Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Analysis of radiation dose to radiation worker in IEBE according to rule of ICRP 60/1990 and PP No. 33/2007. Analysis of radiation dose to radiation worker in IEBE have been done....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Musthafa
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang : Radiasi pengion pada pekerja radiasi berpotensi menimbulkan kerusakan deoxyribonuclei acid DNA berupa double strand break DSB sebagai awal terjadinya ketidakstabilan genom. Kerusakan DNA diantaranya dapat diamati dengan ?-H2AX sebagai biomarker terjadinya DNA DSB. Pembentukan ?-H2AX dalam inti sel dapat terjadi setelah paparan radiasi sebesar 1 mGy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek radiasi di lingkungan pekerja radiasi sebagai studi respon adaptif peripheral blood mononuclear cell PBMC setelah pemberian radiasi dengan mengamati ekspresi foci ?-H2AX.Metode : Sampel darah dari delapan belas pekerja di iradiasi dosis 0 Gy, 1 Gy, 1.5 Gy, dan 2 Gy. Selanjutnya dilakukan deteksi dan penghitungan foci ?-H2AX sebelum dan setelah iradiasi pada 50 sel PBMC. Jumlah rerata foci ?-H2AX dianalisis menggunakan analisis statistik t-independent test.Hasil : Berdasarkan hasil penelitian diketahui tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik jumlah foci ?-H2AX tanpa perlakuan p=0.807 . Hasil penelitian kurva linier menunjukkan bahwa terbentuknya 2-3 foci per sel setelah penyinaran 2 Gy.Kesimpulan : Dari data ini dapat disimpulkan ekspresi ?-H2AX pada PBMC dalam batas normal antara kontrol dan pekerja radiasi dan tingkat risiko kerusakan DNA DSB relatif sama setelah penyinaran pada dosis 1 Gy, 1.5 Gy, dan 2 Gy.
ABSTRACT
Background Ionizing radiation in radiation workers has the potential to cause DNA damage in the form of double strand break as the beginning of genomic instability. DNA damage can be observed with H2AX as the biomarker of DNA double strand break. The formation of H2AX in the nucleus can occur after radiation exposure of 1 mGy. This study aims to determine the radiation effects in radiation work environments as a study of adaptive responses of PBMC after radiation by observing H2AX foci expression.Method Blood samples were eightteen workers were irradiated with doses 0 Gy, 1 Gy, 1.5 Gy, and 2 Gy. Further detection and counting of H2AX foci before and after irradiation at 50 PBMCs. The mean number of H2AX foci was analyzed using t independent test.Results Based on the result study, there were no significant differences in the number of H2AX foci without treatment p 0.807 . The results of the linear curve study showed that the formation of 2 3 foci per cell after exposure of 2 Gy.Conclution From this data we can concluded that expression of H2AX in PBMCs within normal limits between control and radiation workers and level of risk DNA DSB damage is relatively similarafter exposure at doses 1 Gy, 1.5 Gy, and 2 Gy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T59180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmannul Hakim
Abstrak :
Meningkatnya penggunaan dan pemanfaatan sinar-x serta bahan radioaktif pada bidang medis serta melihat hasil penelitian yang berhubungan dengan radiasi yang dapat menimbulkan dampak kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja radiasi maka peneliti ingin memperoleh gambaran penggunaan alat pelindung diri serta diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja radiasi dalam penggunaan alat pelindung diri di beberapa rumah sakit di wilayah kota Palembang tahun 2004. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan "cross sectional" mengunakan teknik analisis data kuantitatif. Populasinya adalah seluruh pekerja radiasi yang bekerja pada medan radiasi di instalasi radiologi rumah sakit. Sampel adalah seluruh populasi sebanyak 53 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi langsung pada pekerja radiasi yang bekerja pada instalasi radiologi rumah sakit. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan teknik analisis distribusi frekwensi, uji chi square serta analisis regresi logistik. Dari hasil penelitian ini diperoleh lebih dari separuh pekerja radiasi (58,5%) tidak menggunakan APD. Hasil analisis statistik didapatkan pengetahuan, sikap, pelatihan dan penyuluhan tidak ada hubungan dengan perilaku penggunaan APD sedangkan fasilitas APD, kebijakan serta pola pengawasan secara statistik rnenunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan perilaku penggunaan APD. Dari basil analisis ini pula dapat diketahui variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pengunaan APD yaitu pola pengawasan, dimana pekerja radiasi yang menyatakan pola pengawasan baik berpeluang untuk menggunakan APD 5,370 kali dibandingkan dengan pekerja radiasi yang menyatakan pola pengawasan tidak baik. Dengan melihat basil dari penelitian tersebut sebaiknya fasilitas APD disediakan yang sesuai dengan standar, serta dilakukan sosialisasi masalah kebijakan tentang penggunaan APD dan meningkatkan pola pengawasan terutama personil pengawasanya agar pekerja radiasi termotivasi untuk menggunakan APD pada saat mereka bekerja pada medan radiasi_ Oleh karenanya perlu dipikirkan keseimbangan antara pemberian sanksi dengan penghargaan yang bersifat individu terhadap pekerja radiasi.
The X-ray utilization and exploitation increase and radioactive material in medical realm along with research purposes correspond with radiation could be obtain an healthy and safety impact to its worker, so researcher expect to gain a utilization description, self protection tools and factors related to radiation worker's behavior in self protection tools utilization at several hospital in Palembang region, 2004. This is a research as non-experimental with `cross sectional' approach, used quantitative analyze techniques data. Subject (population) is all of radiation worker in radiation installation hospital area. Samples are 53 workers, with data collection on interviews questioners' technique and direct observation to radiation workers in radiology installation in hospital. Data result the process it statistically used frequency - distribution analyze technique, chi-square test also logistic regression analyzes. From this result of research gained more than half of radiation workers (58,5%) use no APD (self protection tools). Statistically, result of analyze found knowledge, attitude, training and illumination that not correlation to APD utilization behavior, if meanwhile APD facilities, policies and monitoring type statistically indicate there are useful correlation on utilization behavior of APD. From this result also known that variables which Its the biggest impact to APD are; illumination type, which workers who said that a good illumination of APD utilization 5, 370 times than radiation worker who said that illumination type is no good. In sign as result of research, it should be better to facilitate APD as proper with standardized, and doing socialization on policy issues about API) utilization and increase monitoring model mainly observers personnel in order to radiation workers has motivated on APD utilization at time there do the job in their radiation area, also it need to equal between sanction conferral and reward as individual to radiation worker.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library