Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Aim: to assess the quality of life (QOL) of lung cancer patients. Subject and methods: Twenty-four subjects were interviewed, and questionnaires were filled to evaluate the subjective quality of life of the patients. Objective evaluation was conducted using the Karnofsky Performance Status (KPS). Subjective evaluation included physical, social, and spiritual dimensions. Evaluation was conducted at the time of diagnosis (initial phase, 24 subjects), and reevaluation was conducted during the adaptive phase (21 subjects). Time and place: the Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine of the University of Indonesia, Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, from January 2001 to January 2002. Results: At the time of diagnosis 1 subject had poor QOL, 18 (75%) had moderate QOL, and 5 had high QOL. At the reevaluation, 8 had mild QOL and 13 had high QOL. Conclusions: There was a significant increment of quality of life from the time of diagnosis to the second evaluation. Abbreviations: (QOL) quality oflife,(KPS)Karnofsky Perfomance Status
2002
AMIN-XXXIV-4-OktDes2002-126
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Gede Mudiarta
Abstrak :
Disertasi ini bertujuan untuk menjelaskan peran kapital dalam masyarakat dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup masyarakat (QoL), ditinjau dari persepsi masyarakat. Upaya memperdalam analisis juga dilakukan dengan membahas peran tripartit pemerintah-swasta-masyarakat dalam peningkatan penguasaan kapital dan kualitas hidup masyarakat agribisnis berbasis komunitas banjar. Studi ini menggunakan model desain penelitian dominan-kurang dominan, yakni menggunakan metoda kuantitatif sebagai pendekatan utama yang didukung pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ditetapkan pada lokasi implementasi PRIMA TANI yakni program percepatan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian di Bali, tepatnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak-Buleleng. Temuan utama penelitian ini adalah: Pertama, hasil regresi dilanjutkan analisis jalur yang dilakukan menunjukkan bahwa ternyata kapital sosial merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya bagi peningkatan kualitas hidup, dibandingkan jenis kapital lainya, yakni kapital budaya, politik, dan ekonomi. Kedua, lingkungan institusional berupa peraturan dan kebijakan-kebijakan formal, ataupun unsur-unsur baru secara dinamis berjalan menjadi kerangka dalam mengatur tindakan ekonomi aktor atau kelompok pelaku agribisnis, berbasis banjar. Tindakan ekonomi aktor, berbasis pada relasi informal yang dilandasi kepercayaan bersama, norma, dan aturan-aturan in-formal banjar yang ternyata memiliki kelenturan (fleksibilitas) yang kuat dalam mewadahi aktivitas anggotanya. Pertalian dan pertautan antara lingkungan institusional dengan relasi informal yang mengikat tindakan aktor dalam mengejar kepentingan-kepentingannya merupakan sebuah kerangka, yakni kerangka institusional. Pada kerangka itu, peran pemerintah-swastakomunitas lokal, memainkan fungsi penting bagi peningkatan penguasaan kapital sosial, budaya, politik, dan kapital ekonomi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup komunitas agribisnis berbasis banjar. Tingginya peran kapital sosial dalam peningkatan kualitas hidup mesti didukung intervensi kebijakan dalam hal penganggaran program pembangunan yang dapat merangsang semakin tumbuh dan berkembangnya jaringan sosial. Kebijakan agribisnis terutama implementasi inovasi teknologi mesti bersifat tranformatif bagi perubahan budaya dan struktur sosial masyarakat. Pada sisi lain, investasi pembangunan ruang sosial perlu ditingkatkan, karena investasi bidang ini relatif tertinggal dibandingkan investasi dalam bidang ekonomi.
The purpose of the research in general is to analyze the capital in community and its influence to the quality of life (QoL), analized by the public perception. In more spesific way, it explains the role of government, private sector, and local community in influencing capital namely social capital, cultural capital, political capital, and economic capital and their influence to improve the quality of life. This study applies the dominant ?less dominant design model. Main approach applied quantitative study supported by qualitative approach. This research conducted in location of implementation PRIMA TANI namely program dissemination acceleration of agriculture technology innovation in Bali, precisely in Sanggalangit, District of Gerokgak-Buleleng. The main finding in this dissertation are: First, result of regression and path analysis indicates that social capital is the most dominance influence for improvement of QoL, compared to other capital form. Second, in the agribussiness development show that institutional environment as formal regulation and policies, integrated with informal relationship at the messo and micro levels of individuals and their interpersonal ties as institutionalism mechanism. At the mechanism, the role of tripartit, plays necessary function for improvement of capital and improve the quality of life. Domination of the role of social capital in improvement the QoL must be supported by policy intervention in the case of budgeting and development programs which can stimulate social networks grows. Implementation of agricultural innovation must transformativelly for social changes, both for cultural and structural. Investation for social space need to be improved, because the invesment of this case relatively lag than in the field of economics.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D905
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Arie Widyastuti
Abstrak :
LATAR BELAKANG: Kualitas hidup telah menjadi salah satu komponen utama dalam penanganan Gastroesophageal Reflux Disease GERD . Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesahihan eksternal kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia.METODE:. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan subyek penelitiannya adalah pasien yang mengalami gejala GERD dan berusia 18 tahun atau lebih yang berobat ke Rumah Sakit Umum Kecamatan RSUK Tebet. Total skor GERD-Q minimal adalah 8. Pasien kemudian diminta mengisi kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia dan kuesioner SF-36. Kuesioner Short Form SF-36 digunakan sebagai baku emas kuesioner penilaian kualitas hidup. Uji kesahihan dilakukan dengan menggunakan kesahihan eksternal. Uji statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Spearman.HASIL: Penelitian ini melibatkan 91 subyek.Korelasi domain physical functioning : 0,488; role physical : 0,590; bodily pain : 0,474; general health : 0,482; vitality : 0,549; social functioning : 0,700; role emotional : 0,555; mental health : 0,373. Kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia memiliki kesahihan eksternal yang baik ketika dilakukan korelasi dengan domain pada kuesioner SF-36 koefisien korelasi : 0,373-0,700, P ......Quality of life has become major concern in the management of Gastroesophageal Reflux Disease GERD . The aim of this study was to determine the external validity of the Indonesian Version of Gastroesophageal Reflux Disease Quality of Life GERD QOL questionnaire. METHODS This cross sectional study consisted of subjects who developed symptoms of GERD and aged 18 years or more. The subjects were recruited from district public hospital in Tebet. Total score for GERD Q was at least 8. These patients were invited to complete the Indonesian version of GERD QOL and validated Indonesian Short Form 36 SF 36 . External validity was then evaluated using Spearman rsquo s correlation coefficient.RESULT A total of 91 subjects completed the questionnaires. The coeeficient correlation of domain physical functioning 0,488 role physical 0,590 bodily pain 0,474 general health 0,482 vitality 0,549 social functioning 0,700 role emotional 0,555 mental health 0,373. The Indonesian version of GERD QOL questionnaire was externally valid compared to domain of SF 36 questionnaire correlation coefficient 0.373 0.700, P
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Laura A.
Abstrak :
Aim: to obtain a valid and reliable GERD-QOL questionnaire for Indonesian application. Methods: at the initial stage, the GERD-QOL questionnaire was first translated into Indonesian language and the translated questionnaire was subsequently translated back into the original language (back-to-back translation). The results were evaluated by the researcher team and therefore, an Indonesian version of GERD-QOL questionnaire was developed. Ninety-one patients who had been clinically diagnosed with GERD based on the Montreal criteria were interviewed using the Indonesian version of GERD-QOL questionnaire and the SF 36 questionnaire. The validity was evaluated using a method of construct validity and external validity, and reliability can be tested by the method of internal consistency and test retest. Results: the Indonesian version of GERD-QOL questionnaire had a good internal consistency reliability with a Cronbach Alpha of 0.687-0.842 and a good test retest reliability with an intra-class correlation coefficient of 0.756-0.936; p<0.05). The questionnaire had also been demonstrated to have a good validity with a proven high correlation to each question of SF-36 (p<0.05). Conclusion: the Indonesian version of GERD-QOL questionnaire has been proven valid and reliable to evaluate the quality of life of GERD patients.
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2017
610 UI-IJIM 49:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
Abstrak :
Transplantasi ginjal TG merupakan salah satu terapi pilihan utama pada pasien Gagal Ginjal Terminal GGT . TG dapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGT. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor fisik, psikologis dan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien TG. Desain Penelitian menggunakan Cross Sectional Study, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 pasien TG dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner kualitas hidup WHOQoL ndash; BREF, yaitu kuesioner yang telah banyak digunakan dalam mengukur kualitas hidup di dunia dan secara validitas dan reabilitas merupakan kuesioner yang valid dan reliabel. Analisi data menggunakan: proporsi, chi- square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien TG di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah baik 71, 8 . Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah: usia p = 0,002 , pendidikan p = 0,001 pekerjaan p = 0,010 , dukungan keluarga p = 0,024 , dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant p = 0,009 , faktor yang dominan mempengaruhi kualitas hidup adalah: pendidikan OR= 11, 490 dan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat immunosuppressant OR= 10, 530. Kesimpulan: Kualitas hidup pasien TG dipengaruhi oleh, usia, pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant Rekomendasi: Penelitian lebih lanjut terkait dimensi kualitas hidup: dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan dan pemberian intervensi keperawatan berupa edukasi sebelum dan sesudah TG.
Kidney transplantation KT is one of the major therapies in terminal renal failure. KT can increase Quality of Life QoL of the patients with terminal renal failure. QoL can be affected by several factors, such as physical, psychological and mental factors. The aim of this research is to identify the factors that affects QoL of KT patients. The research design used Cross Sectional Study, with purposive sampling. The samples of study is 110 KT patients. The research instrument uses WHOQoL ndash BREF, instrument WHOQoL ndash BREF has been widely used in measuring the QoL in the world and the validity and reliability is a valid and reliable questionnaire. Data analysis uses proportion, chi square and multiple logistic regression. The results of this research showed that the QoL of KT patients at General Hospital Cipto Mangunkusumo is good 71, 8 . The Factors influencing of the QoL of the patients were age, p 0,002, education p 0,001 occupation p 0,010 , family p 0,024 , and patient adherence to taking immunosuppressant drugs p 0,009. Conclusions The QoL of patients affected by age, education, occupation, family and patient adherence to taking immunosuppressant drugs. Recommendations Further research related to the dimensions of the Qol with are physical, psychological, social and environmental dimensions and Intervention of Nursing through prre and post opertif education of KT.
Depok: Fakultas Ilmu Kperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
ST Cahyo Ariwicaksono
Abstrak :
Pendahuluan dan tujuan: Skor IPSS (International Prostate Symptom Score) direkomendasikan sebagai instrumen skoring yang ideal untuk digunakan sebagai pendeteksi terhadap derajat keparahan gejala pada pasien dengan LUTS, respon terapi, dan perbaikan gejala. Terapi medikamentosa umumnya diberikan pada pasien dengan gejala LUTS sedang dan berat, dengan menggunakan α-1 adrenoceptor antagonist (blocker). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor IPSS dan QoL pada pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yang menerima terapi Silodosin atau Tamsulosin dalam waktu 12 minggu. Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis buta ganda. Subjek penelitian adalah pasien laki-laki berumur 50 tahun atau lebih yang didiagnosis BPH dengan Skor IPSS ≥8 di RSPAD Gatot Soebroto. Pasien mendapatkan terapi Silodosin atau Tamsulosin lalu di follow up perubahan nilai IPSS dan QOL (Quality of Life) dalam 12 minggu. Hasil: Penelitian ini melibatkan 50 subjek, dengan rata-rata IPSS 16.74 dan QoL 3.64 pada awal penelitian. Kami menemukan penurunan rata-rata IPSS menjadi 10,5 dan ratarata QOL menjadi 2,56 dalam 12 minggu setelah subjek menerima Silodosin atau Tamsulosin. Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara subjek yang menerima Silodosin atau Tamsulosin (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat penurunan signifikan skor IPSS dan QoL dalam waktu 12 minggu pengamatan. Hasil ini sesuai dengan tinjauan pustaka, yaitu alpha blocker baik untuk menurunkan skor IPSS pada pasien BPH. Namun tidak ditemukan perbedaan antara pasien yang menerima Silodosin atau Tamsulosin. ......Introduction and objectives: IPSS score (International Prostate Symptom Score) is recommended as an ideal scoring instrument to be used as a detector of symptom severity in patients with LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms), therapeutic response, and symptom improvement. Medical therapy is generally given in patients with moderate and severe LUTS symptoms, using α-1 adrenoceptor antagonists (blockers). We aimed to determine whether there is difference between IPSS & QoL in patience with BPH who received either Silodosin or Tamsulosin within 12 weeks. Methods: This study was a double blind clinical trial. Subjects were male patient age 50 or more diagnosed with BPH with IPSS Score ≥8 at Indonesian Army Hospital RSPAD Gatot Soebroto. Patient Received whether Silodosin or Tamsulosin and we followed up the change in IPSS and QOL (Quality of Life) to 12 weeks. Results: This study included 50 patients, with mean IPSS 16.74 and QOL 3.64 at the beginning of the study. We Found decreasing the IPSS mean 10.5 and QoL mean 2.56 in the 12 weeks after they received whether Silodosin or Tamsulosin. However, there are statistically not significant difference whether they received Silodosin or Tamsulosin (P>0.05) Conclusion: There are significant decrease IPSS score and QoL within 12 weeks observation. As literature review that alpha blocker are good for patience with BPH decrease IPSS. But there are no differences between patience received Silodosin and Tamsulosin.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Raditya
Abstrak :
Masalah kemanan di bidang informasi dan teknologi telah menjadi sesuatu yang penting dalam kinerja perusahaan. Keamanan jaringan yang digunakan patutnya dapat berjalan dengan optimal sehingga tidak membebani kinerja pekerjaan lainnya. Upaya optimasi sangat penting dan harus terus dilakukan untuk mendirikan sebuah jaringan berkeamanan tinggi dan mudah dikelola dalam jangkauan penggunaan yang luas. Firewall Fortigate sebagai perangkat yang dapat memberi keamanan jaringan dan kemudahan manajemen jaringan selayaknya dapat dikonfigurasi dengan optimal dan efisien. IPv4 Policy pada perangkat Firewall Fortigate merupakan konfigurasi yang sangat penting bagi kelangsungan kinerja jaringan yang aman dan optimal dengan memanfaatkan perangkat Firewall Fortigate di jaringan tersebut. Optimasi konfigurasi IPv4 Policy yang tepat pada perangkat Firewall Fortigate diharapkan akan menciptakan kinerja jaringan yang optimal dan efisien dengan nilai parameter QoL yang memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan.
Security in the field of information and technology have become so much more important than ever, especially for the important of company 39 s performance. Network security should run optimally so as not to burden the performances of other works. There has to be a lot of efforts being put to improve network security and its performance. Fortigate Firewall as a network security and network management devie is to be configured with utmost importancy and optimicy to reach its maximum potential to be an efficient network device. IPv4 Policy on Fortigate 39 s own implementation is a very important aspect for the device performance in securing and optimizing the network performance. Optimization on IPv4 Policy of Fortigate Firewall device is likely to become an important thing to improve the quality of network, such that the QoL parameters with good quality and desiganted standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Zharifa Putri Ramandani
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, bencana banjir menunjukkan peningkatan frekuensi di DKI Jakarta. Penelitian ini ingin mengetahui persepsi warga DKI Jakarta mengenai risiko dari banjir serta hubungannya dengan kualitas hidup (QoL). Penelitian dilakukan terhadap 443 partisipan dengan karakteristik berusia 18-60 tahun dan tinggal di DKI Jakarta. Setengah dari partisipan melaporkan pernah mengalami banjir dan rata-rata persepsi risiko banjir ditemukan cukup tinggi. Meskipun begitu, analisis regresi sederhana menemukan bahwa persepsi risiko banjir tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kualitas hidup. Hasil penelitian dapat menjadi peringatan bagi pihak-pihak terkait untuk meningkatkan tindakan preventif dan respons protektif terhadap banjir di DKI Jakarta untuk menghindari dampak yang lebih buruk pada kualitas hidup warganya. ......In recent years, floods are seen to increase in frequency around DKI Jakarta. This research aims to study the perception of DKI Jakarta residents regarding risks of floods and its relationship with their quality of life (QoL). This research was carried out on 443 participants between the age of 18-60 years old and live in DKI Jakarta. Half of the participants had flood experience and the average score of flood risk perception is found to be fairly high. However, simple regression analysis revealed that flood risk perception did not contribute significantly to quality of life. Present findings serve as a warning to related parties to improve preventive and protective measures toward flooding in DKI Jakarta to avoid possible worse impacts on the residents’ quality of life.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Ekofitranto
Abstrak :
ABSTRAK
Neuropati diabetika ND adalah penyakit sistem saraf yang menyebabkan kematian rasa, rasa tebal, nyeri, dan ketidakmampuan untuk merasakan panas dan dingin. Komplikasi diabetes ini merupakan kelainan progresif dan berkaitan pula dengan menurunnya kualitas hidup penderita. Berbagai pilihan pengobatan seperti medikamentosa dan non medikamentosa digunakan untuk menangani keluhan ini. Namun pengobatan yang ditujukan untuk mengganggu proses-proses patologis telah dibatasi oleh efek samping dan kurangnya efektifitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi kombinasi laserpunktur dan medikamentosa dibandingkan laserpunktur sham dan medikamentosa pada penderita neuropati diabetika di ekstremitas inferior. Uji acak tersamar ganda dengan kontrol dilakukan pada 32 pasien ND yang dialokasikan kedalam kelompok kasus n=16 dan kelompok kontrol n=16 . Tindakan laserpunktur dilakukan pada titik telinga MA-IC3 endokrin, ST36 Zusanli, ST40 Fenglong, dan SP6 Sanyinjiao bilateral dua kali seminggu selama dua belas kali. Skor VAS, kadar IL6, dan QOL digunakan untuk mengukur keluaran penelitian. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada perbedaan rerata selisih skor VAS sebelum dan sesudah antara kelompok kasus -4,12 1,204 dan kelompok kontrol -1,37 0,718 dengan nilai p "
" "ABSTRACT
" Diabetic neuropathy is a nervous system disease that causes numbness, thick flavor, tenderness, and inability to feel heat and cold. Complications of diabetes is a progressive disorder and also related to the declining quality of life of the patient. Various treatment options like medical treatment and non pharmacological are used to treat this problem, but a treatment that is intended to disrupt the pathological processes have been limited by side effects and lack of effectiveness. This study aims to determine the effect of combination therapy laserpuncture and medical compared with sham laserpuncture and medical in patients with diabetic neuropathy in the lower extremities. A randomized double blind controlled trials with controls carried out on 32 patients with DN, they were allocated into case group n 16 and control group n 16 . Laserpuncture action performed at bilateral the ear point MA IC3 endokrin, ST36 Zusanli, ST40 Fenglong, and SP6 Sanyinjiao twice a week for twelve times. VAS score, IL6 levels, and QOL are used to measure the output of the study. There are statistically significant in the mean difference of VAS score before and after treatment between case group 4.12 1.204 and control group 1.37 .718 with a p value
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Anggraini
Abstrak :
Latar belakang: Perubahan okular pasien oftalmopati Graves (OG) tidak pernah mengalami remisi sempurna pasca tatalaksana berdampak negatif pada psikososial pasien. Kuesioner Graves Ophthalmopathy Quality of Life (GO-QoL) versi Bahasa Indonesia belum tervalidasi sehingga belum bisa mengevaluasi kualitas hidup pasien yang menjadi indikator dalam tatalaksana pasien OG. Tujuan: Menyajikan kuesioner GO-QoL versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal dan mengetahui hubungan kualitas hidup pasien dengan aktivitas klinis dan derajat keparahan OG. Metode: Proses validasi melalui adaptasi transkultural dengan desain potong lintang. Validitas dinilai dengan content validity index (CVI) dan reliabilitas dinilai dengan Cronbach's alpha. Hasil: Kuesioner GO-QoL versi Bahasa Indonesia memiliki content validity index (CVI) mencapai 1,00. Nilai Cronbach’s alpha  subskala fungsi penglihatan 0,971; subskala tampilan 0,993; total 0,986. Kualitas hidup pasien OG di subskala tampilan dan keseluruhan  memiliki hubungan bermakna dengan clinical activity score (p<0,05) dan derajat keparahan (p<0,001). Kesimpulan: GO-QoL versi Bahasa Indonesia validitas dan reliabilitas sangat baik. Aktivitas klinis OG yang aktif dan semakin tinggi derajat keparahan memperburuk kualitas hidup pasien pada subskala tampilan dan keseluruhan. ......Background: Graves' ophthalmopathy (GO) ocular abnormalities persisted even after treatment, negatively impacting the patient's psychological and social health. The Indonesian Graves' Ophthalmopathy Quality of Life (GO-QoL) Questionnaire has not been validated, hence it cannot measure patient quality of life, which is crucial to GO treatment. Objective: Providing a reliable Indonesian GO-QoL questionnaire and identifying an association between patient quality of life and clinical activity and severity of GO. Method: The process of questionnaire validation involves transcultural adaptation and cross-sectional design. The content validity index (CVI) and Cronbach's alpha assessed validity and reliability, respectively. Result: Content validity index (CVI) was 1.00 for the Indonesian GO-QoL questionnaire. Cronbach's alpha visual function subscale value was 0.971, while the appearance subscale value was 0.993, and the total score was 0.986. The appearance subscale and total score of OG patients' quality of life had a significant association with the clinical activity score (p<0.05) and disease severity (p<0.001). Conclusion: The Indonesian version of GO-QoL has good validity and reliability. Both the active clinical activity of OG and the severity of the disease decreased the patient's appearance and general quality of life.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>