Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Aleta Violina
"Hati berlemak adalah penyakit ketika penumpukan lemak hati mencapai 5% dari berat hati. Hingga saat ini belum ada terapi farmakologis yang ideal, sehingga terapi non farmakologis masih menjadi terapi pertama yang diberikan kepada penderita fatty liver. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model hewan perlemakan hati dan mengevaluasi pemberian pioglitazone pada hewan model. Studi model hewan dilakukan dengan induksi diet tinggi lemak saja dan induksi oral diet tinggi lemak dan propylthiouracil selama 42 hari. Selanjutnya model hewan digunakan untuk mengevaluasi pemberian pioglitazone menggunakan tikus putih jantan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok normal, kelompok kontrol negatif, dan tiga variasi dosis pioglitazone (1 mg, 2 mg dan 4 mg/200 g BB/hari). Pada hari ke 43, pioglitazone diberikan secara oral selama 28 hari hingga 70 hari. Kemudian diukur kadar AST, ALT, dan trigliserida, dan diamati morfologi hati. Selain itu, dilakukan pengukuran parameter lain seperti kolesterol total, HDL, LDL, dan aktivitas antioksidan, Gpx dan SOD. Kelompok dengan diet induksi tinggi lemak dan propyltiouracil menunjukkan peningkatan ALT dan trigliserida secara signifikan lebih tinggi (p <0,05) dibandingkan dengan diet tinggi lemak saja. Pioglitazone dengan dosis 2 mg/200 g BB/hari menunjukkan penurunan yang signifikan pada AST, ALT, trigliserida, kolesterol total, HDL dan LDL dibandingkan dengan dosis lain. Studi ini menyimpulkan bahwa induksi diet tinggi lemak dengan propylthiouracil lebih baik daripada induksi diet tinggi lemak saja. Pemberian pioglitazone dengan dosis 2 mg/200 g BB/hari menunjukkan perbaikan kondisi hati berlemak terbaik dibandingkan dengan dosis lainnya.
......Fatty liver is a disease when the accumulation of liver fat reaches 5% of the liver weight. Until now, there is no ideal pharmacological therapy, so non-pharmacological therapy is still the first therapy given to people with fatty liver. This study aims to obtain a fatty liver animal model and evaluate the administration of pioglitazone in animal models. Animal model studies were performed with induction of a high-fat diet alone and oral induction of a diet high in fat and propylthiouracil for 42 days. Furthermore, animal models were used to evaluate the administration of pioglitazone using 30 male white rats which were divided into 5 groups, normal group, negative control group, and three variations of pioglitazone dosage (1 mg, 2 mg and 4 mg/200 g BW/day.). On day 43, pioglitazone was given orally for 28 days to 70 days. Then the AST, ALT, and triglyceride levels were measured, and the liver morphology was observed. In addition, other parameters were measured such as total cholesterol, HDL, LDL, and antioxidant activity, Gpx and SOD. The group on the high-fat and propyltiouracil induction diet showed significantly higher elevations in ALT and triglycerides (p <0.05) compared to the high-fat diet alone. Pioglitazone at a dose of 2 mg/200 g BW/day showed a significant reduction in AST, ALT, triglycerides, total cholesterol, HDL and LDL compared to other doses. This study concluded that the induction of a high-fat diet with propylthiouracil was better than the induction of a high-fat diet alone. The administration of pioglitazone at a dose of 2 mg/200 g BW/day showed the best improvement in fatty liver conditions compared to other doses."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Winnie Eranza
"Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid sehingga metabolisme menjadi lebih cepat dan menimbulkan berbagai gejala seperti penurunan berat badan, palpitasi, dan kecemasan. Metimazol (MMI) dan propiltiourasil (PTU) adalah dua obat yang umum digunakan dalam pengobatan hipertiroidisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas-biaya MMI dibandingkan dengan PTU pada pasien hipertiroid rawat jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati pada tahun 2017–2022. Penelitian observasional ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik pengambilan data secara retrospektif. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 140 pasien dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 70 pasien menggunakan terapi metimazol dan 70 pasien menggunakan terapi propiltiourasil. Terapi dinyatakan efektif jika pasien memperoleh kadar T4 bebas (fT4) normal, yaitu < 1,76 ng/dL setelah menggunakan terapi selama 3 bulan. Terdapat perbedaan yang bermakna antara efektivitas MMI dan PTU, yakni 77,1% dan 60% (p = 0,045). Komponen biaya yang digunakan adalah total biaya langsung medis. Nilai Rasio Inkremental Efektivitas-Biaya (RIEB) yang diperoleh adalah Rp15.516/% efektivitas, yang artinya dibutuhkan tambahan biaya sebesar Rp15.516 untuk setiap peningkatan 1% pasien hipertiroid yang mencapai kadar fT4 normal jika ingin berpindah dari terapi propiltiourasil ke metimazol.
......Hyperthyroidism is a condition in which the thyroid gland produces an excessive amount of thyroid hormones, leading to an accelerated metabolism and various symptoms such as weight loss, palpitations, and anxiety. Methimazole (MMI) and propylthiouracil (PTU) are two commonly used drugs in the treatment of hyperthyroidism. The aim of this study was to analyze the cost-effectiveness of MMI compared to PTU in outpatient hyperthyroid patients at Fatmawati General Hospital from 2017 to 2022. This observational study employed a cross-sectional design with data collected retrospectively. A total of 140 patients who met the inclusion criteria were divided into two groups: 70 patients receiving methimazole therapy and 70 patients receiving propylthiouracil therapy. Therapy was considered effective if patients achieved a normal free T4 (fT4) level, i.e., < 1.76 ng/dL, after three months of treatment. There was a significant difference in effectiveness between MMI and PTU, namely 77.1% and 60% (p = 0.045), respectively. The cost components considered were the total direct medical costs. The calculated Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) was Rp15,516/% effectiveness, indicating that an additional cost of Rp15,516 was required to achieve a 1% increase in hyperthyroid patients who achieved normal fT4 levels when switching from propylthiouracil to methimazole therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library