Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Novalia
"Orientasi pasar bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Keberhasilan usaha pada perusahaan ditentukan oleh keberhasilan pemasarannya karena pemasaran merupakan kunci keberhasilan usaha perusahaan. Melalui produk yang dapat dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya dan berkembang. Konsumen akan terus setia dengan beragam inovasi produk yang diberikan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek positif pada orientasi pasar terhadap kecepatan inovasi dan kinerja produk baru. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan metode penelitian single cross sectional dengan variabel independen orientasi pasar dan kecepatan inovasi serta variabel dependen kinerja produk baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara kecepatan inovasi terhadap kinerja produk baru. Konsumen cenderung melihat latar belakang perusahaan PT.Maspion daripada inovasi produknya.

Market orientation is a necessary for companies to survive in a dynamic and full of competition in business environment. Successfully company's business is determined by the success of its marketing because marketing is the key to reach success of the company's business. Through a product that can be sold, the company can guarantee the life or preserve the stability of their business and to evolve. Consumers will continue to be loyal to a variety of innovative products provided by the company. This study aimed to examine the positive effects of market orientation on innovation speed and new product performance. This type of research is a descriptive with single cross sectional methods. Independent variable in this study is market orientation and dependent variables in this study are innovation speed and new product performance. The results showed that there was no influence on innovation speed toward new product performance. Consumers tend to look at the background of PT.Maspion than product innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dwiastuty
"Penelitian ini meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu kinerja dalam pengembangan produk pada industry kimia. Dalam penelitian terdapat 3 variabel utama yang menjadi faktor penentu dalam pengembangan produk yaitu top management support, product development planning and process dan analysis of market requirement/demand. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dukungan manajemen puncak terhadap pengembangan produk, mengetahui perencanaan dan proses pengembangan produk dan bagaimana permintaan pasar untuk diadopsi dalam pengembangan produk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penyebaran kuesioner terbuka dengan in depth interview kepada responden ahli, pembobotan dengan metode analytical process hierarchy dibantu dengan software expert choice dan melakukan peratingan untuk melihat sejauh mana realita perusahaan terhadap hal yag akan diuji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak sangat signifikan dalam melakukan pengembangan produk mengacu pada bobot yang ditemukan berada diatas angka rata-rata. Perencanaan dalam pengembangan produk memiliki bagian penelitian dan riset yang kuat. Serta pengaruh dalam permintaan pasar juga cukup kuat dalam menentukan pengembangan produk selanjutnya. Saran yang diberikan agar perusahaan untuk meningkatkan strategi manajemen yang jelas, tetap melestarikan visi kepada karyawan-karyawannya karena variabel penyebaran visi mendapatkan bobot terbesar. Kemudian perusahaan disarankan untuk terus melakukan inovasi, untuk membangun tim multifungsi dalam pengembangan produk dan memperbaiki rencana detail yang sudah ada agar kinerja perusahaan dapat meningkat. Disarankan juga untuk lebih melakukan mengidentifikasikan target pasar yang jelas untuk memfokuskan siapakah konsumen yang berpotensi untuk membeli produk perusahaan.

This study examines the factors that determines what performance in product development in the chemical industry. In the study, there are 3 main variables that deciding factor in the development of products which is top management support, product planning and development process and the analysis of market requirements/demand. The research objective was to determine the support of top management of product development, planning and knowing the product development process and how the market demand for adoption in product development. The method used in this study is an open questionnaire with in depth interview of the expert respondents, weighted by the method of analytical hierarchy process aided by software expert choice and take rating method to see how far the reality of the company against what will be tested.
The results showed that top management support is significant in doing product development refers to the weights were found to be above the average. Planning and process development of the product has a strong research and development. The influence of the market demand is also quite strong in determining the subsequent product development. Suggestions are given for the company to increase the clear strategic management, still preserve vision to his employees as a variable shared vision to get the greatest weight. Then the company are advised to continue to innovate, to build a multifunctional team in product development and improve the existing detailed plan so that performance can be improved. It is also recommended to conduct more clearly identify the target market to focus on who the potential customers to buy the company's products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Setiyo Purwanto
"ABSTRAK
Dengan semakin meningkathya persaingan pesat, setiap perusahaan harus memadukan seluruh fungsi perusahaan untuk mengembangkan produk, yang berorientasi kepada konsumen. Pemikiran yang berorientasi kekonsumen mengharuskan perusahaan secara cermat menentukan kebutuhan atau keinginan konsurnen dan sudut pandang konsumen, bukan dari sudut pandang perusahaan. Tolak ukur untuk manilai keberhasilan pengembangan produk diukur dengan apakah produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak.
Dengan banyaknya produk yang ditawarkan dan kebutuhan atau keinginan konsumen Iebih beragam, maka akan menyebabkan pasar tidak Lagi homogen sehingga diperlukan segmentasi pesat. Dibaginya pasar menjadi segmen segmen mengharuskan perusahaan dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan dengan persepsi dan preferensi konsumen setiap segmen. Bdasarkan hal tersebut di atas, Iangkah penting bagi perusahaan dalam pengembangan produk adalah mengawalinya dengan langkah positioning. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap produk-produk yang ada dipasar. Dengan mengetahui posisi dan produk produk yang ada dipasaran akan dapat dikembangan produk baru yang sesuai dan mampu bersaing dengan produk-produk yang ada dipasaran.
Segmentasi pasar merupakan proses yang mencakup Identifikasi segmen segnlen dan identifikasi keunikan tiap segmen. Sedangkan positioning merupakan proses untuk mengidentiflkasi persepsi konsumen yang penting dalam usaha menempatkan produk pada posisi yang paling menguntungkan dalam segmen pasar tertentu.
Untuk metakukan segmentasi pasar dan positioning produk secara tepat, perusahaan dapat menggunakan metode MDS (multidimensional scalling method). Metode MDS berisi teknik-teknik untuk menggali informasi tentang persepsi subjek (individu) terhadap jarak atau kesamaan antar beberapa objek. Informasi jarak atau kesamaan tersebut kemudian dirubah menjadi bentuk geometri objek-objek tersebut dalam suatu pete berdiniensi teitenbi. Tujuan utarna metode ini adalah memetakan sejumlah objek daIam peta ruang muitidimensi sedemikian sehingga hubungan relatif atau jarak antar posisi objek-objek tersebut menunjukan persepsi tingkat perbedaan objek-objek tersebut.
Dasar dan metode MDS adalalL asumsi yang menekankan persepsì subjek terhadap sejumlah objek ditentukan oleh sejumlah atribut atau dimensi. Jadl subjek dalam membedakan objek tidak hanya berdasarkan atas dimensi tertentu saja, tetapi meliputi perbedaan perbedaan secara keseluruhan. Persepsi subjek terhadap kesamaan objek dituangkan dalam jarak geometri objek tersebut. Pasangan objek yang dianggap paling sama diantara semua pasangan yang mungkin dan sejumlah objek digambarkan mempunyai jarak yang paling dekat, sedangkan pasangan yang paling berbeda digambarkan mempunyai jarak yang paling jauh.
Aplikasi metode MDS pada kasus merek Honda di pasar sopada motor di Jakarta dan sekitarnya memberikan hasil sebagai berikut:
  1. Konsumen sepeda motor mengenal sembilan merek sepeda motor yang ada di pasar, tetapi hanya lima merek yang dikenal baik oleh konsumen. Konsumen sepeda motor menganggap ada 15 atribut sepeda motor yang penting tetapi hanya 10 atribut yang dominan.
  2. Konsumen sepeda motor dapat dikelompokan menjadi 4 segmen. Segmen I, adalah konsumen yang mementingkan atribut keandalan, kestablian, dan kemudahan operasi. Segmen II, adalah konsumen yang mementingkan atribut harga, konsumsi bahan bakar, dan perawatan. Segmen III, adalah konsumen yang mementìngkan atribut penampilan, harga dan nilai jual kembali. Segmen IV, adalah konsumen yang mementingkan atribut teknologi, penampilan, dan keandalan.
  3. Struktur pasar sepada motor terdiri dari tiga kelompok merek yang saling bersaing. Kelompok I terdin dan merek Honda yang bersaing Iangsung dengan merek Kawasaki, kelompok II terdiri dari merek Suzuki yang bersaing Iangsung dengan merek Yamaha, dan kelompok III terdiri daRI merek Vespa yang tidak mempunyai pesaing Iangsung.
  4. Setiap merek sepeda motor mempunyal keunggulan atribut tersendiri Honda merupakan merek yang mempunyal keunggulan pada atribut nilai jual kembali, kestabilan, konsumsi bahan bakar, keandalan, dan perawatan.
  5. Setiap merek sepeda motor niempunyal peluang masuk ko segmen tertentu. Merek Honda men?ipunyal peluang besar masuk ke segmen I, dengan pesaing merek Kawasaki, segmen Il, dengan pesalng merek Yamaha dan kawasaki, dan segmen Ill, dengan pesaing merek Yamaha dan Suzuki,
  6. Pada segmen I Honda hams memposisikan bahwa meskipun Honda adalah sepeda motor yang harganya mahal tetapi ditunjang hemat bahan bakar, kestabilan, keandalan, dan mudah dioperasikan. Pada segmen H merek Honda hams memposisikan bahwa Honda adalah sepeda motor yang tidak mahal, stabli, andal, dan mudah dirawat.
  7. Ada tiga konsep produk barU yang potenslal untuk dlkembangkan yaltu Lai sepeda motor dengan harga tidak mahal, stabil, handal, dan teicreologi tinggi, [b] sepeda motor dengan penampilan yang sportif dan perawatan mudah, [c] sepeda motor dengan tenaga besar, hemat bahan bakar, mudah dikendarai, dan mempunyai harga jual yang tinggi.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Heryansyah
"ABSTRAK

Beberapa penelitian tentang Pengembangan Produk Baru (NPD) telah dilakukan, namun belum mempertimbangkan apakah para praktisi NPD dari perusahaan besar dan Usaha Kecil Menengah (UKM) memahami tentang praktik apa yang menjadi praktik terbaik pada proses NPD, mengetahui dimensi apa yang paling penting dalam menjalankan NPD, serta menyadari tentang perbedaan antara praktik NPD yang dijalankan oleh perusahaan dan UKM. Dengan menggunakan kerangka yang dikembangkan dari beberapa penelitian sebelumnya, data dikumpulkan melalui survey secara kualitatif dan kuantitatif di beberapa perusahaan dan UKM di Indonesia yang selanjutnya diolah dengan pengujian reliabilitas, paired t-test, dan metode skoring dengan menggunakan SPSS 25. Hasil menunjukkan bahwa para praktisi NPD memiliki pandangan yang beragam mengenai nilai kepentingan dan praktik terbaik dari ketujuh dimensi NPD.


ABSTRACT


Several studies on New Product Development (NPD) have been conducted, but have not considered whether NPD practitioners from large companies and Small and Medium Enterprises (SMEs) understand what practices are best practices in the NPD process, knowing what dimensions are most important in running NPD , and be aware of the differences between NPD practices run by companies and SMEs. Using a framework developed from several previous studies, data was collected through qualitative and quantitative surveys in several companies and SMEs in Indonesia which were then processed by reliability test, paired t-test, and scoring method using SPSS 25. The results showed that NPD practitioners had diverse views on value of importance and best practices of the seven dimensions of NPD

"
2019
T53163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Wahyu Suryanto
"ABSTRAK
Kondisi perekonomian nasional belum sepenuhnya keluar dari lilitan krisis, akan tetapi roda perekonomian sudah bergerak, untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang besar jumlahnya. Produsen barang-barang yang termasuk consumer goods sudah banyak yang mengeluarkan produk-produk barunya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sektor ini masih tetap menjanjikan.
Obat Nyamuk Bakar termasuk ke dalam produk konsumsi yang Fast Moving (FMCG). Jenis produk seperti ini memiliki nature tersendiri, dari sifat produknya, iklim kompetisi, dan karakteristik-karakteristik yang berhubungan erat dengan dengan perilaku konsumen untuk memilih, memutuskan dan membeli. Perilaku pembelian yang melekat pada produk ini adalah yang disebut dengan proses low involvement, dimana faktor harga, keberadaan produk dan merk ada di benak konsumen adalah hal yang vital.
Di Indonesia, konsumsi obat nyamuk jenis ini sangat besar, mencapai 80% dari total semua jenis obat nyamuk, dan mempunyai kecenderungan untuk terus tumbuh. Dilihat dari nilai penjualannya yang mencapai 920 milyar, produknya yang tidak rumit (complicated), mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat, maka tidaklah mengherankan kalau industri ini menarik. Akan tetapi harga juai per unit produk juga rendah atau unit value-nya kecil, sehingga memerlukan volume yang besar untuk mencapai omset tersebut. Padahal pola konsumsinya relatif kecil, bahkan tidak jarang pembelian yang ketengan.
Kondisi wilayah geografis dan persebaran penduduk di Indonesia, menyebabkan kompleksitas tersendiri bagi pendistribusian produk. Kontribusi saluran tradisional mencapai 80% pada penyaluran produk ke konsumen. Sehingga di jalur arus bawah inilah yang menjadi target dalam upaya penguasaan pasar.
Sasaran perusahaan adalah untuk memperluas jaringan pemasaran hingga mencapai pelosok daerah, dan targetnya adalah sebanyak 120,000 outlet. Karena itu maka perusahaan X perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem distribusi yang telah dimilikinya. Selain kuantitas, maka perlu juga untuk meningkatkan service output distribusinya, yang hanya dapat terbangun dengan kerjasama yang baik dengan pihak perantaranya.
Untuk mencapai cakupan dan coverage .yang besar tadi, dengan jumlah konsumen yang banyak dan tersebar, maka lebih cocok untuk menggunakan struktur saluran yang panjang. Dan untuk menjaga kontrol perusahaan atas produk pada saluran yang panjang itu, maka distribusi yang diterapkan adalah jenis distribusi eksklusif pada wilayah tertentu.
Guna menjamin kelangsungan pasokan dan penyaluran produk maka hubungan antara produsen dan distributor haruslah terjaga dengan baik dan saling menguntungkan. Selain ditetapkan sasaran target penjualan maka proyeksi profit juga tergambar denganjelas apabila rencana dan target tersebut tercapai. Agar seluruh rencana dan strategi di atas dapat berjalan dengan baik, maka antara kedua belah pihak, produsen dan distributor, terdapat pembagian tugas yang diatur melalui perjanjian dengan tujuan efisiensi operasi dan efektivitas penjualan dan penyaluran produk.
Sementara itu untuk pelaksanaan di lapangan, diperlukan strategi-strategi Selling-In, Selling-Out, strategi Saluran dan strategi Logistik untuk menembus pasar dan memantapkan posisinya di sana"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nuranindya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan brand awareness dan brand image di benak calon konsumen, dari penerapan program integrated marketing communication pada produk jasa baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada kerangka konsep mengenai produk baru, brand awareness, brand image, dan integrated marketing communication. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa penerapan integrated marketing communication pada produk baru diindikasikan dapat membangun kesadaran merek dan citra merek, yang pada akhirnya membangun ketertarikan calon konsumen untuk mencoba produk jasa baru tersebut. Image positif perusahaan juga turut mempermudah proses membangun brand awareness dan brand image produk jasa baru yang diluncurkan, di benak calon konsumen.

This research aimed at knowing the process of creating brand awareness and brand image in prospect consumer?s mind after implementation of Integrated Marketing Communication program in a new service product. The research used qualitative approach based on conceptual frame about new product, brand awareness, brand image, and integrated marketing communication. The research indicated that implementation of Integrated Marketing Communication in new product could build brand awareness and brand image that would eventually attract prospect consumers to try the new service product. It was also indicated that positive image of a company could help the process of brand awareness and brand image of a newly launched service product in prospect consumer's mind."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30978
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuditya Artha
"Praktek Kerja Profesi di Corporate Business Development PT Kalbe Farma, Tbk. Periode Bulan 2 April - 1 Juni Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dalam bidang Business Development. Calon apoteker juga memperoleh gambaran nyata tentang beban kerja dan tanggung jawab seorang business development dan strategi pengembangan produk baru. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Produk Suplemen Sebagai Solusi Penuaan dan Pengkerutan Kulit Dari Resveratrol rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT Kalbe Farma, Tbk. adalah pematangan informasi dalam rangka peluncuran produk baru yaitu suplemen Resveratrol dengan cara melaksanakan studi literatur dan pemantauan kondisi produk kompetitor sebagai pertimbangan mengenai posisi produk yang akan dibuat. Calon rekomendasi terkait calon produk melalui studi literatur dan analisis produk competitor sebagai pertimbangan ndash; pertimbangan peluncuran produk baru.

Internship at Corporate Business Development PT. Kalbe Farma, Tbk. Period 2 April - 1 Juni 2018 aims to understand the job desk and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry at Corporate Business Development. The pharmacist candidate acquired practical insight of job desk and responsibilities of Business Development officer in the pharmaceutical industry. The assignment titled is ldquo;Resveratrol as Supplement Product for aging and skin aging rdquo;. The purpose of this special assignment is to prepare the factual data in order to release new potential product, the resveratrol supplement. The data were gathered by literature study and monitor the current condition of similar product or competitor in market as considerations for product release to market. The recommendations from the deep data review and competitor analysis were used to justify and as consideration for the new potential product release.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teshani Picaulima
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh
Orientasi Pasar terhadap Kecepatan Inovasi dan Kinerja Produk Baru jasa pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (head office). Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk (head office) pada level manajerial yang memiliki kontribusi langsung dengan proses manajemen produk BFI Syariah. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah survei dengan kuesioner dan kemudian dianalisis dengan metode Regresi Linier. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara Orientasi Pasar terhadap Kecepatan Inovasi, terdapat pengaruh antara Orientasi Pasar dengan Kinerja Produk Baru, serta terdapat pengaruh antara Kecepatan Inovasi dengan Kinerja Produk Baru pada jasa pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (head office).
This research was conducted with the aim of analyzing the effect of
Market Orientation to the Speed ​​of Innovation and New Product Performance of PT BFI Finance Indonesia Tbk's financing services (head office). This type of research is explanatory with a quantitative approach. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling technique. The sample criteria in this study are employees of PT BFI Finance Indonesia Tbk (head office) at the managerial level who have a direct contribution to the BFI Syariah product management process. The research instrument that
used is a survey with a questionnaire and then analyzed by the method of Linear Regression. The results obtained from this study indicate that there is an influence between Market Orientation on the Speed ​​of Innovation, there is an influence between Market Orientation and New Product Performance, and there is an influence between the Speed ​​of Innovation and New Product Performance in the financing services of PT BFI Finance Indonesia Tbk (head office)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ardiansyah
"Bertambahnya jumlah perusahaan start-up, khususnya financial technology (fintech), berdampak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional Indonesia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, perusahaan rintisan teknologi lebih banyak gagal daripada berhasil. Studi menunjukkan bahwa start-up yang menerapkan prinsip lean menghasilkan lebih sedikit kegagalan daripada start-up yang menggunakan metode tradisional. Studi ini berupaya untuk mengelaborasi penerapan praktik umum dan tantangan kerangka kerja lean dalam pengembangan produk baru dari start-up berdasarkan tahapan pendanaan mereka menggunakan tinjauan literatur sistematis dan analisis kualitatif. Penulis menganalisis dua puluh delapan publikasi berdasarkan peringkat dan relevansinya, kemudian melakukan wawancara mendalam dengan dua belas informan dari enam start-up. Analisis penelitian mengelaborasi tiga framework implementasi lean start-up mulai dari vision, steer, dan acceleration yang masing-masing memiliki empat variabel yang berbeda. Studi ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara masing-masing perusahaan start-up dalam mengimplementasikan lean framework saat mengembangkan produk baru dan masalah yang mereka hadapi. Penelitian tentang start-up lean ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk mengimplementasikan lean start-up dalam pengembangan produk baru dengan mempelajari informasi yang diperoleh dari berbagai start-up berdasarkan tahapannya.

The growing number of start-up companies, especially financial technology (fintech), has a significant impact on Indonesia’s national gross domestic product (GDP), contributing to economic growth. However, tech start-up companies fail more than succeed. Study shows that start-ups that apply lean principles result in fewer failures than start-ups that use traditional methods. This study endeavors to elaborate on implementing general practices and challenges of the lean framework in new product development from start-ups based on their funding stages using a systematic literature review and qualitative analysis. The author analyzed twenty-eight publications based on their ratings and relevance, then conducted in-depth interviews with twelve informants from six start-ups. The research analysis elaborates on three lean start-up implementation frameworks starting from vision, steer, and accelerate, each of which has four different variables. This study reveals fundamental differences between each start-up company in implementing the lean framework when developing new products and the problems they face. This research on lean start-ups is expected to be used as a guide for implementing lean start-ups in new product development by studying information obtained from various start-ups based on their stage."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>