Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Rarassanti
"Kegagalan dalam penyediaan air bisa berdampak terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, salah satu sumber air bersih yang sudah memenuhi standar persyaratan khusus air minum adalah air perpipaan atau air leding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kesejahteraan pada pada rumah tangga miskin pengguna sumber air leding terhadap bukan pengguna dengan menggunakan metode Propensity Score Matching (PSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan yang signifikan antara rumah tangga pengguna air leding dan tidak di kalangan penduduk miskin.

The quality of water supply could have impact to household welfare. According to Ministry of Health Regulation No. 492/Menkes/PER/IV/2010, pipeline water is one of the sources of clean water that meets the requirements of drinking water standard. This study aims to look at the difference in the welfare of poor households who use the pipeline water using the Propensity Score Matching (PSM) method. The result shows that the welfare of pipeline water users is significantly higher than non-users. To expand the program, we suggest that the government should subsidies the poor household to make pipeline water accessible for them."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Sabrina
"Penyelenggaraan sistem jaminan sosial negara yang efektif berperan penting dalam menjamin perlindungan pendapatan dan kesehatan masyarakat demi mencapai stabilitas kesejahteraan. Di Indonesia, pemerintah mereformasi sistem jaminan sosial dengan mengesahkan UU tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk memberikan layanan yang bisa menjangkau seluruh rakyat Indonesia. Jaminan sosial berfungsi untuk melindungi masyarakat dari pengeluaran yang tidak terduga, dan memberikan rasa aman dari ketidakpastian sehingga dapat meningkatkan kepuasan hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari penyelenggaraan program BPJS sejak tahun 2014 terhadap kesejahteraan subjektif masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan data IFLS gelombang 4 dan 5 serta metode Difference-in-Differences (DID) yang dikombinasikan dengan Propensity Score Matching (PSM), penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan BPJS akan meningkatkan probabilitas individu memiliki tingkat kebahagiaan yang semakin tinggi. Temuan ini menekankan pentingnya peningkatan optimalisasi program BPJS, tidak hanya dari jumlah kepesertaan saja, tetapi juga melalui peningkatan kualitas layanan dan kemudahan akses agar manfaat yang diterima masyarakat bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan subjektif mereka.

The implementation of an effective state social security system plays an important role in ensuring the protection of people's income and health in order to achieve welfare stability. In Indonesia, the government reformed the social security system by passing UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) and establishing Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) to provide services that can reach all Indonesian citizen. Social security functions to protect people from unexpected expenses, and provides a sense of security from uncertainty so that it can increase their life satisfaction. This research aims to see the impact of BPJS program implementation since 2014 on the subjective well-being of the Indonesian citizen. By using IFLS wave 4 and 5 data and the Difference-in-Differences (DID) method combined with Propensity Score Matching (PSM), this research found that ownership of BPJS will increase the probability of an individual having a higher level of happiness. These findings emphasize the importance of increasing the optimization of the BPJS program, not only in the number of participants, but also through improving the quality of services and ease of access so that the benefits received by the community can have a significant influence on their subjective well-being.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Putri
"Ada anggapan umum dalam literatur dan diantara pembuat kebijakan bahwa remitansi migran memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan rumahtangga migran di daerah asal. Penelitian ini meneliti mengenai remitansi baik internasional maupun internal di Indonesia yang dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam menilai dampak dari remitansi pada kesejahteraan rumahtangga. Dengan menggunakan data longitudinal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 yaitu pada gelombang 3 dan 4, penelitian ini akan mengamati pengaruh dari perkembangan pendapatan remitansi pada investasi aset rumahtangga sebagai ukuran kesejahteraan antara penerima dan non-penerima.
Penelitian ini menggunakan metode propensity score matching (PSM)untuk mengukur dampak pendapatan dari remitansi pada aset rumahtangga dan membandingkannya dengan rumahtangga non-remitansi. Ditemukan bahwa rumahtangga penerima remitansi secara signifikan memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi sebesar 29,1% pada tahun 2000 dan 22,2% pada tahun 2007 ketika dibandingkan dengan rumahtangga nonpenerima remitansi.

There is a common assumption in the literature and among policy makers that migrant remittances have an important role in improving the welfare of migrant households in the regions of origin. This study observe the international and internal remittances in Indonesia are being made to contribute in assessing the impact of remittances on household welfare. Using longitudinal data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) during 2000 until 2007 on wave 3 and 4, the study will observe at the impact of the development of remittance income on the household accumulated asset as a measure of well-being between recipients and non-recipients.
This research using propensity score matching (PSM) method to measure the revenue impact of remittances on household assets and comparing it to non-remittance households. It was found that remittance recipient households had significantly higher levels of welfare by 29.1% in 2000 and 22.2% in 2007 when compared to non-recipient households remittances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desta Yudha
"ABSTRAK
Pada penelitian ini saya akan meneliti tentang pengaruh pembayaran atas servis lingkungan
(Payment for environmental services-PES) terhadap status social ekonomi penduduk local.
Status social ekonomi yang saya teliti terdiri dari belanja rumah tangga untuk menangkap
keterpenuhan nutrisi masyarakat yang tinggal disekitar pelaksanaan proyek PES. Tidak
hanya belanja yang akan saya teliti, saya juga meneliti tentang status kemiskinan dari
masing-masing rumah tangga di sekitar pelaksanaan proyek. Daerah yang saya teliti untuk
proyek PES ini adalah daerah yang berada disekitar Taman Nasional Meru Betir, Jawa
Timur dan Danau Segara, Lombok. Saya menggunakan data SUSENAS dari Badan Pusat
Statistik untuk mendapatkan data sebelum dan pada saat pelaksanaan proyek PES untuk
meneliti effek dari PES di masing-masing lokasi dan gabungan dari dua lokasi tersebut.
Untuk mendapatkan hasil pengaruh dari PES, saya menggunakan metode Difference-in-
Difference dan juga menggunakan Propensity Score Matching untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik. Pada penilitian kali ini, saya menemukan secara statistic bahwa proyek
PES hanya memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi yang kecil terhadap status sosal
ekonomi dari penduduk local. Akan tetapi, jika kita melihat dari besaran koefisiennya,
dapat dilihat bahwa PES memiliki efek positf terhadap penduduk local. PES juga memiliki
efek yang berbeda untuk masing-masing lokasi.

ABSTRACT
In this research paper, I attempt to investigate the impact of Payment for
Environmental Services (PES) on the socioeconomic status of local livelihood. The
socioeconomic status that I examine is total household expenditure to capture the
nutritional well-being of people who live in an area where the PES project is
implemented. Not only total household spending, but I also examine the poverty
status of each household in the area of PES project. The area of PES project that I
analyze are villages in the vicinity of Meru Betiri National Park, East Java and
Segara Basin, Lombok. I use Indonesian Social Economy National Surveys
(SUSENAS) by Central Statistics Bureau of Indonesia (BPS), before and following
the implementation of two PES implementation projects to examine the effect of
PES in each location and both locations combined.
To discuss the impact of PES, I use Difference-in-Difference method and also
incorporate Propensity Score Matching to have a better result. I find that statistically,
PES project has little significant impact on the socioeconomic status of local
livelihood. However, if I look at the magnitude of the coefficient of the effect, the
evidence show that PES has affected local livelihood positively. Furthermore, the
effect of PES project differs between each location."
2017
T48896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library