Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiliani Shara Suria L.
Abstrak :
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan. Apotek merupakan tempat pengabdian Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan dan tempat dilakukannya praktek kefarmasian. Keberadaan apotek sebagai pelayanan kesehatan ditujukan untuk menjamin tersedianya sediaan farmasi untuk masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, maka Apoteker perlu mengetahui bagaimana cara melakukan pengelolaan sediaan farmasi yang tepat. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Januari 2016 di Apotek Safa agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang apotek. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan pelayanan kefarmasian.
Pharmacy is one of the health care facilities that support the health care effort. Pharmacy is the place where the pharmacist has devoted oath of occupation can do their responsibility and the place of pharmaceutical practice. The existence of pharmacy intended to ensure sufficient availability of pharmaceutical products for community. To achieve this goal, pharmacist need to know how to do the proper management of pharmaceutical products. Pharmacist internship Program (PKPA) conducted on April 2016 at Apotek Safa for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of pharmacy. Through PKPA, prospective pharmacist is expected to increase their skills in pharmaceutical care.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Amalia
Abstrak :
ABSTRAK Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di Apotek Hidup Baru bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di apotek sesuai dengan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian di apotek, serta mempelajari strategi dan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan praktek kefarmasian. Praktek pelayanan kefarmasian di Apotek Hidup Baru sudah cukup baik dan sesuai dengan perundang-undangan. Tugas khusus dalam praktek kerja profesi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara penggunaan sediaan aerosol untuk pasien asma sehingga Apoteker dapat memberikan informasi penggunaan obat kepada pasien secara tepat. Setiap alat sediaan aerosol memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda.
ABSTRAK Professional pharmacist internship at Apotek Hidup Baru intend in order that professional pharmacist student can understand duties and responsibilities of Pharmacist in pharmacy in accordance with laws and ethics, have knowledge and practical to perform pharmaceutical practice in pharmacy, have description about pharmaceutical problems in pharmacy, and learn the strategies and activities that performed in the development of pharmaceutical practice. Pharmaceutical care in Apotek Hidup Baru has been quite good and in accordance with laws. Specific assignments intend to enhance knowledge about how to use aerosol dosage form for asthma patients so that Pharmacist can provide the information of using drug properly. Each tool of aerosol dosage form has a different ways to use.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadiyah Solihah
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar calon Apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan apotek, melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus agar calon Apoteker dapat mengetahui serta mengalami langsung cara pengelolaan apotek serta manajemen apotek. Sedangkan tugas khusus yang berjudul Perbandingan Harga Obat OTC Umum dan Obat Generik Antara Apotek Safa dengan Apotek dan Retail Sekitar dilakukan agar calon Apoteker dapat mengetahui perbandingan harga obat OTC umum dan obat generik antara Apotek Safa dengan apotek dan retail sekitar, serta dapat memperkirakan perbedaan metode penetapan harga pada tempat-tempat tersebut berdasarkan lokasi dan kondisi tempat penjualan, berdasarkan hasil survey.
Professional pharmacist internship at Apotek Safa was executed to make soon-to-be pharmacist understand and have a direct experience about their responsibilities at doing pharmaceutical care based on legal rules in Indonesia. Meanwhile, individual task with title Perbandingan Harga Obat OTC Umum dan Obat Generik Antara Apotek Safa dengan Apotek dan Retail Sekitar was gave to make me and all soon-to-be pharmacist know and understand an OTC and generic drug price comparison between Apotek Safa and pharmacy store and retail around Apotek Safa. It also done so that we can analyze the different method of price determination at these places based on location and condition of the place.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Dyanti Lestari
Abstrak :
Apoteker merupakan profesi yang menjalankan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan standar kompetensi dan praktek kefarmasian. Apoteker dalam menjalankan perannya dalam bidang kefarmasian baik di industri maupun pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan dituntut untuk memiliki kompetensi yang sesuai. Oleh karena itu dilakukan praktik kerja prodesi untuk calon apoteker dengan tujuan untuk memberikan gambaran, pelatihan dan pengalaman di lingkungan pekerjaan yang akan menjadi tempat apoteker melakukan pekerjaannya. Pelaksanaan praktik kerja profesi apoteker dilakukan pada bulan September – Desember 2021 di fasilitas kefarmasian yaitu Apotek Kimia Farma 193 Utan Kayu dan Puskesmas Kecamatan Ciracas, serta di Industri farmasi yaitu PT. Finusolprima Farma Internasional. Harapan dari dilakukannya kegiatan praktik kerja profesi apoteker yaitu menjadi sarana bagi calon apoteker dalam meningkatkan dan mengembangkan keterampilan serta kompetensi yang dibutuhkan untuk persiapan dalam memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi apoteker. ......Pharmacists are professions that carry out pharmaceutical work in accordance with competency standards and pharmaceutical practice. Pharmacists in carrying out their roles in the pharmaceutical sector, both in industry and pharmaceutical services in health facilities, are required to have appropriate competencies. Therefore, professional practice is carried out for prospective pharmacists with the aim of providing an overview, training and experience in the work environment where pharmacists will do their work. The implementation of the pharmacist's professional practice is carried out in September – December 2021 in pharmaceutical facilities, namely Kimia Farma 193 Utan Kayu Pharmacy and Ciracas District Health Center, as well as in the pharmaceutical industry, namely PT. Finusolprima Farma Internasional. The hope of carrying out the pharmacist's professional practice activities is to become a means for prospective pharmacists to improve and develop the skills and competencies needed to prepare for entering the world of work and practicing the pharmacist profession.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Max Joseph Herman
Abstrak :
Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan peraturan pemerintah No. 51 tahun 2009 menyatakan bahwa tenaga kesehatan harus mempunyai kualifikasi minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Studi kualitatif secara potong lintang pada tahun 2010 untuk mengidentifikasi kualifikasi apoteker rumah sakit dalam memenuhi persyaratan tersebut di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap 10 orang apoteker dari enam rumah sakit dan empat orang direktur/wakil direktur rumah sakit, masing-masing satu orang apoteker dari enam perguruan tinggi farmasi, tiga pengurus Ikatan Apoteker Indonesia, tiga dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota. Observasi praktek kefarmasian dengan menggunakan daftar tilik dilakukan pada tiap rumah sakit dan data sekunder terkait dokumentasi pemantauan dan evaluasi obat, kepuasan pasien, standar operasional prosedur dan kurikulum perguruan tinggi farmasi juga dikumpulkan. Analisis dilakukan dengan metode triangulasi dan hasil menunjukkan bahwa pengelolaan obat dalam hal pengadaan, distribusi dan penyimpanan dilaksanakan dengan baik oleh apoteker rumah sakit. Praktek farmasi klinik dan keselamatan pasien masih sangat terbatas karena alasan sumber daya manusia dan dokumentasi yang memadai. Informasi obat dan konseling kadang dilakukan tanpa fasilitas yang cukup dan apoteker juga terlibat dalam berbagai tim di rumah sakit seperti penanggulangan infeksi nosokomial dan komite farmasi dan terapi.
The Indonesian Health Law No. 36 in 2009 and the Government Regulation No. 51 in 2009 state that health-care providers, including pharmacist, shall have minimum qualification set by the government. A qualitative cross sectional was conducted to to identify hospital pharmacist qualification as health care professionals in meeting the requirements was done in 2010 in Bandung, Yogyakarta and Surabaya. Data were collected through indepth Kajian Praktik Kefarmasian Apoteker pada Tatanan Rumah Sakit Analysis of Pharmacy Practice by Pharmacist in Hospital Setting Max Joseph Herman* Rini Sasanti Handayani* Selma Arsit Siahaan***Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, **Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia interviews with pharmacists involving ten hospital pharmacists and four hospital directors/vice directors, six pharmacy colleges, three regional pharmacist associations, three provincial health offices and district health offices and observation of pharmacy practices using check list in each hospital was also conducted. Secondary data concerning documentation of drug monitoring and evaluation, patient satisfaction, standard operating procedure and pharmacy college curricula were collected too. Qualitative analysis was done descriptively using triangulation method. The study shows that drug procurement, distribution and storage, was well-managed by pharmacist.Practice in clinical pharmacy and patient safety was still limited for the reason of human resources and appropriate documentation. Drug information and counseling was sometimes conducted without adequate facilities and pharmacist was involved in various hospital teams like nosocomial infection control and pharmacy and therapy committee.
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover