Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saraswati Adi Wardani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan kedudukan naskah Pralambang dalam' Sastra Melayu Lama. Langkah pertama dalam melaksanakan penelitian ini dimulai dengan mengunjungi Perpustakaan Nasional Jakarta untuk mencari naskah yang akan diteliti. Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah mentransliterasi, teks yang akan diteliti. Langkah ketiga, penulis melakukan analisis teks Pralambang dengan bantuan buku-buku sejarah dan Quran sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks Pralambang yang dimasukkan dalam kelompok aneka ragam baik oleh Ph. S. van Ronkel maupun Amir Sutaarga dan kawan-kawan dapat dikelampokkan dalam sastra sejarah, dan fungsi teks tersebut adalah sebagai bahan pengajaran mengenai agama Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi aneka ragam teks suluk dan piwulang. Penyalinannya pada tahun Dal 1831, atau 1900 Masehi. DI luar teks (h.ii), terdapat sebuah kalimat berbunyi Somowiardjo Keparakan Lor. Kemungkinan Somowiardjo ini adalah nama pemilik naskah, penyalin atau pemrakarsa penyalinan. Sedangkan Keparakan Lor adalah nama tempat asal Somowiardjo. Selain naskah pokook, juga terdapat sebuah ringkasan isinya yang dikerjakan oleh R.M. Suwandi pada tahun 1929, di SUrakarta. Berikut ini rincian masing-masing teks tersebut. 1. Teks Seh Tekawerdi, ajaran moral. Teks Seh Tekawerdi ini sudah dipelajari dan dikenal sejak abad ke-19 di Jawa Tengah (Pigeaud, 1967:107). Teks ini telah diterbitkan bersama-sama dengan Serat Wulangreh pada tahun 1884, di Semarang. Keterangan mengenai daftar puph teks Seh Tekawerdi, lihat Pratelan I:72-75. Keterangan referensi lainnya, lihat: Vreede 1892:295, 373-377; YKM/W.291c, 294, 305; SMP/KS.505.1, 385.2, 337.3; MN.304.2, 305.1, 306.2, 307.2, MSB/B.9, P.20. 36-37, 40, 48, 52, 129, 135, 144-145, 162. 2. Teks Seh Widayatollah, berisi ajaran mengenai lahir dan batin yang disampaikan oleh Seh WIdayatollah kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:294, 373, 377; Juynboll II:123, 504; YKM/W.291c, 305; SMP/KS.337.2, 355.4, 505.2; MSB/P.19, 203. Teks ini terdiri dari dua pupuh. 3. Teks Papali Ki Ageng Sela, berisi berbagai larangan yang diberikan kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:269, 374-375; Juynboll II:88; YKM/W.315-316; SMP/KS.75.18, 336.4, 338.9, 355.1, 356A.1, 356.2, 584.29; MN.362.2, 409.23, 521.4; MSB/I.28, LL.23, P.19, 22, 26-27, 129, 140, 143-144. 4. Teks Surti (Nitisruti?), berisi ajaran mengenai ngelmu. Keterangan referensi, lihat FSUI/PW.39, YKM/W.57a, 296, 315, 320-321, 365. 5. Teks Panitisastra, berisi beberapa ajaran dengan mengambil contoh tindakan Dewa Wisnu. Keterangan referensi, lihat Vreede1892:262, 264, 376; Juynboll I:134, II:86, 124, 134; YKM/W.316; SMP/KS.357.14, 351.2-4, 352, 353, MN.377, 378, Rp.98; MSB/B.9, L.80, P.25, 27, 29, 40, 135, 162, 201, 203. 6. Teks Carakabasa, berisi ajaran tatacara memerintah suatu negara. 7. Teks Petang, berisi tatacara menghitung mangsa. 8. Teks Sewaka, berisi ajaran tatacara mengabdi. 9. Teks Kitab Abat, berisi ajaran pada para raja. 10. Teks Pralambang, berisi lambang-lambang negara Surakarta dan Yogyakarta. 11. Teks Manikmaya, berisi cerita terjadinya bumi dengan penempatan gunung-gunuung oleh para dewa. 12. Teks Dewaruci Kawi Miring, berisi ajaran mengenai persatuan hamba dan tuannya melalui simbol Bima bertemu dengan Dewaruci. 13. Sebuah versi Serat Imam Nawawi yang konon dikarang oleh Yasadipura.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.122-NR 7
Naskah  Universitas Indonesia Library