Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hirzi Salsabil Zulkarnain
"Prevalensi skabies di Indonesia tinggi terutama di tempat padat penduduk seperti pesantren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi skabies dan hubungannya dengan karakteristik santri di Pondok Pesantren X, Jakarta Timur. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di pesantren X, Jakarta Timur pada tanggal 10 Juni 2012. Kuesioner dibagikan untuk mengidentifikasi perilaku subjek, diikuti dengan anamnesis dan pemeriksaan dermatologi untuk menegakkan diagnosis. Subjek adalah semua santri madrasah aliyah dan madrasah tsanawiyah yang hadir pada waktu pengambilan data. Data dianalisis dengan chi-square test.
Hasil menunjukkan bahwa prevalensi skabies di Pesantren X adalah 50%. Ada perbedaan signifikan antara prevalensi skabies dan tingkat pendidikan para santri namun tidak ada perbedaan signifikan dengan jenis kelamin dan perilaku. Lesi kebanyakan ditemukan di daerah sela-sela jari tangan, abdomen, kaki, bokong, dan daerah genital. Area yang paling sering terkena lesi skabies adalah daerah sela-sela jari tangan. Kesimpulannya, ada hubungan antara prevalensi skabies dan tingkat pendidikan, namun tidak dengan tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Juga bisa disimpulkan bahwa lesi paling banyak menetap di sela-sela jari tangan.

Prevalence of scabies in Indonesia is very high, especially in crowded places such as Islamic boarding schools. The purpose of this research is to study the prevalence of scabies and its association with the characteristics of students in Pesantren X, Jakarta Timur. This cross-sectional study was conducted in pesantren X, Jakarta Timur on June 10th, 2012. Diagnosis was performed by anamnesis and dermatological examination, followed by handing out questionnaires to identify subjects? behavior. Research subjects including all madrasah tsanawiyah and madrasah aliyah patients who were present at the time of study. Data was analyzed using chi-square test.
The results show that the prevalence of scabies in Pesantren X is 50%. There is a significant difference between the prevalence of scabies and educational level of the santri but not with gender and behavior. Most lesions are found in interdigital space of the hand, abdomen, leg, buttocks, and genital area. Interdigital space of the hand is the most frequent location infested with scabies lesion. In conclusion, there is an association between the prevalence of scabies with the educational level of the subjects, but not with other characteristics such as gender and behavior. It is also found that interdigital space is the most frequent area in which scabies lesion can occur.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Sarayar
"Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan Sarcoptes scabiei, merupakan penyakit kulit ketiga terbanyak di Indonesia. Pada komunitas padat penduduk tanpa kebersihan yang baik, seperti asrama, pesantren, dan barak tentara, skabies hampir menyerang seluruh individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prevalensi skabies dengan perilaku kebersihan di sebuah pesantren, di Jakarta Timur.
Desain penelitian berupa cross sectional study dan semua santri dijadikan subyek penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 Juni 2012 dengan menggunakan kuesioner yang berisi 7 pertanyaan mengenai perilaku kebersihan. Data prevalensi skabies diperoleh berdasarkan pemeriksaan kulit. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji fischer exact.
Hasilnya menunjukkan 149 (79%) dari 188 santri menderita penyakit kulit dan penyakit kulit terbanyak yang diderita adalah skabies (50%). Perilaku kebersihan umumnya buruk dan hanya 8 (6%) santri yang berperilaku baik. Uji fischer exact menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara prevalensi skabies dengan perilaku santri, nilai p=0,567. Disimpulkan bahwa perilaku kebersihan santri tergolong buruk dengan prevalensi skabies adalah 50%, dan tidak terdapat hubungan antara prevalensi skabies dengan perilaku kebersihan.

Skabies is a skin disease caused by Sarcoptes scabiei, the third most prevalent skin disease in Indonesia. In densely populated communities without good hygiene, such as dormitories, boarding schools, and military barracks, skabies infests almost all of the individuals. This study aims to determine the prevalence of skabies and its relationship with hygiene behavior in an Islamic boarding school (pesantren), in East Jakarta.
The research is a cross-sectional study and total sampling is used. Data were collected on June 10, 2012 using a questionnaire containing seven questions regarding hygiene behavior of the students. Physical examination is performed to obtain the prevalence of skin disease among the students, in which skabies has the highest prevalence. The data were processed with SPSS version 20 and analyzed by Fischer?s exact test.
The results showed that 149 out of the 188 students (79 %) suffer some form of skin diseases, in which skabies is the majority (50 %). Hygiene behavior is generally poor where only 8 (6 %) students were considered having good hygiene behaviour. Fischer's exact test showed no significant difference between the prevalence of skabies with the hygiene behavior of students, p value=0,567. It is concluded that the hygiene behavior of students is relatively poor as the prevalence of skabies was 50 %,and there was no relationship between the prevalence of skabies with hygiene behavior.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffina Mirsa Sabila
"Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi Sarcoptes scabiei var hominis, yang ditandai dengan gatal terutama di malam hari. Penyakit ini mudah menyebar, terutama di lingkungan dengan sanitasi buruk dan populasi padat, seperti pesantren. Berdasarkan data WHO, skabies mempengaruhi lebih dari 200 juta orang secara global setiap tahunnya, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Faktor risiko utamanya adalah kebersihan diri yang tidak memadai, terutama di lingkungan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku kebersihan diri santri dengan kejadian skabies di Pesantren Daarul Ishlah, serta mendukung program eradikasi skabies nasional menuju target Indonesia bebas skabies pada 2030.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan seluruh santri sebagai subjek. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan pada 18 November 2023, meliputi pemeriksaan kulit dan kuesioner terkait kebersihan diri. Analisis dilakukan dengan uji statistik chi-square menggunakan IBM SPSS Statistics 23.
Hasil
Dari 142 santri, 76 santri (53,25%) terdeteksi positif skabies, sedangkan 66 santri (46,48%) negatif. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara perilaku kebersihan diri dengan kejadian skabies (p > 0,05).
Kesimpulan
Prevalensi skabies di Pesantren Daarul Ishlah mencapai 53,25%, dan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara perilaku kebersihan diri santri dengan kejadian skabies.

Introduction
Scabies is a skin condition caused by the infestation of Sarcoptes scabiei var hominis, marked by intense itching, particularly at night. The disease spreads quickly, especially in environments with poor sanitation and overcrowding. According to the WHO, more than 200 million people are affected by scabies annually worldwide, with Indonesia having one of the highest prevalence rates. Islamic boarding schools, or pesantrens, are high-risk areas for scabies outbreaks due to often inadequate personal hygiene practices. Previous research shows a significant relationship between improved hygiene and decreased scabies cases. This study aims to examine the connection between the personal hygiene practices of students at Pesantren Daarul Ishlah and the occurrence of scabies, supporting Indonesia's goal to eliminate scabies by 2030.
Method
A cross-sectional study was conducted, involving all students at the pesantren. Data were collected during a community service event on November 18, 2023, through skin examinations and a 10-question personal hygiene survey. The analysis was performed using IBM SPSS Statistics 23 and chi-square statistical tests.
Results
Out of 142 students, 76 (53.25%) were diagnosed with scabies, while 66 (46.48%) were not. The statistical analysis showed no significant correlation between the 10 aspects of personal hygiene and scabies incidence, with a P-value greater than 0.05.
Conclusion
In conclusion, the prevalence of scabies at Pesantren Daarul Ishlah was 53.25%, with no significant association found between personal hygiene practices and scabies cases.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library