Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seruni Hanna Ardhia
"ABSTRAK
Tingkat kejadian infeksi DENV telah meningkat 30 kali lipat dengan penyebaran ke negara-negara baru dalam beberapa dekade terakhir. Di Indonesia sendiri, terdapat peningkatan 126.675 kasus dari tahun 2014 ke tahun 2015. Sampai saat ini, obat antiviral spesifik untuk DENV belum tersedia. Alternatif dari masalah tersebut adalah dikembangkan penelitian mengenai pengobatan menggunakan tanaman herbal. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun Psidium guajava memiliki potensi sebagai antiviral DENV dalam percobaan in vitro, dengan nilai IC50 dan CC50 sebesar 7,2 µg/mL dan 153,18 µg/mL. Namun, mekanisme penghambatan spesifik terhadap infeksi DENV belum diketahui. Penelitian ini melakukan studi eksperimental terhadap DENV Serotipe 2, sel HUH7it-1, dan ekstrak daun Psidium guajava pada dua mekanisme penghambatan, yaitu pada tahap pre-post infeksi dan post infeksi. Penentuan persentase penghambatan DENV menggunakan focus assay dan penentuan persentase viabilitas sel HUH7it-1 menggunakan MTT assay untuk mengetahui efek toksisitas dari ekstrak. Hasil dari kedua pengujian tersebut, didapatkan persentase penghambatan DENV dan persentase viabilitas sel pada pre-post infeksi adalah 6,58% dan 110,20%. Sedangkan, persentase penghambatan DENV dan viabilitas sel pada post-infeksi adalah 21,15% dan 108,26%. Perlakuan post-infeksi menyebabkan penurunan infektivitas yang lebih besar dibandingkan pre-post infeksi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun Psidium guajava akan lebih baik setelah sel terinfeksi DENV.

ABSTRACT
Over the last few decades, the incidence of DENV infection has seen a 30-fold increase, with the outspread to new countries. In Indonesia, the data from 2015 shown an increase of 126,675 cases than in 2014. To date, antiviral drugs against DENV are not yet available. Nowadays, researches on herbal plants are being carried out. Previous studies have shown that Psidium guajava leaf extract has the potential to be an antiviral for DENV in in vitro experiments, with IC50 and CC50 values of 7,2µg/mL and 153,18g/mL. However, the specific inhibitory mechanism is remained unknown. This study conducted an experimental study using DENV-2, HUH7it-1 cell, and Psidium guajava leaf extract, testing two inhibitory mechanisms, pre-post infection and post infection. This study determined the inhibitory percentage using focus assay and the cell viability percentage using MTT assay. The results showed the inhibitory percentage and the cell viability percentage of the pre-post infection mechanism were 6,58% and 110,20%, whereas for the post-infection were 21,15% dan 108,26%. The result in post-infection mechanism caused a greater decrease in infectivity compared to pre-post infection, therefore the extract is found to be more effective when administered after the cells have been infected by the virus."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Putri Suhardi
"

Indonesia adalah negara tropis dengan transmisi infeksi DENV yang tinggi dan sebuah ancaman kesehatan di dunia tanpa terapi spesifik yang dapat bekerja secara tunggal. Rakyat Indonesia memiliki kepercayaan tinggi atas obat herbal, salah satunya yang berasal dari Kunyit dengan senyawa utama, Kurkumin dengan efek antioksidan, pencegah kanker dan anti-inflamasi yang sudah terbukti melalui uji in vivo dan in vitro. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kurkumin bekerja sebagai antivirus DENV-2 namun mekanisme yaitu waktu dimana kurkumin bekerja paling efektif, belum diketahui. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan Sel Vero yang diinfeksikan DENV-2. Fokus pada penelitian ini adalah membandingkan mekanisme penghambatan replikasi DENV-2 sekaligus persentase viabilitas sel pada pre-post (whole) dan post infeksi setelah diberikan Kurkumin dengan dosis 20 ug/mL. Infektivitas hambatan dan viabilitas sel diteliti melalui metode focus assay dan MTT assay. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil penghambatan inefektivitas pada mekanisme pre-post (whole) dan post infeksi adalah 99,74% ± 3,90 dan 51,31% ± 8,97 secara berurutan. Penelitian untuk viabilitas sel mendapatkan hasil 73,21% dan 81,66% untuk pre-post (whole) dan post infeksi secara berurutan. Hasil penelitian menunjukan kurkumin memiliki efektivitas dalam mengambat DENV-2 lebih tinggi pada mekanisme pre-post infeksi (whole), dengan persentase penghambatan lebih tinggi serta toksitas rendah dengan viabilitas diatas 50%.


In Indonesia, DENV infection remains a global health threat without an effective therapy available. One of Indonesian’s herbal medicine, turmeric with Curcumin as its main compound is believed to have antioxidant, cancer-preventing and anti-inflammatory effects through in vivo and in vitro trials. Previous studies have shown that curcumin act as DENV-2 antivirus. However, its mechanism, namely the time at which curcumin work effectively, is not known. This research was conducted using DENV-2 infected Vero cells through in vitro method. The focus of this study was to compare the mechanism of DENV-2 replication inhibition as well as the viability of Cell in the pre-post (whole) and post-infection phases after administrating curcumin with a dose of 20 ug/mL. Focus assay and MTT assay methods were used in the experiment. Based on the research conducted, the results of ineffectiveness inhibition on the pre-post and post infection mechanisms were 99.74% ± 3.90 and 51.31% ± 8.97, respectively. The results for cell viability showed 73.21% and 81.66% for the pre-post (whole) and post-infection mechanisms, respectively. The results showed that curcumin is more effective in inhibiting DENV-2 in the pre-post infection mechanism (whole), with a higher percentage of inhibition and less toxicity with viability above 50%.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library