Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
St. Sularto
Jakarta: Kompas, 2010
959.803 SUL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setionegoro
"Tidak seperti halnya bangsa Belanda yang lain yang menjajah bangsa Indonesia yang tidak disenangi, Van Lith mendapat tempat di tengah-tengah masyarakat Jawa, terutama di wilayah Muntilan, Ambarawa, Bedono, Magelang dan Yogyakarta. Sebagai seorang misionaris, Van Lith memang dapat mengambil hati masyarakat Jawa yang pada waktu itu masih hidup miskin. Dan ia tidak segan-segan menolong rakyat yang dalam kesulitan. Sejalan dengan ini, Van Lith juga menyebar_kan agama Katolik di Jawa, terhitung sejak tahun 1396 hingga wafatnya pada tahun 1926. Salah satu peninggalan Van Lith yang sangat berharga adalah, satu lembaga pendidikan yang bernama Sekolah Pendi_dikan Guru bantu di Muntilan yang bernaung di bawah panji Kolese averius. Dari tempat inilah muncul tokoh-tokoh Kato_lik seperti, I.J. Kasimo, F.S. Harjadi yang mempelopori berdirinya partai Katolik, yang pada mulanya khusus untuk orang-orang Jawa dan masih bernaung di bawah I.K.P. Hal ini terjadi pada tahun 1923. Partai ini bernama Perkumpulan Politik Katholik Djawi (FPKD). Pada tahun 1925 PFKD melepaskan diri dari I.K.P. dan berdiri sendiri dengan nama Persatuan Folitik Ka_tolik di Djawa. Puncak dari perkembangan partai ini adalah dengan berdirinya Persatuan Politik Katolik Indonesia yang terdiri dari beberapa partai Katolik di daerah di Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Alrasid
"ABSTRAK
Salah satu soal yang termasuk dalam bidang hukum tata negara ialah soal pengisian jabatan dan yang dibahas dalam disertasi ini ialah mengenai pengisian jabatan Presiden. Selain mengupas soal-soal umum mengenai pengisian jabatan Presiden, akan diuraikan juga bagaimana perundang-undangan dan praktek ketatanegaraan di Indonesia memecahkan soal-soal umum itu sejak dilangsungkannya sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 sampai sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1993.
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kita baru memiliki dua orang tokoh Presiden, yaitu Soekarno dan Soeharto. Suatu bilangan kecil kalau dibandingkan dengan Filipina, misalnya, yang dalam waktu yang sama memiliki delapan orang tokoh Presiden, yaitu Roxas, Quirino, Magsaysay, Garcia, Macapagal, Marcos, Aquino, dan Ramos, atau dengan Amerika Serikat,- yang - juga dalam waktu yang sama - memiliki sepuluh orang tokoh Presiden, yaitu Truman, Eisenhower, Kennedy, Johnson, Nixon, Ford, Carter, Reagan, Bush, dan Clinton.
Namun, karena jabatan itu tetap sedangkan pemangkunya berganti-ganti, maka dengan antisipasi bahwa pemilihan kembali Presiden akan dibatasi, maka sejarah ketatanegaraan Indonesia kelak akan mengenal lebih banyak tokoh Presiden, masing-masing dengan daya dan gayanya sendiri dalam melaksanakan tugas dan wewenang jabatan Presiden."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
D13
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library