Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeanyfer Claudia Fetris
Abstrak :
Fraktur merupakan salah satu gangguan sistem muskuloskeletal yang menyebabkan keterbatasan fisik dalam bergerak dan beraktivitas. Tn. BP mengalami fraktur humerus sinistra sejak dua minggu lalu dan direncanakan tindakan open reduction internal fixation (ORIF) pada 28/4/2022. Pasien dikelola oleh penulis sejak pra ORIF (26/4/2022) hingga dipulangkan pada 30/4/2022. Kondisi post ORIF, pasien masih merasa nyeri dan mengalami keterbatasan gerak ekstremitas atas sinistra. Oleh karena itu ditegakkan masalah keperawatan berupa nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, dan gangguan integritas kulit. Pasien dilakukan latihan range of motion (ROM) untuk mengatasi gangguan mobilitas fisik yang dialaminya dengan tujuan meningkatkan pergerakan sendi dan mencegah komplikasi paska bedah. Latihan ROM pada ekstremitas atas sinistra khususnya pergelangan dan jari-jari tangan dilakukan sejak pasien masuk ruang perawatan, sedangkan pada sendi siku dilakukan H1 post ORIF. Latihan ROM dilakukan selama 5 hari dengan frekuensi latihan 3 kali sehari, durasi 10 menit, dan 5 kali pengulangan. Selanjutnya dilakukan pengukuran gerakan fleksi sendi siku sesuai batas toleransi pasien menggunakan alat ukur goniometri. Karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM post ORIF yang dilakukan selama 2 hari terbukti efektif meningkatkan derajat rentang gerak sendi siku pasien hingga 70o dengan ROM aktif dan menjadi 90o dengan ROM pasif. Selain itu, pasien mengatakan mampu menggerakan sendi siku sebesar 100o dengan ROM aktif maupun pasif saat dilakukan follow up kondisi pasien setelah dipulangkan (H6 Post ORIF). Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM pada pasien fraktur post ORIF perlu dilakukan dengan rutin agar mencapai hasil yang maksimal serta diperlukan keterlibatan aktif perawat dalam menginisasi latihan ROM pada pasien. ......fractured his left humerus 2 weeks ago and is planning open reduction internal fixation (ORIF) on 28/4/2022. The patient was managed by the authors from pre ORIF (26/4/2022) until he was discharged on 30/4/2022. Post-ORIF condition, the patient still feels pain and limitation of motion in the left upper extremity. Therefore, nursing problems are defined in the form of acute pain, impaired physical mobility, and impaired skin integrity. The patient underwent a range of motion (ROM) exercise to overcome the impaired physical mobility he experienced to improve joint movement and prevent postoperative complications. ROM exercises on the left upper extremity, especially the wrist and fingers, were carried out since the patient entered the treatment room, while the elbow joint was performed H1 after ORIF. ROM exercises were performed for 5 days with a frequency of 3 times a day, a duration of 10 minutes, and 5 repetitions. Furthermore, the measurement of elbow joint flexion movement according to the patient's tolerance limit was carried out using a goniometric measuring instrument. The results showed that post-ORIF ROM exercise for 2 days was proven to be effective in increasing the degree of range of motion of the patient's elbow joint up to 70o with active ROM and up to 90o with passive ROM. In addition, the patient said he could move the elbow joint by 100o with active or passive ROM when monitoring the patient's condition was carried out after H6 Post ORIF. The implication of this scientific work shows that ROM exercises in post-ORIF fracture patients need to be carried out routinely to achieve maximum results and the active involvement of nurses in initiating ROM exercises in patients is required.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Bagus Ropyanto
Abstrak :
Fase rehabilitasi merupakan fase kemampuan fungsional berada pada tahap paling rendah dibandingkan fase lain. Pemulihan fungsi fisik menjadi prioritas dilihat dari status fungsional. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan status fungsional pada paska ORIF fraktur ekstremitas bawah. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan 35 responden dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Variabel independen adalah usia, lama hari rawat, jenis fraktur, nyeri, kelelahan, motivasi, fall-efficacy, dan dukungan keluarga sementara variabel dependen adalah status fungsional. Uji ANOVA digunakan untuk data kategorik serta korelasi pearson dan spearman rho untuk data numerik. Hasil penelitian menunjukan fall-efficacy (r = -0,490 dan nilai p=0,003) merupakan faktor yang berhubungan. Model multivariat memiliki nilai p=0,015 dan jenis fraktur, nyeri, dan fall-efficacy mampu menjelaskan 28,2 % status fungsional dengan nyeri sebagai faktor yang paling besar untuk memprediksi status fungsional setelah dikontrol fall-efficacy dan jenis fraktur. Penelitian ini merekomendasikan melakukan latihan meningkatkan status fungsional terintegrasi manajemen nyeri dan fall-efficacy.
Rehabilitation phase is a phase of functional ability at the stage of the lowest compared to other phases. Recovery of physical function is a priority from functional status. Conducted research on the functional status as the basis for the restorative care. The research aimed to identify factors associated with functional status post ORIF fracture in the lower extremities. The study design was a crosssectional with 35 respondents and collecting data using questionnaires. Independent variables were age, length of day care, type of fracture, pain, fatigue, motivation, fall-efficacy, and family support; as the dependent variable was functional status. ANOVA test used for categorical data and Pearson correlation and spearman rho for numerical data. The results show the fall-efficacy (r = - 0.490 and p-value = 0.003) is related factors. Multivariat model have p value=0,015 and type of fracture, pain, and fall-efficacy explained 28,2 % functional status variable with pain as the biggest factor for predicting functional status after controlled fall-efficacy and type of fracture. This research recommended for exercises improved functional status integrated pain and fallefficacy managemen.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library