Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Soeryawan
Abstrak :
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan akan air. Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan pengetahuan, mendorong manusia untuk memperhatikan pentingnya kuantitas dan juga kualitas air. Sungai merupakan sumber penyediaan air untuk kebutuhan manusia, tetapi akibat kegiatan industri yang menimbulkan limbah dan pertanian yang menggunakan pestisida akan mengakibatkan kualitas air berkurang. Untuk meningkatkan kembali kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan mengolah terlebih dahulu air limbah sebelum dibuang ke sungai. Proses pengolahan air limbah ini bisa dilakukan secara biologis oleh mikroorganisme atau bakteri pengurai, tetapi untuk menguraikan bahan organik bakteri memerlukan oksigen terlarut. Oleh karena itu diperlukan alat aerasi (aerator) untuk mcningkatkan kandungan oksigen terlarut di dalam air. Dengan melihat semakin besarnya kebutuhan alat aerasi untuk meningkatkan kualitas air, maka perlu dikembangkan alat aerasi yang baik dan efisien. Di laboratorium Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah mempunyai alat aerasi yaitu propeller aerator yang dibuat oleh Yulianto S. Nugroho sebagai hasil tugas skripsi. Namun karakteristik dari propeller aerator tersebut belum lengkap. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, penulis ingin melengkapi data-data karakteristik propeller aerator tersebut, yaitu data mengenai putaran kritis baling-baling pada saat mulai muncul gelembung dengan mengatur putaran motor menggunakan inverter. Serta data mengenai laju aliran massa udara yang diinjeksikan ke air pada beberapa variasi sudut propeller terhadap permukaan air dan pada beberapa variasi putaran baling-baling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Tresno Wibowo
Abstrak :
Baling-baling kapal adalah alat pendorong yang secara umum dipakai untuk menggerakkan kapal. Melalui perhitungan dan percobaan, baling ?baling yang dipasang pada sebuah kapal dipastikan memiliki effisiensi yang sudah optimal; meskipun demikian, masih dimungkinkan untuk meningkatkan unjuk kerja baling-baling terhadap daya dorong, kavitasi, getaran dan olah gerak kapal, yaitu dengan memasang ?pengarah aliran?.Alat alat semacam ini sudah diterapkan di kapal untuk meningkatkan performances mesin penggerak kapal, sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar. Peralatan ini dapat dipasang di badan kapal pada bagian : sebelum baling-baling, di daerah baling-baling dan setelah baling-baling.Beberapa penelitian dan sudah diterapkan di kapal seperti : wake equalizing ducts, asymmetric stern, Grothues spoilers, reaction fins, Grim vane wheels, propellers with end plates, propeller boss fins, rudder bulb fins dan sebagainya.Penelitian ini juga bertujuan meningkatkan kecepatan aliran air yang masuk ke baling-baling melalui Tunnel yang dipasang dari bagian dasar kapal dan keluar pada samping dinding kapal sebelah belakang mengarah ke baling-baling. Melalui berbagai percobaan dengan kapal model dengan penggerak baling-baling : kapal model dengan Tunnel yang ditutup dibandingkan kapal model dengan Tunnel, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah penuh, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah setengah, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah zig zag. Kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah zig zag dapat menghasilkan peningkatan kecepatan sebesar 12 s/d 18 %. ......Propeller is a boosting device which is used generally to move the ship. Through calculations and experiments, propeller installed in a ship leads to optimal efficiency. Despite, there is possibility to increase the performance of propeller towards impetus, cavitations, vibration, and ship movement by installing the water flow direction. These devices have been used in ship to increase the ship booster engines, not to mention to reduce the use of fuel. This device can be installed in the hull, specifically in parts like: before the propeller, in propeller area, and after the propeller. There are some researches that have been applied in ships like: wake equalizing ducts, asymmetric stern, Grothues spoilers, reaction fins, grim vane wheels, propellers with end plates, propeller boss fins, rudder bulb fins, and so on. This research also aims to increase the water current speed which enters the propeller through tunnel installed from the bottom part of the ship to the outside at the side of the back side of the ship which is pointed to the propeller. Through many kind of experiments using model and propeller booster: being compared between model?s speed with tunnel and model with closed tunnel, model in the tunnel which is given full water flow direction, model in the tunnel with half water flow direction, and model in the tunnel with zig-zag water flow direction. Graphic made from experiment?s data shows that model with zig-zag water flow direction can lead to speed raise up to 18 percent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mufty Noer Aulia
Abstrak :
The flat plate ship is a ship that is being developed and has entered the mass production stage of the Ministry of Research and Technology Republic of Indonesia. This is related to the function of flat plate vessels that are suitable with the conditions and needs of the Indonesian state, namely the massive production of marine fleets. Flat plate ships provide advantages including production cost efficiency which is far more economical than ships in general because it does not go through the bending process, so does the production time which can be shortened. But the flat plate ship still needs improvement, one of them is the ship propulsion. This study will combine a flat plate ship tunnel with a ducted propeller as an effort to increase thrust and hydrodynamic efficiency, with the ultimate goal of reducing fuel demand from flat plate vessels. The title of the research that was raised was the Analysis of the Combination of the Use of Tunnel and Ducted Propeller Against Increased Thrust on Flat Plate Ships: Trawler Fishing. The research method used is bollard pull / trawl pull using reference bollard pull guidelines - ITTC. Using a 70cm model ship with three configurations to be a comparison of the resulting value. The configuration used is conventional fishing trawler type flat plate without tunnel, and flat plate ship with Tunnel with all configurations using open and ducted propeller. This study succeeded in producing the desired destination with a combination of Tunnel and Ducted able to increase hydrodynamic efficiency and thrust values compared to other configurations. So that this research is expected to be one of the references to propulsion solutions and designs on flat plate vessels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rizano Priatmoko
Abstrak :

Drone saat ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Makalah ini menyajikan cara untuk meningkatkan kinerja mereka dengan mengubah desain propeller  dengan mengambil prinsip dari rotary wing dan blower blade yang nantinya akan dibalut dengan sebuah duct. Secara teoritis ducted propeller akan menghasilkan daya dorong yang lebih besar dengan ukuran baling-baling yang lebih kecil dan RPM yang lebih rendah. Proses ini dimulai dengan menentukan gaya dorong atau thrust yang diperlukan untuk menerbangkan drone. Dari proses itu, torsi, RPM, tipe airfoil, Thrust Coefficient, dan twist angle  dapat ditentukan. Setelah itu, evaluasi dilakukan dengan aplikasi CFD untuk memprediksi gaya yang bekerja pada propeller.

 


Drones today have become an important part of human life. This paper presents a way to improve their performance by changing the propeller design by taking the principles of the rotary wing and blower blade which will be wrapped with a duct. Theoretically, ducted propeller will produce a greater thrust with a smaller propeller size and lower RPM. This process begins by determining the thrust or thrust required to fly a drone. From that process, torque, RPM, airfoil type, Thrust Coefficient, and twist angle can be determined. After that, the evaluation was carried out with the application of CFD to predict the forces acting on the propeller.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
seiring dengan kebutuhan TNI AU akan alutsista yang semakin maju, perkembangan dunia UAV juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan, kenutuhan yang terus meningkat tersebut akan membuat ketergantungan terhadap pihak asing jika tidak berusaha untuk mengembangkan teknologi bidang kedirgantaraan tersebut. sebenarnya dalam negeri kini sudah banyak pihak-pihak penghobi aeromodelling yang bisa mendesain struktur rangka sendiri. pada makalah ini desimpurnakan vortex blade element theory, sehingga dihasilkan propeller yang sesuai dengan kebutuhan.
050 JDST 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Mardwianta
Abstrak :
Quadcopter berukuran kecil dan inersia drone yang rendah memungkinkan penggunaan sistem kontrol penerbangan sederhana, dengan kepraktisan Quadcopter diharapkan dapat dipergunakan untuk penanganan bencana sehingga dapat meningkatkan ketahanan wilayah. Quadcopter yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat diubah-ubah. penelitian ini dengan merakit quadcopter sendiri dan melakukan perubahan pada pitch propeller untuk mengetahui pengaruh thrust dan thrust motor pada quadcopter tipe x. Dari hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan, thrust yang dihasilkan dengan sudut puntir (pitch) 50o lebih besar dibandingkan dengan sudut puntir (pitch) 43o pada setiap pergerakannya sehingga semakin besar sudut puntir (pitch), maka semakin besar pula thrust yang dihasilkan oleh propeller tersebut. Voltage yang masuk pada setiap motor akan berbeda tergantung pada pergerakannya. Jadi, semakin besar voltage yang masuk pada motor brushless maka semakin tinggi putaran motornya sehingga thrust yang dihasilkan juga semakin besar.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
RM Dhimas Hastyanto I.
Abstrak :
Salah satu metode analisa kegagalan proses pembuatan suatu produk dalam aktifitas manufaktur ada lab metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), Tujuan penerapan FMEA adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, meminimalkan ataupun menghilangkan potensi kegagalan yang sangat berpengaruh dalam kualitas dan produktifitas yang berkelanjutan. membuat urutan priorltas pennasalahan kegagalan dan menentuk:an tindakan koreksi yang tepat agar didapatkan kualitas produk yang tinggi dan pemenuhan kepuasan pelanggan. Mengingat pentingnya metode analisa kegagalan dan pengaruhnya (FMEA) ini maka perlu dilak:ukan perencanaan dan dokumentasi yang baik dengan mengacu pada standar QS9000 dan tinjauan (revie1v) yang berkelanjutan. Dengan penerapan FMEA, khususnya Wltuk proses permesinan komponen propeller shaft ini, dapat diketahui potensi kegagalan, pengaruh, penyebab, dan membuat suatu prioritas permasalahan berdasarkan tingkat resiko kegagalan dan melakukan tindakan pencegahan dan peninjauan yang berkelanjutan. ......One of several methode to analize failure is using an FME'A (Failure Mode and Effect Analysis )methode. An FMEA is described as a aystematic activities to recognize and evaluate potential failure of a process/product and its effect, to identify actions that could eliminate or reduce the occuring of failure, and decide an effective corroctive actions as it must done to reach maximum quality and satisfy the customer needs. As it is veJy important so tl!at aU the FMEA documents must be planned and documented reffer to standard manual QS9000. Understanding of FMEA specially in case of machfm'ng process of propeller shaft parts it can be use to make a problem:; priority list base on tisk priority level so thai a contimms improvement and review can be done to support the activities of FMEA in manufacturing/machining process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Yunardo
Abstrak :
Pada saat ini, sering dijumpai bahwa biaya yang dikeluarkan nelayan untuk melaut sangat besar. Jika dirunut, permasalahan ini bermula dari kesalahan dalam memilih propeller. Kebanyakan nelayan memakai propeller dalam bentuk dan dimensi yang belum tentu cocok dengan karakteristik kapal. Berbedanya karakteristik masing-masing kapal mengakibatkan propeller yang digunakan pada masing masing kapal juga harus memiliki karakteristik yang menyesuaikan diri dengan kapal. Skripsi ini membahas perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT dengan menggunakan metode BP Delta. Tujuannya adalah agar karakteristik baling-baling dapat sesuai dengan karakteristik kapal. Perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT, menghasilkan model baling-baling berdaun 4 dengan diameter 0.73 meter, diameter hub 0.146 meter, blade area ratio 0.78, pitch ratio 0.91, dan efisiensi 47.75%. ......Today, it is often found that the cost for fishermen to go to the sea is too expensive. If traced, this problem takes root from a mistake in choosing the propeller for the their ship. Most fishermen use same propeller for any ship. Ships have different characteristics, it lead that the propeller used on each vessel must also have characteristics that is suitable to the ship. This final project discusses about designing propeller for 30 GT fishing vessel by using BP Delta method. The aim is to design a propeller that is compatible with the characteristic of the ship. The process of designing propeller for 30 GT fishing vessel generated a model of propeller with characteristic : 4-leafed blades with 0.73 meters diameter, hubdiameter of 0.146 meter, blade area ratio of 0.78, pitch ratio of 0.91, and efficiency 47.75%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Anggraeni Jatraningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini disimulasikan fermentor bioetanol untuk produksi skala besar. Fermentor yang digunakan adalah tangki berpengaduk. Pengaduk yang digunakan adalah propeler kapal bersudu tiga yang dipasang dari samping bawah tangki. Dalam simulasi ini divariasikan kecepatan rotasi dan geometri propeler yang dapat mempengaruhi yield dan konversi. Simulasi dilakukan berdasarkan konsep dinamika fluida komputasional (CFD) dengan mempertimbangkan neraca momentum aliran turbulen k-ε, neraca massa, dan kinetika reaksi. Hasil dari simulasi model menunjukkan kesesuaian yang baik dengan data produksi di pabrik bioetanol PT. Xyz untuk waktu fermentasi selama 40 jam. Kecepatan alir fluida mempengaruhi laju pertumbuhan yeast, yang pada akhirnya mempengaruhi konversi glukosa dan yield bioetanol. Konversi glukosa tertinggi adalah 51,37% dan yield bioetanol tertinggi adalah 90,28% yang diperoleh pada diameter propeler 1000 mm, kecepatan rotasi propeler 500 rpm, jarak antar propeler 90o dan sudut pemasangan shaft terhadap bidang horisontal 0o.
ABSTRACT
In this research, the large-scale fermentor for bioethanol production was simulated. Configuration of fermentor is a stirred tank. Configuration of impeller is side-entry three-bladed marine propeller that mounted on the bottom of the tank. This simulation varying rotation speed and geometry of propeller that all of these are known to affects yield and conversion. The simulation was performed based on the concept of computational fluid dynamics (CFD) by considering momentum balances of turbulent flow k-ε, mass balances, and reaction kinetics. The results from the model?s simulations shows good agreement with the production data in a bioethanol plant PT. Xyz for 40 hours fermentation. Fluid velocity affects yeast growth rate, which in turn affects glucose conversion and bioethanol yield. The highest glucose conversion is 51.37% and the highest yield is 90.28% which obtained with diameter of propeller 1000 mm, rotation speed 500 rpm, spacing between the propellers 90o and mounting angle of shaft against horizontal plane 0o.
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2014
T41828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>