Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Alifia Firdauzy
"Dietary diversity penting bagi balita karena sedang dalam masa pertumbuhan. Karakteristik anak dan keluarga dapat memengaruhi dietary diversity. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik anak dan keluarga dengan minimum dietary diversity pada balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2020. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder. Sampel penelitian ini adalah 210 balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan. Analisis data univariat dan bivariat berupa uji Chi Square dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sebagian besar balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan memiliki minimum dietary diversity yang kurang (78,6%). Karakteristik anak yang berhubungan secara signifikan (p-value <0,10) dengan minimum dietary diversity balita adalah usia anak. Karakteristik keluarga yang berhubungan secara signifikan (p-value <0,05) dengan minimum dietary diversity balita adalah jumlah anggota keluarga (OR = 2,732, 95%CI: 1,012-7,377) dan paritas ibu (OR = 2,589, 95%CI: 1,028 – 6,520). Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya penerapan program keluarga berencana karena jumlah anggota keluarga dan paritas ibu yang tinggi akan meningkatkan risiko memiliki minimum dietary diversity yang kurang.

Dietary diversity is important for under-five children due to a period of growth. Children and family characteristics can affect dietary diversity. The aims of this study were to investigate the association between children and family characteristics with minimum dietary diversity of children aged 24-59 months in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Regency, Banten Province in 2020. This cross-sectional study uses secondary data. The sample of this study was 210 children aged 24-59 months in Karangkamulyan Village. Univariate and bivariate data analysis was conducted by using SPSS software. Most children aged 24-59 month in Karangkamulyan Village had a low minimum dietary diversity (78.6%). The age of children were significantly associated (p-value <0,10) with minimum dietary diversity. Number of family members (OR = 2,732, 95%CI: 1,012-7,377) and number of maternal parity (OR = 2,589, 95%CI: 1,028 – 6,520) were also associated (p-value <0,05) with minimum dietary diversity. The results of this study indicate the importance of family planning program implementation because the high family members and high maternal parity will increase the risk of having a low minimum dietary diversity. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library