Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shiraishi, Takashi
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997
958.82 SHI z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Zaim Cholil Mumtaz
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak lebih dari satu dekade yang lalu, persoalan radikalisme dan terorisme terus mendapatkan sorotan publik dari hampir seluruh penjuru dunia. Terorisme telah menimbulkan banyak kerusakan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, perlu upaya deradikalisasi untuk menanggulangi masalah tersebut. Seluruh elemen masyarakat Indonesia pada dasarnya bertangguung jawab atas upaya deradikalisasi, bukan hanya BNPT saja. Terlebih, BNPT terbukti memiliki berbagai kendala yang tidak bisa dihadapi sendiri. Salah satu elemen masyarakat yang bisa mengambil peranan penting dalam hal ini adalah Lembaga non-pemerintah.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran dan efektivitas deradikalisasi oleh lembaga non-pemerintah, dengan mengambil studi kasus Yayasan Prasasti Perdamaian dan Search for Common Ground, dua lembaga yang aktif bergerak dalam upaya deradikalisasi.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terstruktur, observasi dan studi literatur. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dua lembaga non-pemerintah tersebut memiliki tingkat penerimaan yang lebih tinggi oleh narapidana terorisme, daripada program deradikalisasi yang dijalankan oleh BNPT. Namun demikian, masalah koordinasi dengan pemerintah, minimnya sumber daya, dan lemahnya monitoring masih memberi hambatan dalam upaya deradikalisasi.


For more than a decade, the issue of radicalism and terrorism continues to get the public's attention from almost all corners of the world. Terrorism has caused a lot of damage to human life. Therefore, it is necessary to properly address the problem. Every element of Indonesian society is basically responsible for efforts to de-radicalization, not just BNPT. Moreover, BNPT has proven to have various obstacles that cannot be faced alone. One element of society that can take an important role in this case is non-governmental institutions.

This study aims to analyze the role and effectiveness of deradicalization by non-governmental institutions, by taking a case study of Yayasan Prasasti Perdamaian and Search for Common Ground, two institutions that are actively engaged in deradicalisation efforts.

This research was conducted with qualitative methods through structured interviews, observation and literature studies. In this study it was known that the two non-government institutions had higher levels of acceptance by prisoners of terrorism, rather than the deradicalisation program run by BNPT. However, the problem of coordination with the government, lack of resources, and weak monitoring still provide obstacles in efforts to de-radicalization.

 

Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Briyan Costazolanitova
Abstrak :
Penelitian ini membahasan bagaimana analisis dampak keberadaan kelompok terorisme di cilacap terhadap radikalisme dalam menghadapi kondisi dimana terdapat Lapas Nusakambangan yang menjadi tempat narapidana terorisme ditahan. adanya tahanan narapidana terorisme dan keluarga serta organisasi yang terafiliasi terorisme di wilayah hukum Polresta Cilacap tersebut. berdasarkan latar belakang didapatkan dua permasalahan utama yang melatarbelakangi judul ini yakni 1) Bagaimana pola penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Cilacap? 2) Apa strategi intelijen Polresta Cilacap dalam pencegahan radikalisme dan terorisme? Teori yang melandasi penelitian adalah teori stratejik intelijen dan ketahanan nasional. Desain metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara. kemudian dimana data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan teori-teori yang berkaitan dengan stratejik intelijen dan ketahanan nasional. Hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat di wilayah Cilacap, yang mengikuti kegiatan keagamaan atau pengajian di yayasan atau organisasi keagamaan yang terindikasi radikal, secara individu masyarakat tidak mengalami radikalisasi atau saat ni masih tidak memiliki paham yang radikal ini didasari dari hasil analisa yang menunjukkan bahwa masyarakat tidak melewati lantai dasar dari tangga menuju terorisme. Yang jika dibandingkan dengan narapidana terorisme yang di Tahan di Lapas Nusakambangan, yang menunjukkan bahwa ketika mereka melakukan aksi terorisme, pada saat itu mereka telah mencapai lantai 5 dalam karakterisasi lantai menuju terorisme. Stratejik intelijen yang dilakukan oleh polresta Cilacap dalam pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui tahapan berikut, Perencanaan dan pengarahan (planning and direction), Menargetkan penggalangan ke daerah yang masih berstatus merah (belum hijau). Pengumpulan (collection) Informasi dikumpulkan dari sumber yang dapat dipercaya. Pemrosesan/ penyusunan (processing / collation) dan Analisis (analysis). Pengolahan data dilakuakn agar lebih mudah laporan kepada pimpinan, Laporan Informasi intelijen diterima oleh pimpinan, sehingga pimpinan dapat memberikan arahan langsung untuk bisa ditindaklanjut. Evaluasi ulang (reevaluation) Evaluasi efektivitas dilakukan dengan kerjasama lintas sectoral maupun fungsi terkait. ......This research discusses the analysis of the impact of the presence of terrorist groups in Cilacap on radicalism in dealing with conditions where there is a Nusakambangan prison which is a place where criminals are detained. there is an understanding of intelligence and families and organizations affiliated with terrorism in the jurisdiction of the Cilacap Police. Based on the background, two main problems are found behind this title, namely 1) What is the pattern of the spread of radicalism and hatred in Cilacap? 2) What is the Cilacap Police intelligence strategy in preventing radicalism and terrorism? The theory underlying the research is the theory of intelligence strategy and national resilience. The research method design used to analyze this research is descriptive qualitative, the data collection technique used is interviews. then where the collected data is then analyzed using theories related to intelligence strategy and national resilience. The results of this research show that people in the Cilacap area, who take part in religious activities or study at foundations or religious organizations that are indicated as radical, individually do not experience radicalization or currently still do not have a radical understanding. This is based on the results of the analysis which shows that the community does not past the ground floor of the stairs to terrorism. Which, when compared with the fights held in Nusakambangan Prison, shows that when they committed acts of terrorism, at that time they had reached the 5th floor in the characterization of the floor leading to terrorism. The intelligence strategy carried out by the Cilacap Police to prevent the spread of radicalism and terrorism is through the following stages, planning and directing, targeting outreach to areas that still have red (not yet green) status. Collection (collection) Information is collected from reliable sources. Processing/compilation (processing/examination) and Analysis (analysis). Data processing is carried out to make it easier to report to leadership. Intelligence information reports are received by leadership, so that leadership can provide direct directions that can be followed up. Re-evaluation (re-evaluation) Evaluation of effectiveness is carried out with cross-sectoral collaboration and related functions.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jainuri, 1971-
Malang: Intrans Publishing, 2016
320.53 ACH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
On radicalism, intolerant, terorism, and diversity; collection of articles.
Ambon: Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC), 2018
302 ORA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Prasetyo
Depok: Rajawali Press, 2022
320.53 DED r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robert, Matthew
London: Routledge, 2020
320.53 ROB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Septias
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirra Noor Milla
Abstrak :
Terorisme merupakan fenomena yang kompleks dan memerlukan pemahaman lintas disiplin ilmu, termasuk di dalamnya Ilmu Psikologi. Khususnya, Psikologi Sosial menyajikan suatu kerangka analisis baik pada tingkat individu maupun kelompok, untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana individu terlibat dalam tindakan terorisme. Banyak ahli ilmu sosial menggambarkan terorisme sebagai suatu proses bertahap radikalisasi (Pantucci, 2008; Sageman, 2007; Junkins, 2010; Silber & Bhatt, 2007; Bendett & Musa, 2010; Milla, Faturochman & Ancok, 2013). Terdapat tiga komponen utama yang berperan dalam menjelaskan radikalisasi, yaitu kebutuhan yang memotivasi individu, narasi ideologi yang menjustifikasi dan kelompok atau jejaring sosial yang memvalidasi (Kruglanski, 2019; Lobato, et.al., 2021; Milla, et.al., 2022). Penjelasan tahapan radikalisasi perlu ditinjau kembali dalam menjelaskan radikalisasi online. Mengingat di era informasi digital, proses radikalisasi menjadi lebih cepat dan mencakup kelompok individu yang semakin beragam (Milla, 2017; Binder & Kenyon, 2022). Oleh karena itu, penjelasan faktor personal memiliki relevansi untuk memahami secara lebih baik bagaimana radikalisasi terjadi saat peran kelompok terbatas.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
PGB 0615
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>