Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Rizky Reza
"Tulisan ini menjelaskan proses radikalisasi yang terjadi di dunia maya, dengan melihat bagaimana dan mengapa masyarakat Indonesia rentan menjadi target organisasi teroris khususnya dalam hal perekrutan melalui dunia maya. Teroris tidak hanya memanfaatkan akses internet sebagai sarana komunikasi, tetapi juga memanfaatkannya sebagai sarana dalam menyembunyikan identitas dan lokasi saat menyebarkan ideologi radikal. Konsep yang digunakan dalam tulisan ini adalah cyber radicalization, yang merupakan konsep baru yang terbentuk dari konsep ancaman cyber dan radikalisasi. Adapun hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa pengguna internet Indonesia memliliki potensi yang besar untuk melawan radikaslisasi di dunia maya dan memilki kapasitas dalam mendukung agenda counter terrorism di dunia maya. Namun, hal tersebut masih menghadapi beberapa tantangan, sehingga diperlukan pemanfaatan pengguna internet oleh pemerintah secara maksimum dalam agenda counter-cyber radicalization."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rizky Reza
"This paper discusses the process of radicalization in cyberspace. It will look at how and why Indonesia are vulnerable in society and targeted by terrorist organizations in an attempt to recruit them, especially in cyberspace. The terrorists have become expert, not only using the latest tools of internet communications, but to do it in a way that can shield their identities and even their locations when spreading the radical ideology. The concept that used in this paper is cyber-radicalization, which is the new concept that merged from cyber threat and radicalization. The result from this paper shown that Indonesia netizens (internet users) had great potency to fight radicalization in the cyberspace and thecapacity for supporting government counter-cyber radicalization agenda. However, fighting cyber radicalization in that way faced several challenges. Therefore Indonesia’s government should benefited the netizens to reach the optimum point on counter-cyber radicalization agenda."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ananto Adi Trisaputro
"Tugas karya akhir ini akan membahas tentang Lone Wolf Terrorism, kasus LWT di Indonesia sendiri terjadi pada tahun 2016 sebanyak tiga kasus. LWT hingga saat ini masih susah terdeteksi, karena LWT bergerak secara sendiri walaupun dalam pembelajaran radikalnya diperoleh dari interaksi dalam dunia internet. Revolusi informasi dan teknologi khususnya internet sangat memberikan dampak besar pada LWT. LWT menjadikan internet sebagai media pembelajaran radikal sekaligus self radicalization. Penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran sosial dari Sutherland, tipologi- tipologi LWT dari National Security Critical Issue Task Force NSCITF, proses self radicalization dan internet radicalization. Hasil tugas karya akhir ini diharapkan dapat menjadi rujukan tentang hubungan bagaimana LWT melakukan pembelajaran dan self radicalization khususnya pada informasi teknologi.

This research will be discussing about Lone Wolf Terrorism, LWT is the terrorism act that is done not in groups. There are three LWT cases that has occurred in Indonesia in the year 2016. To this day LWT is still hard to be detected, because LWT move on its own even in radical learning from interactions in the internet. Information and technology revolution especially the internet has given a big impact on LWT. LWT has made the Internet both as a media of spreading radicalism also self radicalization. This research uses social learning method by Sutherland, types of LWT from National Security Critical Issue Task Force NSCITF, self radicalization process and Internet radicalization. The result of this research is hoped to be a reference about the relationship of how LWT learns and self radicalization especially through the Internet."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Wirya Slamet
"Fenomena kasus terorisme di Indonesia terus berkembang semakin kompleks. Pada awalnya kasus teror dilakukan oleh kelompok dengan afiliasi tertentu, kini muncul fenomena kasus baru yang biasa disebut lone wolf. Di satu sisi, kemajuan teknologi informasi yaitu internet dimanfaatkan oleh individu radikal pro teror. Dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa motivasi, faktor serta latar belakang proses radikalisasi dan aksi teror lone wolf, serta bagaimana internet bertindak sebagai pendorong aksi teror lone wolf. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori yang di kemukakan oleh Kruglanski dan Webber tentang proses radikalisasi seseorang yang mengarah pada tujuan penggunaan cara-cara radikal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus lone wolf oleh Suliono dan Leopard. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumen, kemudian dilakukan teknik triangulasi dalam pemeriksaan keabsahan data dan diolah menggunakan alat risk assessment MIKRA. Hasil penelitian menerangkan bahwa proses radikalisasi kasus lone wolf kepada individu radikal diakibatkan oleh internet menjadi katalisator radikalisasi diri, juga sebagai alat dan bahan penyebaran paham dan aksi terorisme.

The phenomenon of terrorism cases in Indonesia continues to grow increasingly complex. At first, terror cases were carried out by groups with certain affiliations, now a new phenomenon known as lone wolf has emerged. The Advances in information technology, namely the internet, are being used by radical pro-terror individuals. This study aims to analyze the motivation, factors and background of the radicalization process and lone wolf terror acts, as well as how the internet acts as a driver for the lone wolf terror act. The analysis in this study was carried out using the theory put forward by Kruglanski and Webber about the radicalization process of a person which leads to the goal of using radical methods. The research method used is a qualitative method with a case study of lone wolf by Suliono and Leopard. Data collection techniques used were interviews and document study, then triangulation techniques were used to check the validity of the data and processed using the MIKRA risk assessment tool. The results of the study explained that the process of radicalization of lone wolf cases to radical individuals was caused by the internet as a catalyst for self-radicalization, as well as a tool and material for the dissemination of terrorism and acts of terrorism."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Amin
"Perkembangan teknologi membuat semua orang menjadi semakin mudah menggunakan internet untuk memperoleh informasi dan hiburan. Namun di sisi lain, internet juga digunakan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan ideologinya. Penyebaran ideologi berawal dari situs-situs dan forum yang khusus dibuat untuk diisi dengan materi radikal. Akan tetapi, pada saat ini penyebaran ideologi radikal telah merambah ke situs-situs populer. Tulisan ini membahas salah satu situs populer, yaitu Youtube, yang dimanfaatkan sebagai media penyebaran ideologi radikal. Berdasarkan temuan data, banyak orang yang terpengaruh dengan tayangan video radikal di Youtube. Hasil analisis menunjukkan bahwa terpaan video radikal membuat seseorang memiliki opini politik yang lebih agresif.

Technological developments made it easier for everyone to use the internet to get information and entertainment. On the other hand, the internet is also used by radical groups to spread their ideology. The spreadth of ideology starts from websites and virtual forums that are specially prepared to be filled with radical material. However, this time spreadth of radical ideology has penetrated into popular sites. This thesis discusses one of the popular sites, namely Youtube, which is used as a medium for the spreadth of radical ideology. Based on data findings, many people have been affected by radical videos shown on Youtube. The results of the analysis show that the high exposure of radical video makes somebody contaminated by aggressive political gesture."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Agung Sukhamdani
"Teroris tidak serta merta lahir begitu saja, terdapat proses dimana proses tersebut bermula dari radikalisasi yakni masuknya paham radikal pada diri seseorang. Paham radikal yang dimasukan merupakan ideologi yang berkaitan dengan ideologi ekstremis yang ada dan biasanya berkaitan dengan kelompok politik ataupun kelompok agama tertentu. Proses terpenting dalam radikalisasi justru ada pada proses pemberian doktrin oleh kelompok teroris pada seseorang. Ketika doktrin telah diberikan, akan menjadi sukar untuk melakukan indoktrinisasi. Dibutuhkan pemahaman yang mendalam bagaimana doktrin terbentuk dan bagaimana doktrin tersebut diajarkan. Pada penelitian ini menjabarkan bagaimana jaringan ekstremis seorang eks Napiter yang kini aktif dalam kegiatan deradikalisasi melakukan identifikasi doktrin ekstremis. Dengan memahami proses pengidentifikasian doktrin maka akan dipahami bagaimana proses yang dapat dilakukan untuk menghalau dan melawan doktrin tersebut hingga melakukan deradikalisasi. Pada penelitian ini, kasus yang diangkat ialah jaringan ekstremis yang dialami oleh Agus Supriyanto alias Farel, dalam perjalanannya, ia mengalami proses menerima paham ideologi radikal sampai dengan ideologi ekstremis, pada akhirnya ia terderadikalisasi dan kini berada pada ideologi Pancasila yang merujuk kepada persatuan bangsa. Bekalnya tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan serta melakukan upaya deradikalisasi.

Terrorists are not suddenly born, there is a process in which the process starts from radicalization, namely the transmission of radical ideology into a person. The radical understanding included is an ideology that is related to existing extremist ideology and is usually related to certain political groups or religious groups. The most important process in radicalization is in fact the process of giving doctrine to someone by a terrorist group. Once the Doctrine has been given, it becomes difficult to indoctrinate it. It requires a deep understanding of how doctrines are formed and how they are taught. This research describes how the extremist network of a former convict who is now active in deradicalization activities identifies extremist doctrines. By understanding the process of identifying doctrines, it will be understood what processes can be carried out to dispel and fight these doctrines to carry out deradicalization. In this study, the case raised is the extremist network experienced by Agus Supriyanto a.k.a Farel, in his journey, he went through a process of accepting radical ideology up to extremist ideology, in the end he was deradicalized and is now in the Pancasila ideology which refers to national unity. The provisions are used to carry out empowerment activities and carry out deradicalization efforts."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahuddin
"Munculnya radikalisme di kalangan kaum muda merupakan fenomena yang penting untuk diamati. Di tengah kehidupan sebuah bangsa yang tengah menapaki masa transisi menuju demokrasi, munculnya radikalisme politik bisa dimaknai secara ganda: positif dan negatif. Secara positif ia bisa dipandang sebagai daya dorong yang mempercepat proses demokratisasi, tetapi secara negatif bisa dimaknai sebagai ancarnan bagi tegaknya demokrasi. Dalam tesis ini peneliti lebih melihat radikalisasi pemuda sebagai hal yang positif dalam merombak sistem sosial politik yang lama, menuju ke arah sistem baru yang lebih adil dan demokratis.
Tesis ini memfokuskan perhatian pada proses terjadinya radikalisasi politik dalam tubuh Partai Rakyat Demokratik (PRD), sebuah partai politik yang ikut dalam Pemilu 1999. Sejak awal, PRD merupakan wadah tempat anak-anak muda melakukan serangkaian tindakan radikal dalam menentang kebijakan rezim Orde Baru Soeharto.
Dalam terminologi ilmu sosial radikalisme merupakan: suatu paham atau aliran dalam gerakan sosial politik, yang ingin membangun suatu dunia atau tatanan sosial politik yang lebih baik; dengan cara menghancurkan akar kejahatan sosial; menghilangkan institusi-institusi yang dianggap menjadi penghalang bagi tegaknya demokrasi; dengan program membangun sistem politik ekonomi yang demokratis dan bervisi kerakyatan. Sifat gerakan radikal adalah revolusioner (bukan evolusioner, reformis, atau gradual), dan untuk itu gerakan ini senantiasa menantang kemapanan kekuasaan yang tidak populis.
Penelitian ini-bersifat kualitatif, dengan mencoba memahami pemikiran, sikap dan sifat dari tindakan yang diambil oleh PRD dalam merespons perkembangan sosial politik yang ada, baik pada level lokal maupun nasional. Untuk kepentingan pemahaman itu, peneliti mengumpulkan bahan-bahan (data-data) melalui tiga cara; kajian dokumentasi dan literatur, wawancara mendalam, dan observasi.
Yang menjadi pedoman awal penelitian ini adalah pembacaan terhadap sejarah perjalanan bangsa secara umum, yang dengan jelas menempatkan pemuda sebagai salah satu sosok sentral. Di dalam banyak momentum penting, seringkali kaum muda tampil ke depan, memberikan jawaban dan solusi ketika terjadi kebuntuan politik. Eksistensi kaum muda yang demikian ini, dengan jelas tergambar dalam khazanah sejarah bangsa, yang dilukiskan dengan angkatan-angkatan; Angkatan 1908, Angkatan 28, Angkatan 45, dan juga Angkatan 1966. Dan mungkin Angkatan 1998!
Pada saat yang sama Peneliti juga menyaksikan ada sekelompok kaum muda yang tidak diukir dengan tinta emas sejarah seperti itu, tetapi sesungguhnya mereka juga memiliki andil dalam merobohkan struktur politik yang korup dan menindas. Mereka berjuang di tingkat akar rumput (grassroots) dengan penderitaan fisik dan mental karena berbagai tekanan; baik dari penguasa maupun dari masyarakatnya sendiri. Tetapi sesungguhnya mereka berhasil mewujudkan cita-cita mereka, yang antara lain berupa; `Pencabutan Dwi Fungsi ABRI', `Pencabutan Paket 5 W Politik', `Penurunan Soeharto', `Referendum untuk Rakyat Maubere'. Mereka itu adalah para aktivis Partai Rakyat Demokratik.
Dengan menggunakan kerangka strukturasi Giddens-yang menunjukkan adanya sifat dualitas dalam struktur (duality ofstructur)--penelitian ini menunjukkan bahwa meski Orde Baru dengan seluruh perangkat dan sumber daya yang mereka miliki (rules and resources) telah mencoba mendominasi seluruh aktor yang ada di bawahnya, tetap saja ada ruang dan cara yang cukup bagi aktor untuk melakukan 'perlawanan' terhadap struktur. Bahkan dalam banyak hal, aktor justru memanfaatkan kebijakan yang diterapkan oleh struktur sebagai `alat' untuk melawan. Gerakan kaum muda yang semula hanya bersifat protes sosial, karena ditumpas secara represif akhimya malah merubah gerakan menjadi bersifat ideologis dan radikal.
Tampak ada korelasi yang signifikan antara tingkat represifitas penguasa dengan tingkat resistensi yang diberikan. Mengikuti teori pegas, semakin kuat penekanan semakin kuat pula tingkat perlawanan.
Tesis ini berkesimpulan, pertama, konsep teoritik strukturasi Giddens relevan untuk menjelaskan tentang proses terjadinya radikalisme kaum muda (meski tesis ini hanya mengeksplorasi satu aspek dari tiga aspek utama yang disebut Giddens, yaitu aspek struktur `Dominasi'). Kedua, konsep radikalisme Popper berlaku dalam radikalisme PRD dengan catatan radikalisme PRD tidak persis se-ekstrim konstruksi Popper yang menyarankan adanya `pembunuhan, pengusiran dan pendeportasian'.
Ketiga, tentang kemunculan radikalisme, penelitian ini dalam beberapa hal mengukuhkan teori Jocano, tetapi ada perbedaan mendasar, jika Jocano menunjukkan radikalisme muncul sebagai respons terhadap modernisasi, PRD tidak pernah menentang atau menolak modernisasi. Radikalisme PRD hanya menentang dan melawan setiap aspek kehduoan yang mengancam tegaknya demokrasi dan HAM."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyah Ainny
"Biodiesel merupakan salah satu alternatif energi terbarukan. Penggunaan biodiesel masih memiliki kekurangan, salah satunya karena biodiesel mudah teroksidasi. Oksidasi pada biodiesel disebabkan karena memiliki ikatan karbon tak jenuh sehingga menyebabkan biodiesel menjadi tidak stabil. Untuk meningkatkan ketahanan oksidasi diperlukan aditif antioksidan. Pirogalol merupakan aditif antioksidan yang efektif untuk mencegah oksidasi biodiesel. Namun, pirogalol memiliki perbedaan polaritas dengan biodiesel sehingga menyebabkan keduanya tidak saling larut. Dibutuhkan modifikasi terhadap pirogalol agar memiliki polaritas yang mendekati biodiesel.
Pada penelitian ini, disintesis senyawa metil linoeat pirogalol sebagai aditif antioksidan biodiesel yang memiliki polaritas mendekati biodiesel. Untuk mereaksikan metil linoleat dengan pirogalol digunakan metode radikalisasi menggunakan DPPH. Metode pengujian terhadap hasil uji sintesis dilakukan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis, dan GC-MS. Biodiesel diuji ketahanan oksidasinya dengan diberikan penambahan antioksidan pirogalol dan metil linoleat pirogalol menggunakan parameter oksidasi bilangan asam, bilangan iodin, viskositas, dan perubahan warna.
Hasil penelitian menunjukkan metil linoleat pirogalol terbentuk sebagai hasil reaksi yang diamati dari bilangan asam dari 0.046 sampai 0.176 mg KOH/gr sampel, bilangan iodin dari 79.364 menjadi 61.116 gr-I2/100 gr, viskositas dari 4.46 menjadi 5.24 cst dan warna dari 625 sampai 569 nm. Biodisel dengan antioksidan metil linoleat pirogalol dapat menahan oksidasi lebih baik dibandingkan dengan biodiesel yang menggunakan antioksidan pirogalol pada konsentrasi 0,05 b/v sampai 0,1 b/v.

Biodiesel is one of renewable energy alternatives. The use of biodiesel has deficiencies, one of them because biodiesel is easily oxidized. Oxidation in biodiesel is caused by having unsaturated carbon bonds causing biodiesel to become unstable. To increase the oxidation resistance, antioxidant additives are required. Pyrogallol is an effective antioxidant additive to prevent oxidation of biodiesel. However, pyogallol has a polarity difference with biodiesel causing the two to not dissolve. It requires modification of the pyogallol to have a polarity close to biodiesel.
In this study, synthesized pyrogallol methyl linoleate compounds as biodiesel antioxidant additives that have polarity close to biodiesel. To react the methyl ester with pyrogallol using DPPH as a radical inisiator. The test method of the synthesis using Thin Layer Chromatography, and GC MS. test method of the synthesis using Thin Layer Chromatography, and GC MS. Biodiesel was tested for its oxidation resistance by the addition of antioxidant pyrogallol and methyl ester pyrogallol using acid oxidation parameter, iodine number, viscosity, and color change.
The results showed that the pyrogallol methyl esters were formed as the result of the observed reaction of the acid number from 0.046 to 0.176 mg KOH g sample, the iodine value from 79.364 to 61.116 gr I2 100 gr, the viscosity from 4.46 to 5.24 cst and the color from 625 to 569 nm. Biodiesel with antioxidant pyrogallol methyl esters can resist oxidation better than biodiesel using pyrogallol antioxidants at concentrations of 0.05 w v to 0.1 w v.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Nabilla Aditiarini
"Artikel ini membahas mengenai radikalisasi anak oleh orangtua yang terlibat menjadi foreign terrorist fighters FTF di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang warganya menjadi FTF di Irak dan Suriah maupun Marawi untuk bergabung dengan ISIS. Tulisan ini memfokuskan pada bagaimana orangtua meradikalisasi anaknya yang tidak memiliki pengetahuan tentang FTF untuk akhirnya bergabung menjadi FTF dan berangkat ke wilayah konflik bersama orangtuanya. Kemudian kasus tersebut akan dikaitkan dengan proses sosialisasi anak dan transmisi budaya yang didapatkannya sehingga menjadi FTF, termasuk perlindungan anak yang telah dilanggar oleh orangtuanya. Dengan acuan tersebut penulis akan melihat apa yang menyebabkan anak akhirnya terpengaruh radikalisasi orangtuanya dan ikut menjadi FTF. Tulisan ini menunjukkan terdapat beberapa rekomendasi dari penulis dalam menghadapi radikalisasi yang terjadi kepada anak.

This article discusses about radicalization to children by parents who involved as foreign terrorist fighters FTF in Indonesia. Indonesia is one of the countries whose members become FTFs in Iraq and Syria and also Marawi to join ISIS. This paper focuses on how parents radicalize children who has no knowledge about FTF to join as FTF and go to the conflict areas alongside their parents. And then the case will be explained with children rsquo s socialization process and cultural transmission they received until they become FTF, including the protection of children violated by their parents. With that reference, the writer will try to explain what causes the children to be influenced by their parents rsquo radicalization and become FTF. This paper shows that there are a few recommendations from the writer in facing radicalization of children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Avina Waliyanri
"Fenomena pelaku tunggal atau lone wolf terorisme merupakan masalah yang terus berkembang di Indonesia. Hal ini biasanya tidak terlepas dari pengaruh radikalisme online, yang terjadi melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penggunaan media sosial dapat berpengaruh terhadap terorisme lone wolf di Indonesia menggunakan studi kasus Raden Bagaskara. Penelitian ini membahas 5 teori yang berkaitan dengan radikalisme online dan terorisme lone wolf, yaitu teori analisis jaringan sosial, echo chamber pada media sosial, piramida radikalisasi, passion obsesif dan obsesi ideologi, dan teori bathtub motivasi lone wolf.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa seorang pengguna media sosial memasuki jaringan sosial bersifat online, dan algoritma media sosial dapat menciptakan echo chamber yang akan memaparkan konten propaganda radikalisme terhadap pengguna secara terus menerus. Dengan paparan tersebut, maka pemahamannya akan bergeser menjadi radikal dan keinginan untuk melakukan serangan akan muncul. Apabila motivasi untuk menyerang berakumulasi dan melebihi ambang batas, maka serangan terorisme lone wolf akan terjadi.

The phenomenon of lone wolf terrorism is a problem that continues to develop in Indonesia. This usually relates to the influence of online radicalism through social media. This study aims to examine how the use of social media can influence lone wolf terrorism in Indonesia using the case study of Raden Bagaskara. This study discusses five theories related to online radicalism and lone wolf terrorism, namely the social network analysis theory, the echo chamber theory on social media, the radicalization pyramid, obsessive passion and ideological obsession, and the lone wolf motivation bathtub theory. This research uses a qualitative approach. The research data for this study were collected through interviews and documentation studies. The data analysis technique for this research was carried out using qualitative data analysis techniques, including data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verifying data. The result of this study is that a social media user enters an online social network, and the social media algorithm can create an echo chamber that will continuously present radical propaganda contents to the user. With this exposure, their understanding will shift to become radicalized and the desire to carry out an attack will emerge. If the motivation to attack accumulates and exceeds its limits, then a lone wolf terrorist attack will occur."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>