Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Giovanni
"ABSTRAK
Sistektomi radikal merupakan penanganan standar pada pasien tumor buli yang telah menembus otot, Perdarahan merupakan salah satu morbiditas yang ditemukan pada prosedur ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata jumlah kehilangan darah pada prosedur sistektomi radikal. Merupakan penelitian non-eksperimental retrospektif-deskriptif-analitik yang mengambil data Rekam Medis dari Januari 2012 Desember 2015 di RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan variable yang diperiksa terdapat perbedaan signifikan pada jumlah perdarahan berdasarkan diversi urin yang digunakan, yaitu ureterocutaneostomy dan neobladder. Diperlukan persiapan darah sekitar 951,5 ml sebagai standar persiapan operasi di radikal sistektomi di RSUP H. Adam Malik Medan"

ABSTRACT
Radical cystectomy is a standard management for patients with bladder tumor which has penetrated muscles. Bleeding is one of the morbidity associated with the procedure. This study aims to measure mean blood loss during radical cystectomy. This study was a retrospective analytic study, data was collected using medical records from January 2012 to December 2015 At Haji Adam Malik General Hospital Medan. Variables that affected amount of blood loss staging, type of anesthesia used, and urine diversion, there are no significant differences except on amount of blood loss according to urine diversion method used, which were ureterocutaneostomy and neobladder. Blood preparation is needed about 951.5 ml as standard preparation for surgery in radical sistektomi in RSHAM "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy
"Latar Belakang Radikal sistektomi (radical cystectomy / RC) merupakan standar pengobatan untuk muscle-invasive bladder carcinoma. Diperlukan faktor prediksi untuk pendekatan agresif karena dapat menyebabkan pengobatan berlebihan. Hitung darah tepi (BCC) dilaporkan memiliki hubungan yang signifikan dengan beberapa jenis keganasan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan BCC sebagai faktor prediktor terhadap tingkat keselamatan umum (OS) pada pasien karsinoma kandung kemih (BC) setelah menjalani RC.
Metode Studi kohort retrospektif dibuat terhadap 26 pasien yang menjalani RC. Karakteristik demografis dan BCC seperti hemoglobin (Hb), NLR, PLR, dan rasio limfosit/monosit (LMR). Analisis kesintasan Kaplan-Meier dilakukan untuk menentukan overall survival (OS) pada penanda pemeriksaan hitung darah. Hubungan antara karakteristik pasien dengan kesintasan satu tahun juga dilakukan dengan menggunakan metode Mantel-Cox (Log-rank).
Hasil Dari 26 pasien, usia rata-rata adalah 55,6 ± 12,9 tahun. Pada analisis univariat, tidak ada karakteristik demografis yang ditemukan sebagai prediktor signifikan dari kelangsungan hidup satu tahun dan keseluruhan (p>0,05). Hb, NLR, PLR, dan LMR tidak menjadi prediktor signifikan dari kelangsungan hidup satu tahun dan OS (p>0,05).
Kesimpulan BCC bukan merupakan faktor prediktor yang signifikan terhadap kelangsungan hidup pada pasien dengan kanker kandung kemih setelah menjalani radikal sistektomi.

Background
Radical cystectomy (RC) is the gold standard treatment for muscle-invasive bladder carcinoma. A predictive factor is needed for the aggressive approach as it could lead to overtreatment. Elevated blood cell count (BCC) markers are reported to have a significant association with poor outcomes in several types of malignancy. Neutrophil-to-lymphocyte-ratio (NLR) and platelet-to-lymphocyte ratio (PLR) are a well-known inexpensive and effective representative marker of inflammatory condition. This study aims to determine the BCC as a predictor factor of overall survival (OS) in bladder carcinoma (BC) after RC patients
Methods
A retrospective cohort study was designed to investigate 26 patients undergone RC. The demographic characteristics and BCC such as hemoglobin (Hb). NLR, PLR and lymphocyte/monocyte ratio (LMR) were collected. The patients were categorized based on the CBC markers value (≥Median and
Results
Among the 26 patients, the mean age was 55.6 ± 12.9 years. On univariate analysis, none of the demographic characteristics were found as a significant predictor of one year and overall survival (p>0.05). Hb, NLR, PLR and LMR were not a significant predictor of one year survival and OS (p>0.05).
Conclusions
The BCC was not a significant predictor factor survival in patients with bladder cancer after radical cystectomy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahri
"Background: Radical cystectomy (RC) is the gold standard for managing muscle-invasive high-grade bladder cancer. Post-RC urinary diversion (UD) remains controversial, with orthotopic neobladder and ileal conduit (IC) being the two primary options. Both techniques have distinct impacts on postoperative complications, quality of life, and patient outcomes.
Method: A systematic review and meta-analysis were conducted using PRISMA guidelines, focusing on studies comparing orthotopic neobladder and IC in terms of postoperative complications such as urinary leakage, ileus, sepsis, anastomosis site stenosis, and urinary infections. A bibliographic search was performed on databases including PubMed and Cochrane Library. Data were analyzed using Review Manager 5.4 with random- and fixed-effect models based on heterogeneity levels.
Results: Six studies were included. orthotopic neobladder was associated with a significantly higher risk of urinary leakage (P = 0.0004), while other complications (ileus, sepsis, anastomosis site stenosis, and urinary infections) showed no significant differences between ONB and IC groups. The heterogeneity varied across outcomes.
Conclusion: This meta-analysis highlights a higher incidence of urinary leakage with orthotopic neobladder compared to IC, while other complications showed comparable outcomes. Further large-scale randomized trials are necessary to confirm these findings and establish the preferred urinary diversion method post-RC.

Latar Belakang: Radikal sistektomi (RC) merupakan baku emas dalam penanganan kanker kandung kemih invasif otot dengan derajat tinggi. Pilihan diversi urin pasca-RC masih menjadi perdebatan, dengan neobladder ortotopik dan ileal conduit (IC) sebagai dua opsi utama. Kedua teknik ini memiliki dampak yang berbeda dalam hal komplikasi pascaoperasi, kualitas hidup, dan luaran pasien.
Metode: Tinjauan sistematis dan meta-analisis dilakukan berdasarkan pedoman PRISMA, dengan tujuan untuk membandingkan neobladder ortotopik dan IC terkait komplikasi pascaoperasi seperti kebocoran urin, ileus, sepsis, stenosis pada situs anastomosis, dan infeksi saluran kemih. Penelusuran literatur dilakukan pada basis data seperti PubMed dan Cochrane. Data dianalisis menggunakan Review Manager 5.4 dengan random atau fixed effect model berdasarkan tingkat heterogenitas.
Hasil: Enam studi dimasukkan dalam penelitian ini. Neobladder ortotopik dikaitkan dengan risiko kebocoran urin yang lebih tinggi secara signifikan (P = 0.0004), sementara komplikasi lainnya (ileus, sepsis, stenosis pada situs anastomosis, dan infeksi saluran kemih) tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara neobladder ortotopik dan IC. Tingkat heterogenitas bervariasi di antara hasil.
Kesimpulan: Meta-analisis ini menunjukkan kejadian kebocoran urin yang lebih tinggi pada neobladder ortotopik dibandingkan IC, sementara komplikasi lainnya memiliki hasil yang sebanding. Penelitian acak berskala besar diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan menentukan metode diversi urin yang lebih disarankan pasca-RC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library