Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ceynita Kartika Ary Pertiwi
"Tesis ini membahas tentang representasi perempuan postfeminis di majalah perempuan online di Indonesia. Analisis difokuskan pada bagaimana Majalah perempuan online di Indonesia, yaitu cosmopolitan.co.id dan fimela.com merepresentasikan perempuan masa kini yang sesuai dengan konsep woman power dan kebebasan perempuan dari teori postfeminisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma kontruktivisinterpretif dan analisis semiotik untuk menganalisa teks serta gambar pada cosmopolitan.co.id dan fimela.com.
Hasil penelitan yang dilakukan dengan menggunakan semiotik Roland Barthes ini menyimpulkan bahwa cosmopolitan.co.id dan fimela.com merepresentasikan perempuan postfeminis yang memiliki ciri-ciri kuat yakni bebas dan kuat, di dalam artikel-artikelnya. Women power dan kebebasan perempuan tampak mewarnai isi dari majalah online Indonesia Cosmopolitan.co.id dan fimela.com, yang mana hal tersebut adalah merupakan citra perempuan dalam postfeminisme. Dan hal ini ditunjukan hampir dari berbagai sisi majalah perempuan online, baik tagline dan berbagai tema rubrik atau channel yang ada.
This research focused about postfeminist women representation in Indonesian women’s online magazine. Analized of how the Indonesia women’s online magazine, cosmopolitan.co.id and fimela.com, represent todays women, that is fit to the women power and women’s freedom concept from the potfeminism theory. This research is a qualitative with a constructivism-interpretivism as it’s paradigm, and semiotic analysis to analyze texts and pictures in cosmopolitan.co.id and fimela.com. The result of this Roland Barthes semiotic research is how cosmopolitan.co.id and fimela.com represents postfeminist women with the women power and women’s freedom characteristics, in the articles. Women power and women's freedom is shown in every content of, cosmopolitan.co.id and fimela.com, and those concept are imaging the women in postfeminsm, nowdays women. And it shown almost in each side of women's online magazines, it's tagline, and in every themes in the rubrics or channels of cosmopolitan.co.id and fimela.com"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43734
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Noer Faryzah Sanie
"
ABSTRAKIdeologi mengenai keperempuanan tidaklah tetap. Hal tersebut selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Maka dari itu, terdapat beragam gambaran tentang keperempuanan yang direpresentasikan oleh televisi. Salah satu contoh penggambaran keperempuanan melalui televisi terdapat pada komedi situasi berjudul How I Met Your Mother, di mana program ini merepresentasikan dua konsep keperempuanan yang berbeda. jurnal ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dua pemeran utama perempuan di dalam cerita, yakni Lily dan Robin, merepresentasikan konsep perempuan dengan pemikiran tradisional dan konsep perempuan dengan pemikiran postfeminist sesuai dengan yang diungkapkan oleh Roussell 2007 . Untuk mendukung argumen penulis, jurnal ini menggunakan sudut pandang mengenai keperempuanan yang diutarakan oleh Sigmund Freud 1933 . Dengan mempertimbangkan tema komedi pada cerita HIMYM, maka satiran yang digunakan di dalam cerita juga akan menjadi bahan analisis penulis. Sebagai kesimpulannya, jurnal ini mendapati bahwa HIMYM mendekonstruksi konsep tradisional dan postfeminist melalui kedua karakter utama perempuannya. Selain itu, hasil analisis juga menemukan adanya ambivalensi yang muncul pada kedua pemeran utama perempuan.
ABSTRACTThe ideology of woman rsquo s femininity is dynamic. It changes overtime. Therefore, there are diverse portrayals of woman rsquo s femininity in television. One interesting example of woman rsquo s femininity depiction in television is situational comedy titled How I Met Your Mother that represents portrayal of today rsquo s American woman in two different conceptualizations of femininity. This article aims to see how the two main female characters in the sitcom, Lily and Robin, embody the concepts of traditional femininity and postfeminist femininity from Roussell 2007 . This article uses the perspective of femininity by Sigmund Freud 1933 to support the research argument. Considering the theme of HIMYM is situational comedy, the satire used in the story will be also analyzed. This article finds that HIMYM deconstructs the traditional and postfeminist conceptualizations of femininity through the main female characters. However, it also reveals gender ambivalence that occurs in both main female characters."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kevin Aprilliano Riel
"Naratif utama dalam acara televisi Cougar Town berfokus terhadap kehidupan orang tua tunggal. Penelitian ini menganalisa bagaimana Cougar town merepresentasikan seorang ibu tunggal berkulit putih dari Amerika yang sedang membesarkan seorang remaja. Dengan menggunakan analisis tekstual, saya menemukan bahwa Cougar Town menyajikan sebuah gambaran bertimbal mengenai seorang orang tua tunggal 'lajang' yang hidup dalam sebuah keluarga alternatif yang terdiri dari teman-teman sebayanya. Acara ini juga mengangkat masalah gender sperti maskulinitas, ketergantungan terhadap pria, dan naratif heteroseksual yang membelokkan representasi dari wanita modern di acara televisi post-feminis pada umumnya. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap diskusi mengennai representasi yang yang ditimbulkan oleh karakter wanita utama di acara-acara televisi post-feminis, terutama dalam topik mengenai orang tua tunggal.
The main narrative in the TV show Cougar Town focuses on single motherhood. This research paper analyzes how the show reproduces the image of a white American single mother raising a teenage child. Utilizing textual analysis, I found that the show presents an ambivalent image of a ldquo bachelorette rdquo single mother living with an alternative family consisting of the members of her peer group. It also raises gender issues, such as masculinity, dependence on males, and heterosexual narrative distorting the representation of the liberated woman of the postfeminist TV. This research paper contributes to the discussion of the representation produced by the female heroines in postfeminist TV shows, especially on the topic of single mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library