Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khemal Rianda
Abstrak :
Berkembangnya industri halal di Indonesia pada tahun 2022 khususnya makanan halal membuat para pelaku usaha lebih giat dalam mengkampanyekan makanan halal khususnya pada halal labelling. Pemerintah pun juga melakukan hal yang sama untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran masyarakat terkait halal produk. Mulai banyaknya jenis makanan yang dijual di Indonesia dari makanan seperti Warteg, Rumah Makan Padang, Local Food Chain, International Food Chain, Korean/Japanese/Chinese Food, Indian Food, hingga jenis makanan lainnya membuat masyarakat lebih memiliki banyak pilihan dalam memesan produk makanan. Namun permasalahan muncul disaat mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan beragama Islam mereka tentunya ingin mengkonsumsi makanan yang halal sesuai dengan syariat yang di anut. Munculnya label “No Pork No Lard” kemudian menjadi kontroversi di kalangan masyarakat terkait konsep makanan yang dinilai berbeda dengan makanan yang sudah memiliki logo halal. ......The development of the halal industry in Indonesia in 2022, especially halal food, has made business actors more active in campaigning for halal food, especially on halal labeling. The government is also doing the same thing to increase public knowledge and awareness regarding halal products. Starting from the many types of food sold in Indonesia, from food such as warteg, Padang restaurants, local food chains, international food chains, Korean/Japanese/Chinese food, Indian food, to other types of food, people have more choices in ordering food products. However, problems arise when the majority of Indonesia's population, who are Muslim, of course, want to consume halal food in accordance with the Shari'a they adhere to. The emergence of the label "No Pork No Lard" then became a controversy among the public regarding the concept of food which is considered different from food that already has a halal logo.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Saragintan
Abstrak :
Program-program pemerintah yang bersifat populis memiliki peluang untuk digunakan petahana sebagai bentuk strategi menaikkan elektabilitas atau mempertahankan suara. Hal itu terjadi dalam alokasi hibah dan bantuan sosial di Provinsi Banten. Melalui metode kualitatif dan jenis penelitian eksplanatif, penelitian ini menggambarkan kecenderungan digunakannya alokasi hibah dan bansos sebagai strategi politik yang bersifat pork barrel dengan menargetkan wilayah-wilayah yang menjadi basis suaranya serta kelompok bidang keagamaan. Hal ini juga dipengaruhi oleh peraturan yang belum secara jelas mengatur alokasi tersebut.
Government programs which populist has a chance to be used as a strategy of increasing the vote or holding the voters. It happened in the allocation of grants and social assistance in the province of Banten. Through qualitative methods and types of explanatory research, this study unveils a tendency to use of the allocation of grants and social assistance as form of political strategy which is pork barrel politics by targeting areas that became the base of her voters and groups of religious field. It is also influenced by regulations that are not clearly regulate the allocation.
2015
S62572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathira Wongchai
Abstrak :
ABSTRAK
Nisin has been extensively used as a safe food preservative: therefore, the occurrence of nisin resistance in various bacteria including nisin exposed Listeria monocytogenes has increased in recent years. This problem could be overcome by using nisin in combination with other antimicrobial agents resulting in synergistic effects. Citric acid is a safe food additive granted GRAS status by the Food and Drug Administration, USA. In the present investigation, the antibacterial activity of nisin and citric acid alone or in combinations against L. monocytogenes 10403S was determined, and their potential as food preservative in food model systems was evaluated. The nisin and citric acid showed minimum inhibitory concentration (MIC) at 250 and 4,000 mg/ml, respectively. Checkerboard microdilution method using both compounds showed synergistic effect at concentration of 62.5mg/ml and 1,000 mg/ml, respectively, with the fractional inhibitory concentration index (FICI) value of 0.5. The potent anti listeria effect of nisin in combination with citric acid on the growth of L. monocytogenes in pork ham (food model) was observed during six days of storage at 4oC. This might be exploited to inhibit foodborne bacteria and minimize the nisin resistant problem of L. monocytogenes in the food industry.
Pathum Thani: Thammasat University, 2018
607 STA 23:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Jarona
Abstrak :
ABSTRAK Setiap kelompok etnis mempunyai konsepsi atau pandangan yang berbeda terhadap suatu obyek tertentu. Obyek tersebut diperlakukan sesuai dengan pandangan yang dimilikinya untuk memenuhi berbagai tujuan atau kebutuhan hidup. Salah satu tujuan atau kebutuhan hidup paling mendasar yang ingin dipenuhi manusia, adalah kebutuhan akan makan. Tidak semua makanan yang tersedia dalam jumlah yang banyak dimakan semuanya atau setiap saat dimakan, karena kebudayaan kolektif masing-masing sangat menentukan. Orang Salim di Desa Jiwika Kecamatan Kurulu Kabupaten Jayawijaya memenuhi kebutuhan makan dengan mengusahakan kebun ubi jalar dan ternak babi. Bagaimana kedua obyek tersebut, yaitu ubi jalar dan babi diperlakukan dalam kehidupan Orang Balim secara utuh untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dibahas dalam tesis ini. Kebutuhan dasar tersebut dipenuhi lewat berbagai arena kehidupan, terutama arena upacara, karena kedua obyek tersebut dianggap segala-galanya dalam kehidupan Orang Balim. Mereka menganggap tiada kehidupan tanpa ubi jalar dan babi atau tiada kehidupan tanpa upacara. Ubi jalar dalam kehidupan sehari-hari dianggap profan, sedangkan dalam kehidupan adat maupun keagamaan (upacara) ubi jalar bersama babi dianggap sakral. Hasil kajian yang dilakukan terhadap 55 keluarga atau rumahtangga pada 10 kampung atau ukul terpilih dengan menggunakan metode atau pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-analitik menunjukkan bahwa ada dua pola atau kebiasaan makan yang dikenal Orang Balim, yaitu: (1) pola atau kebiasaan makan sehari-hari dengan ubi jalar dominan dan (2) pola atau kebiasaan makan upacara dengan babi dan ubi jalar dominan. Cara dan tempat masak kedua pola ini pun berbeda, yaitu untuk pola makan sehari-hari dilakukan di dalam dapur atau hunila dengan cara masak dalam abu panas atau werago; sedangkan pola makan upacara dilakukan di halaman silimo atau sili dengan cara masak menggunakan batu panas atau iyago. Jenis makanan lain yang terdapat di sana dianggap sebagai makanan tambahan, sehingga Orang Balim belum merasa puas atau kenyang kalau belum mengkonsumsi ubi jalar. Proses pengolahan dan pemanfaatan kedua jenis makanan (ubi jalar dan babi) dominan dilakukan oleh perempuan atau para isteri. Kecuali pemanfaatan hasil ternak babi untuk kepentingan upacara dapat dilakukan oleh laki-laki atau para suami yang dapat menaikan status atau wibawanya sebagai seorang ap kain kalau mampu menyembelih babi dalam jumlah yang banyak. Hubungan antara manusia (terutama wanita), ubi jalar, babi, dan upacara merupakan suatu mata rantai kehidupan yang dapat mewujudkan suatu pola kebudayaan, terutama pola atau kebiasaan makan ubi jalar dan babi dalam kehidupan Orang Balim. Kajian ini juga menunjukkan bahwa, pola atau kebiasaan makan sehari-hari lebih menonjol dalam keluarga anti poligini pada tingkat silimo, sedangkan pola atau kebiasaan makan upacara lebih menonjol dalam kelompok klen pada tingkat ukul maupun konfederasi. Gejala ini secara tidak langsung menggambarkan struktur sosial Orang Salim dan fungsi sosial maupun budaya dari ubi jalar dan babi, yaitu dapat mempererat dan memperluas hubungan kekerabatan, mewujudkan rasa solidaritas kelompok dan jiwa gotong-royong, serta menjalin kembali hubungan dengan leluhur. Keseimbangan hubungan secara horizontal dengan sesama kerabat dan secara vertikal dengan leluhur memenggambarkan sistem sosial Orang Balim yang dapat dipahami dan dijelaskan melalui ubi jalar dan babi sebagai fokus kebudayaan mereka. Ternyata, faktor sosial budaya atau kebudayaan sangat mempengaruhi kebiasaan makan suatu kelompok masyarakat, termasuk masalah selera dan rasa (faktor psikologi), di samping faktor lingkungan fisik yang memungkinkan kedua jenis bahan makanan (ubi jalar dan babi) tetap diusahakan atau dibudidayakan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Puji Rahayu
Abstrak :
Metode Taqman MGB real time PCR yang cepat merupakan kunci pengawasan pemalsuan daging yang efektif. Penelitian bertujuan mengevaluasi kuantitas, kualitas DNA produk olahan daging babi, serta kandungan DNA babi produk olahan daging sapi yang diduga mengandung babi menggunakan Taqman MGB real time PCR untuk memverifikasi label. Lima produk olahan daging babi, 30 produk olahan daging sapi: dendeng, abon, baso, dan daging asap sebagai sampel, serta daging babi segar sebagai kontrol positif diekstraksi, diukur konsentrasi, kemurnian DNA, dielektroforesis serta diamplifikasi dengan realtime PCR. Konsentrasi, kemurnian DNA, nilai Ct sampel diuji ANAVA satu arah dilanjutkan uji Tukey, kecuali nilai Ct produk olahan daging sapi. Integritas DNA genomnya dianalisis deskriptif. Hasil uji ANAVA menunjukkan ada pengaruh nyata (P˂0,05) konsentrasi, kemurnian DNA dan nilai Ct. Hasil uji Tukey produk olahan daging babi: ada beda nyata konsentrasi DNA sampel dan kontrol positif (P˂0,05), kecuali kornet (P˃0,05). Kemurnian DNA baso dan daging asap berbeda nyata (P˂0,05) dengan kontrol positif. Nilai Ct sampel dan kontrol positif berbeda nyata (P˂0,05), kecuali dendeng (P˃0,05). Hasil uji Tukey produk olahan daging sapi: konsentrasi DNA baso dan daging asap berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol positif, kemurnian DNA kornet berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol positif. Semua DNA genom sampel terfragmentasi ukuran terendahnya sekitar 250 bp dimiliki kornet dan abon. Produk olahan daging dapat meningkat kuantitas DNAnya dan menurun kualitas DNAnya tergantung pada suhu dan bahan tambahan yang diberikan. Tiga puluh produk olahan daging sapi tidak mengandung DNA babi menggunakan Taqman real time PCR yang sensitif dan cepat serta terverifikasi mematuhi peraturan label. ......The fast Taqman MGB qPCR method is key to effective meat adulteration surveillance. This research aimed to evaluate the quantity, quality of DNA from processed pork products and the content of pork DNA in processed beef products suspected of containing pork DNA using the Taqman MGB qPCR to verify labels. Five processed pork products, 30 processed beef products: corned, jerky, shredded, meatballs, and smoked meat were used as samples as well as and fresh pork as a positive control were extracted, DNA concentration and purity were measured, electrophoresed, and amplified with qPCR. The DNA concentration, purity, and Ct value were tested by one-way ANOVA followed by the Tukey test, except for the Ct value of processed beef products. The genomic DNA integrity was analyzed descriptively. The ANOVA showed a significant effect (P˂0.05) on the concentration and purity of DNA and Ct value. Tukey test results for processed pork products: there was a significant difference (P˂0.05) in the DNA concentration of the samples and positive controls, except for corned (P˃0.05). The DNA purity of pork meatballs and smoked pork was significantly different (P˂0.05) from the positive control. The Ct values of the samples and positive control were significantly different (P˂0.05), except for jerky (P˃0.05). The results of the Tukey test for processed beef products: the DNA concentration of beef meatballs and smoked beef was significantly different (P<0.05) with the positive control, and the DNA purity of corned beef was significantly different (P<0,05) with positive control. All genomic DNA samples were fragmented with the smallest size of about 250 bp experienced by corned and shredded. Processed meat products can increase the quantity of DNA and decrease the quality depending on temperature and additives. Thirty processed beef products did not contain pork DNA using the sensitive and fast Taqman qPCR and verified to comply with label regulations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raffey Satrio Bimo
Abstrak :
Semakin berkembangnya pangsa pasar industri halal, pentingnya pelaksanaan halal dalam kehidupan umat muslim semakin menjadi perhatian pemerintah Indonesia selaku negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Terdapat fenomena dimana banyak restoran makanan asing di Indonesia yang tidak memiliki logo halal resmi, namun menunjukkan bahwa kesan restorannya halal dengan memasang tulisan ‘No Pork’ atau ‘No Lard’ yang disebut sebagai tacit halal cues (THC). Dengan adanya fenomena ini dan juga peraturan wajib halal dari pemerintah Indonesia, penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengaruh fenomena tersebut terhadap intensi patronase konsumen muslim yang pernah makan di restoran makanan asing yang tidak berlogo halal terhadap restoran halal. Penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Religios Obligation, Halal Knowledge dan Attitude Towards Halal dapat mempengaruhi Patronage Intention. Ditemukan juga bahwa Institutional Pressure, Religious obligation, dan Halal Knowledge dapat mempengaruhi Attitude Towards Halal. ...... The increasing market share of halal industry, increases the importance of halal implementation in the life of Muslims and is becoming the attention of the Indonesian government as the country with the largest Muslim population in the world. There is a phenomenon where many foreign food restaurants in Indonesia do not have an official halal logo, but show that the effect of the restaurant is halal by placing the inscription “No Pork” or “No Lard” called tacit halal cues. (THC). With the presence of this phenomenon and also mandatory halal regulations of the Indonesian government, this study will analyze how the effect of such phenomena on the intention of Muslim consumer patronage on foreign food restaurants that do not have a halal logo. The study was conducted using the Partial Least Squares Structural Equation Model. (PLS-SEM). The results of the research show that religious obligations, halal knowledge and attitudes towards halal can affect patronage intention. It was also found that Institutional Pressure, Religious Obligation, and Halal Knowledge can influence Attitudes Toward Halal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library