Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gde Anugrah Arka
"Permasalahan promosi pariwisata Indonesia dianggap sebagai suatu permasalahan yang cukup serius. Mengingat Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan variasi budaya yang demikian besarnya kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia dalam upaya menggaet wisatawan asing. Kurangnya promosi pariwisata tersebut bukan hanya di dalam kampanye wisata yang dilakukan di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri. Dari beberapa penelitian tentang masalah informasi pariwisata, keluhan utama dari wisatawan asing yang sedang melakukan perjalanan wisata di Indonesia adalah keluhan kurang tersedianya informasi pariwisata. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana peranan media informasi pariwisata di dalam negeri untuk ikut mengatasi masalah tersebut. Penulis mengambi1 pokok permasalahan bagaimana peranan Pusat Penerangan Pariwisata bagi wisatawan asing yang menginap di hostel-hostel di Jalan Jaksa dan sekitarnya dengan melihat kasus Pusat Penerangan pariwisata di Jakarta Theater Building, Jalan Thamrin, Jakarta Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 1990 di kawasan Jalan Jaksa dan sekitarnya melalui kwesener terhadap 51 wisatawan asing. Berdasarkan data yang telah terkumpul'serta analisa dan interpretasi yang telah dilakukan, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa peranan Puspen pariwisata dibandingkan dengan media sumber informasi lain masih kurang dimanfaatkan oleh wisatawan. Padahal media informasi kalau potensinya dimaksimalkan mengandung karakteristik seperti akurasi, kemampuan memberikan tambahan fungsi lain selain fungsi pusat pencarian informasi yakni fungsi untuk mencari teman atau fungsi sosialisasi lainnya. Dibanding dengan sumber informasi lain kemungkinan Puspen pariwisata yang kalau dikembangkan potensinya sedemikian rupa merupakan wahana yang efektif untuk memenuhi kebutuhan khusus kalangan wisatawan asing. Selanjutnya mengenai peranan Puspen pariwisata ditinjau dari pengalaman wisata responden. Hasil penelitian menunjukkan unsur pengalaman wisata yang berbeda seperti frekwensi, lama rata-rata, dan motivasi' perjalanan wisata melahirkan kebutuhan akan.informasi wisata yang berbeda. Karakteristik dari pengalaman wisata ini menunjukkan kecenderungan yang pos itif yang bisa melahirkan situasi yang kondusif bagi pengabangan Puspen pariwisata. Mengingat frekwensi perjalanan wisata dan lama rata-rata yang diramalkan akan semakin meningkat. Demikian pula motivasi wisatawan yang sebagian besar adalah ingin memperluas wawasan akan melahirkan kebutuhan besar akan informasi wisata. Mengenai permasalahan apakah kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat menimbulkan gratifikasi atau pemuasan bagi wisatawan diambil kasus Puspen pariwisata di Jakarta Theater Building di Jalan Thamrin. Penelitian memperlihatkan kecenderungan yang positif dimana pada sebagian besar item kecenderungan puas terjadi pada jauh lebih banyak responden dibandingkan dengan yang tidak puas. Hanya saja pada masalah yang juga penting, seperti apakah mudah dilihat dan ketersedaan materi cetak jumlah responden yang menyatakan puas lebih sedikit dibandingkan dengan masalah lain seperti keramahan, penguasaan bahasa Inggris, dan masalah kemudahan menjangkau lokasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S3838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvana Yuliani
"Jumlah wisatawan Muslim yang datang ke Jepang semakin bertambah. Faktor pendorongnya adalah kebijakan bebas visa, meningkatnya jumlah fasilitas ruang sholat dan menu makanan halal, depresiasi yen yang berkaitan erat dengan biaya perjalanan murah, serta deflasi Jepang yang menyebabkan harga barang-barang cenderung stabil. Kyoto salah satu kota di Jepang yang giat menjadikan kotanya sebagai Muslim friendly city dengan menyediakan ruangan sholat, restoran halal, hotel ramah Muslim yang tersebar di beberapa lokasi. Namun konsep wisata ramah Muslim menjadi sesuatu yang dikomodifikasi sedemikian rupa untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif eksploratif yang bertujuan memberikan gambaran potensi Kyoto sebagai kota tujuan wisata halal serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi implementasi Muslim Friendly Tourism (MFT) untuk mendapatkan gambaran yang faktual dan akurat mengenai kecenderungan munculnya praktik-praktik komodifikasi MFT. Konsep teori yang dijadikan alat analisis untuk menghasilkan kesimpulan adalah kerangka konsep MFT oleh COMCEC dan teori komodifikasi oleh Cohen.
Hasil penelitian didapatkan pertama, faktor-faktor yang memperkuat potensi Kyoto sebagai kota wisata adalah keunggulan kompetitif berupa Sumber Daya Manusianya yang kreatif dan inovatif serta keunggulan komparatif berupa lanskap kota kuno dan bentang alam yang indah. Kedua, implementasi MFT di Kyoto sudah berjalan sesuai kerangka konsep teori COMCEC yaitu key faith based needs, Demand side key themes, dan Supply side key themes. Ketiga, bukti terjadinya praktik komodifikasi MFT adalah kontradiksi antara program wisata Muslim friendly Kyoto dengan The Gay and Lesbian Guide to Japan,serta tidak adanya sinergi visi-misi antara Muslim friendly Kyoto dengan Kyoto Muslim Association.

The number of Muslim tourists visiting Japan is increasing. The driving factor is the visa-free policy, the increasing number of prayer room facilities and halal menus, the depreciation of yen which impact to the cost of cheap travel, and Japan's deflation which causes prices of goods to be stable. Kyoto, one of the cities in Japan that actively makes its city as Muslim friendly city by providing prayer rooms, halal restaurants, Muslim-friendly hotels, are spread over several locations. But the concept of Muslim-friendly tourism is something commodified in such a way as to gain maximum profit.
This study uses a qualitative method with a descriptive exploratory analysis approach that aims to provide an overview of Kyoto's potential as a halal tourist destination city and identify factors that influence the implementation of Muslim Friendly Tourism (MFT) to obtain a factual and accurate picture of the tendency to emerge MFT commodification . The theoretical concept used as an analytical tool to draw conclusions is the concept of MFT by COMCEC and the commodification theory by Cohen.
The results were obtained first, the factors that strengthened Kyoto's potential as a tourist city because it was supported by competitive advantages in the form of creative and innovative human resources and comparative advantages in the form of ancient city and beautiful landscapes. Second, the implementation of the MFT in Kyoto has been in line with the theoretical conceptual framework of COMCEC, namely key faith based needs, demand side key themes, and supply side key themes. Third, the evidence for the commodification of the MFT is the contradiction between the Kyoto-friendly Muslim tourism program and The Gay and Lesbian Guide to Japan, and the absence of a synergy of vision and mission between Muslim friendly Kyoto and the Kyoto Muslim Association."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T51944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswil Iswantara Karim
"Pariwisata merupakan bidang pembangunan yang mempunyai arti penting bagi perekonomian negara maupun peningkatan kese¬jahteraan masyarakat Oleh sebab itu pada PELITA IV dewasa ini pengembangan pariwisata terus ditingkatkan agar semakin berperan sebagai sumber penerimaan devisa negara yang ditargetkan bisa mencapai kedudukan kedua setelah migas, sarana untuk memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan kencintaan terhadap alam dan kebudayaan Indonesia terutama dikalangan generasi muda.
Agar tujuan pengembangan pariwisata diatas dapat terlaksana maka salah satu cara yang ditempuh adalah dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing Untuk itulah diperlukan kegiatan promosi yang semakin meningkat Salah satu jenis promosi yang dilakukan adalah melalui periklanan di media cetak/majalah Dimana periklanan dalam hal ini mempunyai fungsi sebagai sarana penyampaian informasi, persuasi serta menumbuhkan citra pariwisata Indonesia dikalangan wisatawan asing.
Sejalan dengan kegiatan promosi melalui periklanan ini dalam skripsi ini penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana cara penyampaian informasi yang terdapat dalam media dan pesan iklan Pemilihan media cetak sebagai obyek penelitian karena media ini bersifat praktis, mudah didapatkan wisatawan dan mempunyai kualitas reproduksi pesan yang memadai Metode penelitian yang diterapkan adalah melalui analisa isi informasi dalam media dan pesan iklan yang digolongkan kedalam dua kategori, yakni informasi tentang DTW/Obyek wisata dan informasi tentang industri pariwisata
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa informasi yang terdapat dalam media cenderung berimbang antara informasi tentang DTW/Obyek wisata dengan informasi mengenai kegiatan industri pariwisata Sedangkan dalam pesan iklan ternyata sangat didominasi oleh informasi tentang kegiatan industri pariwisata."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S3730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Achmad Sunjayadi
"When the first technology of photography came to the Netherlands-Indies in
the nineteenth century, it was only used for government purposes and was
not yet meant for public consumption. On the other hand, the rise of colonial
tourism in the Netherlands-Indies in the early twentieth century required a
medium for promotion. Photographs were the right choice because, as the saying
goes, pictures could tell more than words. Photographs for colonial tourism
promotions were produced in various forms such as postcards, illustrations in
magazines and guide books, and were published by the colonial government
as well as by private publishers. This article discusses the role of photography
in colonial tourism in the Netherlands-Indies and its influence in the process to
?find Indonesia?. The sources used are taken from published postcard collections,
magazines, guide books, and also published government archives."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pamungkas
"Pandemi Covid-19 menyebabkan kesadaran wisatawan dan para pemangku kepentingan akan pentingnya implementasi model aktivitas wisata slow tourism semakin tinggi. Namun, pemahaman wisatawan terhadap konsep slow tourism sebagai perwujudan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan masih cukup rendah. Diperlukan narasi pesan yang rasional agar konsep tersebut dapat lebih dipahami oleh wisatawan sehingga dapat diimplementasikan secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pesan naratif slow tourism dibangun di dalam video promosi pariwisata Jiwa Jagad Jawi yang diproduksi oleh Wonderful Indonesia sebagai konten promosi di era kenormalan baru pascapandemi Covid-19. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan interpretatif melalui metode analisis wacana. Peneliti menggunakan teori paradigma naratif Walter Fisher guna menganalisis bagaimana narasi rasional tentang konsep slow tourism dibangun di dalam setiap adegan yang ditampilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi konsep slow tourism dibangun melalui pendekatan kearifan lokal dengan menitikberatkan pada aspek locality yang dimiliki destinasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan guna mengetahui efek penggunaan narasi slow tourism di dalam video promosi pariwisata terhadap minat dan keputusan berkunjung wisatawan ke destinasi yang dipromosikan. Selain itu para pemangku kepentingan juga perlu mengidentifikasi potensi locality dari destinasi Wonderful Indonesia lainnya sehingga dapat dijadikan landasan narasi dalam komunikasi yang dilakukan, termasuk dalam membangun pesan terkait aktivitas wisata slow tourism.

The Covid-19 pandemic has increased the awareness of travelers and stakeholders about the importance of implementing slow tourism as a tourism activity model. However, traveler’s understanding of slow tourism as manifestation of quality and sustainable tourism is still low. It requires a rational narrative message to make the concept completely understood and fully implemented. This study aims to analyze how narrative messages about slow tourism are constructed into a tourism promotional video named Jiwa Jagad Jawi produced by Wonderful Indonesia as tourism promotional content in new normal era. This research is qualitative with interpretive approach through discourse analysis method. The author uses Walter Fisher's narrative paradigm to analyze how the video constructs a rational narrative message about slow tourism through each scene. The findings show that the narrative of slow tourism was constructed through a local wisdom approach with the locality aspect of the destination as a key point. Further research is needed to determine the effects of slow tourism narratives in tourism promotional videos on traveler’s interest and decision to visit destinations. Stakeholders also require to identifying locality aspect from other Wonderful Indonesia destinations to be used as key narratives of communication, including to build messages about slow tourism."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Rahmiziri
"Korea selatan merupakan negara yang perekonomiannya bergantung di sektor pariwisata. Namun, pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 yang melanda dunia menyebabkan sektor pariwisata Korea mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia akhirnya melakukan promosi Wellness Tourism sebagai strategi untuk mengajak wisatawan Indonesia untuk melakukan wisata Wellness ke Korea saat pandemi Covid-19 berakhir dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana posisi Wellness Tourism dalam upaya pemerintah mengembangkan pariwisata Korea di masa pandemi dengan melakukan analisis pada caption konten promosi KTO Indonesia selama tahun 2020 di Instagram @ktoid. Penelitian ini menerapkan metode analisis wacana Van Dijk yang melihat teks bahasa pada konten promosi Wellness Tourism tersebut untuk mengidentifikasi makna sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KTO menonjolkan dua hal dalam mempromosikan Wellness Tourism di Indonesia, yaitu: (1) Menjadikan perpaduan aspek modern dan tradisional sebagai keunikan jenis Wellness Tourism di Korea, dan (2) Menjadikan aktor dan drama Korea populersebagai nilai jual untuk memikat wisatawan Indonesia agar mengunjungi wisata Wellness di Korea.

South Korea is a country whose economy depends on the tourism sector. However, the Covid-19 pandemic that hit the world throughout 2020 caused the Korean tourism sector to experience a significant degression. Because of that, the Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia promoted Wellness Tourism as a strategy to invite Indonesian tourists to go to Korea after the Covid-19 pandemic ended, by utilizing Instagram. The purpose of this research is to find out aspects highlighted by Korea Tourism Organization in the Wellness Tourism promotional content's caption on their official Instagram @ktoid. This research is a literature study by applying the method of qualitative descriptive analysis using Van Dijk's theory of discourse analysis to analized the language text in the Wellness Tourism promotional content to identify itstrue meaning. The results of this study indicate that KTO highlights two things in promoting Wellness Tourism in Indonesia, namely: (1) Making a combination of modern and traditional aspects as uniqueness of Wellness Tourism in Korea, and (2) Making popular Korean actors and dramas as selling points to attract Indonesian tourists to visit Wellness tours in Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library