Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rohmani
"Penelitian ini membahas tentang beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Setditjen Mandikdasmen. Adapun faktor-faktor tersebut adalah pendidikan dan pelatihan (diklat), prosedur kerja, kompensasi, dan kepemimpinan yang dijadikan sebagai variabel bebas, dan kinerja sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 297 responden, dan setelah dilakukan uji hipotesa dengan model regresi, maka diperoleh jawaban bahwa faktor pendidikan dan pelatihan, prosedur kerja, dan kompensasi, serta kepemimpinan yang diduga berpengaruh tersebut diterima secara signifikan. Selanjutnya, terkait dengan hasil temuan dalam penelitian ini, disarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai Setditjen Mandikdasmen agar dilakukan secara konsepsional dan terencana dalam suatu program yang sistematis.

This research is trying to examine some factors which affect the performance of the employees in the Secretariat of the Directorate General of the Management for Primary and Secondary Education. Those factors are divided into two variables. The independent variables are training, working procedures, compensation, and leadership, while performance is the dependent variable. Based on the study towards 297 respondents as well as after the result of the regression test towards the hypothesis, those factors significantly give influences to the performance of the employees. Furthermore, based on the findings of this research, it is suggested that the performance of the employees should be improved conceptionally and planned in such a systematical program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28149
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sulistiyantoro
"Efisiensi dalam segala bidang adalah perlu, termasuk di dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Efisiensi BUMN mi pada saat-saat sekarang sangat perlu terutama karena peranan ekspor migas yang sudah tidak dominan lagi. Salah satu alat untuk mendukung efisiensi. adalah dengan penerapan Pengawasan Melekat (Waskat) disetiap BUMN. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui sampai seberapa jauh pelaksanaan Waskat itu disalah satu BUMN.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pertama, penelitian kepustakaan, yang diambil dan
literatur kuliah, buku-buku terbitan dalam dan luar negeri, laporan-laporan dan peraturan-peraturan. Kedua, observasi
yaitu dengan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Ketiga
wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan yang penulis
rasa cukup kompeten dengan topik yang dibahas didalam skripsi ini.
Dari hasil penelitian dan observasi serta wawancara yang penulis laksanakan di Persero "X". Penulis berhasil
mengumpulkan data-data mengenai sarana Waskat-nya dan sistem Pengawasan Atasan Langsung PT "X" tersebut. Secara
keseluruhan sarana Waskat di PT"X" sudah ada, tapi ada sedikit kekurangan-kekurangan dalam saran Waskat tersebut.
Misalnya di Struktur Organisasi yang sering terjadi perubahan sehingga menurut penulis dapat membingungkan para pegawainya.
Dalam uraian jabatan untuk divisi Akuntansi khususnya untuk jabatan-jabatan Kepala Seksi dan Staf, terutama mengenai
persyaratan jabatannya. Mengenai pembinaan personil khususnya cara peni1ian atas pekerjaan kurang diketahui oleh orang
yang bersangkutan. Dari hasil studi kepustakaan penulis juga mencoba mencari definisi yang cocok mengenai pengertian
Waskat itu sendiri.
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa Waskat itu memang dapat menunjang dalam efisiensi pengelolaan BUMN.
Sedangkan pengertian Waskat itu sendlri adalah pengawasan secara menyeluruh yang bersifat terus-menerus oleh atasan,
sebagai proses yang berlangsung secara vertikal, horisontal dan diagonal menurut tugas dan fungsi para pejabat, serta
merupakan satu sistem yang tertanam dalam organisasi yang bekerja dengan sendirinya tanpa adanya aktivitas dari luar.
Waskat itu terdiri dari Pengawasan Atasan Langsung dan Sistem Pengendal ian Manaj emen."
1993: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzan
"Perpindahan energi termal merupakan fenomena yang memiliki banyak manfaat dalam aplikasinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Istilah yang umum digunakan adalah perpindahan panas atau perpindahan kalor. Terdapat 3 bentuk perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Ketika terdapat perbedaan temperatur yang terjadi dalam sebuah media stasioner yang dapat berupa zat padat atau fluida, perpindahan panas yang terjadi diebut dengan Konduksi. Istilah Konveksi sendiri mengacu pada perpindahan panas yang terjadi antara permukaan dan fluida yang bergerak ketika berada pada temperatur yang berbeda. Dan yang terakhir adalah Radiasi. Semua permukaan dengan batasan temperatur tertentu memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu, walau tanpa medium, terdapat perpindahan panas bersih oleh radiasi antar dua permukaan pada temperatur yang berbeda. Dalam bidang ilmu fire safety engineering, salah satu fenomena penting adalah penyebaran api menuju benda yang didominasi oleh perpindahan kalor secara radiasi. Pada penelitian ini, dilakukan karakterisasi pada alat pengukur radiasi termal yang telah dirancang pada penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk dapat membuat prosedur kerja alat sehingga pembelajaran fenomena perpindahan panas secara radiasi dapat lebih optimal dengan biaya yang efisien. Karakterisasi pada penelitian ini meliputi batasan kerja alat dan sistem kerja dari komponen-komponen yang digunakan.

Thermal energy transfer is a phenomenon that has many benefits in its application to meet human needs. A commonly used term is heat transfer. There are 3 type of heat transfers, which are conduction, convection, and radiation. When a temperature gradient exists in a stationary medium, which may be a solid or fluid, we use the term conduction to refer to the heat transfer that will occur across the medium. The term convection refers to heat transfer that will occur between a surface and a moving fluid when they are at different temperature. And the last is radiation. All surfaces of finite temperature emit energy in the form of electromagnetic waves. Hence, in the absence of an intervening medium, there is a net heat transfer by radiation between two surfaces at different temperature. In fire safety engineering, one of the important phenomena is the spread of fire to objects that are dominated by radiation heat transfer. In this study, characterization is needed for thermal radiation apparatus that have been designed in previous research with the aim of being able to make a work procedures so that learning the phenomenon of heat transfer radiation can be more optimum and Cost-efficient. Characterization of this study covers the constraints of the apparatus and the working system of the components used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risyifa Audinia
"Persaingan industri yang ketat mendorong banyak industri farmasi untuk terus melakukan perkembangan dan meningkatkan produktivitas untuk memproduksi produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Prinsip lean manufacturing telah diterapkan oleh banyak industri farmasi untuk tujuan pengembangan dengan mengurangi pemborosan dalam proses produksi tanpa mempengaruhi kualitas produk. Salah satu target dari lean manufacturing adalah meningkatkan produktivitas dan pemeliharaan mesin dan peralatan produksi. One-Point Lessons merupakan suatu sarana penyampaian informasi terkait pengoperasian dan pemeliharaan mesin atau peralatan produksi dengan memanfaatkan prinsip visual management. Pada area produksi, One-Point Lessons dimanfaatkan sebagai bentuk penyampaian informasi atau prosedur dari Standard Operating Procedure yang disampaikan secara singkat dalam bentuk gambar. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Departemen Produksi Sediaan Solid PT. Mahakam Beta Farma dari tanggal 11 Januari 2021 hingga 5 Maret 2021. Metode pengerjaan tugas khusus PKPA adalah dengan pengumpulan data berupa gambar dan dokumen Standard Operating Procedure, yang selanjutnya akan disusun menjadi suatu prosedur kerja dalam bentuk One Point Lessons. Penulis menyusun One-Point Lessons untuk berbagai prosedur pengoperasian, pembersihan, serta pengaturan beberapa mesin, peralatan, serta prosedur kerja pada beberapa area produksi sediaan solid antara lain area penimbangan, WIP staging, mixing & granulasi, pencetakkan tablet, penyalutan tablet, filling kapsul, pengemasan primer, IPC, dan pengemasan sekunder.
Profesi apoteker mempunyai tanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian untuk mengoptimalkan terapi guna memperbaiki kualitas hidup pasien. Tetapi masih sering terjadinya kesalahan pada pengobatan (medication error) yang merugikan dapat berdampak buruk bagi pasien. Medication error pada resep biasanya adalah kejadian yang berasal dari penyimpangan atau kesalahan penulisan resep, seperti kesalahan dalam dosis, jenis obat, atau aturan penggunaan. Dalam alur pelayanan resep, apoteker wajib melakukan skrining resep yang melipui pengkajian aspek administrasi, farmasetik dan klinis sebelum resep diracik Skrining resep dilakukan untuk menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan. Salah satu jenis resep yang menjadi perhatian khusus adalah resep untuk pasien pediatrik. Hal ini dikarenakan, pasien pediatrik memiliki kondisi fisiologis yang belum sempurna, sehingga faktor metabolisme dan absorbsi obat yang tidak sesuai dapat berdampak fatal bagi pasien. Penulis melakukan pengkajian resep terhadap resep pediatrik di Apotek Roxy Jakasampurna dengan tujuan mengidentifikasi dan memeriksa kesesuaian aspek-aspek yang harus ada pada suatu resep. Resep yang dikaji oleh penulis merupakan resep untuk pasien pediatrik, dengan kondisi rhinitis alergi dan batuk, yang cukup umum ditemukan pada pasien anak. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) periode 8 Maret – 6 April 2021 dilaksanakan di Apotek Roxy cabang Jakasampurna. Resep yang dikaji umumnya sudah lengkap dan sesuai dengan aspek administratif, farmasetik, dan klinis. Namun, dari hasil pengkajian resep juga ditemukan adanya perbedaan dosis pada resep dengan dosis pada literatur, namun perbedaan tersebut masih rasional sehingga tidak perlu dilakukan permintaan konfirmasi kepada dokter penulis resep.

The rise of industrial competition encourages many pharmaceutical industries to continue to develop and increase productivity to produce products with a good quality at competitive prices. Lean manufacturing principles have been applied by many pharmaceutical industries for development purposes by reducing waste in the production process without affecting product quality. One of the targets of lean manufacturing is to increase productivity and maintenance of production machinery and equipment. One-Point Lessons is a means of delivering information related to the operation and maintenance of machines or production equipment by utilizing the principles of visual management. In the production area, One-Point Lessons are used as a form of delivering information or procedures from the Standard Operating Procedure which includes a brief information in the form of pictures. The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) activity was carried out at the Solid Preparations Production Department of PT. Mahakam Beta Farma from January 11, 2021 to March 5, 2021. The working method was done by collecting data in the form of drawings and the Standard Operating Procedure documents, which will then be compiled into an operational procedure in the form of One Point Lessons. The author compiled One-Point Lessons for various operating procedures, cleaning, and setting up several machines, equipment, and work procedures in several solid dosage production areas including weighing, WIP staging, mixing & granulation, tablet printing, tablet coating, capsule filling, primary packaging, IPC, and secondary packaging.
The pharmacist profession has a responsibility in pharmaceutical services to optimize therapy in order to improve the patient's quality of life. However, there are still frequent cases of medication errors that can adversely affect the patients. Medication errors in prescriptions are usually caused by deviations or errors in prescribing, such as errors in dosage, type of medication, or directions of use. In the prescription process, pharmacists are required to do a screening on prescriptions, which includes reviewing administrative, pharmaceutical and clinical aspects before prescriptions are processed. The screening process on prescription is carried out to ensure the legality of a prescription and minimize medication errors. One of the type of prescriptions that requires a greater concern is the prescriptions for pediatric patients. That is because pediatric patients have physiological conditions that are fully developed yet, so that the metabolic factors and inappropriate drug absorptions can have a fatal impact on the patient. The author conducted a prescription review of pediatric prescriptions at Apotek Roxy Jakasampurna with the aim of identifying and checking the suitability of the determined aspects in a prescription. The prescriptions reviewed by the author are prescriptions for pediatric patients, with allergic rhinitis and cough conditions, which are quite common in pediatric patients. The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) for the period 8 March – 6 April 2021 was held at the Apotek Roxy Jakasampurna. The prescriptions that were assessed and screened were generally complete and in accordance with administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. However, from the results of the review of prescriptions, it was also found that there was a difference in the dose in the prescription with the dose in the literature, but the difference was still rational, so there was no need to request further confirmation from the prescriber.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library