Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1992
658.5 QUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Manahara
Abstrak :
Konsep TQM (Total Quality Management) yang salah satu tujuannya mencapai Zero defect management, sepinias memiliki kesamaan dan korelasi dengan konsep K3, (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mengarah pada pencapaian Zero accident award.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada responden PT. Tambang Batubara Bukit Assam Unit Produksi Tanjung Enim, PT. Aneka Tambang UBP Nikei Pomaia, PT. Freeport Indonesia dan PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor atas korelasi penerapan unsur TQM di bidang manajemen K3 dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan (zero accidend diperoleh hasil yang cukup signifikan.

Kuatnya korelasi antara unsur-unsur TQM (Customer Focus, Continue Improvement dan Total participation) dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan menunjukkan bahwa fungsi K3 telah diberdayakan secara proporsional, karena telah menyadari betapa pentingnya masalah K3 dalam menghadapi persaingan di era perdagangan bebas, dimana masalah K3 telah menjadi isu global yang merupakan salah satu faktor keunggulan dalam bersaing.
Abstract
TQM (Total Quality Management) concept whose one of its aims is to accomplish Zero defect management at glance has similarity and correlation with Safety and Health concept with direct to zero accident award accomplishment.

Based on research from PT. Tambang Batubara Bukit Asam Unit Produksi Tanjung Enim, PT, Aneka Tambang UBP Nikel Pomala, PT. Freeport lndonesia and PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor on correlation of TQM elements implementation on Safety and Health management with successful Zero accident accomplishment, we gota significant result.

The strong relation among TQM elements (Customer Focus, Continual Improvement and Total participation) with the successful of zero accident accomplishment on that company showed that the function of Safety and Health has been empowered proportionally the importance of Safety and Health problems in dealing the competition in free market era has been realized. Where safety and Health problems have become global issue which are one of the competitive advantage factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Susriana
Abstrak :
Proyek konstruksi yang didanai oleh pemerintah, pada akhir tahun anggaran/akhir proyek pada umumnijiniya akan diaudit oleh auditor independen. Audit berfungsi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan untuk mengetahui kondisi aktual suatu entitas sebagai dasar pengambilan keputusan sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam pembuatan kebijakan entitas tersebut. Salah satu jenis audit adalah audit kepatuhan. Tujuan dari audit kepatuhan adalah untuk menilai apakah hal-hal utama yang diaudit telah sesuai dengan peraturan. Audit kepatuhan dalam industri konstruksi salah satunya adalah untuk menilai pelaksanaan perjanjian kontrak antara pengguna dan penyedia. Pada pelaksanaan audit, auditor dihadapkan pada risiko kemungkinan bahwa temuan, kesimpulan atau rekomendasi yang disusun tidak benar atau tidak lengkap, akibat prosedur audit kurang memadai, bukti yang tidak memadai atau informasi yang menyesatkan yang dapat menyebabkan lembaga audit tersebut digugat. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem manajemen mutu pada audit kepatuhan guna mencapai kualitas audit yang diharapkan. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode Delphi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran mutu audit dapat dikategorikan menjadi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, terdapat 7 (tujuh) risiko tertinggi yang dapat mempengaruhi mutu audit serta pengembangan SMM pada audit kepatuhan yang lebih banyak menguatkan tahap perencanaan dan pelaksanaan audit. ......Construction projects which funded by the government, at the end of project will be audited by an independent auditor. Audit functions to increase transparency, accountability, and to know the actual condition of an entity as a basis for decision making. One type of audit is a compliance audit. The purpose of the compliance audit is to assess whether the main things audited are in accordance with the regulations. The compliance audits in the construction industry is to assess the implementation of contract agreements between users and providers. During the audit, the auditor is faced with the risk of the possibility that the findings, conclusions or recommendations that are prepared are incorrect or incomplete, due to inadequate audit procedures, inadequate evidence or misleading information that can cause the audit institution to be sued. To overcome this problem, this research was conducted with the aim of developing a quality management system in compliance audits to achieve the expected audit quality. This research method uses literature studies and the Delphi method. The results of this study indicate that the audit quality objectives can be categorized into three stages, namely planning, implementation and reporting, there are 7 (seven) highest risks that can affect audit quality and the development of QMS in compliance audits that more strongly strengthen the planning and implementation phase of audits.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Pandi Wijaya
Abstrak :
Total Quality Management (TQM) masih tetap menjadi suatu yang kontroversial, karena kesulitan mempraktekkannya. Ada yang mengatakan TQM sebagai kiasan baru manajemen, ada juga yang memujinya sebagai lompatan manajemen menuju kesuksesan. Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan TQM mampu meningkatkan kinerjanya secara kuantitatif, misalnya peningkatan profitabilitas dan pangsa pasar, maupun kualitatif seperti makin terpenuhinya kebutuhan konsumen dan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Namun, kadang-kadang penerapan TQM tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak adanya komitmen manajemen, tidak adanya visi serta perencanaan yang jelas, karyawan tidak dilibatkan secara penuh, ataupun ketidakcermatan menginterpretasi masalah yang dihadapi konsumen. Kontroversi antara pendukung keberhasilan TQM dengan pengkritik penerapan TQM perlu dijembatani oleh suatu pandangan atau penelitian yang mampu mengidentifikasi apa saja faktor-faktor yang mungkin berpotensi menjadi penghambat keberhasilan penerapan TQM, khususnya di perusahaan yang telah dilabeli sertifikat ISO- 9000. Jangan sampai label sertifikasi ini hanya kiasan agar perusahaan tersebut dipandang sebagai perusahaan berkualitas tinggi, namun faktanya tidak. Seharusnya menilai kendala potensial penerapan TQM merupakan bagian integral dari proses penerapan TQM. Penggunaan alat bantu statistik juga diperlukan untuk mengukur besarnya korelasi dan pengaruh dari faktor-faktor potensial penghambat penerapan TQM, sehingga diketahui apa saja faktor penghambat dan seberapa besar hambatan itu, agar penerapan TQM menjadi mempunyai arah dan pijakan yang jelas dan sertifikasi ISO-9000 yang sudah dibayar mahal menjadi bermanfaat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26529
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Titin Ashari
Abstrak :
Tesis ini diangkat dari sebuah penelitian kualitatif tentang pengimplementasian Sistem Manajemen Kinerja Polri pada Polres Metro Jakarta Barat. Sebagai sebuah hasil penelitian tesis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang terbentuknya tindakan tidak prosedural personel Polri dalam mengimplementasikan suatu kebijakan yang dipengaruhi oleh kemampuan interpretasinya sebagai individu yang dapat mempengaruhi struktur. Polres Metro Jakarta Barat sebagai salah satu ujung tombak pelaksana kebijakan Polri pada jajaran Polda Metro Jaya, telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja Polri sebagai kelengkapan administrasi serta syarat formal penilaian kinerja personel Polri. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa implementasi Sistem Manajemen Kinerja Pada Polres Metro Jakarta Barat belum berjalan secara optimal. Masih terjadi penyimpangan-penyimpangan di antara prosedur normatif dan praktik sesungguhnya di lapangan oleh para personel Polri. Penyimpangan itu terbentuk sebagai hasil interpretasi subjektif mereka atas kontradiksi struktural yang terjadi. Sebagai konsekwensinya pemaknaan itu menghasilkan tindakan-tindakan yang berbeda dari prosedur normatif yang telah ditentukan yang terbentuk sebagai sebuah struktur baru tentang Sistem Manajemen Kinerja Polri. Tindakan tidak prosedural ini akan sangat mempengaruhi bahkan menghambat tercapainya tujuan dari di tetapkannya kebijakan tersebut, yaitu mewujudkan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja personel Polri. Tesis ini, mengaplikasikan berbagai teori yang berkenaan dengan tindakantindakan individu. Teori utama berasal dari perspektif interpretif interaksi simbolik oleh George Herbert Mead, Blumer, dan Goffman. Serta beberapa teori dan konsep lain yang di anggap relevan untuk mengkaji permasalahan yang di teliti, yaitu : teori strukturasi oleh Anthony Gidden, teori implementasi kebijakan oleh George C. Edwards, konsep birokrasi Weber, dan konsep pembentukan kebijakan oleh Frank T.Paine. Oleh sebab itu, guna meningkatkan pemahaman dan komitmen para personel Polri untuk dapat melaksanakan Sistem Manajemen Kinerja Polri sesuai dengan prosedur normatifnya, optimalisasi sosialisasi, pelatihan dan pengawasan adalah sangat penting. Selain itu dalam rangka efektifitas dan efesiensi, maka perlu adanya penyempurnaan terhadap metode Sistem Manajemen Kinerja Polri melalui pengaplikasian sistem informasi teknologi sebagai data base, yang dapat diakses langsung oleh para personel Polri. Dengan demikian, kinerja personel Polri dapat di kelola dengan lebih professional, transparan, dan akuntabel. ......This thesis is based on a qualitative study on the implementation of the Police Performance Management System in West Jakarta Metro Police. As a result of this thesis research is intended to provide an overview of the formation of police personnel procedural acts in implementing a policy that is influenced by the ability of its interpretation as an individual who can affect the structure. West Jakarta Metro Police as one end of tombaj implementers at national police ranks Jakarta Police have implemented a performance management system as the completeness of the national police administration and the terms of formal performance appraisals national police personnel. However, based on the results of the study concluded that the implementation of performance management systems in jakarta metro west district police has not run optimally. There are still deviations between normative procedures and actual practices in the field by the national police personnel. The deviation was formed as a result of their subjective interpretation of the structural contradictions that occurred. As a consequence of meaning that result in actions that are different from normative procedure that has been determined that formed as a new structure of the Police Performance Management System. No procedural actions will greatly affect even hinder attainment of the objectives of the enactment of the policy, namely to realize performance improvements and improved quality national police personnel. This thesis applies the various theories concerning the actions of individuals. The main theory comes from the interpretive perspective of symbolic interaction by George Herbert Mead, Blumer, and Goffman, as well as some teory and other concepts that are considered relevant to assessing the problems under study, namely: the theory of structuration by Anthony gidden, the theory of policy implementation by george c. Edwards, weber concept of bureaucracy, and the concept of policy formation by frank t. Paine. Therefore, in order to enhance understanding and commitment of the national police personnel to be able to implement the national police's performance management system in accordance with the normative procedures, optimization of socialization, training and supervision is very important. In addition, in order to effectiveness and efficiency, it is necessary improvements to the method of performance management systems through the application of national police information system technology as a database, which can be accessed directly by the national police personnel. Thus, the performance of national police personnel can be managed with a more professional, transparent and accountable. Key words: interpretation, procedures, national police performance management systems, personel of metropolitan distric police west jakarta.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30198
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suwondo
Abstrak :
Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan cara melibatkan pelanggan dan se1uruh.anggota organisasi. Total berarti seluruh sisteng Quality berarti karekteristik memenuhi kebutuhan pelanqgan dan Management berarti proses komunikasi dua arah. Biasanya TQM di-implementasikan pada bidang manufaktur, dan kita akan mencoba apakah TQM bisa di-implementasikan pada bidang pendidikan yang sudah banyak dipraktekkan di luar negeri (Inggris, Amerika dan Jepang). TQM dapat dicapai melalui pendekatan sbb: ~ Fokus pada pelanggan (mahasiswa). ~ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas. ~ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah. ~ Memiliki komitmen jangka panjang. ~ Membutuhkan kerjasama tim (teamwork) ~ Memperbaiki proses secara berkesinambungan. ~ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. ~ Memberikan kebebasan yang terkendali. ~ Memiliki kesatuan tujuan. ~ Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. TQM pada proses belajar-mengajar memfokuskan perhatian pada fungsi manajemen untuk mengubah usaha dosen dan mahasiswa selalu belajar. Kekuatan model belajar-mengajar TQM yaitu malalui pertemuan yang berkelanjutan, penciptaan kelompok belajar, penggunaan kerjaeama, perbaikan yang berkelanjutan, melihat umpan balik, pembagian tanggungjawab dan pembekalan pengajar. Diharapkan dengan Cara ini akan memberikan kontribusi pada pengembangan kualitas mahasiswa, lulusan, pengajar (dosen), dan secara umum kualitas institusi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Boston: McGraw-Hill, 2005
658.401 3 QUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Spendolini, Michael J.
New York : Amacom 1992 , 1992
658.401 3 SPE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ireland, Lewis R.
Pennsylvanian: Project Management Institute, 1991
658.562 IRE q (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>