Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 16 Document(s) match with the query
cover
Zulkifli Amin
"ABSTRAK
The smoking habit give many bad effects, especially in health and economy aspect. In Indonesia, most people still have this habit. Quit smoking is beneficial. Clinicians have an important role in helping patients to quit their smoking habit. "
Bandung : Interna Publishing (Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam), 2016
CHEST 3:4 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Amin
"Kebiasaan merokok memberikan dampak yang buruk, terutama pada hal kesehatan dan ekonomi. Di Indonesia sendiri, masih banyak penduduk yang memiliki kebiasan merokok. Berhenti merokok memberikan keuntungan yang banyak. Dokter memiliki peranan penting dalam membantu pasien mengehentikan kebiasaan merokoknya."
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
616 UI-IJCHEST 3:4 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah Amalia Fithri
"Skripsi ini meneliti pengaruh dari Peringatan Bergambar pada Kemasan Rokok terhadap intensi untuk berhenti merokok. Responden penelitian ini adalah masyarakat yang merokok dalam kurun waktu minimal satu tahun dan sudah mengetahui empat gambar peringatan dalam kemasan rokok. Metode pengolahan data penelitian ini yaitu regresi ganda. Hasil penelitian ini membuktikan secara signifikan bahwa attitude, social norms, perceived behavioral control memiliki pengaruh positif terhadap intention to quit. Kata kunci: consumer behavior, theory reasoned actioned, salient beliefs, dan behavioral intentions.

This paper examines the influence of attitude, subjective norms, and perceived behavioral control to the intention to quit smoking. Respondents of this study is that people who smoke within a period of at least one year and already know the graphic health warnings on cigarette packs. The method used to process the data of this study is multiple regression. Results of this study demonstrate significantly that attitude, social norms, perceived behavioral control has a positive influence on the intention to quit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ldia Elizabeth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubngan antara pelanggaran kontrak psikologis menurut perawat dengan intention to quit dan kepuasan kerja perawat rumah sakit x. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dan melibatkan 61 perawat sebagai responden. Instrumen yang digunakan dalam pengmpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari kuesioner pelanggaran kotrak psikologis, intention to quit dankepuasan kerja. Analisis data menggunakan uji chi-square dan hasil penelitian menunjukanbahwa kepuasan kerja dalam aspek pengawasan memiliki hubungan dengan intention to quit. Dari penelitian ini disarankan agar mengupayakan komunikasi lebih lanjut antara pihak Rumah Sakit X dan perawat mengenai aspek-aspek kontrak psikologis terutama yang dianggap masih kurang agar terbentuk kepuasan kerja dan menurunkan niat untuk berhenti perawat.

This study aims to determine the relationship between psychological contract breach according to nurse, intention to quit and nurse; job satisfication in X Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross sectional design and involved 61 nurses as respondents. Instrumens used in data collection is a questionnaire consisting of psychological contract breach, intention to quit and job satisfication in terms of rewards and promotional opportunities have a relationship with psychological contract breach. In addition, rewards and supervision aspects of job satisfication have a relationship with intention to quit. It is suggested to seek further communication between X Hospital and nurses about psychological contract aspects that are considered primarily is still lacking so that it can improve nurses' job satisfication and lower intentions to quit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29506
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrohim Syahruromadhon Wahyudi
"Indonesia memiliki jumlah perokok aktif yang sangat tinggi, dan terus mengalami peningkatan secara konsisten setiap tahunnya di semua kalangan. Berdasarkan data yang didapatkan, 1 dari 5 remaja di Indonesia merupakan seorang perokok. Merokok sendiri memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari menyebabkan penyakit kronis, hingga menyebabkan kematian. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk membantu perokok berhenti merokok dalam bentuk aplikasi. Namun, masih terdapat kesulitan dalam mengetahui kebutuhan pengguna serta kurangnya penerapan metodologi ilmiah pada aplikasi yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan metodologi ilmiah, mengevaluasi rancangan tersebut, serta memberikan saran perbaikan dari rancangan antarmuka. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terkait perancangan antarmuka aplikasi berhenti merokok, menjadi referensi bagi praktisi dalam mengembangkan aplikasi serupa, dan menjadi tinjauan bagi akademisi dalam menerapkan UCD dalam merancang antarmuka. Penelitian ini menggunakan pendekatan UCD yang terdiri dari 4 tahap, antara lain adalah discovering requirements, designing alternatives, prototyping, dan evaluating. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan antarmuka berupa clickable prototype. Melalui survei yang dilakukan tim penulis dengan melibatkan kalangan remaja dan dewasa awal, ditemukan bahwa 154 responden ingin mengurangi konsumsi rokok dan 47 responden ingin berhenti merokok. Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan hasil perbandingan aplikasi serupa, didapatkan 6 kategori fitur dengan total 27 fitur. Kemudian, fitur-fitur tersebut dikembangkan menjadi rancangan antarmuka dengan menerapkan Shneiderman’s 8 golden rules. Selanjutnya, hasil rancangan antarmuka dievaluasi. Evaluasi usability testing menghasilkan success rate dengan nilai 95,6%. Lalu, evaluasi SUS mendapatkan nilai 81,9 yang termasuk kategori ‘Excellent’. Terakhir, didapatkan saran perbaikan antarmuka berdasarkan hasil evaluasi untuk digunakan oleh penelitian selanjutnya.

Indonesia has a very high number of active smokers, and it continues to increase consistently every year in all circles. Based on the data obtained, 1 out of 5 teenagers in Indonesia is a smoker. Smoking itself has many negative effects on health, ranging from causing chronic disease to causing death. Many efforts have been made to help smokers quit smoking in the form of applications. However, there are still difficulties in understanding user needs and a lack of application of scientific methodology to existing applications. This study aims to design an interface that suits user needs and scientific methodology, evaluates the design, and provides suggestions for improving the interface design. This research is expected to provide knowledge related to the design of smoking cessation application interfaces, become a reference for practitioners in developing similar applications, and become a review for academics in implementing UCD in designing interfaces. This study uses the UCD approach which consists of 4 stages, including discovering requirements, designing alternatives, prototyping, and evaluating. The end result of this research is an interface design in the form of a clickable prototype. Through a survey conducted by the authors involving teenagers and young adults, it was found that 154 respondents wanted to reduce smoking consumption and 47 respondents wanted to quit smoking. Based on the analysis of the data collected and the comparison results of similar applications, 6 feature categories are obtained with a total of 27 features. Then, these features are developed into an interface design by applying Shneiderman's 8 golden rules. Next, the results of the interface design are evaluated. Evaluation of usability testing produces a success rate of 95.6%. Then, the SUS evaluation scored 81.9 which is included in the 'Excellent' category. Finally, suggestions for improving the interface are obtained based on the evaluation results for use by further research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiana Noviani
"Penelitian ini bertujuan melihat gambaran orientasi karir dan hubungannya dengan komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan intensi untuk keluar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif cross-sectional study dengan structural equation modelling (SEM), melibatkan 273 pegawai generasi Milenial (Y), dibagi berdasarkan kategori jalur pengangkatan pegawai HCMS dan non HCMS.
Teknik penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan 5 variabel, yaitu Orientasi Karir Protean, Orientasi Karir Boundaryless, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Intensi untuk Keluar. Wawancara juga dilakukan pada 2 pegawai untuk memperkuat hasil kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Orientasi Protean, Orientasi Karir Boundaryless, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Intensi untuk Keluar pada kedua kategori pegawai. Namun, variabel pengaruh berbeda antara pegawai HCMS, non-HCMS, dan total pegawai milenial tersebut. Pada pegawai HCMS, orientasi karir protean hanya mempengaruhi komitmen organisasi dan kepuasan kerja, dan orientasi boudaryless hanya mempengaruhi intensi untuk keluar, sedangkan pada pegawai non-HCMS, baik orientasi karir protean dan boundaryless sama-sama mempengaruhi komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Berbeda dengan pegawai HCMS, pada pegawai non-HCMS intensi untuk keluar dipengaruhi oleh komitmen organisasi.
Secara total pegawai millenial, orientasi karir protean juga sama mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen organisasi, sedangkan orientasi karir boundaryless hanya mempengaruhi komitmen organisasi, dan komitmen organisasi menjadi pengaruh terhadap intensi untuk keluar. Untuk itu, dalam melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen karir, PT XYZ (Persero) harus mempertimbangkan konsep protean dan boundaryless agar pegawai terutama milenial dapat berkembang secara optimal dan dapat meningkatkan value added untuk sustainability perusahaan.

This research was conducted to portray the relationship of protean and boundaryless career orientation and its correlation with organizational commitment, job satisfaction, and intention to quit from the job. The approach was done with quantitative approach with structural equation modelling (SEM), involved 273 millennial employees or Y generation that were divided based on the category of employment’s tracks which were HCMS and non HCMS).
The research technique used was questioner with 5 variables, which were protean career orientation, boundaryless career orientation, organizational commitment, job satisfaction, and intention to quit the job. Interview was also performed to two employees to confirm the questioner’s result.
The result of this study showed that there was no difference between protean career orientation, boundaryless career orientation, organizational commitment, job satisfaction and intention to quit the job in the two categories (HCMS and non HCMS). However, influence factor was found to be different between HCMS employee, non-HCMS employee, and total millennial employees. For HCMS employees, protean career orientation only influenced organizational commitment and job satisfaction, and boundaryless career orientation only influenced intention to quit the job, meanwhile for non-HCMS employees, both protean and boundaryless career orientation influenced organizational commitment and job satisfaction. Different from HCMS employees, for non-HCMS employees, intention to quit the job was influenced by organizational commitment.
In the general aspect of total millennial employees, protean career orientation contributed influence toward job satisfaction and organizational commitment, while boundaryless career orientation only influenced organizational commitment, and organizational commitment became an influence for intention to quit the job. For that result, in order to evaluate career management system, PT XYZ (Persero) has to consider the concept of Protean and Boundaryless so that the employees especially millennial could develop optimally and increase the added value for corporate sustainability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zanisa
"ABSTRAK
Nama : ZanisaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas IndonesiaJudul : Analisis Faktor ndash; faktor yang Berhubungan denganIntention to Quit tenaga kesehatan di Rumah Sakit BhaktiYudha Depok Tahun 2017Rumah Sakit Bhakti Yudha mengalami turnover tenaga kesehatan khususnnyaperawat dan dokter lebih dari 10 setiap tahunnya. Angka turnover yang tinggiakan berdampak buruk bagi rumah sakit. Tujuan dilakukannya analisa faktorfaktoryang berhubungan dengan intention to quit agar dapat memberikangambaran dan rekomendasi kepada rumah sakit untuk masalah ini. Sampelpenelitian sebanyak 100 perawat dan 25 dokter. Jenis penelitian adalah penelitiankuantitatif yang dilanjutkan dengan metode kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa34 tenaga kesehatan memiliki keinginan untuk keluar dariRumah Sakit. Dari analisis multivariat, terdapat empat variabel yang memilikipengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti kerja yaitu kepuasan kerja,usia, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat serta gaji yang diperoleh. .Proporsi tenaga kesehatan dengan kepuasan kerja yang rendah memilikikecenderungan lebih besar untuk intention to quit. Proporsi tenaga kesehatan yangberusia muda, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat yang kurang sesuai, gajidibawah UMRjuga memiliki kecenderungan untuk intention to quit. Kepuasankerja yang rendah terjadi terkait kepedulian manajemen terhadap karyawan dansistem jenjang karir yang kurang baik.Kata kunci :Intention to quit, turnover, kepuasan kerja, usia, kompensasi dan manfaat, gaji.

ABSTRACT
Name ZanisaStudy Program Hospital AdministrationPublic Health FacultyUniversity of IndonesiaTitle Analysis of Factors Related to Intention to Quit of health workersin Bhakti Yudha Hospital in 2017Bhakti Yudha Hospital has a turnover of health workers doctors and nurses morethan 10 per year. A high turnover rate will be bad for the hospital. The purposeof the analysis of factors related to intention to quit in order to provide a fact andrecommendation to the hospital for this problem.The sample was 100 nurses and25 doctors. The type of research is quantitative research followed by qualitativemethod. The results showed that 34 of health workers have a desire to get out ofthe hospital. From the multivariate analysis, there are four variables that have asignificant influence on the desire to quit the job is job satisfaction, age, theperception of compensation and benefits, and salary. The proportion of healthworkers with low job satisfaction has a greater tendency to intention to quit Theproportion of health workers who have a perception of compensation and benefitsthat are less appropriate, low salaryand the younger tend to quit the job.Jobunsatisfaction also caused by management of employees and career path system isless good.Keywords Intention to quit, turnover, job satisfaction, age, compensation and benefits, salary"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisya Alysha Puteri Sandiya
"Mobilitas pekerjaan adalah fenomena yang umum terjadi di pasar tenaga kerja dan terkait erat dengan kecenderungan pekerja untuk berhenti. Hal ini mengacu pada kemungkinan pekerja meninggalkan pekerjaan mereka dalam jangka waktu tertentu. Di pasar tenaga kerja Indonesia, berbagai indikator seperti mencari pekerjaan saat bekerja (Job Hunt), kesediaan untuk menerima tawaran pekerjaan lain (Job Hop), dan tanpa pelatihan di tempat kerja (Sans OJT) digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan pekerja untuk berhenti. Masalah ini dapat menyebabkan biaya organisasi dan berdampak pada produktivitas dan ekonomi. Studi ini mengeksplorasi dampak job vertical mismatch, upah, dan interaksi keduanya terhadap kecenderungan pekerja untuk berhenti bekerja di pasar tenaga kerja Indonesia, dengan menggunakan metode regresi logistik dengan data SAKERNAS dari Agustus 2021 dan 2022. Hasil analisis menunjukkan undereducated mengurangi kemungkinan berhenti bekerja, sementara overeducated justru meningkatkan. Selain itu, pekerja undereducated lebih cenderung menghindari job hop daripada job hunter, sedangkan pekerja overeducated lebih cenderung untuk job hop. Selain itu, pekerja undereducated lebih kecil kemungkinannya untuk sans OJT, sementara hal yang sebaliknya pada overeducated. Upah yang lebih tinggi secara signifikan mengurangi kemungkinan pekerja untuk berhenti bekerja, dengan upah pekerja undereducated cenderung meningkatkan. Pada tahun 2021 menunjukkan kecenderungan untuk berhenti lebih rendah, sedangkan tahun 2022 lebih tinggi, seiring pemulihan pasar tenaga kerja pasca pandemi COVID-19.

Job mobility is a prevalent phenomenon in the labor market and is closely linked to workers' tendency to quit. This refers to the likelihood of workers leaving their jobs within a specific timeframe. In the Indonesian labor market, various indicators such as job searching while employed (Job Hunt), willingness to accept other job offers (Job Hop), and without on-the-job training (Sans OJT) are used to identify workers' tendency to quit. This issue can lead to organizational costs and impact productivity and the economy. This study explores the impact of job-vertical mismatch, wage, and their interplay on workers' tendency to quit in Indonesia's labor market, using logistic regression methods with SAKERNAS data from August 2021 and 2022. The analysis shows that being undereducated reduces the likelihood of quitting while overeducated increases it. Additionally, undereducated individuals are more inclined to avoid job hopping than job hunting, whereas overeducated individuals tend to job hop more. Moreover, undereducated workers are less likely to sans OJT, while the opposite holds for overeducated workers. Higher wages significantly reduce the likelihood of workers quitting, with undereducated workers' wages increasing their tendency to quit. Overall, the results for 2021 indicate a lower tendency to quit. In contrast, by 2022, there is an increase in job mobility expectations, likely influenced by the labor market rebound due to the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Bhaskara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari dimensi employer branding terhadap intention to quit karyawan generasi Y dengan moderasi dari selfesteem. Penelitian ini menggunakan kuesioner employer branding milik Alniacik&Alniacik (2012), self-esteem milik Rosenberg (1965), dan intention to quit milik Hussain, Yunus, Ishak dan Daud (2013). Responden berasal dari karyawan full-time yang bekerja pada industri Jasa Keuangan dan Asuransi dan Informasi dan Komunikasi, data dianalisis lebih lanjut menggunakan moderated regression analysis (MRA).
Hasil dari penelitian ini adalah employer brandingberpengaruh secara signifikan terhadap intention to quit dan interaksi antara employer branding dengan self-esteem memperkuat hubungan tersebut. Nilai sosial dan pasar dari employer branding merupakan dimensi yang signifikan mempengaruhi intention to quit, dan interaksi keduanya turut memperkuat dan memperlemah hubungan antara employer branding terhadap intention to quit generasi Y tersebut.

This study aims to examine the impact of the dimensions of employer branding to employee intention to quit for the Y generation with the moderation of self-esteem. This study uses employer branding belonging to Alniacik & Alniacik (2012), selfesteem, belonging to Rosenberg (1965), and intention to quit belongs to Hussain, Jonah, Isaac and David (2013). Measuring instruments used in this study was a questionnaire distributed to respondents from full-time employees who work in the Insurance and Financial Services and Information and Communication industries, the data were analyzed further using moderated regression analysis (MRA).
The results of this study are employer branding proved significantly impact the intention to quit and the interaction between employer branding with self-esteem strengthen the relationship. sosial and market value of employer branding are the dimensions that significantly affect the intention to quit, and interactions between them both help strengthen and also weaken the relationship between employer branding to the intention to quit the Y generation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Istri Mas Indrawati
"Sumber daya manusia merupakan aspek kritikal dalam pelayanan di rumah sakit.Kinerja rumah sakit dapat menurun karena perilaku karyawan diantaranya adalahkeinginan pindah dari pekerjaan intention to quit . Angka turnover perawat diRumah Sakit BaliM d pada pertengahan tahun 2017 yaitu 13,9 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan keinginan berpindah kerja intentions to quit tenaga perawat di RS BaliM d.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode potong lintang melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden kuantitatif adalah perawat yang telah bekerja di rumah sakit minimal 6 bulan berjumlah 154 orang. Responden kualitatif yaitu perawat yang sudah berhenti kerja di tahun 2017 dan manajemen RS BaliM d.
Hasil studi menunjukkan faktor yang berhubungan dengan keinginan berpindah kerja yaitu lama kerja, status kepegawaian dan pendidikan pelatihan. Manajemen RS diharapkan memberikan sosialisasi secara rutin terkait sistem jenjang karir, penggajian dan pendidikan-pelatihan kepada perawat dengan lama kerja < 1 tahun, memberikan kepastian terhadap status kepegawaian pada perawat kontrak dan merancang anggaran yang tepat sehingga seluruh perawat mendapatkan pendidikan-pelatihan.

Human resources is a critical factor in providing hospital services. Performance ofhospital were decrease due to the behavior of their employees including intentionto quit. Nurse turnover number in BaliM d Hospital in 2017 is 13.9. This study is aiming at analyzing factors related to intention to quit of nurses in BaliMed hospital.
This observational study was using cross sectional method throughquantitative and qualitative approachs. Respondents were nurses who have beenworking for 6 month or more 154 nurses. The qualitative data was accessedform who has resigned in 2017 and BaliMed management.
Study revealed factorsrelated to intentions to quit were length of work, employee status and educationtraining.It is expected that hospital desiminatim program and provide adequateinformation on career path, salary and educational especially for nurses who workless than 1 year in hospital, a clear contract includes employement status of nursesand ensure finding to support training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>