Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Holong Mangasah
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Holong MangasahProgram Studi : Pendidikan KedokteranJudul Tugas Akhir : Perbandingan Kadar Trigliserida Plasma pada Penggunaan Deksametason dan Prednison sebagai Terapi Induksi Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak-anak Latar Belakang: Leukemia limfoblastik akut LLA merupakan penyakit keganasan pada sel-sel prekursor limfoid yang sering terjadi anak-anak. Pengobatan terhadap LLA terdiri dari tiga fase, fase induksi, konsolidasi, dan pemeliharaan. Terapi fase induksi merupakan tahap pemusnahan sel-sel kanker dan fase ini bertujuan untuk mencapai remisi. Obat yang digunakan dalam fase ini adalah obat kortikosteroid karena sifat sitotoksiknya. Obat kortikosteroid memiliki efek samping peningkatan lipogenesis yang dapat meningkatkan trigliserida plasma. Deksametason dan prednison saat ini sering dipakai dalam pengobatan fase induksi sebagai obat kortikosteroid pilihan.. Hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai tingkat efek samping kedua obat diukur dari kadar trigliserida. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat peningkatan kadar trigliserida dari kedua obat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Sampel yang diambil sebanyak 21 sampel dari rekam medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil: Persebaran data dari kadar trigliserida yang diperoleh tidak normal. Perbandingan kadar trigliserida dari deksametason dan prednison disajikan dalam bentuk median yaitu 108 mg/dL untuk deksametason dan 146 mg/dL untuk prednison. Analisis dilakukan menggunakan Uji Mann-Whitney dan menunjukkan hasil yang tidak bermakna Kesimpulan: Nilai median pada kadar trigliserida dari penggunaan deksametason dan prednison tidak menunjukkan hasil yang bermakna.
ABSTRACT
ABSTRACT Name Holong MangasahStudy program MedicineTitle of Paper Comparison of Plasma Triglycerides Level in Dexamethasone and Prednisone Usage as Induction Therapy of Acute Lymphoblastic Leukemia in Children Background Acute lymphoblastic leukemia ALL is a malignant disease that affect lymphoid precursors cell and often happen in children. Therapy for ALL consists of three phases, induction phase, consolidation phase, and maintenance phase. During induction phase, malignant cells are destroyed and therefore, this phase is important to achieve remission. Corticosteroid drug is used in induction therapy because of its cytotoxic effect. Meanwhile, one of corticosteroids adverse effect is increasing lipogenesis which may elevate plasma triglycerides level. Dexamethasone and prednisone currently served as the drug of choice for induction phase. There has been no research comparing dexamethasone and prednisone in elevating plasma triglycerides level in ALL patients. Objective The purpose of this study is to know the level of elevated triglycerides after dexamethasone and prednisone usage in ALL patients Method The design of this study is cross sectional. This study uses 21 samples which are obtained from medical records in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo by consecutive sampling. Results The obtained data of triglycerides level shows an uneven distribution. Dexamethasone group has a median of 106 mg dL and prednisone group has a median of 146 mg dL. Comparison between both groups shows an insignificant result. Conclusion The difference in median value of dexamethasone group and prednisone group is not significant.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Ardito
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah penyakit keganasan yang terjadi pada sel-sel prekursor limfoid yang sering terjadi pada anak-anak. Pengobatan LLA terdiri dari tiga fase, fase induksi, konsolidasi, dan maintenance. Terapi fase induksi merupakan tahap pembersihan sel-sel kanker dan fase ini mempunyai tujuan untuk mencapai masa remisi. Fase ini menggunakan obat kortikosteroid akibat sifat sitotoksik yang dimilikinya. Obat kortikosteroid memiliki salah satu efek samping berupa peningkatan kenaikan glukosa plasma yang dapat meningkatkan gula darah sewaktu. Deksametason dan prednison merupakan kortikosteroid yang digunakan dalam pengobatan fase induksi. Hingga saat ini, belum terdapat penelitian mengenai tingkatan efek samping dari kedua obat yang diukur berdasarkan nilai glukosa plasma. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat peningkatan nilai gula darah sewaktu dari kedua obat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Sampel yang digunakan sebanyak 57 sampel dari rekam medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil: Persebaran data dari nilai glukosa plasma yang diperoleh tidak normal. Perbandingan nilai gula darah sewaktu dari deksametason dan prednison disajikan dalam bentuk median yaitu 107 mg/dL untuk prednison dan 98 mg/dL untuk deksametason. Analisis dilakukan menggunakan Uji Mann-Whitney dan menunjukkan hasil yang tidak bermakna Kesimpulan: Nilai median pada nilai gula darah sewaktu dari penggunaan deksametason dan prednison tidak menunjukkan hasil yang bermakna.
ABSTRACT
Background: Acute lymphoblastic leukemia (LLA) is a malignant disease occurs in lymphoid precursor cells which often occur in children. Treatment LLA consists of three phases, the induction, consolidation and maintenance phases. Phase therapy induction is the stage of cleansing cancer cells and this phase has a purpose to reach a period of remission. This phase uses corticosteroid drugs due to its properties cytotoxic it has. Corticosteroid drugs have one side effect in the form of an increase in plasma glucose which can increase blood sugar when. Dexamethasone and prednisone are the corticosteroids used in the treatment of the induction phase. Until now, there has been no research on the degree of side effects of both drugs measured by glucose values plasma. Objective: The purpose of this study is to determine the level of improvement Current blood sugar values ​​of both drugs. Method: This research uses design cross-sectional research. The sample used was 57 samples from the record Cipto Mangunkusumo Hospital. The sampling technique used is consecutive sampling. Results: Data distribution of glucose values plasma obtained is not normal. Comparison of blood sugar values ​​when from dexamethasone and prednisone are presented in the median form of 107 mg / dL for prednisone and 98 mg / dL for dexamethasone. Analyzes were performed using Test Mann-Whitney and show results that are not meaningful Conclusion: Value median in blood sugar values ​​when using dexamethasone and prednisone did not show meaningful results.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina
Abstrak :
Etinil estradiol dan levonorgestrel merupakan salah satu contoh obat kontrasepsi low dose-combined oral contraceptives COCs yang bekerja sinergis dengan cara menekan gonadotropin dan penghambatan ovulasi. Etinil estradiol dan levonorgestrel termasuk obat wajib uji bioekivalensi dan memiliki kadar dosis yang sangat kecil, sehingga diperlukan metode analisis yang sensitif dan selektif, serta tervalidasi menggunakan kromatografi cair tandem spektrometri massa. Penelitian ini dikembangkan pertama kali di Indonesia dengan prednison sebagai baku dalam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum dan metode analisis yang tervalidasi mengacu pada European Medicines Agency EMEA tahun 2011. Pemisahan secara kromatografi fase terbalik dilakukan dengan kolom Acquity UPLC BEH C18 2,1 50 mm; 1,7 m, dengan laju alir 0,3 mL/menit dan kondisi gradien fase gerak asam formiat 0,1 dalam air dan asetonitril selama 5 menit. Preparasi sampel menggunakan pengendapan protein yang dilanjutkan ekstraksi cair-cair dengan etil asetat : n-heksana 10:90 dan derivatisasi etinil estradiol dengan dansil klorida. Analisis kuantitatif analit dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan electrospray ionization ESI mode ion positif. Nilai transisi pada multiple reaction monitoring MRM diatur pada m/z 530,16 > 171,08 untuk etinil estradiol terderivatisasi dansil klorida; m/z 313,16 > 245,10 untuk levonorgestrel; dan m/z 359,10 > 147,04 untuk prednison. Secara keseluruhan, metode telah tervalidasi memiliki akurasi diff -9,99 hingga 4,96 dan presisi KV antar hari yaitu 6,27-14,27 yang baik, serta sensitif dengan nilai batas kuantifikasi lebih rendah LLOQ sebesar 5 pg/mL dan 100 pg/mL untuk etinil estradiol dan levonorgestrel. ......Ethinyl estradiol and levonorgestrel are one example of low dose combined oral contraceptives COCs contraceptive drugs that work synergistically by suppress gonadotropin and inhibition of ovulation. Ethinyl estradiol and levonorgestrel are include required bioequivalence test drugs and have a very small dosage levels, so a highly sensitive, selective, and validated method is needed by using liquid chromatography tandem mass spectrometry. This method was developed first time in Indonesia with prednisone as internal standard. The purpose of this research is to get the optimum condition and the analytical method had been fully validated according to European Medicines Agency EMEA guidelines, 2011. A reverse phase chromatography separation was performed on an Acquity UPLC BEH C18 column 2.1 50 mm 1.7 m, eluted at a flow rate 0.3 mL min under a gradient of mobile phase of 0.1 formic acid in water and acetonitril within 5 minutes. Sample preparation were used protein precipitation followed by liquid liquid extraction with ethyl acetate n hexane 10 90 and derivatization ethinyl estradiol with dansyl chloride. Quantification analysis was performed by a triple quadrupole mass spectrometry with electrospray ionization ESI in positive ion mode. The multiple reaction monitoring MRM was set at m z 530.16 171.08 for ethinyl estradiol derivatizated by dansyl chloride m z 313.16 245.10 for levonorgestrel and m z 359.10 147.04 for prednisone. Overall, the validated method was accurate diff 9.99 to 4.96, precise between run CV 6.27 14.27 , and sensitive with the lower limit of quantification LLOQ at 5 pg mL and 100 pg mL for ethinyl estradiol and levonorgestrel respectively.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Anjarwati
Abstrak :
Jamu tradisional sering digunakan masyarakat sebagai pilihan pengobatan. Salah satu jamu tradisional yang sering dikonsumsi untuk pilihan pengobatan adalah jamu antirematik. Beberapa jamu antirematik yang beredar di pasaran ditambahkan dengan bahan kimia seperti fenilbutazon, metampiron, dan steroid. Efek samping bahan kimia tersebut jika ditambahkan ke dalam jamu antirematik antara lain tukak lambung, osteoporosis, resistensi insulin sampai gagal ginjal. Penehehelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada penambahan bahan kimia steroid (prednison) dalam jamu antirematik dengan desain deskriptif metode yang digunakan kromatografi lapis tipis dan spektrofotometer. Dari hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa jamu antirematik yang beredar di pasaran diduga mengandung steroid (prednison).
Jamu is the one of medicine used in Indonesia. One of jamu that usually consumed by is antirheumatic jamu. Some of antirheumatic jamu added by chemical subtance such as fenilbutazon, metampiron, and steroid. The side effects of jamu antirheumatic added with by chemical substance are gastriris, osteoporosis, insulin resistention, and kidney failure. This experiment want to know weather antirheumatic jamu is added by chemical substance especially steroid (prednisone) with the descriptive study in qualitative case used thin sheet kromatography and spectrofotometer. The result from descriptive study shows antirheumatic jamu contains suspect of steroid (prednisone).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library