Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meirizka Yolanda Yusuf
Abstrak :
Salah satu modus operandi yang banyak digunakan oleh jaringan perdagangan narkoba selama beberapa dekade terakhir adalah dengan memanfaatkan perempuan sebagai kurir dan/atau pengedar narkoba. Banyaknya jumlah perempuan yang dilibatkan dalam perdagangan gelap narkoba menjadikan hal tersebut sebagai isu yang sangat penting untuk dikaji, terutama karena sebagian besar jaringan perdagangan gelap narkoba melibatkan perempuan dengan tujuan untuk mengeksploitasi femininitas dan mengobjektifikasi tubuh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai konteks sosial keterlibatan perempuan dalam jaringan perdagangan gelap narkoba serta eksploitasi femininitas yang dialami perempuan dalam jaringan perdagangan gelap narkoba. Penelitian ini merupakan penelitian feminis dengan tipe penelitian studi kasus yang mengkaji mengenai pengalaman eksploitasi tiga perempuan kurir narkoba. Data didapatkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap tiga perempuan kurir dan/atau pengedar narkoba. Temuan data dianalisis dengan menggunakan Teori Feminis Radikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilibatkan dan dieksploitasinya perempuan dalam perdagangan gelap narkoba tidak terlepas dari budaya patriarki di dalam masyarakat dan jaringan perdagangan gelap narkoba. Terdapat berbagai bentuk objektifikasi tubuh dan eksploitasi femininitas yang dilakukan oleh jaringan perdagangan narkoba terhadap perempuan kurir dan/atau pengedar narkoba yang sebagian besar terjadi tanpa disadari oleh perempuan kurir narkoba itu sendiri. Objektifikasi dan eksploitasi tersebut dilakukan terhadap, mulai dari tubuh perempuan, sampai dengan emosi dan penampilan perempuan. Para perempuan yang terlibat dengan jaringan perdagangan gelap narkoba dipaksa untuk memenuhi standar femininitas perempuan yang dikonstruksikan oleh laki-laki. Untuk kemudian femininitas tersebut dieksploitasi oleh para laki-laki sebagai alat untuk keuntungan mereka sendiri. ......One of the modus operandi used by drug trafficking networks over the last few decades is to use women as drug couriers an/or drug dealers. The large number of women involved in the illicit drug trade makes this a very important issue to address, especially since most of the illicit drug trafficking networks involve women with the aim of exploiting their femininity and objectifying their bodies. This study aims to explain the social context of women's involvement in drug trafficking networks and the exploitation of femininity experienced by women in drug trafficking networks. This research is a feminist research with a case study type that examines the experiences of exploitation of three female drug couriers and/or drug dealers. Data were obtained using in-depth interview techniques with three women drug couriers and/or drug dealers. Data findings were analyzed using Radical Feminist Theory. The results of the study show that the involvement and exploitation of women in drug trafficking is inseparable from the patriarchal culture in society and drug trafficking networks. There are various forms of objectification of the body and exploitation of femininity carried out by drug trafficking networks against women drug couriers and/or drug dealers, most of which occur without the women themselves realizing it. Objectification and exploitation are carried out on women's bodies, up to women's emotions and appearance. Women who are involved in drug trafficking networks are forced to meet the standards of women’s femininity that are constructed by men. For then the femininity is exploited by men as a tool for their own gain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisya Ameridya
Abstrak :
Dalam memenuhi hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, dokter obstetri dan ginekologi (obgyn) memiliki peran yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan kesehatan, namun beberapa dokter obgyn laki-laki melakukan kekerasan seksual kepada pasien perempuan. Kekerasan seksual ini melanggar hak perempuan untuk mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi secara aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman pasien perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual oleh dokter obgyn laki-laki dengan menggunakan teori kriminologi feminis radikal. Melalui pendekatan penelitian kualitatif feminis dengan mewawancarai tiga pasien perempuan korban, penelitian ini memperlihatkan pengalaman korban mengenai kekerasan seksual yang dilakukan oleh dokter obgyn laki-laki dan dampak yang dirasakan korban. Pengalaman dokter obgyn perempuan dan laki-laki selama menjalani pendidikan dan profesi obgyn juga dibahas dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa akar penyebab kekerasan seksual oleh obgyn laki-laki terhadap pasien perempuan berasal dari patriarki, yang diwujudkan melalui dominasi/bias gender laki-laki dalam institusi kedokteran dan objektifikasi tubuh perempuan. Akibatnya, kekerasan seksual oleh dokter obgyn laki-laki terhadap pasien perempuan terjadi melalui kerentanan berlapis yang dibentuk oleh relasi kuasa yang timpang berbasis model hubungan paternalistik dan berbasis seks/gender. Relasi yang timpang ini membentuk kerentanan berlapis bagi pasien perempuan karena posisi mereka sebagai pasien dan sebagai perempuan. Penelitian ini juga menyoroti dampak fisik, psikologis, dan ekonomi dari kekerasan seksual yang dialami korban. ......To fulfill women's rights to sexual and reproductive health, obstetricians and gynecologists (obgyns) play a crucial role in providing healthcare services. However, some male obgyns perpetrate sexual violence against female patients. This sexual violence violates women's rights to access sexual and reproductive healthcare in a safe and comfortable manner. This study aims to reveal the experiences of female patients who have been victims of sexual violence by male obgyns using radical feminist criminology theory. Through a qualitative feminist research approach, including interviews with three female patient victims, this study reveals the experiences of victims regarding sexual violence perpetrated by male obgyns and the impact felt by the victims. The experiences of both female and male obgyns during their education and professional practice are also discussed in this research. The findings of this study reveal that the root causes of sexual violence by male obgyns against female patients stem from patriarchy, manifested through male dominance/gender bias within the medical institution and the objectification of women's bodies. As a result, sexual violence by male obgyns against female patients occurs through layered vulnerabilities shaped by imbalanced power relations based on paternalistic model and sex/gender. These imbalanced relations create layered vulnerabilities for female patients due to their positions as patients and as women. This research also reveals the physical, psychological, and economic impact of the sexual violence experienced by the victims.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library