Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Celia Alyani Nuraisyah
"ABSTRAK
Penulis membahas mengenai penampilan Rakugo oleh Kimie Oshima dan bagaimana humor di dalamnya disampaikan kepada penonton, serta bagaimana penonton memrosesnya secara kognitif. Humor merupakan sesuatu yang dilakukan atau dikatakan yang dianggap komikal atau menghibur. Rakugo merupakan seni pertunjukan penyampaian cerita tradisional Jepang. Berasal dari abad ke-9, Rakugo telah bertahan melalui segala jenis perubahan pada masyarakat sepanjang masa dan mengadaptasikan cara ditampilkannya. Hal tersebut termasuk penggunaan bahasa lain, pada kasus ini Bahasa Inggris, agar dapat dimengerti oleh penonton non-Jepang. Kimie Oshima adalah salah satu penampil Rakugo Bahasa Inggris yang paling dikenal. Ia telah berkunjung ke banyak negara untuk mengenalkan seni Rakugo kepada penonton internasional. Pada saat yang bersamaan, penampilannya, bersama dengan kisah-kisah yang diampaikannya, membantu mengenalkan budaya-budaya dan adat-adat Jepang kepada mereka yang masing asing. Pada setiap penampilannya, sebuah pola penyampaian cerita dapat ditemukan. Humor yang terkandung dalam penampilannya diproses oleh penonton dengan menemukan resolusi bagi setiap punch line tidak terduga yang muncul setelah konteks yang telah dibagun. Proses ini diulangi untuk memahami humor yang terkandung pada setiap kusuguri sepanjang seluruh penampilan, dan juga humor yang ditemui pada semua cerita.

ABSTRACT
The writer discusses a Rakugo performance by Kimie Oshima and how the humor is delivered to the audience, and how the audience cognitively processes it. Humor is something done or said that is found comical or amusing. Rakugo is a Japanese traditional storytelling performance art. Originated as far back as the 9th century, Rakugo has survived all kinds of changes in society throughout ages and adapted its way of being performed. That includes the use of other language, in this case English, in order to be understood by non Japanese audience. Kimie Oshima is one of the most well known English Rakugo performers. She has traveled to many countries to introduce the art of Rakugo to international audience. At the same time, her performances, along with the stories that are told, help introduce Japanese cultures and customs to those who are not familiar. In each of her performances, a pattern of storytelling can be found. Humor that is contained in her performances is processed by the audience by finding the resolution for every unexpected punch line which appears after an already established context. This process is repeated to understand the humor contained in every kususguri throughout the whole performance, as well as the humor found in all the stories."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nalti Novianti
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada pemahaman pembaca terhadap budaya dan masyarakat Kansai khususnya Osaka melalui unsur humor yang ada di dalam cerita rakugo Kansai, karya Katsura Beichoo.
Pemahaman atas humor didasarkan pada pilihan dari para informan, dan dianalisis melalui teori frame dari David Raskin. Kontradiksi frame menimbulkan faktor kejutan ( surprise ) pada puncline nya. Selain itu ketidakselarasan ( Incongruity ) juga menjadi pemicu timbulnya unsur humor sesuai dengan teori dari Alison Ross.
Unsur humor yang terdapat dalam rakugo Kansai dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang ada dalam lingkung masyarakat Kansai, dan Osaka pada khususnya. Osaka yang dikenal sebagai kota dagang yang kaya akan budaya pedagangnya (shounin bunka ). Dari budaya pedagang yang ingin menjaga hubungan baik antar sesama itulah sistem hubungan pararel muncul dan lahir lah budaya tertawa (wahha bunka ).
Dalam penelitian ini, metode wawancara digunakan untuk menguji pemahaman informan terhadap hal yang melatar balakangi unsur humor dalam rakugo Kansai. Informan terdiri dari dua kelompok, yaitu orang Kansai dan non Kansai. Data yang terkumpul dianalisis melalui teori Sperber dan Wilson mengenai teori relevansi, yang akan menghubungkan antara cerita dan budaya.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa : Orang Kansai yang dibesarkan dalam lingkung budaya yang sama dengan latar cerita rakugo Kansai, tebih memahami setiap latar betakang dari unsur humor di dalam rakugo Kansai. Sedangkan orang non Kansai mengerti akan unsur humor yang terdapat di dalam cerita rakugo
Kansai, namun pendapat yang dinyatakan oleh informan non Kansai, lebih mengarah kepada pandangan stereotype mereka terhadap orang Osaka.
Penelitian ini difokuskan pada pemahaman pembaca terhadap budaya dan masyarakat Kansai khususnya Osaka melalui unsur humor yang ada di dalam cerita rakugo Kansai, karya Katsura Beichoo.
"
2007
T 20515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library