Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lalisang, Arnetta Naomi Louise
Abstrak :
Latar Belakang: Pankreatikoduodenektomi (PD) merupakan prosedur pilihan pada keganasan periampula yang dapat direseksi. Namun, angka kematian pasca operasi untuk PD relatif tinggi. Prediksi kematian dengan sistem penilaian membantu memilih pasien yang memenuhi syarat operasi untuk meminimalkan risiko kematian. Studi ini membandingkan empat sistem penilaian kematian pasca prosedur PD, termasuk skor prognostik Naples (SPN), WHipple-ABACUS (WA), skor Pitt yang dimodifikasi (MSP), dan skor Pitt pada populasi Indonesia. Metode: Kami mengidentifikasi pasien yang menjalani PD karena keganasan periampula di Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo antara Januari 2010 dan Januari 2022. Kami menilai akurasi, cut-off, sensitivitas, spesifisitas, negative predictive value, positive predictive value, dan area di bawah kurva (AUC). Nilai AUC dari masing-masing sistem penilaian dibandingkan dengan menggunakan uji De-Long. Kami juga menganalisis prediktor kematian. Hasil: Dari 116 pasien yang memenuhi kriteria, angka kematian 29,3%. Rerata usia tahun 51,63 ± 10,22 terdiri dari 75,9% kelompok <60 tahun dan 24,1% 60 tahun, dengan 46,6% laki-laki dan 53,4% perempuan. AUC dari yang tertinggi hingga terendah adalah Pitt Score 0,662 (p 0,006), MPS 0,631 (p 0,027), WA 0,539 (p 0,505), dan SPN 0,495 (p 0,932) dengan tingkat akurasi masing-masing skor adalah skor Pitt 63,79%, MSP 65,52%, WA 50,00%, dan SPN 57,76%. Kesimpulan: Skor Pitt dan MSP memiliki akurasi tertinggi dari semua sistem penilaian dalam penelitian ini. MSP memiliki keuntungan yaitu komponen yang lebih sedikit, sehingga mudah untuk diimplementasikan. MSP dapat menggantikan peran Skor Pitt dalam memprediksi mortalitas pasca-prosedur pankreatikoduodenektomi di Indonesia. ......Background: Pancreaticoduodenectomy (PD) is the procedure of choice in resectable periampullary malignancies. However, the postoperative mortality rate for PD is relatively high. Prediction of mortality with a scoring system helps select patients eligible for surgery to minimize mortality risk. The study compared four post-procedural mortality scoring systems for PD, including Naples prognostic score (NPS), WHipple-ABACUS (WA), modified Pitt score (MPS), and Pitt score in Indonesian population. Methods: We identified patients who underwent PD due to periampullary malignancy at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital between January 2010 and January 2022. We assessed accuracy, cut-off, sensitivity, specificity, negative predictive value, positive predictive value, and area under the curve (AUC). The AUC values of each scoring system were compared using De-Long test. We also analyzed predictors of mortality. Results: Of the 116 patients who met the criteria, the mortality rate was 29.3%. Mean age years 51.63 ± 10.22 consist of 75.9% group <60 years and 24.1% ≥60 years, with 46.6% male and 53.4% female. The AUC from highest to lowest were Pitt Score 0.662 (p 0.006), MPS 0.631 (p 0.027), WA 0.539 (p 0.505), and NPS 0.495 (p 0.932) with the level of accuracy of each score were Pitt Score 63.79%, MPS 65.52%, WA 50.00%, and NPS 57.76%. Conclusions: The Pitt and MPS scores have the highest accuracy of all the scoring systems in this study. MPS has the advantage of having fewer components, making it easy to implement. MPS can replace the role of the Pitt Score in predicting post-procedure PD mortality in Indonesia.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fitriana
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Perawatan-kembali 30 hari merupakan salah satu parameter penting yang berhubungan dengan biaya kesehatan tinggi dan outcome yang buruk, namun hal ini berpotensi dicegah. Usia lanjut merupakan kelompok yang rentan mengalami perawatan dengan karakteristik khusus yang dapat dinilai dengan pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G). Beberapa penelitian menunjukkan komponen P3G merupakan faktor prognostik perawatan-kembali pada pasien usia lanjut sehingga dapat digunakan sebagai model prediksi perawatan-kembali 30 hari pada populasi ini. Belum ada penelitian prospektif yang khusus menilai komponen P3G sebagai model prediksi perawatan-kembali 30 hari. Tujuan: Mengembangkan model prediksi perawatan-kembali 30 hari pada pasien usia lanjut yang dirawat di bangsal medik RS Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian adalah studi kohort prospektif pada 263 subjek usia >60 tahun yang diikuti hingga 30 hari pasca rawat. Data demografis dan komponen P3G dikumpulkan melalui wawancara dan rekam medik saat perawatan. Analisis kesintasan secara bivariat dan multivariat berjenjang dilakukan untuk mendapatkan hazard ratio. Dikembangkan suatu model prediksi dan persamaan fungsi hazard untuk memprediksi risiko perawatan-kembali 30 hari pasca rawat. Komponen P3G yang diukur adalah skor FRAIL (fatigue, resistance, ambulance, illness, loss of weight), Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15), Mini nutrition Assessment short form (MNA-SF), Activity Daily Living (ADL)-Barthelindex, Cumulative illness rating scale-geriatric (CIRS-G), Zarits-4 item screening test, uji Mini Cog, dan polifarmasi. Hasil: Status nutrisi dan status depresi berhubungan secara signifikan dengan perawatan-kembali 30 hari dengan HR 2,368 (IK95%: 1,412-3,972, p=0,001) dan HR 1,627 (IK95%: 1,080-2,450, p=0,02), berurutan. Model prediksi menggunakan dua komponen tersebut memiliki AUC 0,663, Hosmer Lemeshow Goodness-of fit test 0,48, p<0,005. Probabilitas perawatan kembali 30 hari pada subjek dengan gangguan nutrisi dan depresi menggunakan persamaan fungsi Hazard adalah 79%. Simpulan: Status nutrisi dan status depresi memiliki hubungan signifikan dengan perawatan-kembali 30 hari. Model prediksi perawatan-kembali 30 hari yang menggunakan komponen ini memiliki tingkat diskriminasi tidak terlalu baik dengan performa yang baik, namun dapat dihitung menggunakan suatu persamaan cox proportional Hazard.
ABSTRACT
associated with high costs and poor outcomes for hospitalized elderly patients. This population are vulnerable for hospital admission due to aging-related characteristics which can be assessed by comprehensive geriatrics assessment (CGA). Several studies have shown that CGA components were related to 30-day readmissions in elderly patients, on the contrary, only few studies consider these components as predictive score. Objective: To develop a prediction model for 30 days unplanned readmission in elderly patients who are treated in medical ward of Cipto Mangunkusumo Hospital. Methods: A prospective observational study followed 312 subjects aged >60 years old from admission to 30 days after discharge. Demographic data and CGA components were compeleted through interviews and medical records. Bivariate followed by stepwise multivariate survival analysis was used. Then, a prediction score and a hazard functional equation were developed to predict the risk of 30 days unplanned readmission. The CGA components measured were FRAIL score (fatigue, resistance, ambulance, illness, loss of weight), Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15), Mini nutrition Assessment short form (MNA-SF), Activity Daily Living (ADL)-Barthel index, Cumulative illness rating scale-geriatric (CIRS-G), Zarits-4 item screening test, Mini Cog test, and polypharmacy. Results: Nutritional and depression status were significantly related to 30-day unplanned readmission with HR 2,368 (CI95%: 1,412-3,972, p=0,001) and HR 1,627 (CI95%: 1,080-2,450, p=0,02), respectively. Prediction model using these two components had AUC 0,663, Hosmer Lemeshow Goodness-of-fit test 0,48, p<0.005. Probability for readmission in a patient with nutritional and depression problem on the 30th days after discharge using functional hazard equation was 79%. Conclusion: Nutritional and depression status have significant relationship with 30-day unplanned readmision. The prediction model had moderate level of discrimination but good calibration. Also, a cox proportional hazard equation can be calculated as an alternative.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library