dilanjutkan dengan uji resistensi bila didapatkan Shigelta spp. Hasil: Sebanyak 475 subyek diare akut diikutsertakan dalam penelitian Hanya ditemukan 12 kasus diare berdarah dengan persentasi 2,5% dari seluruh diare akut. Proporsi shigellosis dari seluruh kasus diare akut pada penelitian ini hanya sebesar 0,6°x,1/12 kasus diare berdarah. Ketiga subyek diare akut dengan Shigelia spp positif, semuanya menunjukkan gejala demam tetapi tidak terdapat muntah. Hanya dua strain yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu Shigella sonnei dan ShigeIla flexneri. Ketiga kuman Shigella spp tersebut resisten terhadap kotrimoksazol, kolistin, dan tetrasildin. Kedua ShigelIa sonnei pada penelitian ini masih sensitif terhadap ampisillin dan amoksisilin, tidak demikian halnya dengan Sliigella flexneri. Ketiga kuman ShigeIta spp tersebut masih sensitif terhadap asam nalidiksat, kloramfenikol, sefiksi n, dan siprofloksasin. Kesimpulan: Proporsi shigellosis pada anak balita di masyarakat yang didapatkan dari penelitian ini sangat kecil sehingga tidak dapat disimpulkan gambaran klinis shigellosis yang khas pada anak balita dan gambaran pola strain Shigella setempat serta resistensinya.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Triana
Abstrak :
Dari seluruh sampel yang diteliti (53.108.176 rumahtangga), sebanyak 62,7 persen termasuk kategori tidak miskin, 14,9 persen termasuk dalam kategori hampir miskin, dan 22,4 persen masuk dalam kategori rniskin. Probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori tidak miskin adalah 71,97 persen, sementara itu probabilita rumahtangga berada pada kategori hampir miskin adalah 13,13 persen, dan probabilita suatu rumahtangga berada pada kategori miskin adalah 14,9 persen. Berdasarkan analisis deskriptif, persentase tertinggi pada rumahtangga miskin dimiliki oleh mereka yang berpendidikan tidak pernah sekolah/tidak tamat SD, tinggal di perdesaan, memiliki sumber penerangan selain listrik PLN, lapangan usaha utama kepala keluarga di sektor pertanian, memiliki rata-rata jumlah anggota rumahtangga yang besar, memiliki jumlah penduduk dewasa melek huruf yang sedikit, dan rata-rata jarak yang harus ditempuh ke fasilitas kesehatan, ekonomi, pendidikan lebih jauh dari rumah. Faktor-faktor yang diharapkan dapat meningkatkan probabilita suatu rumahtangga untuk berada pada kategori hampir miskin dan tidak miskin adalah dengan cara meningkatkan tingkat pendidikan kepala rumahtangga, memperhitungkan kembali jumlah anggota rumahtangga, meningkatkan jumlah anggota rumahtangga yang dapat membaca dan menulis, mendorong perluasan lapangan usaha yang digeluti para kepala rumahtangga atau anggota rumahtangga, dan kemudahan akses dalam memperoleh rumah yang murah, sumber penerangan listrik PLN dan jarak yang harus ditempuh ke fasilitas pendidikan.
2006
T19338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>