Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jumaiddin
"Propinsi Sulawesi selatan selama ini dikenal sebagai daerah swasembada beras dan lumbung beras terbesar diluar Pulau Jawa Tahun 1990, produksi beras Sulawesi Selatan 1.547.882 ton dengan,konsumsi 743.226,369 ton, sehingga masih kelebihan produksi beras sebanyak 804.656,469 ton.
MASALAH. Permasalahan yang dikemukakan adalah: · 1.Bagaimana tingkat kelebihan produksi beras perkapi ta daerah tingkat dua Propinsi Sulawesi Selatan ? 2.Faktor apakah yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kelebihan produksi beras perkapita daerah-daerah swasembada beras tersebut ?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Veron Karim
"Perencanaan kapasitas merupakan salah satu area keputusan penting dalam manajemen operasi. Untuk mendukung kemampuan produksi suatu perusahaan, perusahaan harus mampu untuk memaksimalkan jumlah produksi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi produksi optimal perusahaan menggunakan metode linear programming. Kasus yang digunakan pada perusahaan ini adalah perusahaan PT. Autum Agro Industri, yang bergerak di bidang penggilingan beras di Lampung. Optimalisasi ini ditentukan dengan menggunakan 3 decision variable yaitu, Beras Premium (P), Beras Medium (M), dan Beras Pecah Kulit (L) yang diproduksi dalam satu bulan. Hasil penelitian dengan metode linear programming menggunakan solver excel menunjukkan bahwa untuk memaksimisasi keuntungan perusahaan, PT. Autum Agro Industri harus memproduksi sebanyak 1500 ton beras premium dan 569 ton beras pecah kulit untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 651.326.068,97 setiap bulannya. Berdasarkan hasil penghitungan penelitian ini, beras medium ditemukan dapat mengurangi keuntungan maksimal perusahaan apabila diproduksi, karena ditemukannya reduced cost sebesar Rp 212.825 untuk setiap ton produksi per bulannya.

Capacity planning is one of the important decision areas in operations management. To support the production capability of a company, the company must be able to maximize the amount of production so that the company's goals can be achieved. This study aims to find the company's optimal production solution using the linear programming method. The case used in this company is the company PT. Autum Agro Industri, which is engaged in rice milling in Lampung. This optimization is determined by using 3 decision variables, namely, Premium Rice (P), Medium Rice (M), and Broken Husked Rice (L) which are produced in one month. The results of the study using the linear programming method using excel solver showed that to maximize company profits, PT. Autum Agro Industri must produce 1500 tons of premium rice and 569 tons of broken husked rice to get a profit of Rp 651.326.068,97 per month. Based on the calculation results of this study, medium rice was found to be able to reduce the company's maximum profit if it was produced, because it found a reduced cost of Rp 212.825 for each ton of production per month.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derita Rina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan kebijakan revolusi hijau dalam peningkatan produksi beras masyarakat Ogan Komering Ilir tahun 1969 � 1998. Upaya peningkatan produksi pangan telah dilakukan oleh pemerintah dengan melaksanakan Revolusi Hijau melaui kegiatan pancausaha tani dan saptausaha tani. Program ini dapat dilaksanakan di berbagai daerah termasuk di Ogan Komering Ilir, karena adanya kerjasama antara lembaga¬lembaga pemerintah seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Satuan Pelaksana Bimas, Dinas Pekerjaan Umum serta masyarakat. Agar Revolusi Hijau dapat dilaksanakan, dibentuklah organisasi Bimas mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, setiap propinsi mempunyai tanggung jawab agar program ini bisa berhasil. Program intensifikasi mulai dilaksanakan sejak tahun 1969, hal ini terlihat dengan adanya pembukaan sawah baru, kalau sebelumnya yang ada hanya sawah lebak, dengan adanya pembangunan di bidang pertanian lewat pembangunan irigasi, drainase, jalan, jembatan maka telah ada sawah pasang surut dan sawah irigasi. Lahan sawah yang terbesar adalah sawah lebak diikuti sawah pasang surut dan sawah irigasi. Untuk sawah irigasi hanya berada di kecamatan Lempuing, karena lokasi ini memungkinkan dikembangkannya sawah irigasi teknis. Dengan adanya program pancausaha tani, cara kerja petani dalam pengolahan lahan mengalami perubahan, sehingga telah dapat meningkatkan rata-rata hasil produksi padi per musim tanam akibat adanya penanaman varietas unggul. Penanaman varietas unggul telah dapat meningkatkan produktivitas lahan, kalau sebelumnya untuk sawah lebak produktivitas lahan adalah 1.9 ton per hektar mengalami peningkatan menjadi"
2001
T38596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabda Adhisurya
"Lanskap merupakan hasil dari proses interaksi manusia dengan lingkungan dalam waktu yang lama. Lanskap menyediakan jasa lingkungan seperti air dan udara yang bersih serta tanah yang lestari yang membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Saat ini banyak terjadi pengurangan lahan produksi pangan khususnya sawah sementara kebutuhan tiap tahun meningkat. Sehingga diperlukan upaya peningkatan produksi pangan dengan memperhatikan keberlanjutan lanskap pertanian. Kecamatan Nyalindung merupakan sebuah gambaran lanskap pertanian dengan karakteristik fisik beragam. Lanskap pertanian di Kecamatan Nyalindung menarik untuk dikaji karena kondisi fisik tersebut dengan kaitannya terhadap ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola lanskap 1999-2020 serta menganalisis hubungan pola lanskap di Kecamatan Nyalindung dengan produksi beras di Kecamatan Nyalindung. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan lahan, struktur lanskap, produksi beras, jarak dari jalan dan jarak dari POI. Untuk meninjau struktur lanskap tahun 1999, 2010 dan 2020 dalam penelitian ini digunakan citra satelit dari Google Earth karena menyediakan citra resolusi tinggi. Pada penelitian ini digunakan indeks lanskap oleh McGarigal untuk mengkuantifikasi lanskap dalam unit analisis administrasi desa. Ditemukan bahwa Desa Bojongkalong dan Bojongsari memiliki struktur lanskap yang kurang baik. Desa Cijangkar, Cisitu, Mekarsari, Neglasari, Nyalindung dan Sukamaju memiliki struktur lanskap yang cukup baik. Serta Desa Kertaangsana dan Wangunreja memiliki struktur lanskap yang baik. Semakin baik struktur lanskap maka semakin besar pula produksi beras di suatu Desa.

Landscape is the result of a long process of human interaction with the environment. Landscapes provide environmental services such as clean water and air as well as sustainable land that helps humans to meet their basic needs. Currently there is a lot of reduction in food production areas, especially rice fields, while the need for each year is increasing. So it is necessary to increase food production by paying attention to the sustainability of the agricultural landscape. Nyalindung sub-district is a depiction of an agricultural landscape with various physical characteristics. The agricultural landscape in Nyalindung sub-district is interesting to study because of its physical condition in relation to food security. This study aims to analyze the landscape patterns from 1999 to 2020 as well as to analyze the relationship between landscape patterns in Nyalindung District and rice production in Nyalindung District. The variables used in this study were land use, landscape structure, rice production, distance from the road and distance from the POI. To review the landscape structure in 1999, 2010 and 2020 in this study, satellite imagery from Google Earth was used because it provides high-resolution imagery. In this study, McGarigal used a landscape index to quantify the landscape in the village administration analysis unit. It was found that Bojongkalong and Bojongsari Villages had poor landscape structures. The villages of Cijangkar, Cisitu, Mekarsari, Neglasari, Nyalindung and Sukamaju have quite good landscape structures. As well as the villages of Kertaangsana and Wangunreja have a good landscape structure. The better the landscape structure, the greater the rice production in a village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Azmi
"Thesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah Total Factor Productivity (TFP) beras di Indonesia telah meningkat atau menurun selama periode 2003-2012, dan bagaimana pengaruh infrastruktur publik terhadapnya. Dengan menggunakan Tornqvist-Thiel index untuk mengukur TFP, didapatkan bahwa pada level nasional, penurunan TFP hanya terjadi pada tahun 2006 dan selama periode penelitian 2003-2012, TFP beras nasional tumbuh sebesar 2.61 persen per tahun. Pengaruh infrastruktur publik terhadap TFP beras dilakukan dengan menggunakan analisis panel data (30 provinsi dan 10 tahun). Hasil analisis menunjukkan bahwa jalan raya dan irigasi memeliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan TFP dengan elastisitas 0,17 dan 0,12.

This paper aims to analyze whether the Total Factor Productivity (TFP) of rice production has increased or decreased in Indonesia during 2003-2012, and how public infrastructure affects the changes of TFP. By utilizing the Tornqvist-Thiel index to measure the TFP, it is shown that at the national level, the only decreasing TFP was in 2006 and for the period of analysis, the national rice TFP grew by around 2.61 per cent per year. It is also found that roads and irrigation have a positive and significant effect to the changes in rice TFP with the elasticity coefficients 0.17, 0.12 respectively, along with rainfall as a control variable with the elasticity coefficient 0.04."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library