Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Wibisana
"Elektroda E7016 dan E7013 adalah sama-sarna elektroda hidrogen rendah yang sesuai untuk pengelasan baja struktur. Mengingat bahwa baja struktur sangat Iuas penggunaannya termasuk untuk pembuatan lambung kapal, maka harus dipastikan keamanan sambungan. Keamanan sambungan tenjamin jika kondisi sambungan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat pengaruh pengelasan dengan metoda SMAW mcnggunakan kedua elektroda tersebut dengan vamiabel bentuk sambungan, yaitu V-tunggal dan U-tunggal dan variabel rapat arus dengan harga rapat axus batas rendah, medium dan tinggi.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan sifat mekanis dari penggunaan dua macam elektroda tersebut. Pengelasan terbaik adalah menggunakan rapat arus medium yang dapat menghasilkan sambungan berkwalitas baik, kuat dan tidak berpori-pori. Satu hal lagi adalah bahwa akibat panas pengelasan logam induk (bj CP AI-136) tidak mengalami perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Riastuti
"ABSTRAK
Proses lapis listrik paduan merupakan salah satu pengembangan dari sistem lapis listrik yang sudah ada.
Prinsip dari lapis listrik paduan yaitu mengendapkan ion-ion atau unsur logam dari larutan elektrolitnya secara bersamaan di katoda.
Pada proses lapis listrik paduan Sn-Ni, kenaikan rapat arus pelapisan (0.10 ; 0.37 ; 0.64 A/dmz) pada dua konsentrasi SnC12.2H20 (35 dan 45 gpl} dalam larutan elektrolit menghasilkan penampakkan visual yang sama baik (mengkilap), tetapi masih terdapat goresan untuk rapat arus 0.10 A/dmz dan terbentuk sumuran pada kondisi 0,64 A/dmz untuk konsentrasi 45 gpl SnClz.2H2U.
Meningkatnya rapat arus pelapisan menjadikan persentase kandungan ion Sn menurun, sedangkan dengan meningkatnya konsentrasi SnCI2.2H20 dalam elektrolit menjadikan persentase kandungan Sn dalam lapisan meningkat. Kekerasan mikro lapisan meningkat seiring dengan meningkatnya rapat arus pelapisan dan konsentrasi Sn 02.2H2U."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Wijaya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasydha Wahyu Budi
"Paduan aluminium seperti 2024 aluminium alloy banyak digunakan pada industri pesawat sebagai bahan penguat struktur dan lapisan sayap pesawat. Tetapi paduan aluminium tersebut rentan terhadap korosi pada aging state tertentu, sehingga aluminium perlu diplating. Nikel merupakan salah satu logam yang sering digunakan sebagai material pelapis karena memiliki sifat ketahanan korosi yang baik, kekerasan dan juga dapat meningkatkan tampilan dari logam yang dilapisi. Dalam penelitian ini, dilakukan proses pelapisan Nikel pada lempeng Aluminium melalui metode electroplating dengan variasi rapat arus sebesar 3 mA/cm2, 10 mA/cm2, dan 25 mA/cm2. Karakterisasi XRD dan SEM dilakukan untuk melihat struktur kristal dan mikrostruktur lapisan nikel. Uji kekerasan dilakukan dengan metode Vickers. Uji sifat korosi dilakukan dengan metode LSV (Linear Sweep Voltamettry). Pola difraksi sinar-X menunjukkan peningkatan intensitas bidang (111) dan bidang (002) seiring meningkatnya rapat arus, sedangkan intensitas bidang (022) mengalami penurunan. Pengolahan data LSV menunjukkan sampel dengan arus 25 mA cm-2 memiliki daya tahan korosi yang paling baik yaitu sebesar 0,157 mm/tahun, tetapi memiliki tingkat kekerasan yang paling rendah sebesar 416,6 VH. Perubahan rapat arus ditemukan dapat mempengaruhi struktur kristal, morfologi permukaan dan sifat elektrokimia lapisan nikel yang terdeposisi.

Aluminium alloys such as 2024 aluminium alloys are widely used in aircraft industry as structural sthrength and skin for wings. However, those alloys are susceptible to corrosion at certain aging state, hence plating is necessary. Nickel is one of metal that widely used as coating material due to their high corrosion resistance property, hardness and enhancing the metal’s surfaces. In the current study, Nickel was successfully deposited on the Aluminium surface by electroplating method with various current density which are 3 mA/cm2, 10 mA/cm2, and 25 mA/cm2. XRD and SEM was performed to see the crystal structure and microstructure of the plated nickel coating. Hardness test was performed using Vikers method. The corrosion property was tested by LSV (Linear Sweep Voltamettry) method. The XRD patterns show increasing intentisy of (111) and (002) plane along the increase of current density, while the (022) intensity decreasing. The LSV shows that the sample with 25 mA cm-2 current density has the highest corrosion resistance with value of 0.157 mm/year, but it has the lowest hardness value at 416.6 VH. It was found that the variation of current density can affect crystal structure, surface morphology and electrochemical property of the deposited nickel coating."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunita Sadeli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rachyandi Nurcahyadi
"Aluminum matrix composite (AMC) menjadi material yang sangat potensial bagi aplikasi industri ketika terdapat kebutuhan untuk mendapatkan kombinasi sifat ringan dengan sifat lainnya yang menunjang seperti kekuatan, kekakuan, ketahanan aus, konduktivitas listrik dan termal tinggi, dan koefisien ekspansi termal rendah. Namun material AMC sangat rentan terkena korosi pitting dan galvanik, yang disebabkan oleh pembentukan pasangan galvanik antara matriks dan penguat, serta terbentuknya mikrostruktur pada interface penguat/matrix. Anodisasi merupakan proses modifikasi permukaan yang potensial untuk meningkatkan ketahanan korosi AMC dengan menghasilkan lapisan oksida berpori. Namun, adanya penguat dalam AMC menghalangi pembentukan lapisan oksida protektif dengan mendorong terbentuknya cavity dan retak mikro. Oleh karena itu, metode cerium sealing digunakan untuk memperbaiki cacat pada lapisan oksida hasil anodisasi, sehingga dapat meningkatkan ketahanan korosi pada lingkungan yang sangat agresif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh parameter proses yakni temperatur dan rapat arus anodisasi terhadap pembentukan lapisan anodik berpori. Anodisasi dilakukan pada tiga temperatur yakni 25°C,0°C dan -25°C dengan variasi rapat arus 25,20 dan 15 mA/cm2. Pengujian kekerasan mikro Vickers digunakan untuk mengetahui sifat mekanik lapisan anodik. Pengamatan struktur mikro menggunakan FE-SEM untuk mengetahui morfologi permukaan dan mengukur ketebalan lapisan anodik.
Hasil pengujian menunjukkan penurunan temperatur dan rapat arus akan meningkatkan kekerasan permukaan lapisan anodik alumina dimana kekerasan tertinggi adalah 427 HV yang didapat pada temperatur -25°C dengan rapat arus 15mA/cm2. Penurunan temperatur dan rapat arus juga relatif akan meningkatkan kerapatan dan keseragaman permukaan hasil anodisasi. Serta penurunan temperatur hingga 0°C akan meningkatkan ketebalan lapisan oksida dimana ketebalan terbesar adalah 14,13 μm yang yang didapat pada temperatur 0°C dengan rapat arus 25mA/cm2. Namun ketebalan kembali menurun pada saat diturunkan ke temperatur -25°C.

Aluminum matrix composites (AMC) become potential materials for transport application where there is an obvious need for combination of weight saving and other properties, i.e. high specific strength, high specific stiffness, electrical and thermal conductivities, low coefficient of thermal expansion and wear resistance. However they are generally susceptible to corrosion in various environments, due to galvanic reactions between the reinforcements and the matrix, and selective corrosion on the interface due to the formation of new compounds. Anodizing has been considered as a potential modification treatment for enhancing corrosion resistant of AMC by forming porous anodic oxide on the surface area.
This study aims to analyze the influence of anodizing process parameters which is temperature and current density on the formation of porous anodic coating, Anodizing process has been done at three different temperatures which are 25°C,0°C and -25°C with variation of current density at 25,20 and 15 mA/cm2. Vickers microhardness testing was used to determine the mechanical properties of anodic layer. Observation of microstructure using FE-SEM to determine surface morphology and to measure anodic layer thickness.
Test results showed that decreasing temperature and current density would increase surface hardness of aluminium anodic layer. The highest surface hardness was 427 HV which was got by anodizing at temperature -25°C with using 15 mA/cm2 of current density. Decreasing temperature and current density would also relatively increasing density and make the surface smoother and looks more uniform. Decreasing temperature until 0°C would increase thickness of the oxide layer where the highest thickness was 14,13 μm which was got by anodizing at temperature 0°C with using 25 mA/cm2 of current density. But the thickness would decrease when the temperature was decreased to -25°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library