Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zaki
Abstrak :
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels.

Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option.

This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia.
2008
R.01.08.14 Zak a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sobirin
Abstrak :
ABSTRAK
Urbanisasi telah mengubah tutupan lahan dari permukaan lolos air menjadi permukaan kedap air yang dapat berdampak pada peningkatan limpasan hujan di kawasan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas sebaran spasial Green Infrastructure (GI) dalam pengurangan limpasan hujan di berbagai spektrum hujan. Simulasi pengurangan limpasan hujan melalui penerapan GI diimplementasikan pada DTA yang berlokasi di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. EPA SWMM digunakan untuk mensimulasi model hidrologi melalui tiga skenario : skenario-1 baseline (kondisi eksisting tanpa penerapan GI), skenario-2 GI (penerapan GI melalui rain garden, rain barrel dan porous pavement), skenario-3 RDTR (sesuai Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta). Hasil simulasi SWMM menunjukkan skenario-2 GI untuk hujan kala ulang 2-, 5-, 10-, 25-, 50-tahun menghasilkan persentase pengurangan total volume limpasan secara berurutan sebesar 9.76%, 8.76%, 8.27%, 7.50%, 7.05% dan persentase pengurangan debit puncak sebesar 9.29%, 7.97%, 5.83%, 3.49%, 2.21% dibandingkan tanpa penerapan GI. Adapun untuk skenario-3 RDTR untuk kala ulang hujan yang sama menghasilkan persentase penambahan total volume limpasan secara berurutan sebesar 7.43%, 6.15%, 5.36%, 4.67%, 4.20% dan persentase penambahan debit puncak sebesar 3.93%, 2.33%, 1.29%, 0.63%, 0.63% dibandingkan dengan kondisi eksisting tanpa penerapan GI.
ABSTRACT
Urbanization has changed the land use from pervious cover to impervious cover which have an impact on increasing runoff in urban areas. The objective of this study is to determine the effectiveness of spatial distribution of Green Infrastructure (GI) in reducing runoff under various design storms. Simulation of runoff reduction is carried out by implementing the GI in the catchment area located in Pondok Kelapa, Eastern Jakarta, Indonesia. EPA SWMM 5.1 was used to simulate the performance of GI on reducing runoff in the study site for three simulation scenarios: baseline scenario (current conditions), GI scenario (implementing rain garden and rain barrel) and Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) scenario. The results show that GI scenario compared to the baseline scenario under various design storms 2-year, 5-year, 10-year, 25-year and 50-year return periods reduce the total runoff volume approximately 9.76%, 8.76%, 8.27%, 7.50%, 7.05, respectively and reduce the peak flows approximately 9.29%, 7.97%, 5.83%, 3.49%, 2.21%. For RDTR scenario compared to BL scenario resulting in percentile of total runoff volumes increase were 7.43%, 6.15%, 5.36%, 4.67%, 4.20% and the percentile of peak flows increase were 3.93%, 2.33%, 1.29%, 0.63%, 0.63% for the same return periods.
2019
T52731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library